Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/361433059

POLICY BRIEF Public Private Partnership Sebagai Solusi Pembiayaan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)

Article · June 2022

CITATIONS READS

0 291

3 authors:

Ervina Wulandari Tomi Setiawan


Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
1 PUBLICATION   0 CITATIONS    37 PUBLICATIONS   15 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Sinta Ningrum
Universitas Padjadjaran
45 PUBLICATIONS   25 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Policy Brief View project

Academic Poster View project

All content following this page was uploaded by Ervina Wulandari on 21 June 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


POLICY

BRIEF Public Private Partnership Sebagai

Solusi Pembiayaan Pembangunan

TIM PENYUSUN
ERVINA WULANDARI
Ibu Kota Negara (IKN)
TOMI SETIAWAN
SINTA NINGRUM

universitas Ringkasan Eksekutif


padjadjaran Dalam Rencana Induk IKN pada Lampiran Undang-Undang IKN (Bappenas) bahwa
terdapat 5 Tahap Pembangunan akan dilakukan dalam rentang tahun dari 2022
sampai dengan 2045. Penahapan ini menjelaskan perwujudan pemanfaatan ruang
yang mengindikasikan pengembangan Kawasan dari seluruh wilayah IKN. Tantangan
dalam 5 tahap ini memerlukan komitmen yang kuat diantara semua stake holder,
pemerintah dan rakyat sebagai pengguna dan pemanfaat pembangunan IKN ini,
Untuk menjawab tantangan yang salah satunya adalah dari aspek pembiayaan,
Bappenas telah menyiapkan proyeksi pembiayaan IKN yang terbagi atas tiga
sumber pendanaan. Pertama, sekitar 19,2% atau 89,4 triliun rupiah didanai APBN,
kedua, sebesar 54,4% atau 253,4 triliun rupiah didanai Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU), dan ketiga, sebesar 26,4 persen atau 123,2 triliun rupiah
didanai swasta.
Sumber pendanaan terbesar yaitu 54,4% diharapkan dapat didanai dari KPBU atau
yang sering disebut juga Public Private Partnership (PPP). Dengan skema
pembiayaan dari Public Private Partnership ini, pemerintah dan swasta dapat
berbagi tanggung jawab dan risiko, Pihak pemerintah akan merencanakan
pembangunan infrastruktur publik dan peran pihak swasta adalah menyediakan dan
mengelola infrastruktur publik selama jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

Pendahuluan
Proyek pembangunan ‘kota baru’ menuntut penyediaan infrastruktur yang
masif. Karakteristik proyek infrastruktur adalah memiliki risiko jangka panjang
terutama berasal dari kinerja proyek yang belum tentu sesuai dengan
spesifikasi yang diharapkan. Di sisi lain pihak swasta tentu mengharapkan
realisasi keuntungan yang sesuai dengan kalkulasi di awal proyek. Dengan
prinsip pembagian risiko, pemerintah harus benar-benar memperhatikan
perjanjian kerja sama dengan pihak badan usaha atau swasta sehingga
kualitas IKN baru beserta infastruktur pendukung dapat sesuai dengan
spesifikasi yang mendukung jalannya pemerintahan dan tidak lagi memberikan
beban tambahan bagi APBN.
1
Hal ini juga belum sejalan dengan rencana pemerintah saat Misalnya, proyek-proyek ini menyediakan energi melalui
ini dalam rangka pemulihan pasca Pandemi Covid-19 yang sumber ramah lingkungan dan membuatnya tersedia untuk
akan digelontorkan oleh pemerintah pada Tahun 2022 orang-orang dengan pendapatan terendah. Proyek 5P
sebesar Rp455,62 triliun, karena menurut ekonom Faisal sebagian besar diimplementasikan di negara-negara
Basri Indonesia masih dalam keadaan darurat di mana terbelakang.
pemerintah harusnya fokus dalam penanganan pandemi.
1
Menurut Karthikeyan Loganathan, Mohammad Najafi,
Menurut Bappenas, salah satu pendanaan terbesar yaitu Vinayak Kaushal, dan Pius Agyemang, dari Texas University,
dari skema pembiayaan melalui Public Private Partnership USA dengan judul “Evaluation of Public Private Partnership in
dengan harapan bahwa skema ini benar-benar dapat Infrastructure Project”, bahwa Public Private Partnership ini
mendukung Pembangunan IKN yang sangat masif nantinya. dievaluasi khususnya untuk Proyek Infrastruktur dengan
Risalah ini dibuat untuk mendukung skema tersebut dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui survei,
mencari referensi dari beberapa jurnal akademik yang survei lokasi dan pengalaman responden, survei pedoman
meneliti mengenai Public Private Partnership sebagai solusi praktik inhouse dan metode pengadaan, survei pemilihan
yang tepat untuk pembangunan infrastruktur yang masif faktor-faktor signifikan yang berpengaruh untuk Public
seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Private Partnership kepada responden, survei terkait
permasalahan utama dan Indikator Kinerja Utama (KPI)
Menurut Temulin Batjargal, Mengzhong Zhang dari Gannon keberhasilan proyek Public Private Partnership dan melalui
University, USA dalam Jurnal “Review on the Public-Private analisa tanggapan survei menggunakan teknik rata-rata
Partnership” secara spesifik mempelajari bagaimana (Mean Score/MS).
organisasi atau pemerintah mendapatkan manfaat dari Hasil dari evaluasi tersebut, bahwa tanggapan survei
Public Private Partnership yaitu manfaat saling berbagi membantu dalam mendapatkan wawasan tentang
sumber daya, risiko dan tanggung jawab diantara metode pengadaan Public Private Partnership dan
pemerintah dengan badan usaha yang akan bekerja sama memberikan dasar untuk memastikan proyek yang sukses.
sehingga meminimalisir khususnya risiko. Manfaat Berdasarkan hasil survei, secara umum dapat diidentifikasi
selanjutnya adalah pengurangan biaya, peningkatan bahwa ada perbedaan besar dalam alokasi risiko antara
kualitas dan meningkatkan efisiensi salah satunya Public Private Partnership dan metode tradisional lainnya
mencakup insentif bagi mitra swasta dalam merancang yaitu berdasarkan pada teknik pemeringkatan skor rata-
dan membangun aset dengan harga murah dan rata, KPI dari proyek Public Private Partnership yang
memotong biaya pemeliharaan sampai aset dikembalikan diidentifikasi dan diberi peringkat berdasarkan skor rata-
ke sektor publik dan jangka waktu kontrak berakhir. rata dari masing-masing faktor yang dipertimbangkan
Keterlibatan sektor swasta dalam Public Private Partnership (Gambar 1). Dalam gambar 1 dapat dilihat bahwa biaya,
dapat membantu mengurangi masalah over-employment waktu dan uang adalah sebagai indikator kunci utama dari
di sektor publik. proyek Public Private Partnership yang sukses. Selain KPI
Manfaat lainnya secara ekonomi, Bank Pembangunan Asia yang teridentifikasi untuk proyek Public Private Partnership
melaporkan bahwa Public Private Partnership memberikan yang sukses, beberapa faktor lain seperti publik konsultasi,
dampak yang sangat positif bagi pembangunan nasional proses pengadaan yang kompetitif, dan alokasi risiko yang
dengan meningkatkan akses infrastruktur, meningkatkan sesuai, juga ditemukan menjadi signifikan selama
kapasitas teknis dan kelembagaan, transparansi, dan pelaksanaan proyek Public Private Partnership.
keterampilan organisasi, memfasilitasi alokasi sumber daya
publik, dan menarik swasta tabungan melalui investasi
jangka panjang (Dordevic & Rakic, 2021). Menurut
Chechrita (2009), lima kemungkinan Public Private
Partnership berdampak pada beberapa faktor-faktor
ekonomi makro termasuk dampak pada investasi swasta
dan publik agregat, dampak pada keseimbangan
anggaran pemerintah, dampak pada utang pemerintah,
dampak terhadap risiko fiskal dan dampaknya terhadap
tingkat pertumbuhan PDB menjadi lebih positif.
Dan manfaat lainnya adalah peningkatan kesejahteraan
penduduk, Public Private Partnership memberikan kontribusi
besar terhadap pengurangan kesenjangan sosial-ekonomi
yang signifikan dalam berbagai wilayah di negara
(Daskalova, 2019). Dordevic dan Rakic (2021) menekankan Gambar 1. Skor Rata-Rata KPI untuk proyek Public Private
5P atau "Pro-Poor Public-Private Partnership" yang Partnership yang sukses
bertujuan untuk menciptakan utilitas yang akan mendukung
kelompok masyarakat miskin melalui Public Private
Partnership.
2
Dalam studi ini mempertimbangkan sebagian besar Selain itu mengidentifikasi kebutuhan lokal dan tujuan
tantangan yang terlibat dalam Public Private Partnership utama dari Public Private Partnership juga merupakan kunci
dan KPI yang dinilai kritis untuk keberhasilan pelaksanaan sukses lainnya dalam Public Private Partnership.
proyek Public Private Partnership. Tanggapan survei III. Solusi yang diusulkan adalah mitra tidak dipandang
digunakan untuk memahami berbagai faktor yang harus selalu ideal di antara para pemangku kepentingan dan
dianggap memiliki kemitraan publik swasta yang efektif seringkali ini dikaitkan dengan ketidaksejajaran atau
dalam infrastruktur apa pun proyek. Berdasarkan miskomunikasi di antara mitra. Solusi peningkatan kualitas
tanggapan survei dan hasil analisis, maka : kolaborasi Public Private Partnership antara lain komunikasi
- Proyek Public Private Partnership sebagian besar diguna- yang lebih baik. Beberapa pemangku kepentingan
kan pada proyek-proyek besar yang menggabungkan menunjukkan bahwa kelangkaan pengetahuan mengenai
ide modern dan ide inovatif input proyek: mitra, peran, tujuan proyek, dan rencana
- Karena keterlibatan skala dan teknisnya, proyek-proyek implementasi sebagai tantangan. Bagi banyak orang, solusi
tersebut cenderung lebih mahal dan memiliki risiko yang yang diusulkan menggabungkan proses perencanaan yang
lebih tinggi. lebih strategis untuk menetapkan peran dan tanggung
- Alokasi risiko merupakan faktor penting dan perlu lebih jawab mitra di awal kemitraan.
ditekankan pada alokasi sumber daya yang sesuai dalam
proyek Public Private Partnership. Selanjutnya, menurut Zulfiqar Ali, Sidra Irfan, Yaamina
- Konsultasi publik dan proses pengadaan yang kompetitif Salman dari Universitas Punjab, Pakistan, dengan judul
diidentifikasi sebagai faktor-faktor penting yang “Effectiveness of Public Private Partnerships: A Systematic
mengarah pada keberhasilan Public Private Partnership. Literature Review”, bahwa kita dapat melihat keefektifan
dari Public Private Partnership berdasarkan pandangan
Menurut Sheryl Strasser, Christine Stauber, Ritu dari literatur sistematik dari 107 artikel yang digunakan dari
Shrivastava, Patricia Riley, Karen O’Quin, dari Georgia tahun 2000 s.d 2016. Karena efektifitas Public Private
University, USA dengan judul “Collective insights of public- Partnership tidak mudah didefinisikan, pencarian strategi
private partnership impacts and sustainability: A qualitative termasuk 9 kata kunci bersama 'Public Private Partnership’.
analysis” menjelaskan tentang pengaruh dan keberlanjutan Ini membuka akses ke literatur yang relevan tentang
dari Public Private Partnership dengan mengambil studi 'jaringan', 'kolaborasi' yang membuat akses ke berbagai
tentang The United States (U.S.) President’s Emergency macam ide dan konsep yang mungkin selain Public Private
(PEPFAR) dalam implementasi proyek penguatan sistem Partnership dan relevansinya kata-kata pencarian.
laboratorium. Menggunakan metode wawancara dengan Efektivitas disini adalah istilah luas yang mencakup seluruh
pemangku kepentingan garis depan dari organisasi sektor spektrum penetapan, pelaksanaan, kinerja, dan outcome
publik dan swasta berbasis di AS dan negara-negara Public Private Partnership. Kemudian berdasarkan makalah
prioritas tertentu yang didukung PEPFAR. Analisis yang termasuk dalam ulasan, enam kategori besar faktor-
terungkap tiga tema dominan yaitu : faktor termasuk, kelembagaan, ekonomi, keuangan dan
I. Dampak dari Public Private Partnership, yaitu setelah teknis, sosial dan relasional, hukum dan peraturan, khusus
semua pemangku kepentingan diwawancarai beberapa wilayah dan faktor kepemimpinan telah diidentifikasi
pemangku kepentingan menunjukkan bahwa partisipasi menjadi faktor-faktor yang menentukan keberhasilan atau
dalam Public Private Partnership mengakibatkan sebaliknya dari Public Private Partnership. Salah satunya
peningkatan akreditasi laboratorium, peningkatan efisiensi 40% makalah dari Asia dan Afrika, Public Private Partnership
laboratorium dan peningkatan komunikasi antara dokter memberikan kesempatan besar kepada pemerintah dalam
dan laboratorium, ada juga persepsi peningkatan kapasitas mengembangkan dan negara-negara transisi untuk
tenaga kerja, dengan staf terlatih mampu mengelola meningkatkan standar hidup mereka populasi. Dengan
pasien secara lebih efektif dan meningkatkan pemeliharaan catatan bahwa bahwa jika Public Private Partnership
persediaan dan peralatan. Dan dampak tambahan yang benar-benar dipahami dengan cekatan, dirancang, dan
dirasakan termasuk peningkatan respons sistem kesehatan diimplementasikan, maka efektifitasnya akan sangat
masyarakat yang melampaui dampak pada sistem terlihat. Oleh karena itu, tata kelola Public Private
respons HIV. Partnership harus mencakup keseluruhan proses
II. Kunci sukses dalam Public Private Partnership adalah implementasi, kinerja (baik proses maupun produk kinerja)
adanya peningkatan pengetahuan, pelatihan, dan, kadang- dan harus memperhatikan kompleksitas politik terlibat
kadang, peningkatan gaji, peningkatan kapasitas dalam proyek tersebut (van den Hurk & Verhoest, 2015,
laboratorium yang mencakup keterampilan dan Mouraviev & Kakabadse, 2015a).
kompetensi personel, termasuk meningkatkan
pemeliharaan, prosedur operasi standar dan sistem. Kunci Dan, menurut Nimesha Sahani Jayasena, Daniel W. M. Chan,
sukses lain yang sering diidentifikasi adalah perlunya Mohan M. Kumaraswamy & Abdullahi B. Saka dari
dukungan pemangku kepentingan, terutama bahwa Universitas Hong Kong dengan judul “Applicability of public-
pemerintah daerah, yang keterlibatannya dianggap private partnerships in smart infrastructure development: the
sebagai ciri khas keberhasilan Public Private Partnership. case of Hong Kong”, bahwa studi ini untuk menilai keberha-

3
silan kemitraan antara masyarakat dan sektor swasta Pengaturan ini dimaksudkan untuk agar meminimalisir
dalam mengembangkan dan mempertahankan risiko-risiko pada saat proyek dijalankan, misalnya dengan
'infrastruktur pintar' di Hong Kong (HK) dengan metode pengaturan dalam manajemen risiko pada saat
kualitatif yang mengarah ke sepuluh wawancara ahli perencanaan proyek dan saat pelaksanaan proyek
setelah tinjauan literatur yang komprehensif. sehingga tercapai keberhasilan proyek sesuai dengan yang
Menurut Ke et al. (2010) dan Sun et al. (2020), banyak direncanakan.
proyek layanan infrastruktur pintar publik di Cina dan di 2. Pemerintah perlu mengatur mengenai tata kelola Public
tempat lain telah mengakui Public Private Partnership Private Partnership yang mencakup keseluruhan proses
sebagai pendekatan terbaik dalam menyampaikan implementasi, kinerja (baik proses maupun produk kinerja)
infrastruktur dalam kondisi tertentu. Menurut Cruz dan dan harus memperhatikan kompleksitas politik terlibat
Sarmento (2017) dan Jayasena dkk. (2021a), skema Public dalam proyek tersebut.
Private Partnership seringkali digunakan dalam konstruksi Konsep tata kelola proyek yang baik dikembangkan untuk
infrastruktur pintar di sekitar dunia karena dianggap mengevaluasi kinerja proyek, terutama dalam masalah
menguntungkan sektor publik, swasta sektor, dan akhirnya strategis. Evaluasi semacam itu diperlukan untuk menilai
konsumen. keberhasilan keseluruhan proyek selain mengevaluasi
Berdasarkan diskusi tentang faktor-faktor keberhasilan proses manajemen proyek dan keberhasilan produk seperti
Public Private Partnership yaitu komunikasi yang efektif, yang disebutkan sebelumnya. menggambarkan teori
komitmen dan partisipasi, penyebaran tujuan, manfaat, hubungan antara alokasi risiko yang tepat dan
dan implikasi proyek dan mendefinisikan tujuan nilai. Tiong keberhasilan proyek. Konsep tata kelola proyek yang baik ini
(1996) mengidentifikasi pentingnya kepemimpinan dan memiliki yang berikut karakteristik:
pemilihan proyek yang tepat di antara faktor-faktor - Keputusan yang tepat pada waktu yang tepat, yang
keberhasilan Public Private Partnership. Ada beberapa merupakan bentuk partisipasi aktif.
contoh di negara lain, di mana Public Private Partnership - Keadilan kontrak.
berada dikerahkan dalam pengembangan kota pintar. - Transparansi informasi, terutama antara pemerintah
Misalnya, perkotaan proyek revitalisasi Zona Pelabuhan dan sektor swasta.
dianggap sebagai salah satu proyek Public Private - Responsif, tindakan atau implementasi konkret dalam
Partnership terbesar di Brasil. Proyek ini menyebarkan kerangka waktu yang wajar dari setiap keputusan yang
smart platform layanan yang meningkatkan transportasi, dibuat.
perumahan, dan komersial area dan infrastruktur TIK - Kontrol dan pemantauan proyek yang berkelanjutan,
(Schreiner 2016). Dalam hal ini Public Private Partnership untuk mencapai tujuan bersama dan memuaskan semua
untuk proyek smart city, kontrak konsesi yang panjang kepentingan.
disusun dan dilaksanakan untuk menjamin risiko rendah - Kesetaraan, antara semua pihak yang terlibat, terutama
kepada investor mengenai dampak risiko politik dan juga antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan
dipertimbangkan keterlibatan warga sebagai faktor kemitraan sejati.
penting. - Efektivitas dan efisiensi.
- Akuntabilitas, dalam bentuk kepuasan pengguna dan
Rekomendasi Kebijakan partisipasi masyarakat umum.
Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa jurnal terkait 3. Pemerintah perlu memilih pimpinan yang kompeten dan
skema Public Private Partnership, bahwa skema ini telah profesional dalam proyek Pembangunan IKN.
menjadi cara yang signifikan untuk mencapai tujuan dalam Faktor-faktor keberhasilan Public Private Partnership yaitu
hal pengurangan biaya, operasional efisiensi, jaminan komunikasi yang efektif, komitmen dan partisipasi,
kualitas produk dan layanan, manajemen risiko bersama, penyebaran tujuan, manfaat sangat mempengaruhi
stabilitas dan peningkatan kesejahteraan penduduk. Dan keberhasilan proyek. Sehingga diperlukan pimpinan yang
sebagian besar negara telah menerapkan skema Public kompeten dan profesional yang dapat mengkomunikasikan
Private Partnership karena memberikan peluang yang kepada seluruh stakeholder atau mitra yang akan
fleksibel untuk peningkatan kualitas dan penyediaan kerjasama dalam hal maksud dan tujuan pelaksanaan Public
berbagai proyek infrastruktur dengan layanan terkait. Private Partnership.
Tentunya skema pembiayaan Public Private Partnership ini
memerlukan beberapa kebijakan yang menguatkan dan Referensi
mempertegas agar semua pihak yaitu Pemerintah, Pihak Temulin Batjargal, Mengzhong Zhang. (2022). Review on the
Swasta atau Badan Usaha dan khususnya masyarakat Public-Private Partnership. David Publishing. Management
Indonesia sebagai publik mendapat keuntungan dari Studies, Jan.-Feb. 2022, Vol. 10, No. 1, 1-11. DOI:
Pembangunan IKN tepatnya di Kalimantan Timur. 10.17265/2328-2185/2022.01.001
Kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah diantaranya: Karthikeyan Loganathan, Mohammad Najafi, Vinayak
1. Pemerintah dan pihak mitra yang akan bekerja sama Kaushal, Pius Agyemang. (2021). Evaluation of Public Private
perlu mengatur mengenai pembatasan dalam hal Partnership in Infrastructure Projects. ASCE Pipelines 2021.
pembagian sumber daya, risiko dan tanggung jawab. DOI: 10.1061/9780784483602.018

4
View publication stats

Sheryl Strasser, Christine Stauber, Ritu Shrivastava,


Patricia Riley, Karen O’Quin. (2021). Collective insights of
public-private partnership impacts and sustainability: A
qualitative analysis. PLOS ONE 16(7): e0254495.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0254495
Zulfiqar Ali, Sidra Irfan, Yaamina Salman. (2020).
Effectiveness of Public Private Partnerships: A Systematic
Literature Review. Journal of Management and Research
(JMR) Volume 7(2): 2020.
Nimesha Sahani Jayasena, Daniel W. M. Chan, Mohan M.
Kumaraswamy & Abdullahi B. Saka. (2022). Applicability of
public-private partnerships in smart infrastructure
development: the case of Hong Kong. International Journal
of Construction Management, DOI: 10.1080/15623599.
2022.2027076
Zaki Vernando. 2020. Skema KPBU, Apa Perannya dalam
Mendukung Pembangunan IKN?. Website KBPU Kemenkeu
RI. Indonesia : Jakarta
Riska Indayana. 2020. "Tata Kelola Proyek yang Baik untuk
Alokasi Risiko Public Private Partnership di Indonesia".
https://www.kompasiana.com/riskaindayana0800/5ebd8a
04097f367e5a40c002/tata-kelola-proyek-yang-baik-
untuk-alokasi-risiko-public-private-partnership-di-
indonesia. Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai