DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Ir. SOEMARGONO, SU
DISUSUN OLEH :
PARALEL A
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Mensintesis silica karbon dari isolasi lignin pada kulit buah kakao
2. Mengetahui kondisi optimum pada karbonisasi serbuk lignin
3. Mengetahui pengaruh konsentrasi HCl pada prose organosolv (atau pada
proses isolasi lignin)
I.3 Manfaat
1. Mengetahui proses produksi silica karbon dengan karbonisasi lignin dari kulit
buah kakao
2. Memanfaatkan limbah kulit buah kakao yang berlimpah sehingga
menghasilkan karbon aktif
3. Menambah pemanfaatkan dari karbon aktif untuk kehidupan maupun dalam
suatu industri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anion, kation dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan anorganik, baik berupa
larutan maupun gas.
II.5 Manfaat Karbon Aktif
Penggunaan utama dari arang aktif adalah untuk pemurnian larutan, seperti
industri gula, sirop, air minum, sayuran, lemak, minyak, minuman alkohol, bahan
kimia dan farmasi; penyerap gas beracun pada masker; penghilang bau pada sistem
alat pendingin; penyerap emisi uap bahan bakar pada otomotif serta sebagai filter
rokok. Pada bidang kesehatan, arang aktif digunakan dalam penanganan keracunan
eksternal dan terapi diare sekretonik. Di beberapa negara pemanfaatan arang aktif
dilaporkan telah digunakan sebagai penyerap residu pestisida pada proses penjernihan
air untuk mendapatkan air minum yang bebas pestisida. Selain itu penambahan arang
aktif bambu pada media tumbuh dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi anakan
Eucalyptus urophylla lebih baik dibandingkan kontrol, namun pertumbuhannya akan
lebih baik bila pada waktu penanaman arang aktif dicampur dengan kompos
(Yuniwati, 2018).
II.6 Organosolve Lignin
Proses organosolv merupakan suatu proses pemisahan serat dengan
menggunakan bahan kimia organik seperti, metanol, etanol, aseton, asam asetat, dan
lainnya. Pada proses organosolv juga dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut
organik dan dapat ditambahkan katalis berupa asam (HCl, H2SO4); basa (NaOH,
NH4OH3, dsb.), maupun garam (MgCl2, Fe2(SO4) 3). Pada proses ini, penguraian
lignin terutama disebabkan oleh pemutusan ikatan eter (Zaoh, 2009).
II.7 Karbonisasi Lignin
Karbonisasi adalah proses dimana residu padat dengan peningkatan
kandungan elemen karbon terbentuk dari bahan organik yang biasanya dilakukan
dengan pirolisis dalam atmosfer inert. Seperti semua reaksi pirolitik, karbonisasi
adalah proses kompleks di mana banyak reaksi berlangsung bersamaan seperti
dehidrogenasi, kondensasi, transfer hidrogen dan isomerisasi (Marsh, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
Marsh, Harry., Fransisco, R.R., 2006, Activated Carbon, Elsevier Science &
Technology Books, Belanda
Miranda, P. M., Putra, G., & Suhendra, L, 2020, “Karakteristik Ekstrak Kulit Biji
Kakao (Theobroma cacao L.) sebagai Sumber Antioksidan pada Perlakuan
Ukuran Partikel dan Waktu Maserasi”, Jurnal Rekayasa Dan Manajemen
Agroindustri, Vol. 8, No. 1.
Pappa, S., Jamaluddin, A. W., Ris, A., 2019, ”Kadar Tanin Pada Kulit Buah Kakao
(Theobroma cacao L .) Kabupaten Poliwalimandar Dan Toraja Utara”, Cakra
Kimia Indonesian E-Journal of Applied Chemistry, Vol. 7, No. 2.
Whetten, R & Ron S, 1995, “Lignin Biosynthesis”, American Society of Plant
Physiologists Journal, Vol. 7.
Yuniwati, M & Ani P, 2018, “Optimasi Kondisi Proses Ekstraksi Minyak Biji
Pepaya”, Jurnal Teknologi Technoscientia, Vol. 1, No. 1.
Zaoh, Xuebing., Cheng, Keke., Liu, Dehua., 2009, “Organosolv Pretreatment Of
Lignocellulosic Biomass For Enzymatic Hydrolysis”, Applied Microbiology
and Biotechnology Journal, Vol. 82, Pp. 815–827.