Modul 5 Metode Penemuan Gagasan
Modul 5 Metode Penemuan Gagasan
KREATIVITAS
DAN INOVASI
3 SKS
Metode Penemuan Gagasan
1. Definisi Gagasan
2. Konsep Dasar Hak Cipta dan Paten
3. Tujuan Gagasan
4. Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Penyampaian gagasan
5. Menemukan Gagasan
6. Metode Penemuan Gagasan
7. Quiz
TUJUAN
A. Definisi Gagasan
Menurut Widyamartaya (1990) gagasan adalah kesan dalam dunia batin seseorang
yang harus diteruskan ke orang lain. Gagasan berupa pengetahuan, pengamatan keinginan,
perasaan dan sebagainya. Menceritakan atau mengomunikasikan ide termasuk
menceritakan kisah, melukis, mempresentasikan dan berdiskusi. Penataan gagasan
menyangkut berupa seni, yaitu asas aturan, teknik, kerangka, pola, dan angka. Penceritaan
atau narasi bertujuan untuk menyampaikan ide-ide dalam urutan kronologis atau selama
periode waktu tertentu untuk memperkenalkan pembaca pada serangkaian peristiwa yang
biasanya berujung pada peristiwa penting.
Pelukisan atau deskripsi bertujuan menyampaikan dalam urutan atau struktur ruangan,
dengan maksud menggambarkan segala sesuatu yang didengar pembicara sebelum
pendengar diperkenalkan, biasanya berkisar pada kesan utama dari sesuatu yang
terkontaminasi. Pameran ini bertujuan untuk mengekspresikan ide dalam bentuk pameran
untuk mengomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Masalah, manfaat, cara, proses,
pembicara, dan langkah-langkah).
Misalnya : gagasan tentang sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh di
pikiran. Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun
gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran. Gagasan menyebabkan
timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains
maupun filsafat. Sekarang banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu
kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten.
C. Tujuan Gagasan
Gagasan bertujuan menyampaikan gagasan berupa data bukti, hasil musyawarah, dll.
Untuk meyakinkan pendengar atau pembaca kebenaran, posisi, atau kesimpulan
pembicara. Gagasan sering muncul dalam diskusi, rapat, seminar, talk show. Gagasan
diteruskan untuk menyelesaikan masalah dan tidak memperburuknya. Gagasan yang
diajukan harus obyektif dan masuk akal. Gagasan juga disebut opini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) gagasan adalah hasil pemikiran, ide.
Berikut contoh kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan:
1. Saya berpendapat….
2. Saya memiliki gagasan….
3. Menurut gagasan saya….
4. Menurut saya….
E. Menemukan Gagasan
Tolak ukur penyampaian gagasan ditentukan oleh faktor-faktor berikut (Suyono,
2004:56):
1. Gagasan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah,
2. Ide-ide canggih mempercepat pemahaman masalah, menemukan penyebab,
dan memecahkan masalah
3. Ide-ide yang diungkapkan tidak mengulangi ide-ide yang disajikan oleh peserta
lain.
4. Ide-ide yang diungkapkan didukung oleh faktor, contoh, ilustrasi, perbandingan
atau sertifikat
5. Bahasa untuk menyampaikan gagasan dengan kata dan frasa yang tepat
6. Gerakan, ekspresi, nada, tekanan, dan intonasi juga dapat mengklarifikasi ide-
ide yang dikirimkan
7. Idenya dikemukakan dengan pidato sopan dan non-emosional.
2. Brainsketching
Teknik ini (VanGundy, Techniques of Structured Problem Solving, 1988) adalah
teknik BrainWriting dan variasi pada Pin Card , tetapi Anda meneruskan sketsa
yang berkembang daripada menumbuhkan daftar ide-ide tertulis di sekitar
kelompok. Seperti biasa dengan kebanyakan teknik penulisan otak, hanya
keterampilan fasilitasi terbatas yang diperlukan.
3. Brainstorming
Brainstorming diperkenalkan oleh Alex Osborn, pendiri Creative Education
Foundation dan salah satu pendiri perusahaan iklan BBDO. Istilah
Brainstorming telah menjadi kata yang biasa digunakan dalam bahasa Inggris
sebagai istilah umum untuk berpikir kreatif. Dasar dari Brainstorming adalah
menghasilkan ide-ide dalam situasi kelompok berdasarkan prinsip menangguhkan
penilaian.
4. Brainwriting
Brainwriting adalah teknik yang mirip dengan Brainstorming dan Trigger
Sessions. Ada banyak ragam, tetapi proses umumnya adalah semua ide dicatat
oleh individu yang memikirkannya. Kemudian diteruskan ke orang berikutnya yang
menggunakan mereka sebagai pemicu untuk ide mereka sendiri.
6. Free Association
Free association berisi elemen-elemen dari beberapa teknik untuk menghasilkan
ide dan bergantung pada 'aliran kesadaran' mental dan jaringan asosiasi, ada dua
sebagai berikut:
• Asosiasi berserikat (serial association)
• Asosiais terpusat (centred association)
7. Fresh Eye
Teknik ‘ fresh eye' melihat langsung ke 'orang luar' yang tidak begitu terpengaruh
oleh tunnel vision yang bisa dialami dengan berlatih pemecah masalah. Dalam
teknik fresh eye mengenal ada dua model:
• Basic model
• Face to face model
9. Superheroes
SuperHeroes benar-benar versi berbasis fantasi (RoleStorming) mirip dengan
teknik peregangan batas lainnya seperti berlebihan dan pembalikan dan
merupakan bentuk Excursions. Peserta berpura-pura menjadi pahlawan super
fiksi (atau nyata) (Superman, Hulk, Batman, James Bond, Wonder Woman,
Sherlock Holmes, Spiderman, dll.) Dan menggunakan karakteristik 'super' mereka
untuk memicu ide.
11. SCAMPER
Teknik SCAMPER (dibuat oleh Bob Eberle dan ditulis oleh Michael Michalko)
dalam bukunya yang luar biasa, Thinkertoys, akan membantu Anda dalam
memikirkan perubahan yang dapat Anda buat pada produk yang sudah ada untuk
membuat yang baru melalui daftar periksa, ini dapat digunakan langsung atau
sebagai titik awal untuk berpikir lateral.