BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Uji Deskriptif
menyangkut pola asuh otoriter, dan 5 pernyataan yang menyangkut pola asuh
permisif.
41
42
Tabel 4.1 diatas menjelaskan bahwa kuisioner untuk pola asuh orangtua
memiliki 15 item pernyataan, yang terbagi dalam pola asuh orangtua demokratik,
pola asuh orangtua otoriter dan pola asuh orangtua permisif. Dimana pola asuh
demokratik terdapat pada kuisioner nomor 1 sampai dengan 5, pola asuh otoriter
dimulai dari nomor 6 sampai dengan 10, dan pola asuh permisif dimulai dari 11
sampai dengan 15. Kuisioner tersebut didapatkan persentasi pola asuh orangtua
demokratik. yang memilih sangat sesuai sebesar 35,89%, sesuai sebesar 54,44%,
tidak sesuai sebesar 7,41%, dan sangat tidak sesuai sebesar 2,96%.
dari tabel 4.1 menunjukkan nilai persentasi memilih kategori sangat sesuai sebesar
10,37%, memilih kategori sesuai sebesar 27,78%, memilih tidak sesuai sebesar
dari tabel 4.1 menunjukkan nilai persentasi memilih kategori sangat sesuai sebesar
1,48%, memilih kategori sesuai sebesar 21,11%, memilih tidak sesuai sebesar
pola asuh otoriter sebesar 10,37% dan pola asuh permisif sebesar 1,48%.
Sekecamatan Rappocini.
berikut:
45
Tabel 4.2 Kondisi Objektif Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini di Kelompok
Bermain Sekecamatan Rappocini
Hasil Pengamatan
No Aspek Yang Diamati f ∑
%
B C K
f 14 27 13 54
1 Meniru ucapan dan melaksanakan ibadah
% 25.93 50 24.07 100
Menunjukkan sikap sopan kepada setiap f 22 29 3 54
2
orang % 40.74 53.70 5.56 100
Melakukan kegiatan yang menunjukkan f 36 11 7 54
3
anak mampu melompat di tempat % 66.67 20.37 12.96 100
f 29 22 3 54
4 Berperilaku hidup bersih dan sehat
% 53.70 40.74 5.56 100
Memecahkan masalah sederhana yang f 27 19 8 54
5 dihadapi dengan aktif bertanya kepada
orang-orang di lingkungannya % 50 35.19 14.81 100
Melakukan kegiatan yang menunjukkan
anak mampu mengenal benda dengan f 26 22 6 54
6
membedakan benda berdasarkan, bentuk
dan ukuran % 48.15 40.74 11,11 100
f 32 16 6 54
7 Menyebut nama diri dan jenis kelamin
% 59.26 29.63 11,11 100
Menyebutkan benda-benda yang ada di f 37 10 7 54
8
sekitarnya % 68.52 18.52 12.96 100
Menyebutkan nama benda-benda
teknologi sederhana (misal: gunting, f 33 15 6 54
9
sekop, palu, cangkul, pisau, gunting
kuku, sikat gigi, sendok, spons) % 61,11 27.78 11,11 100
Membedakan perintah, pertanyaan, dan f 27 20 7 54
10
ajakan % 50 37.04 12.96 100
Kosakata yang lebih banyak untuk f 22 21 11 54
11 menyatakan apa yang dilihat (motif) dan
dirasa (pahit,manis) % 40.74 38.89 20.37 100
Mencoret berbagai bentuk (zig zag, garis, f 28 18 8 54
12
lengkung,(Dll) % 51.85 33.33 14.82 100
Mulai melakukan aktivitas keseharian f 28 20 6 54
13
dengan anak lain % 51.85 37.04 11,11 100
f 33 14 7 54
14 Memilih benda yang disukainya
% 61,11 25.93 12.96 100
Melakukan aktivitas seni sederhana
dengan lebih teratur sesuai dengan f 20 24 10 54
15
aturan/ karakteristiknya (menyanyi,
menari, dan mewarnai) % 37.04 44.44 18.52 100
f 414 288 108 810
∑
% 76,67 53,33 20,00 100
Sumber: Lampiran 11 Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak
46
fungsi dari objek – objek, seperti mainan, perabot dan makanan, serta objek-objek
objek dan peristiwa tersebut Perkembangan kognitif anak usia dini di kecamatan
Rappocini Kota Makassar dilihat dari tabel 4.3 menunjukkan nilai persentasi
tertinggi yaitu 76,67% pada kategori Baik, kemudian pada kategori cukup sebesar
53,33%, sedangkan untuk kategori kurang sebesar 20,00%. Jadi bisa ditarik
2. Uji Hipotesis
Rumus Korelasi:
∑ xy
r=
√ ∑ x2 ∑ y2
765,81
r=
√ 641,70 x 2.665,26
47
765,81
r=
√ 1.710 .297,34
765,81
r=
1.307,78
r =0 ,5855
B. Pembahasan
belajar memperoleh rasa aman, kesempatan berkembang secara optimal. Pola asuh
juga mempunyai hasil perkembangan yang berbeda pada tiap-tiap anak. Pola asuh
pertumbuhan dan perkembangan otak anak dengan stimulus yang diberikan untuk
mampu mandiri.
yang berbeda, dimana pada usia balita potensi anak sudah mulai dapat terlihat
seumpama jika mendengar alunan musik, dia lebih tertarik ketimbang anak
seusianya, kalau orang tua sudah memiliki gambaran potensi anak, maka ia perlu
diarahkan dan difasilitasi. Ayah dan ibu sebaiknya menerapkan pola asuh yang
sama. Dalam hal ini, kedua orang tua sebaiknya “berkompromi” dalam
berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa orangtua anak usia dini di
demokratik dilihat dari tingkat persentasi pilihan kuisioner sangat sesuai sebesar
35,89%, kemudian menyusul pola asuh otoriter sebesar 10,37% dan pola asuh
dengan anak. Jadilah pendengar yang baik dan jangan meremehkan pendapat
anak. Dalam setiap diskusi, orang tua dapat memberikan saran, masukan atau
asuh yang diberikan orangtua. Pola asuh orangtua dengan disertai bimbingan
kognitifnya, namun jika pola asuh yang diterapkan memberikan tekanan dan
perintah yang cukup tinggi maka anak akan cenderung bekerja dengan adanya
makassar dilihat dari tabel 4.3 menunjukkan nilai persentasi tertinggi yaitu
76,67% pada kategori baik, kemudian pada kategori cukup sebesar 53,33%,
sedangkan untuk kategori kurang sebesar 20,00%. Jadi bisa ditarik kesimpulan
49
rappocini kota makassar masuk pada kategori baik. Hasil penelitian ini sesuai
yang terjadi secara internal didalam otak pada waktu manusia sedang berfikir.
atau tidaknya suatu potensi kognitif tergantung dari lingkungan dan kesempatan
yang diberikan. Potensi kognitif yang dibawa sejak lahir atau merupakan faktor
perilaku.
Kognitif lebih bersifat pasif atau statis yang merupakan potensi atau daya
untuk memahami sesuatu. Potensi kognitif ditentukan pada saat konsepsi, namun
Intelegsi lebih bersifat aktif yang merpakan aktualisasi atau perwujudan dari daya
atau potensi tersebut berupa aktifitas atau prilaku. Intelegnsi adalah kemampuan
untuk menciptakan karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan atau lebih.
Perkembangan kognitif anak akan baik apabila orangtua menerapkan pola asuh .
50
Sehingga semakin pola asuh orangtua maka perkembangan kognitif anak akan
semakin baik. Semakin buruk pola asuh orangtua maka perkembangan kognitif
didapatkan rhitung= 0,5855. Karena rhitung > rtabel maka ho ditolak dan ha diterima
yang berarti bahwa ada korelasi antara pola asuh orangtua dan perkembangan
Makassar.