tersusun oleh garam natrium dari asam lemak dengan garam kalsium dan
magnesium bereaksi membentuk garam yang tidak larut dan tidak berbusa
Total Dissolved Solid (TDS) merupakan isti lah untuk menandakan jumlah padatan terlarut
atau konsentrasi jumlah ion kati on (bermuatan positi f) dan anion (bermuatan negati f) di
dalam air. TDS digambarkan dengan jumlah zat terlarut dalam Part Per Million (PPM) atau
sama dengan milligram per Liter (mg/L). Kandungan total padatan pada umumnya dalam
bentuk garam anorganik. Total padatan yang terlarut di dalam air berupa natrium
klorida, kalsium bikarbonat, kalsium sulfat dan magnesium bikarbonat. Umumnya apabila
terjadi peningkatan TDS dalam air akan menyebabkan kesadahan dalam air juga meningkat.
Konsentrasi dari TDS yang terionisasi dalam suatu zat cair dapat mempengaruhi kondukti vitas
listrik sebuah zat cari. Kandungan TDS dalam air biasanya disebabkan karena adanya bahan
anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan. Sebagai contoh air buangan sering
mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan
rumah tangga dan industri pencucian. Padatan yang terdapat di perairan diklasifi kasikan
berdasarkan ukuran diameter parti kel seperti :
2 Koloid 0,001-1
Kandungan TDS yang ti nggi memiliki dampak negati f terhadap lingkungan, dimana pada
daerah resapan air TDS akan perlahan menutupi pori-pori dari resapan tanah. Selain itu pada
perairan kandungan TDS yang ti nggi dapat mengurangi penetrasi (penembusan) sinar
matahari ke dalam air dan menghambat regenerasi oksigen serta fotosintesis makhluk hidup
di perairan. Tanpa kita sadari dampak berbahaya TDS ti nggi yang masuk ke tubuh akan
menyebabkan terjadinya akumulasi garam-garam terlarut pada organ ginjal. Apabila
akumulasi tersebut berlangsung secara terus menerus dapat mengganggu fungsi fi siologis
dari organ ginjal bahkan menyebabkan batu ginjal.
Oleh karena dampak bahaya dari ti ngginya kandungan TDS terhadap lingkungan dan
kesehatan, dewasa ini telah dikembangkan teknologi kombinasi proses reverse
osmosis dan ion exchange (soft ener). Pada dasarnya soft ener sebagai ion exchange dibagi
menjadi dua yaitu ion kati on dan anion yang nanti akan mengikat ion terlarut sesuai dengan
muatan pada badan air, sedangkan pada proses reverse osmosis sisa-sisa TDS yang mungkin
masih lolos akan tertahan oleh sebuah membran semipermiabel dengan ukuran pori
mencapai 0,0001 mikron. Air keluaran dari kombinasi kedua teknologi tersebut biasanya
memiliki kandungan TDS yang aman atau telah dibawah mutu baku standart dari air sebagai
air baku yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.