Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Dinamika dan tantangan pendidikan pancasila


Disusun sebagai salah satu Tugas Materi Perkuliahan Pendidikan Pancasila

Kelompok 2

Disusun oleh :

1. ANISAH DWI PUTRI (221011250379)


2. CHRISTINA HUTAJULU (221011250387)
3. EBIM BIMA SETIAWAN PUTRA (221011250147)
4. EKA SULISTIANINGSIH (221011250362)
5. HESTI MARIANCE GULO (221011260126)

UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Dinamika
Dan Tantangan Pendidikan Pancasila’ tepat waktu. tugas matakulian Pendidikan
Pancasila.

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang Dinamika Pendidikan Pancasila. Penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Hadi Prana Abadi S.Pd.I.,M.Pd.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Pancasila. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ..........................................................................................

I.2 Rumusan Masalah .....................................................................................

I.3 Tujuan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Dinamika Pendidikan Pancasila................................................................

II.2 Tantangan Pendidikan Pancasila...............................................................

II.3 Perkembangan Pendidikan dan Tantangan Pancasila Masa kini...............

II.4 Tujuan .......................................................................................................

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan................................................................................................

III.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiringi dengan berkembangnya zaman, tidak sedikit masyarakat
mengesampingkan pendidikan terkait dasar negara di kehidupan mereka. Jika
di telusuri lebih lanjut, pendidikan pancasila telah berjalan sejak Indonesia
telah mendeklarasikan kemerdekaan nya. Dinamika Pendidikan pancasila
mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat signifikan.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dari berbagai fenomena pendidikan baik
itu dari sisi positif maupun negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tanpa disadari membawa dampak yang cukup baik dalam dunia
pendidikan. Dampak baik tersebut dapat ditunjukan dengan perubahan
pendidikan yang berkualitas. Kualitas pendidikan tersebut dapat membawa
pada kesempurnaan pendidikan di Indonesia.
Namun dibalik perkembangan dinamika pendidikan pancasila tersebut,
tentu terdapat berbagai tantangan yang muncul. Salah satu nya ketergantungan
pada teknologi membuat masyarakat lupa akan yang nama nya pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dinamika pendidikan pancasila terus berkembang dari masa ke
masa ?
2. Apa saja tantangan dalam dinamika pendidikan pancasila itu sendiri ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memberikan pengetahuan dan informasi tentang Dinamika dan
Tantangan Pendidikan Pancasila
BAB II

PEMBAHASAN

1. Dinamika Pendidikan Pancasila


Pendidikan Pancasila telah berjalan dari awal kemerdekaan sampai
sekarang dan telah mengalami pasang surut dalam penerapannya. Berbagai
upaya dalam pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai Pancasila telah secara
konsisten dilakukan sejak awal kemerdekaan sampai dengan sekarang. Namun
terdapat perbedaan dari segi bentuk dan intensitasnya dari zaman ke zaman.
Pidato-pidato yang disampaikan para tokoh bangsa dalam rapat-rapat akbar
yang juga disiarkan melalui radio dan surat kabar pada masa awal
kemerdekaan tersebut menjadi salah satu awal pembudayaan nilai-nilai
Pancasila. Disusul pula dengan terbitnya sebuah buku yang berisi tentang
Pidato Ir. Soekarna tentang Lahirnya Pancasila pada 1 Juli 1947.

Pendidikan Pancasila disematkan pada mata pelajaran pendidikan


kewarganegaraan yang pertama kali muncul sebagai buku pedoman PKn pada
tahun 1957, yang berisi sebagai berikut :
a. Sejarah dari perjuangan rakyat Indonesia
b. Pancasila
c. Undang-Undang Dasar 1945
d. Demokrasi terpimpin
e. Konferensi Asia-Afrika
f. Kewajiban dan hak sebagai warga negara
g. Manifesto Politik
h. Laksana Malaikat

Pada era orde baru kurikulum sekolah mengalami perubahan menjadi


kurikulumtahun 1975 dari yang sebelumnya tahun 1968. Hal ini berpengaruh
juga dengan pergantian nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
Adapun perubahan yang signifikan dalam metode pembudayaan
pendidikan Pancasila adalah setelah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Pada
tahun 1960, diterbitkan buku oleh Departemen P dan K, dengan judul Manusia
dan Masyarakat Baru Indonesia (Civics). Buku tersebut diterbitkan dengan
maksud untuk membentuk manusia Indonesia baru yang partiotik melalui
pendidikan. Dilanjut dengan terbitnya sebuah buku pada tahun 1961, yang
berjudul Penetapan Tudjuh Bahan-Bahan Pokok Indoktrinasi yang diterbitkan
oleh CV Dua-R. Buku tersebut dibubuhi kata pengantar dari Presiden Republik
Indonesia. Buku tersebut nampaknya lebih ditunjukkan khususnya untuk
masyarakat umum dan aparatur negara.

Sejak lahirnya ketetapan MPR RI Nomor 11 / MPR / 1978, tentang


Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P-4) atau disebut
Ekaprasetia Pancakarsa, P-4 tersebut kemudian menjadi salah satu sumber
pokok materi pendidikan Pancasila. Diperkuat dengan Tap MPR RI Nomor 11/
MPR/ 1988 tentang GBHN. Dirjen Dikti, dalam rangka menyempurnakan
kurikulum inti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) menerbitkan Sk, Nomor
25/ DIKTI / KEP/ 1985.
Sebelumnya, Dirjen Dikti telah mengeluarkan SK tertanggal 5 Desember
1983, Nomor 86/DIKTI/Kep/1983, tentang Pelaksanaan Penataran Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Pola Seratus Jam di Perguruan Tinggi.
Kemudian, dilengkapi dengan K Kepala BP-7 Pusat tanggal 2 Januari 1984,
Nomor KEP/01/BP-7/I/1984, tentang Penataran P-4 Pola Pendukung 100 Jam
bagi Mahasiswa Baru Universitas/Institut/Akademi Negeri dan Swasta,
menyusul kemudian diterbitkan SK tanggal 13 April 1984, No.
KEP-24/BP-7/IV/1984, tentang Pedoman Penyusunan Materi Khusus sesuai
Bidang Ilmu yang Diasuh Fakultas/Akademi dalam Rangka Penyelenggaraan
Penataran P-4 Pola Pendukung 100 Jam bagi Mahasiswa Baru
Universitas/Institut/Akademi Negeri dan Swasta.

Dampak dari beberapa kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan


penataran P-4, terdapat beberapa perguruan tinggi terutama perguruan tinggi
swasta yang tidak mampu menyelenggarakan penataran P-4 pola 100 jam
sehingga tetap menyelenggarakan mata kuliah pendidikan pancasila tanpa
penataran P-4 pola 45 jam. Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan yang
memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata kuliah
pendidikan pancasila, yaitu:
1. Sk Dirjen Dikti, Nomor 232/ U/ 2000, tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi.
2. Sk Dirjen Dikti, Nomor 265/ Dikti/ 2000, tentang Penyempurnaan
Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK).
3. Sk Dirjen Dikti, Nomor 38/ Dikti/ kep/ 2002, tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.

Ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003,


kembali mengurangi langkah pembudayaan Pancasila melalui pendidikan.
Dalam rangka membudayakan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus
bangsa. Penguat keberadaan mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi
ditegaskan dalam Pasal 35, Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2012.

Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

Pasal 35 Ayat (3) menentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib


memuat mata kuliah agama, pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa
Indonesia.

2. Tantangan Pendidikan Pancasila


Yang menjadi tantangan dalam pendidikan pancasila adalah bagaimana
menentukan bentuk dan format agar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dapat
diselenggarakan diberbagai program studi dengan efektif juga menarik bagi
pelajar maupun mahasiswa. Salah satu nya berasal dari perguruan tinggi, misal
faktor ketersediaan sumber daya manusianya (pengajar/dosen). Adapula
tantangan lain yaitu tantangan yang bersifat eksternal, untuk memahami
dinamika dan tantangan Pancasila pada era globalisasi.
Dikembangkan nya esensi materi Pendidikan Pancasila oleh Dirjen Dikti
yang meliputi :

1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila


2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar Negara
4. Pancasila sebagai Ideologi Negara
5. Pancasila sebagai sistem Filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.

Agar pelajar ataupun mahasiswa menjadi jiwa pancasila dalam


kehidupan bermasyarakat dan bernegara, pendekatan pembelajaran
Pendidikan Pancasila tersebut berpusan kepada mahasiswa untuk mengetahui
dan memahami nilai-nilai Pancasila, filsafat negara, dan juga ideologi-
ideologi bangsa.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003, pasal


3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan merupakan alternatif terbaik
dalam melakuakn sosial secara damai. Setiap warga Negara sesuai dengan
kemampuan dan tingkat pendidikannya memiliki pengetahuan, pemahaman,
penghayatan, penghargaan, dan pola pengamalan Pancasila.

Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila dikalangan mahasiswa


amat penting, yang berprofesi sebagai pengusaha, pegawai swasta,pegawai
pemerintah, dan sebagainya. Semua masyarakat mempunyai peran penting
terhadap kejayaan bangsa di masa depan.
Menurut Abdulgani (1979:14) “Pancasila adalah leitmotive dan leitstar,
dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan. Tanpa adanya leitmotive dan
leitstar Pancasila ini, kekuasaan negara akan menyeleweng. Dan
penyelewengan harus dicegah. Karena itu Pancasila Dasar Filsafat dan Dasar
Moral harus didahulukan.” Agar Pancasila menjadi dorongan pokok dan
bintang penunjuk jalan bagi generasi penerus pemegang estafet kepemimpinan
nasional, maka nilai- nilai Pancasila harus dididikkan kepada para mahasiswa
melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila.

3. Perkembangan Pendidikan Pancasila Masa kini


Pendidikan Pancasila merupakan bagian intergral dari sistem pendidikan
nasional di Indonesia. Di zaman sekarang, perkembangan Pendidikan Pancasila
terus berlangsung dengan berbagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila
dapat dilihat dari segi postif dan negatifnya yang terdapat pada Pancasila. Agar
suatu negara dapan tercapai cita-cita bangsa dan negara yang di inginkan.

Beberapa upaya yang dilakukan antara lain :

1. Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini di lingkungan keluarga dan


sekolah. Hal ini dilakukan dengan cara megintegrasi nilai-nilai
Pancasila ke dalam kurikulum Pendidikan di semua jenjang.
2. Pembentukan karakter dan kepribadian yang baik melalui Pendidikan
moral dan budi pekerti. Pendidikan karakter dan budi pekerti
merupakan bagian integral dari pembelajaran Pancasila.
3. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif dan
aplikatif. Dalam pembelajaran Pancasila, guru tidak hanya
menyampaikan materi secara teoriti, tetapi juga memberikan tugas dan
diskusi yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
4. Pengembangan media pembelajaran Pancasila yang lebih modern dan
interaktif. Kini sudah banyak aplikasi digital dan websaite yang dapat
membantu siswa dalam memahami nilai-nilai Pancasila.
5. Peningkatan pelatihan dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila.
Guru-guru perlu mengikuti pelatihan dan workshop untuk
mengembangkan keterampilan dalam mengajar nilai-nilai Pancasila
yang efektif dan kreatif.

Perkembangan Pancasila saat ini juga di pengaruhi oleh tantangan dan


perubahan social, politik, dan teknologi yang terjadi di Indonesia. Oleh
karena itu, Pendidikan Pancasila perlu terus diupdate dan di adaptasi agar
tetap relevan dan efektif dalam membentuk generasi muda yang memiliki
karakter dan nilai-nilai yang baik.

4. Tujuan Pendidikan Pancasila

Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia, yang karenanya setiap


warga negara haruslah mengenal, mampu memahami dan mengerti,
menghayati serta dapat merefleksikannya dalam segala sendi kehidupan,
baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa maupun dalam kehidupan
bernegara. Pancasila pun merupakan peninggalan dari para pendiri bangsa
yang berisi nilai-nilai budi pekerti yang luhur yang akan selalu menjadi
sebuah pedoman untuk kehidupan masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia merupakan
sebuah pedoman yang memiliki banyak pemahaman makna yang dapat
diterapkan di setiap sisi kehidupan. Salah satunya dalam segi pendidikan,
terutama sebagai pendidikan karakter bangsa Indonesia di era globalisasi.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Meskipun terdapat berbagai tantangan, Pendidikan
Pancasila terus berkembang dan berupaya untuk tetap relevan
dan efektif dalam membentuk generasi mudan yang memiliki
karakter dan nilai-nilai yang baik. Oleh karena itu, penting bagi
semua pihak untuk terus mendukung dan memperkuat
Pendidikan Pancasila.

2. SARAN
Selalu meningkatkan pemanfaaatan teknologi, ikut
berpartisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam
Pendidikan. .Karena sebagai warga Indonesia sudah sepatutnya
selalu mengkaji dan mengembangkan Pancasila dalam
kehidupan dan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai