Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

FAKULTAS KEDOKTERAN
Kampus : Jalan Unizar No. 20 Turida, Sandubaya, Mataram
Telp/Fax : 0370 – 6175565, Fax : 0370 – 6175146

LEMBAR PENGESAHAN PANDUAN CLINICAL SKILLS LAB

Hari, Tanggal : Mei 2023


Semester : II ( Dua )
Blok : Urogenital I

Mengesahkan

Wakil Dekan I Manager P2K

dr. Dasti Anditiarina, Sp.K.P. dr. Dina Qurratu Ainin, MHPE

NIDN.0803017502 NIDN.0819058603

Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Al-Azhar Mataram

Dr. dr. H. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes.


NIDN.0301056704
PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam atas nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya sehingga Panduan Clinical Skill Lab Blok Sistem Urogenital I ini dapat
terselesaikan. Pada Panduan Clinical Skill Lab Blok Sistem Urogenital I ini mahasiswa
dihadapkan pada keterampilan klinik pada Sistem Urogenital I tahap fisiologis.
Penyusunan Panduan Clinical Skill Lab Blok Sistem Urogenital I ini telah sesuai dengan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012, dimana terdapat beberapa
perbaikan dari edisi sebelumnya. Mahasiswa diharapkan dapat menguasai seluruh
materi yang disajikan sebagai salah satu syarat dalam menempuh pendidikan dokter
layanan primer. Setiap materi dalam panduan Clinical skill lab ini telah didiskusikan
secara seksama guna memenuhi tujuan pembelajaran.

Demikian Panduan Clinical Skill Lab Blok Sistem Urogenital I ini disusun,
semoga memberikan manfaat dalam mengasah keterampilan klinik mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Masukan demi kesempurnaan
panduan Clinical skill lab ini kami sangat harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mataram, Mei 2023

Penyusun

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | iii


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PANDUAN BLOK....................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Pemeriksaan Urologi Pria.......................................... 3

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | iv


Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Daftar Keterampilan Klinis

Pendahuluan
Keterampilan klinis perlu dilatihkan sejak awal hingga akhir pendidikan
dokter secara berkesinambungan. Dalam melaksanakan praktik, lulusan
dokter harus menguasai keterampilan klinis untuk mendiagnosis maupun
melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan. Daftar Keterampilan Klinis
ini disusun dari lampiran Daftar Keterampilan Klinis SKDI 2012 yang
kemudian direvisi berdasarkan hasil survei dan masukan dari pemangku
kepentingan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan divalidasi
dengan metode focus group discussion (FGD) dan nominal group
technique (NGT) bersama para dokter dan pakar yang mewakili pemangku
kepentingan.
Kemampuan klinis di dalam standar kompetensi ini dapat
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dalam
rangka menyerap perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang
diselenggarakan oleh organisasi profesi atau lembaga lain yang
diakreditasi oleh organisasi profesi, demikian pula untuk kemampuan
klinis lain di luar standar kompetensi dokter yang telah ditetapkan.
Pengaturan pendidikan dan pelatihan kedua hal tersebut dibuat oleh
organisasi profesi, dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan yang terjangkau dan berkeadilan (pasal 28 UU Praktik Kedokteran
no.29/2004).

Tujuan
Daftar Keterampilan Klinis ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi
institusi pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber daya yang
berkaitan dengan keterampilan minimal yang harus dikuasai oleh lulusan
dokter layanan primer.

Sistematika
Daftar Keterampilan Klinis dikelompokkan menurut sistem tubuh
manusia untuk menghindari pengulangan. Pada setiap keterampilan
klinis ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai di akhir
pendidikan dokter dengan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how,
shows, does).

Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek
biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat
menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta
PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 1
profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin
timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan,
diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat
menggunakan ujian tulis.

Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan


Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
penekanan pada Clinicall reasoning dan problem solving serta
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk
demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian
keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan
berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).

Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan


di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar
belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut,
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam
bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta
berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized
patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan
Objective Structured Clinicall Examination (OSCE) atau Objective Structured
Assessment of Technical Skills (OSATS).

Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri


Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan
menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan,
komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah
supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan
menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook,
dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat kompetensi
tertinggi adalah 4A.

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 2


PEMERIKSAAN
UROLOGI PRIA

TUJUAN CLINICAL SKILL LAB

1. Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan urologi pria


2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan urologi pria
3. Mahasiswa dapat mengintepretasikan hasil pemeriksaan urologi pria

ALAT DAN BAHAN


4.

1. Satu buah tempat tidur periksa


2. Satu buah handschoon (bersih)
3. Satu buah senter

TEORI

 PEMERIKSAAN FISIK GINJAL


Ginjal adalah organ yang terletak didaerah posterior, terlindung oleh tulang
rusuk, sudut costovertebral atau sudut yang dibentuk oleh batas bawah kosta ke
12 dengan prosessus ransverses vertebra lumbalis merupakan daerah untuk
menentukan ada tidaknya nyeri ginjal.

Syarat – syarat pemeriksaan abdomen ginjal yang baik adalah :


1. Penerangan yang memadai.
2. Penderita dalam keadaan rileks. Agar pasien rileks, dapat dilakukan
pengosongkan VU, beri bantal pada kepala dan lutut difleksikan, kedua
tangan dilipat disamping tubuh, telapak tangan harus hangat, kuku tidak boleh
panjang, hindari gerakan yang mendadadak, jika perlu ajak bicara pasien.
3. Daerah abdomen pakaian yang menutupi harus terbuka mulai dari atas
prosessus xiphoideus sampai simpisis pubis.

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 3


Pemeriksaan Ginjal Kanan Dengan Teknik Palpasi

Gbr 1. Area Pemeriksaan Urologi

Gbr 2. Pemeriksaan Palpasi Ginjal

1. Letakkan tangan kiri anda dibelakang penderita, parallel pada kosta ke 12,
dengan ujung jari anda menyentuh sudut kostovestebral.
2. Angkat dan cobalah mendorong ginjal ke kanan depan.
3. Letakkan tangan kanan anda dengan lembut dengan kuadran atas, di sebelah
lateral dan sejajar terhadap otot rektus.
4. Mintalah penderita untuk bernafas dalam – dalam, pada waktu puncak
inspirasi tekanlah tangan kanan anda dalam – dalam ke kuadran kanan atas,
dibawah arcus costa, dan cobalah untuk menangkap ginjal diantara kedua
tangan anda.
5. Mintalah penderita untuk membuang nafas.
6. Pelan – pelan lepaskan tekanan tangan kanan anda, dan rasakan bagaimana
ginjal akan kembali sewaktu ekspirasi.
7. Apabila ginjal teraba, tentukan ukurannya dan ada tidaknya nyeri tekan.

Pemeriksaan Ginjal Kiri Dengan Teknik Palpasi


PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 4
1. Gunakan tangan kiri anda untuk menyangga dan mengangkat dari belakang,
tangan kanan untuk meraba pada kuadran kiri atas.
2. Lakukanlah pemeriksaan seperti pemeriksaan ginjal kanan.
3. Ginjal kiri yang normal jarang dapat diraba.

Pemeriksaan Nyeri Ketok Ginjal


Nyeri tekan mungkin dapat timbul pada pemeriksaan palpasi, tetapi
periksalah juga daerah sudut costovertebralis. Kadang – kadang tekanan ujung
jari sudah dapat menimbulkan nyeri, tetapi juga sering kali harus digunakan
kepalan tangan untuk menimbulkan nyeri ketok ginjal, letakkan satu tangan pada
sudut kostovertebra dan pukullah dengan sisi ulner kepalan tangan anda.

Gbr 3. Pemeriksaan Nyeri Ketok Ginjal

 PEMERIKSAAN FISIK SUPRAPUBIC DAN VESICA URINARIA


1. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap penderita.
2. Meminta penderita untuk berbaring dengan rileks.
3. Inspeksi : memperhatikan region supra pubic (adakah abnormalitas, benjolan /
pembesaran, tanda tanda trauma dll )
4. Auskultasi : apakah terdengar peristaltic pada daerah suprapubic
5. Palpasi : meraba daerah suprapubic, ada / tidaknya benjolan, pembesaran vesica
urinaria, ada / tidaknya massa, konsistensi massa, ada tidaknya nyeri tekan, batas
massa ( tegas / tidak )
6. Perkusi : bila ada massa tentukan ukurannya dengan perkusi batas pekak – timpani
diatas massa

 PEMERIKSAAN LUAR GENITALIA PRIA


1. INSPEKSI PENIS
PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 5
 Lihat perkembangan penis (kematangan sexual)
 Lihat kulit (infeksi, ekskoriasi)
 Lihat rambut pubis (pertumbuhan dan penyebaran, ada tidaknya kutu)
 Lihat preputium (ada tidaknya phimosis, tanda radang)
 Lihat orifisium uretra (hipospadia, ada tidaknya keluar cairan)
 Lihat glans penis (ada tidaknya tanda radang/ulkus)

2. INSPEKSI SKROTUM
 Lihat kontur skrotum
 Lihat kulit skrotum (ada tidaknya kemerahan)
 Simetris atau tidak

3. PALPASI
 PENIS
- Palpasi batang mulai dari glans sampai basis penis. Adanya parut, ulkus,
nodulus, indurasi, atau tanda-tanda peradangan harus dicatat. Palpasi
korpora kavernosa dilakukan dengan memegang penis diantara jari-jari
kedua tangan dan memakai jari telunjuk untuk memeriksa indurasi.
 TESTIS
- Setiap testis di palpasi secara terpisah. Pakailah kedua tangan untuk
memegang testis dengan lembut. Sementara tangan kiri memegang
kutub superior dan inferior testis, tangan kanan melakukan palpasi
pemukaan anterior dan perhatikan ukuran, bentuk dan konsistensi tiap
testis.
- Letak testis (normal pada skrotum)
- Ada tidaknya benjolan/masa
- Ada tidaknya nyeri tekan
4. TRANSLUMINASI SKROTUM
 Meminta pasien untuk melepaskan pakaian bagian bawah
 Pasien dalam posisi berdiri
 Memastikan ruangan tempat pemeriksaan dalam keadaan gelap
 Mencuci tangan.
 Menggunakan sarung tangan
 Tempelkan senter pada skrotum kemudian nyalakan
 Apabila isi skrotum tampak menerawang berarti berisi cairan
(transluminasi positif)

5. RECTAL TOUCHER (RT)


Pada pemeriksaan ini, kita dapat memilih posisi pasien sbb:
a. Left lateral prone position
Letak miring memudahkan pemeriksaan inspeksi dan palpasi anal kanal
dan rektum. Tetapi posisi ini kurang sesuai untuk pemeriksaan
PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 6
peritoneum.

b. Litothomy position
Posisi litotomi biasanya dilakukan pada pemeriksaan rutin yang tidak
memerlukan pemeriksaan anus secara detail. Dianjurkan dalam
pemeriksaan prostate dan vesika seminalis karena memudahkan akses
pada cavum peritoneal.

c. Knee-chest position
Posisi ini biasanya tidak/kurang menyenangkan bagi pasien.
Penderita diminta mengedan, letakkan ujung jari telunjuk kanan pada anal
orificium dan tekanlah dengan lembut sampai sfingter relaksasi. Kemudian
fleksikan ujung jari dan masukkan jari perlahan-lahan sampai sebagian besar jari
berada di dalam canalis analis. Palpasi daerah canalis analis, nilailah adakah
kelainan

Adapun Teknik pemeriksaan RT :


1. Mintalah pasien mengosongkan kandung kemih.
2. Persilahkan pasien untuk berbaring dengan posisi diatas.
3. Minta pasien untuk menurunkan pakaian dalam (celana), hingga regio
analis terlihat jelas.
4. Mencuci tangan.
5. Menggunakan sarung tangan
6. Menggunakan pelumas secukupnya pada tangan kanan.
7. Inspeksi regio analis, perhatikan apakah ada kelainan
8. Penderita diminta mengedan, letakkan ujung jari telunjuk kanan pada anal
orificium dan tekanlah dengan lembut sampai sfingter relaksasi. Kemudian
fleksikan ujung jari dan masukkan jari perlahan-lahan sampai sebagian
besar jari berada di dalam canalis analis.
9. Palpasi daerah canalis analis, nilailah adakah kelainan
10. Pada laki-laki : gunakan prostat di sebelah ventral sebagai titik acuan.
11. Menilai tonus sfingter ani.
12. Menilai struktur dalam rektum yang lebih dalam.
13. Menilai ampula rekti kolaps atau tidak
14. Pemeriksaan khusus :
-Prostat : Nilailah ketiga lobus prostate, fisura mediana, permukaan
prostate (halus atau bernodul), konsistensi (elastis, keras, lembut,
fluktuan), bentuk (bulat, datar), ukuran (normal, hyperplasia, atropi),
sensitivitas dan mobilitas.
-Vesikula seminalis : Normalnya tidak teraba, apabila terdapat kelainan
akan teraba pada superior prostate di sekitar garis tengah. Nilailah
distensi, sensitivitas, ukuran, konsistensi, indurasi dan nodul.

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 7


15. Setelah selesai, keluarkan jari telunjuk dari rectum, perhatikan apakah
pada sarung tangan terdapat bekas feses, darah, dan lendir.
16. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan dengan air .
17. Beritahukan pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai.

CHECKLIST & PENILAIAN

CHECKLIST PEMERIKSAAN LUAR GENITALIA PRIA


Nilai
No. Aspek yang dinilai
0 1 2 3
1. Mengucapkan salam dan basmallah
2. Cuci tangan dengan cairan aseptik
3. Memperkenalkan diri, dan menanyakan identitas pasien
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan melakukan
informed consent
5. Memakai Handschoon
Melakukan pemeriksaan fisik ginjal
6. Palpasi Ginjal
7. Pemeriksaan nyeri ketok ginjal
Melakukan pemeriksaan suprapubic dan vesica urinaria
8. Inspeksi suprapubic dan vesica urinaria
9. Palpasi suprapubic dan vesica urinaria
10. Perkusi suprapubic dan vesica urinaria
11. Auskultasi suprapubic dan vesica urinaria
Melakukan pemeriksaan genitalia pria
12. Inspeksi penis
13. Inspeksi skrotum
14. Palpasi penis
15. Palpasi testis
16. Transluminasi skrotum
17. Rectal Toucher
18. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan ke
pasien
19. Mengucapkan Hamdallah dan menjelaskan kepada
pasien bahwa pemeriksaan telah selesai
20. Mencuci tangan dengan cairan aseptik
21. Mengucapkan salam dan terimakasih
Total Nilai

ASPEK PENILAIAN SKILLS LAB PEMERIKSAAN GENITALIA PRIA

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 8


KETERAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN GENITALIA PRIA
NILAI:
0 = tidak melakukan
1 = melakukan sebagian
2 = melakukan seluruhnya namun tidak sempurna
3 = melakukan seluruhnya dengan sempurna

KOMUNIKASI:
 Mendapatkan persetujuan tindakan pemeriksaan fisik dari pasien (consent)
 Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal dan non verbal
( ramah , tebuka, kontak mata,salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah,
respon)
 Menggunakan bahasa yang bisa dimengerti
 Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
NILAI:
0 = tidak melakukan poin komunikasi
1 = melakukan 1 poin komunikasi
2 = melakukan 2-3 poin komunikasi
3 = melakukan semua poin komunikasi

PERILAKU PROFESIONAL:
 Melakukan setiap tindakan secara hati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
 Memperhatikan kenyamanan pasien
 Melakukan tindakan sesuai dengan prioritas
 Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
NILAI:
0 = tidak melakukan poin Perilaku Profesional
1 = melakukan 1 poin Perilaku Profesional
2 = melakukan 2-3 poin Perilaku Profesional
3 = melakukan semua poin Perilaku Profesional

PENULIS & KONSULTAN

Penulis : dr. Sukandriani Utami


Revisi : dr. Dina Qurratu Ainin, MHPE
dr. Mirzaulin Leonaviri
Konsultan : dr. Pebrian Jauhari, SpU

REFERENSI

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 9


1. Adams. Textbook of Physical Diagnosis.17ed.Williams & Wilkins.1987.
2. Delp MH, Manning RT. Major Diagnosis Fisik. Terjemahan Moelia Radja Siregar. EGC
1996
3. Lynn. S. Bickley; Bates Guide to Physical Examination and History taking, 8 th Edition,
Lippincott 2003.
4. Simadibrata MK, 2006. Pemeriksaan abdomen, urogenital dan anorektal. Dalam:
Sudoyo A. W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK. S, Setiati S, eds. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, jilid I, edisi IV, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI, Jakarta, hal:51-55.
5. Zubir N. Pemeriksaan abdomen. Dalam: Acang N, Zubir N, Najirman, Yuliwansyah R,
Eds. Buku Ajar Diagnosis Fisik. Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, Padang. 2008
6. Lynn S. Bickley. Buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan Bates. edisi ke-5.
2012. ECG

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB BLOK SISTEM UROGENITAL I TA 2022/2023 | 10

Anda mungkin juga menyukai