Anda di halaman 1dari 2

Dampak Buruk dari Kesadahan Total

1. Menurunnya fungsi sabun sebagai zat pembersih sebab sabun yang

tersusun oleh garam natrium dari asam lemak dengan garam kalsium dan

magnesium bereaksi membentuk garam yang tidak larut dan tidak berbusa

sehingga pemakaian sabun menjadi boros. Endapan yang terbentuk dapat

Universitas Sumatera Utara

mengakibatkan pewarnaan pada bahan yang dicuci. Residu endapan

tertahan pada pori–pori pakaian sehingga pakaian terasa kasar. Demikian

juga, kulit tangan menjadi kasar (Effendi, 2003).

2. Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel

karena terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup

ketel. Akibatnya hantaran panas pada ketel air berkurang sehingga

memboroskan bahan bakar. Terjadi penyumbatan pada pipa–pipa air

ledeng, serta korosif terhadap baja dan mengakibatkan pipa-pipa besi

berkarat (Kristanto, 2002).

3. Menimbulkan konsentrasi kalsium dan magnesium di dalam tubuh

meningkat apabila air sadah dimanfaatkan menjadi air minum sehingga

mengakibatkan rasa mual, penyakit tulang rapuh (osteoporosis),

pengapuran ginjal (urolithiasis) dan menjurus ke uremia (Gabriel, 2001).

Total Dissolved Solid   (TDS) merupakan isti lah untuk menandakan jumlah padatan terlarut
atau konsentrasi jumlah ion kati on (bermuatan positi f) dan anion (bermuatan negati f) di
dalam air. TDS digambarkan dengan jumlah zat terlarut dalam  Part Per Million (PPM) atau
sama dengan milligram per Liter  (mg/L). Kandungan   total   padatan   pada umumnya dalam
bentuk garam anorganik. Total padatan yang  terlarut di dalam air berupa natrium
klorida, kalsium   bikarbonat,   kalsium sulfat dan magnesium bikarbonat. Umumnya apabila
terjadi peningkatan TDS dalam air akan menyebabkan kesadahan dalam air juga meningkat.

Konsentrasi dari TDS yang terionisasi dalam suatu zat cair dapat mempengaruhi kondukti vitas
listrik sebuah zat cari. Kandungan TDS dalam air biasanya disebabkan karena adanya bahan
anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan. Sebagai contoh air buangan sering
mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan
rumah tangga dan industri pencucian. Padatan yang terdapat di perairan diklasifi kasikan
berdasarkan ukuran diameter parti kel seperti :

No Klasifi kasi Padatan Ukuran Diameter (µm)

1 Padatan Terlarut < 0,001

2 Koloid 0,001-1

3 Padatan Tersuspensi >1

Kandungan TDS yang ti nggi memiliki dampak negati f terhadap lingkungan, dimana pada
daerah resapan air TDS akan perlahan menutupi pori-pori dari resapan tanah. Selain itu pada
perairan kandungan  TDS yang ti nggi dapat mengurangi penetrasi (penembusan) sinar
matahari ke dalam air dan menghambat  regenerasi oksigen serta fotosintesis makhluk hidup
di perairan. Tanpa kita sadari dampak berbahaya TDS ti nggi yang masuk ke tubuh akan
menyebabkan terjadinya akumulasi garam-garam terlarut pada organ ginjal. Apabila
akumulasi tersebut berlangsung secara terus menerus dapat mengganggu fungsi fi siologis
dari organ ginjal bahkan menyebabkan batu ginjal.

Oleh karena dampak bahaya dari ti ngginya kandungan TDS terhadap lingkungan dan
kesehatan, dewasa ini telah dikembangkan teknologi kombinasi proses  reverse
osmosis dan ion  exchange (soft ener). Pada dasarnya soft ener sebagai ion exchange dibagi
menjadi dua yaitu ion kati on dan anion yang nanti akan mengikat ion terlarut sesuai dengan
muatan pada badan air, sedangkan pada proses  reverse osmosis sisa-sisa TDS yang mungkin
masih lolos akan tertahan oleh sebuah membran semipermiabel dengan ukuran pori
mencapai 0,0001 mikron. Air keluaran dari kombinasi kedua teknologi tersebut biasanya
memiliki kandungan TDS yang aman atau telah dibawah mutu baku standart dari air sebagai
air baku yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai