Anda di halaman 1dari 14

BAB III

Judul Percobaan : Gesekan Luncur

Asisten Meja : Nur Hasanah

Hari/Tanggal percobaan : Senin/24 Oktober 2022

Tujuan Percobaan : 1. Menjelaskan pengertian gaya gesekan yang timbul

antara dua buah benda.

2. Menyelidiki pengaruh luas kontak permukaan terh-

adap gaya gesekan.

3. Menentukan koefisien gesekan statif

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita tidak lepas dari gaya yaitu
dalam melakukan berbagai aktifitas kita dalam sehari-hari. Seperti contohnya
pada saat kita berjalan. Kalau tidak ada gaya gesekan antara sandal dengan
tanah maka tidak dapat berjalan seperti halnya akan tergelincir. Dimana
pengertian gaya gesekan itu sendiri adalah gaya yang timbul akibat
persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arahnya yang
berlawanan terhadap arah geraknya suatu benda. Gaya-gaya yang bekerja
pada benda tersebut akan berlawanan arah dengan gaya luar yang dikerjakan
seperti  sandal dengan tanah (permukaan kasar). Permukaan suatu benda yang
bergesekan dengan permukaan benda yang lain disebut gaya gesekan.
Misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada suatu permukaan benda,
maka masing-masing benda tersebut mengalami gaya gesek.

1
B. Dasar Teori
Menurut Al-Irsyad. (2016:7-9) Menyatakan bahwa, telah dilakukan
praktikum atau percobaan gaya gesekan dimana tujuan dari praktikum ini
adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesekan,
memahami konsep gaya gesekan statik dan kinetik, serta menentukan
koefisien gesek statik dan kinetik. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan
adalah neraca pegas 0-5 N, katrol meja, balok dimana terdapat tiga permukaan
yang berbeda-beda dan diujungnya terdapat stecker, tali, tiga buah beban yang
massanya masing-masing 50 gram, papan lintasan, bidang miring, stopwatch,
dan meteran. Didalam percobaan kali ini terdapat empat kegiatan, pertama
hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan, kedua hubungan  antar
keadaan permukaan dengan gaya gesekan, ketiga menentukan koefisien
gesekan statis pada bidang miring, dan keempat menentukan koefifien
gesekan kinetik pada bidang miring. Dari percobaan yang telah dilakukan
dapat diambil kesimpulkan bahwa besarnya gesek kinetik dan gaya gesek
statis suatu benda itu dipengaruhi oleh besar gaya normal, gaya tarik,
koefisien gesek, dan permukaan benda.
Menurut Purna. (2017:20-22) menyatakan bahwa, antara dua
permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain disebut gaya gesekan
statis. Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang
dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Sekali gerak telah dimulai, gaya
gesekan antar kedua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya
yang lebih kecil untuk menjaga agar benda bergerak beraturan. gaya yang
bekerja antara dua permukaan yang saling bergerak relatif disebut gaya
gesekan kinetik. Jika fs menyatakan besar gaya gesekan statik maksimum,
maka:

μs = fs / N

2
Dengan μ_s adalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar gaya normal.
Jika fs menyatakn besar gaya gesekan kinetik, maka:
μk = fk / N
Dengan μk adalah koefisien gesekan kinetik. Bila sebuah benda dalam
keadaan diam pada suatu bidang datar, dan kemudian bidang tempat benda
tersebut dimiringkan. Perlahan-lahan sehingga membentuk sudut ɵ sampai
benda tepat akan bergerak,koefisien gesekan statik antara benda dan bidang
diberikan oleh persamaan,

μs = tan⁡θc

Dengan θc adalah sudut pada saat benda tepat akan bergerak, yang disebut
sudut kritis. Koefisien gesekan statik merupakan nilai tangen sudut
kemiringan bidang, dengan keadaan benda tepat akan bergerak/meluncur.
Pada sudut-sudut yang lebih besar dari θc, balok meluncur lurus berubah
beraturan ke ujung bawah bidang miring dengan percepatan:

as = g(sin θ - μk cos θ)
Dimana θ adalah sudut kemiringan bidang dan μk adalah koefisien gesekan
kinetik antara benda dengan bidang. Dengan mengukur percepatan as, maka
koefisien gesekan μk dapat dihitung.
Menurut Siregar dan Kaelani (2017: 5-6) menyatakan bahwa,
penelitian yang dilkukan oleh mereka sendiri tentang study eksperimental
kedalaman Aus dan koefisien gesek akibat stick-slip pada reciprocating wear.
Metode yang dilakukan adalah pengujian eksperimental menggunakan
tribometer tipe pin-on plate. Eksperimen fisika memiliki peranan yang sangat
penting. Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya, yang berhubungan
dengan fisika muncul dengan adanya eksperimen fisika. Hal terpenting yang
harus diperhatikan adalah set eksperimen yang digunakan. Set eksperimen
sangat menentukan hasil yang didapatkan pada suatu penelitian .

3
C. Alat dan Bahan
1. Bidang luncur
2. Neraca
3. Beban
4. Benda luncur
5. Katrol
6. Benang/tali
7. Meteran

D. Prosedur Percobaan
1. Diukur massa benda luncur dan catat hasilnya kedalam tabel.
2. Disusun peralatan seperti yang ditunjukkan pada gambar.

3. Diatur massa 2, sehingga massa 1 akan bergerak terus sepanjang bidang


dengan laju konstan, jika benda berhenti, tambah sedikit beban pada
katrol.
4. Diulangi poin 1 s/d 3 untuk 5 kali pengulangan.
5. Dimasukkan data kedalam tabel pengamatan.

4
E. Data Pengamatan

No M1 (kg) M2 (kg) µ = M1.g µ= M2/M1 £= µs. µ


1 0,2679 0,057
2 0,2679 0,0576
3 0,2679 0.0631
4 0,2679 0,0697
5 0,2679 0,0655

5
F. Pengolahan Data
 Mengubah m1 dari gram ke kilogram

M1(1) = 267,9 gr : 1000 kg


= 0,2679 kg

M1(2) = 267,9 gr : 1000 kg


= 0,2679 kg

M1(3) = 267,9 gr : 1000 kg


= 0,2679 kg

M1(4) = 267,9 gr : 1000 kg


= 0,2679 kg

M1(5) = 267,9 gr : 1000 kg


= 0,2679 kg

 Mengubah m2 dari gram ke kilogram

M2(1) = 57 gr : 1000 kg
= 0,057 kg

M2(2) = 57,6 gr : 1000 kg


= 0,0576kg

M2(3) = 63,1 gr : 1000 kg


= 0,0631 kg

6
M2(4) = 69,7 gr : 1000 kg
= 0,0697 kg

M2(5) = 65,5 gr : 1000 kg


= 0,0655 kg

 Untuk mencari µ = M1 . g dengan g = 9,8 m/s2

µ1 = M1.g
= 0.2679 kg . 9,8 m/s2
= 2,62542 N

µ2 = M1.g
= 0.2679 kg . 9,8 m/s2
= 2,62542 N

µ3 = M1.g
= 0.2679 kg . 9,8 m/s2
= 2,62542 N

µ4 = M1.g
= 0.2679 kg . 9,8 m/s2
= 2,62542 N

µ5 = M1.g
= 0.2679 kg . 9,8 m/s2
= 2,62542 N

7
m2
 Untuk mencari µs=
m1
m2
µs1 =
m1
0,057 kg
=
0,2679 kg
= 0,2127

m2
µs2 =
m1
0,0576 kg
=
0,2679 kg
= 0,2150

m2
µs3 =
m1
0,0631 kg
=
0,2679 kg
= 0,2355

m2
µs4 =
m1
0,0697 kg
=
0,2679 kg
= 0,2601

m2
µs5 =
m1
0,0655 kg
=
0,2679 kg
= 0,2444

8
No µs µs2
1 0,2127 0,0452
2 0,2150 0,0462
3 0,2355 0,0554
4 0,2601 0,0676
5 0,2444 0,0597
∑ ∑ µs = 1,1677 ∑ µs2 = 0,2741

∑ µs
µs = n
1,1677
= 5
= 0,23354

Sd(µs) ¿
√n ( ∑ µs 2 ) −( µs) 2
n(n−1)

=
√ 5 ( 0,2741 )−(1,1677)2
5(5−1)

=
√ 1,3705−1,3635
5(4)


= 0,007
20
= √ 0,00035
= 0,0187

Sd (µs)
KR = x 100%
µs
0,0187
= 0,23354 x 100%

9
= 0,0800 x 100%
= 8%

KT = 100% - KR
= 100% - 8%
= 92%
 Untuk mencari F = µs . µ1

F1 = µs . µ1
= 0,2127 . 2,62542 N
= 0,5584 N

F2 = µs . µ2
=0,2150 . 2,62542 N
= 0,5644 N

F3 = µs . µ3
= 0,2355 . 2,62542 N
= 0,6182 N

F4 = µs . µ4
= 0,2601 . 2,62542 N
= 0,6828 N

F5 = µs . µ5
= 0,2444 . 2,62542 N

= 0,6416 N

10
No F F2
1 0,5584 N 0,3118 N2
2 0,5644 N 0,3185 N2
3 0,6182 N 0,3821 N2
F = ∑F
4 0,6828 N 0,4662 N 2 n
5 0,6416 N 0,4116 N2
=
∑ ∑ F = 3,0654 ∑ F2 = 1,8902 N2
3,0654 N
5
= 0,61308

Sd(µs) ¿
√ n ( ∑ F 2 )−( F )2
n(n−1)

=
√ 5 ( 1,8902 )−(3,0654) 2
5( 5−1)

=
√ 9,451−9,3966
5 (4)

=
√ 0,0544
20
= √ 0,00272
= 0,0521

Sd (F)
KR = x 100%
F
0,0521
= x 100%
0,61308 N
= 0,0849 x 100%
= 8,49%

11
KT = 100% - KR
= 100% - 8,49%
= 91,51%
G. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
1. Gaya gesek adalah gaya yang mengarah gerak benda yang
berlawanan. Gesek muncul apabila dua benda bersentuhan, benda-
benda yang dimaksud seperti benda padat mengalami gaya gesek
maka akan menimbulkan adanya gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetic.
2. Faktor yang mempengaruhi gaya gesek antara lain halus kasarnya
permukaan, luas permukaan benda, dan gaya gesek. Jadi gaya
gesek tidak tergantung pada luas permukaan kontaknya.
3. Dari percobaan yang kita lakukan didapatkan koefisien gerakan
statisnya yaitu : µs1=0,2127, µs2=0,2150 µs3=0,2355 µs4=0,2601
dan µs5=0,2444.
b. Saran
Terimakasih kepada Asisten Meja kak Nur Hasanah, yang telah memberi
penjelasan tentang gesekan luncur ini. Alhamdulillah materinya mudah
dipahami.

12
H. Tugas dan Pertanyaan Akhir

1. Apakah gaya gesekan tergantung pada gaya normal dan bagaimana


hubungan keduanya?
Besarnya gaya gesek statis sangat tergantung pada besarnya gaya normal
(N). Hubungan antara gaya gesek dengan gaya normal adalah sebanding.

2. Apkah luas permukaan kedua objek tergantung pada luas permukaan


kontrak?
Gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua
permukaan benda saling bersentuhan, besar atau kecilnya gaya gesek
bergantungpada halus permukaan benda, maka semakin besar gaya
geseknya.

3. Sebutkan apa saja yang mempengaruhi gaya gesek pada suatu benda!
Nilai gaya gesek dipengaruhi oleh luas permukaan, massa, permukaan,
dan gaya dorong.

4. Sebutkan contoh penerapan prinsip gaya gesek dalam bidang teknik fisika!
a. Gesekan antara ban kendaraan dengan aspal.
b. Gaya gesekan pada komponen mesin kendaraan menyebabkan aus
pada kendaraan.
c. Gesekan antara rel kereta api dengan kereta api.
d. Gesekan dua permukaan yang menimbulakan bunyi.

13
e. Gesekan pada air dan batu sehingga batu lama-kelamaan dapat
terkikis.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Irsyad. 2016. Praktikum Atau Percobaan Gaya Gesekan. Jurnal fisika dasar II.
Hal.7-9

Siregar, Syofian. 2017. Metode penelitian kuantitatif dilengkapi dengan


perbandingan perhitungan manual dan SSPS. Penerbit kencana : Jakarta.

Hal. 22-24

Purna,RN. 2011. Motor Arus Searah. Universitas Sumatra utara : Medan

Hal. 1-3

14

Anda mungkin juga menyukai