Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN PENELITIAN

SINTESIS SILIKA-LIGNIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN PROSES


ORGANOSOLV

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Ir. SOEMARGONO, SU

DISUSUN OLEH :

PARALEL A

LUSITANIA RAHMA PUTRI (19031010040)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2021
Proposal Penelitian
“Sintesis Silika-Lignin dari Kulit Buah Kakao dengan Proses Organosolv”

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara pengeskpor terbesar buah kakao di
dunia, ekspor buah kakao Indonesia mencakup lima benua yaitu Asia, Afrika,
Australia, Eropa dan Amerika. Tumbuhan kakao umumnya dapat hidup pada daerah
yang bercurah hujan 1100 – 3000 mm/tahun, suhu ideal bagi pertumbuhan buah
kakao adalah 30-32°C (maksimum) dan 18-21°C (minimum). Komponen dari buah
kakao memiliki manfaat yang beragam, salah satunya adalah dari kulit buah kakao.
Kulit buah kakao merupakan limbah atau hasil samping dari suatu industri.
Kebutuhan industri yang memanfaatkan buah kakao dalam produksinya yang
semakin meningkat juga membuat limbah kulit buah kakao ini semakin meningkat.
Kulit buah kakao umumnya hanya dijadikan sebagai pakan ternak atau kurang banyak
dimanfaatkan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari tahun 2011 sampai
2018, data impor Silika Karbon Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
Menanggapi hal tersebut, maka dibutuhkan suatu alternatif agar kebutuhan dalam
negeri untuk Silika Karbon dapat terpenuhi serta mengurangi ketergantungan
terhadap impor Silika Karbon.

I.2 Tujuan
1. Mensintesis silica karbon dari isolasi lignin pada kulit buah kakao
2. Mengetahui kondisi optimum pada karbonisasi serbuk lignin
3. Mengetahui pengaruh konsentrasi HCl pada prose organosolv (atau pada
proses isolasi lignin)

I.3 Manfaat
1. Mengetahui proses produksi silica karbon dengan karbonisasi lignin dari kulit
buah kakao
2. Memanfaatkan limbah kulit buah kakao yang berlimpah sehingga
menghasilkan karbon aktif
3. Menambah pemanfaatkan dari karbon aktif untuk kehidupan maupun dalam
suatu industri

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 1
Proposal Penelitian
“Sintesis Silika-Lignin dari Kulit Buah Kakao dengan Proses Organosolv”

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Kulit Buah Kakao


Kulit buah kakao merupakan bagian terluar hingga daging buah sebelum
terdapatnya kumpulan biji buah kakao, atau disebut juga bagian dinding buah kakao
(mesokarp). Bagian pada buah kakao yang terbesar persentasenya adalah kulit buah
kakao, yakni sebesar 75,52% dari buah kakao utuh. Kulit buah kakao mengandung
senyawa polifenol yang dapat digunakan sebagai antioksidan alami yang bermanfaat
bagi kesehatan manusia (Miranda, 2020).
II.2 Kandungan Kulit Buah Kakao
Limbah kulit buah kakao mengandung senyawa-senyawa kimia yang dapat
bermanfaat sebagai bahan pakan. Kulit buah kakao memiliki kandungan gizi sebagai
berikut yaitu : bahan kering 88%, total digestible nutrient 50,8%, serat 40%, protein
kasar 8%. Kulit buah kakao kaya akan kandungan lignin, polisakarida (selulosa,
hemiselulosa, dan pektin), terpenoid (crysoplenol), flavonoid (turunan kaempferol
dan rhamnetin), fenolik, dan asam karboksilat serta beberapa asam amino bebas
(asparagin, glutamin, lisin, dan serine) (Pappa, 2019).
II.3 Lignin
Lignin adalah polimer subunit aromatik yang biasanya berasal dari
fenilalanin. Ini berfungsi sebagai matriks di sekitar komponen polisakarida dari
beberapa dinding sel tanaman, memberikan kekakuan tambahan dan kekuatan tekan
serta membuat dinding hidrofobik dan kedap air. Tanaman lignin mengandung antara
20 dan 30% lignin, tergantung pada spesies, umur, kayu muda vs dewasa, kayu gubal
vs kayu keras, dan kayu normal vs reaksi. 1,6 kandungan lignin 20-30% menurut
beratnya setara dengan sekitar 35-45% kandungan energi karena lignin adalah
komponen dinding sel polimer dengan kandungan energi tertinggi, terdiri dari lebih
dari 60% karbon dan sekitar 30% oksigen. (Whetten, 1995).
II.4 Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan suatu bahan berupa karbon amorf yang sebahagian
besar terdiri atas atom karbon bebas dan mempunyai permukaan dalam sehingga
mempunyai kemampuan daya serap yang baik. Bahan ini mampu mengadsorpsi

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 2
Proposal Penelitian
“Sintesis Silika-Lignin dari Kulit Buah Kakao dengan Proses Organosolv”

anion, kation dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan anorganik, baik berupa
larutan maupun gas.
II.5 Manfaat Karbon Aktif
Penggunaan utama dari arang aktif adalah untuk pemurnian larutan, seperti
industri gula, sirop, air minum, sayuran, lemak, minyak, minuman alkohol, bahan
kimia dan farmasi; penyerap gas beracun pada masker; penghilang bau pada sistem
alat pendingin; penyerap emisi uap bahan bakar pada otomotif serta sebagai filter
rokok. Pada bidang kesehatan, arang aktif digunakan dalam penanganan keracunan
eksternal dan terapi diare sekretonik. Di beberapa negara pemanfaatan arang aktif
dilaporkan telah digunakan sebagai penyerap residu pestisida pada proses penjernihan
air untuk mendapatkan air minum yang bebas pestisida. Selain itu penambahan arang
aktif bambu pada media tumbuh dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi anakan
Eucalyptus urophylla lebih baik dibandingkan kontrol, namun pertumbuhannya akan
lebih baik bila pada waktu penanaman arang aktif dicampur dengan kompos
(Yuniwati, 2018).
II.6 Organosolve Lignin
Proses organosolv merupakan suatu proses pemisahan serat dengan
menggunakan bahan kimia organik seperti, metanol, etanol, aseton, asam asetat, dan
lainnya. Pada proses organosolv juga dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut
organik dan dapat ditambahkan katalis berupa asam (HCl, H2SO4); basa (NaOH,
NH4OH3, dsb.), maupun garam (MgCl2, Fe2(SO4) 3). Pada proses ini, penguraian
lignin terutama disebabkan oleh pemutusan ikatan eter (Zaoh, 2009).
II.7 Karbonisasi Lignin
Karbonisasi adalah proses dimana residu padat dengan peningkatan
kandungan elemen karbon terbentuk dari bahan organik yang biasanya dilakukan
dengan pirolisis dalam atmosfer inert. Seperti semua reaksi pirolitik, karbonisasi
adalah proses kompleks di mana banyak reaksi berlangsung bersamaan seperti
dehidrogenasi, kondensasi, transfer hidrogen dan isomerisasi (Marsh, 2006).

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 3
Proposal Penelitian
“Sintesis Silika-Lignin dari Kulit Buah Kakao dengan Proses Organosolv”

DAFTAR PUSTAKA

Marsh, Harry., Fransisco, R.R., 2006, Activated Carbon, Elsevier Science &
Technology Books, Belanda
Miranda, P. M., Putra, G., & Suhendra, L, 2020, “Karakteristik Ekstrak Kulit Biji
Kakao (Theobroma cacao L.) sebagai Sumber Antioksidan pada Perlakuan
Ukuran Partikel dan Waktu Maserasi”, Jurnal Rekayasa Dan Manajemen
Agroindustri, Vol. 8, No. 1.
Pappa, S., Jamaluddin, A. W., Ris, A., 2019, ”Kadar Tanin Pada Kulit Buah Kakao
(Theobroma cacao L .) Kabupaten Poliwalimandar Dan Toraja Utara”, Cakra
Kimia Indonesian E-Journal of Applied Chemistry, Vol. 7, No. 2.
Whetten, R & Ron S, 1995, “Lignin Biosynthesis”, American Society of Plant
Physiologists Journal, Vol. 7.
Yuniwati, M & Ani P, 2018, “Optimasi Kondisi Proses Ekstraksi Minyak Biji
Pepaya”, Jurnal Teknologi Technoscientia, Vol. 1, No. 1.
Zaoh, Xuebing., Cheng, Keke., Liu, Dehua., 2009, “Organosolv Pretreatment Of
Lignocellulosic Biomass For Enzymatic Hydrolysis”, Applied Microbiology
and Biotechnology Journal, Vol. 82, Pp. 815–827.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 4

Anda mungkin juga menyukai