Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Al-Al’ab al-Lughawiyah al-Arabiyyah Mir’atun Hasanah, M.Pd.

PERMAINAN BAHASA DALAM ISTIMA’, KALAM, & QIROAH KELAS


VIII SEMESTER GENAP

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Gusti Putri Khairina : 200101020013

Nida Musyarrofah : 200101020591

Muhammad Najib Mujaddid : 200101020444

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2023
1. Permainan “Ma Mihnatuka?” (Untuk maharah kalam siswa Mts kelas VIII)
Pemateri : Gusti Putri Khairina

A. Alasan Memilih Permainan


Saya memilih permainan ini karena terinspirasi dari strategi bermain
peran atau role playing. Strategi bermain peran adalah suatu aktifitas
pembelajaran yang terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang spesifik. Dalam role playing, siswa dikondisikan pada situasi
tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas 1.
Pada permainan “Ma Mihnatuka”, siswa akan memerankan profesi sesuai
dengan profesi yang telah mereka pilih. Permainan ini menuntut siswa untuk
membuat kalimat tentang profesi yang ia pilih meskipun dengan bahasa Arab
yang seadanya, mampu melafalkan kosakata yang telah dipelajari dengan
pelafalan yang baik dan memerankan profesi yang dipilih di depan kelas
sesuai dengan kalimat yang telah dibuat. Permainan ini melatih daya ingat dan
kemampuan berbicara dalam bahasa Arab. Setelah siswa memerankan profesi
yang ia pilih, ia pasti akan mudah untuk mengingat kosakata tersebut.

B. Langkah-Langkah Permainan “Ma Mihnatuka?”


1. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan masing masing
kelompok terdiri dari 6-7 orang. Siswa harus berkumpul dengan
teman kelompoknya untuk memudahkan diskusi.
2. Guru membagikan sebuah kertas yang berisikan gambar tentang
profesi yang harus diperankan kemudian guru menjelaskan aturan
permainan.
1
Refki Rusyadi. “Pengembangan Maharah Kalam dengan Strategi Bermain Peran (Role Playing bagi
Santri Ma’had Nurul Huda Man Tlogo Blitar”. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol.2, No.1,
Juli-Desember 2015. h.109.
3. Guru memberikan waktu dekitar 5 menit untuk siswa agar bisa
berdiskusi untuk memilih peran apa yang diinginkan dan membuat
jumlah fi’liyah yang sesuai dengan profesi yang telah ia pilih.
4. Kelompok siswa yang sudah siap, dipersilakan untuk maju ke depan
dan memerankan profesi serta melafalkan jumlah fi’liyah yang
berkaitan dengan profesi tersebut.
5. Setelah seluruh siswa maju ke depan kelas, guru memberikan tepuk
tangan untuk mengapresiasi siswa.

C. Aturan yang harus ditaati siswa saat permainan berlangsung.


1. Siswa harus menghapalkan jumlah fi’liyah yang sudah dibuat untuk
memerankan profesi yang ia pilih meski dengan bahasa Arab yang
seadanya.
2. Di dalam gambar yang dibagikan guru, terdapat 20 gambar profesi,
setiap siswa tidak boleh memilih profesi yang sama. Setiap siswa
minimal memerankan satu profesi dan maksimal memerankan tiga
profesi.
3. Siswa harus memerankan profesi dengan peran yang sebaik mungkin
4. Kelompok yang akan menjadi pemenang adalah kelompok yang paling
banyak memerankan profesi dan paling baik saat memerankannya.

D. Kekurangan dan Kelebihan Permainan “Ma Mihnatuka?”.


Kekurangan permainan ini antara lain:
1. Pesan tidak akan tersampaikan dengan baik jika siswa tidak bisa
memerankan profesi yang ia pilih.
2. Permainan ini tidak cocok untuk kelas yang memiliki banyak siswa
karena pembelajaran akan tidak efektif.
3. Kegaduhan saat bermain di dalam kelas akan membuat kelas sebelah
terganggu.
Sedangkan kelebihannya adalah:
1. Melatih daya berpikir kreatif siswa saat memerankan profesi yang
telah dipilih dan melatih siswa untuk memiliki rasa percaya diri yang
tinggi.
2. Siswa terlatih untuk menghapalkan kosakata dan melafalkannya
dengan baik dan benar
3. Meningkatkan kemampuan diskusi antara siswa dan teman
sekelompoknya.

E. Materi Pembelajaran yang Digunakan Guru


Materi yang guru gunakan disini adalah buku mata pelajaran Bahasa Arab
jenjang Madrasah Tsanawiyah kelas VIII Terbitan Kementrian Agama Tahun
2020 Cetakan ke-1 halaman 74. 2

2. Permainan Broken Text (Teks Acak untuk maharah qiroah kelas VIII)
Pemateri: Nida Musyarrofah
a. Pengertian Broken Text (Teks Acak)

2
Bisa download di https://pustakapendisntt.com/2020/11/16/bahasa-arab-mts-kelas-8
Broken diartikan terputus-putus, sedangkan text adalah pokok
pembicaraan, teks, naskah. permainan broken text adalah suatu
perencanaan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang mana
berupa teks terputus-putus dan peserta didik berkewajiban
menyusunnya menjadi teks yang utuh kembali.
Broken text atau teks acak merupakan sebuah permainan yang
cukup menyenangkan, dimana peserta didik atau mahasiswa dituntut
untuk berfikir logis dengan mengurutkan alur cerita atau bacaan, atau
mencari kosa kata yang hilang. Permainan ini sangat baik digunakan
untuk pelajaran bahasa, meskipun dapat juga digunakan untuk
pelajaran yang lain. Untuk pembelajaran Bahasa Arab, permainan ini
cocok digunakan dalam aspek kemahiran membaca. Hal ini untuk
mengukur tingkat pemahaman peserta didik dari teks bacan yang telah
ditelaahnya. 3
b. Langkah Permainan Broken Text (Tes Acak)
Langkah-langkah permainan broken text:
1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 6-7 orang.
2) Guru menjelaskan aturan permainan broken text.
3) Guru membagikan text kepada setiap kelompok untuk mereka
amati selama 5 menit.
4) Guru meminta semua siswa untuk berbaris sesuai
kelompoknya masing-masing dan satu persatu dari mereka
diminta untuk maju kedepan untuk berebut mengambil
potongan kertas dan menempelkannya didepan secara
bergantian selama 8-10 menit.

3
Lina Nurfarihah, Strategi Broken Text Dalam Pembelajaran Qira’ah (Studi Eksperimen
Pada Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Candimulyo Magelang Tahun Ajaran
2012/2013),Yogyakarta, Tahun 2013, h. 14-15
5) Kelompok yang paling cepat dan paling tepat menyusun teks
tersebut maka kelompok itulah pemenangnya.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian Lina Nurfarihah
sebagai berikut:
1) Pilih bacaan yang disampaikan.
2) Potong bacaan tersebut menjadi beberapa bagian.
3) Potongan bisa dipotong perkalimat atau perdua kalimat.
4) Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil.
5) Beri setiap kelompok bacaan utuh yang sudah dipotong-
potong.
6) Tugas siswa adalah menyusun bacaan sehingga dapat dibaca
dengan urut.
7) Pelajari teks bacaan dengan siswa dengan cara yang
dikehendaki.
Penggunaan dari permainan ini adalah untuk merangkaikan
kembali bacaan yang sebelumnya telah dipotong-potong. Permainan
ini dapat diterapkan untuk melatih siswa dalam menyusun naskah
secara sistematis. Siswa juga dilatih untuk memahami isi bacaan tidak
hanya secara global, tetapi sampai bagian-bagian yang paling kecil
sampai akhirnya dapat menyusun kembali bacaan tersebut secara
runtut.4

c. Kelebihan Dan Kekurangan Permainan Broken Text (Tes Acak)


1) Kelebihan Permainan Broken Text

4
Lina Nurfarihah, Strategi Broken Text Dalam Pembelajaran Qira’ah (Studi Eksperimen
Pada Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Candimulyo Magelang Tahun Ajaran
2012/2013),Yogyakarta, Tahun 2013, h. 14-15
a) Permainan broken text dapat melatih daya piker siswa
untuk lebih kreatif dan aktif dalam pembelajaran.
b) Permainan broken text dapat melatih kerjasama dan
kekompakkan siswa didalam satu kelompok.
c) Permainan broken text dapat menumbuhkan semangat
siswa dalam mengurutkan kembali teks yang acak.
2) Kekurangan Permainan Broken Text
a) Guru perlu mempersiapkan bahan untuk pembelajaran
terlebih dahulu.
b) Kelas akan menjadi ribut dan dapat menganggu kelas
yang lain.
d. Materi Pembelajaran5

3. Tongue Twister (Permainan Pembelit Lidah untuk maharah istima’)


Pemateri : Muhammad Najib Mujaddid
5
Masrukhin, Bahasa Arab MTs Kelas VIII, (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2020), h. 67
a. Pengertian Tongue Twister (Pembelit Lidah)
Metode ini merupakan permainan kata dengan pengucapan frase yang
secara sengaja dibentuk dari kata-kata tertentu agar sulit di-artikulasikan atau
diucapkan. Jika peserta didik salah mengucapkan kata-kata dalam kalimat ini
biasanya menghasilkan kalimat yang justru lidah kita seperti terbelit. bisa jadi
cara seru buat melatih dan meningkatkan pengucapan kata dalam fonologi
bahasa Arab ini. Ini juga dapat membantumu meningkatkan aksen melalui
alliteration atau pengulangan pada satu bunyi. Permainan ini nggak cuma buat
anak-anak tapi juga banyak digunakan oleh para aktor, politikus dan public
speaker dalam melatih kejelasan berbicara.
Metode yang dalam bahasa Arab disebut I’sharu al-Lisan adalah frasa
atau susunan kata-kata yang memiliki kemiripan dalam bunyi sehingga sulit
diucapkan secara cepat dengan benar. Kemiripan bunyi dalam pembelit lidah
di antaranya disebabkan adanya aliterasi (pengulangan bunyi konsonan awal)
asonansi (pengulangan bunyi vokal) dan konsonansi (pengulangan bunyi
konsonan akhir). Kadang-kadang pembelit lidah disusun dari homofon dan
sering kali disusun hingga mengandung rima yang dapat menjebak. Oleh
karena itu tongue twister sangat efektif untuk melatih kemampuan fonologi
bahasa Arab.6
b. Langkah Permainan Tongue Twister (Pembelit Lidah)
Langkah-langkah permainan Tongue Twister:
1) Guru membagi para murid menjadi 5 kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5 orang (kondisional)
2) Para murid berbaris memanjang kebelakang
3) Guru memberikan teks ke murid paling belakang dan memberi waktu
selama 3 menit (kondisional)

6
Hidayat, Muhammad Syaiful Bahri. "Pembelajaran Fonologi Arab Dengan Minimal Praise
Dan Tongue Twister." Tarling: Journal of Language Education 2.2 (2019): H. 212-213
4) Setiap kelompok berlomba paling cepat berbisik dari murid paling
belakang sampai ke murid paling depan
5) Kemudian murid paling depan menuliskan ke papan tulis apa yang
telah mereka bisikkan satu sama lain
6) Tulisan di papan tulis yang benar sama dengan teks, kelompok itulah
yang menang
c. Kelebihan dan Kekurangan Tongue Twister (Pembelit Lidah)
1) Kelebihan
 Melatih kecepatan bicara: Tongue twister dapat membantu melatih
kecepatan bicara dan pengucapan kata-kata dengan benar.
 Meningkatkan koordinasi mulut dan lidah: Tongue twister dapat
membantu meningkatkan koordinasi antara mulut dan lidah dalam
pengucapan kata-kata.
 Meningkatkan kemampuan bahasa: Tongue twister dapat membantu
meningkatkan kemampuan bahasa, terutama dalam hal kecepatan dan
keakuratan pengucapan.
 Meningkatkan kepercayaan diri: Melatih diri dengan tongue twister
dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara di
depan umum atau dalam percakapan sehari-hari.
2) Kekurangan
 Tidak mengajarkan arti kata: Tongue twister hanya melatih
pengucapan kata-kata tanpa mengajarkan arti dari kata-kata tersebut.
 Terbatas pada kemampuan pengucapan: Tongue twister tidak melatih
kemampuan pemahaman atau kemampuan menulis.
 Mungkin tidak cocok untuk pemula: Tongue twister mungkin terlalu
sulit bagi pemula yang baru mempelajari bahasa, dan dapat menyebabkan
frustrasi dan kekecewaan.
 Tidak terfokus pada tata bahasa: Tongue twister tidak fokus pada tata
bahasa dan struktur kalimat, sehingga tidak efektif dalam meningkatkan
kemampuan menulis atau berbicara dengan benar secara tata bahasa.
d. Materi Tongue Twister (Pembelit Lidah)
 Mudah
ِ ‫ب َغ‬
ٍ ‫اض‬
‫ب‬ ِ ‫اضب لِْل َك ْل‬
ٍ ‫ب بَِق ْل‬ ِ َ ‫َأ ْغ‬
ُ َ‫ب الْغ‬
َ‫ض‬
 Sedang

َّ َ‫ف فَ َّكهُ َوف‬


ُ‫ك َكفَّه‬ ِ ‫َخْيُر الن‬
َّ ‫َّاس َم ْن َك‬

 Sulit

‫َما لَ ُك ْم تَ َكْأ َكْأمُتْ َعلَ َّي َكتَ َكْأ ُكِئ ُك ْم َعلَى ِذ ْي ِجن ٍَّة‬

Anda mungkin juga menyukai