21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
Elemen : 2
Pengendalian Operasi,Komunikasi dan
Tindakan Keadaan Darurat
PROSEDUR KESELAMATAN PEKERJAAN LISTRIK
Master Copy
1. Daftar isi 1
2. Tujuan 2
3. Ruang Lingkup 2
4. Referensi 2
5. Definisi 2
6. Tanggung jawab
3
7. Prosedur 4-9
Halaman : 1 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
A. TUJUAN
- Mencegah terjadinya kecelakaan akibat bahaya – bahaya yang spesifik yang ditimbulkan
pada pekerjaan kelistrikan.
B. RUANG LINGKUP
Diseluruh daerah operasi PT. Djava Berkah Mineral untuk setiap pekerjaan kelistrikan,
perawatan terhadap instalasi listirk, alat – alat kelistrikan, dan pekerjaan yang berada pada
daerah medan listrik.
C. REFERENSI
D. DEFINISI
Pekerjaan listrik adalah pekerjaan yang terkait dengan arus dan tegangan listrik.
Medan listrik adalah suatu area yang dipengaruhi oleh tegangan listrik.
Alat uji adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan dan pengukuran parameter
listrik.
Alat listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk menjalankan sistem kelistrikan.
Isolasi listrik adalah material yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Halaman : 2 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
E. TANGGUNG JAWAB
- Memastikan prosedur ini terlaksana dan terpelihara sesuai dengan ruang lingkup.
- Memastikan seluruh personil dan pengawas pada pekerjaan listrik telah mengerti dan
melaksanakan prosedur ini.
- Memastikan setiap instalasi listrik yang dipasang, memiliki desain standar yang diatur pada
prosedur ini dan bagan kelistrikan yang terdokumentasi.
- Memastikan seluruh instalasi listrik memiliki bagan sistem kelistrikan dan melaporkannya
kepada Project Manager .
- Memastikan setiap pekerjaan listrik dan pekerjaan pada area medan listrik selalu dilakukan
pengawasan oleh minimal 1 personil yang memiliki kompetensi Ahli K3 listrik.
- Memastikan setiap personil yang bekerja dengan listrik merupakan personil yang kompeten
berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.
3. Pengawas Pekerjaan
- Memastikan setiap pekerjaan listrik selalu dilakukan pengawasan oleh minimal 1 personil
yang memiliki kompetensi Ahli K3 listrik.
- Memastikan setiap personil yang bekerja dengan listrik merupakan personil yang kompeten
berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.
- Memastikan setiap pekerjaan listrik yang dilakukan, memperhatikan persyaratan yang diatur
dalam prosedur ini
- Memastikan JSA dibuat oleh pengawas Ahli K3 listrik pada pekerjaan listrik yang tidak dapat
dimatikan. Halaman : 3 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
F. PROSEDUR
1. Desain Instalasi
1.1. Setiap perencanaan/pekerjaan kelistrikan harus dibuat berdasarkan desain yang memenuhi
persyaratan dalam PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) pada edisi terbaru.
1.2. Komponen – komponen listrik yang digunakan pada instalasi listrik merupakan komponen
listrik yang memiliki spesifikasi sesuai persyaratan PUIL pada edisi terbaru.
2.1. Setiap instalasi listrik yang dipasang harus memiliki bagan sistem kelistrikan.
2.2. Bagan kelistrikan harus disampaikan kepada Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang dan setiap
perubahan dan penambahan yang dilakukan harus dillaporkan sesuai dengan keadaannya.
3.1. Semua pekerjaan listrik, harus diawasi oleh minimal 1 orang personil yang telah memiliki
kompetensi sebagai Ahli K3 Listrik.
3.2. Pekerjaan listrik hanya boleh dilakukan oleh orang yang mempunyai pengetahuan dan
pengalaman tentang listrik.
4. Pekerjaan Listrik
4.1. Pekerjaan listrik harus dilakukan pada keadaan arus listrik mati.
4.2. Pekerjaan listrik yang tidak dimungkinkan pada keadaan arus listrik mati, harus dilakukan
JSA terlebih dahulu.
4.3. Peralatan atau perkakas yang akan digunakan untuk bekerja, harus dipastikan terlebih
dahulu bahwa peralatan atau perkakas tersebut dalam keadaan aman untuk digunakan.
4.4. Pada area sekitar pekerjaan listrik atau tempat – tempat yang ditentukan, harus dipasang
rambu/label K3LH untuk memperingatkan adanya pekerjaan listrik.
4.5. Untuk mencegah terjadinya penyalaan energi listrik secara tidak sengaja, pekerjaan listrik
harus memperhatikan Prosedur Lock Out – Tag Out.
Halaman : 4 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
4.6. Sebelum memulai pekerjaan, personil yang bertugas harus terlebih dahulu melakukan
pemeriksaan tegangan dengan alat ukur atau lampu uji untuk memastikan bahwa alat
listrik yang dikerjakan telah bebas dari tegangan.
4.7. Badan konduktif terbuka/tidak terisolasi yang akan dikerjakan harus dipastikan telah
dibumikan terlebih dahulu.
4.8. Pada sirkuit ganda, jika pekerjaan dilakukan pada salah satu sirkuit, sedangkan sirkuit
yang lain masih bertegangan, maka pada sirkuit yang akan dikerjakan, masing – masing
kawat penghantar harus dihubungkan dengan penghantar pembumi pada kedua ujung
sirkuit dan juga pada suatu tempat yang berdekatan dengan tempat yang akan dilakukan
pekerjaan, dengan maksud untuk menghindarkan terjadinya kejutan karena induksi dari
sirkuit listrik yang bertegangan.
4.9. Bagian alat listrik yang telah dibebaskan dari tegangan dan akan dibuang muatan
listriknya harus diperiksa dengan alat uji untuk memastikan bahwa bagian tersebut benar
– benar telah terputus dari sumbernya.
4.10. Dilarang bekerja pada atau dekat dengan hantaran listrik telanjang yang bertegangan.
4.11. Jika pada suatu area terdapat rambu peringatan terkait dengan pekerjaan listrik maka
pekerjaan listrik yang akan dilakukan pada area tersebut harus memperhatikan pesan
yang terdapat rambu tersebut.
4.12. Saluran distribusi listrik yang menggunakan jenis kabel tanah untuk menyalurkan
tegangan listrik distribusi, diatur sebagai berikut :
- Minimum 0.8 meter di bawah permukaan tanah pada jalan yang dilewati kendaraan.
- Minimum 0.6 meter di bawah permukaan tanah pada jalan yang tidak dilewati kendaraan.
5.1. Pelaksanaan pekerjaanlistrik dan atau pekerjaan yang berada pada medan listrik di bawah
saluran udara tegangan menegah dan saluran dalam tanah tegangan menengah harus
membuat surat izin disertai agenda pekerjaan kepada Project Manager.
Halaman : 5 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
5.2. Pekerjaan di bawah saluran udara tegangan menegah dan saluran dalam tanah tegangan
menengah yang disetujui oleh Project Manager dapat segera dilakukan dengan
pengawasan dari personil yang di tunjuk oleh Project Manager sesuai klausul 3.
5.3. Pekerjaan listrik dan atau pekerjaan yang berada pada medan listrik tidak boleh dilakukan
saat mendung dan atau hujan
5.4. Jarak minimum aman dari perlengkapan yang bertegangan adalah sebagai berikut :
5.5. Jika jarak aman kerja yang terdapat dalam klausul 5.3 tidak dapat di penuhi, maka tenaga
kerja harus mengunakan pengaman dari bahan isolasi yang secara listrik dapat menyekat
bagian bertegangan.
5.6. Jika tidak ada bahan isolasi, maka saluran listrik tegangan menengah tersebut harus
dipadamkan setelah mendapat ijin dari pengawas teknis.
KV CM
1 120
12 150
20 180
36 240
5.7. Pekerjaan yang berada pada daerah tegangan menengah yang berpotensi menyebabkan
terhubungnya dengan sumber tegangan maka sumber tegangan tersebut harus
dimatikan.
5.8. Di dekat perlengkapan listrik yang bertegangan dilarang mengunakan pengukur panjang
atau tali dari logam, atau tali dengan anyaman benang logam.
5.9. Di dekat bagian bertegangan yang terbuka, dilarang mengunakan tangga kayu atau
tangga bambu yang diperkuat dengan batang logam yang memanjang searah dengan arus
listrik.
Halaman : 6 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
6.1 Personil yang melakukan pekerjaan listrik atau pekerjaan di daerah medan listrik harus
menggunakan alat pelindung diri khusus untuk melindungi dari bahaya sengatan listrik
termasuk di dalamnya dan tidak terbatas pada insulating boots dan electrical glove.
6.2 Pengawas pekerjaan listrik atau pengawas pekerjaan di daerah medan listrik harus
memastikan setiap pengawas dan personil yang melakukan pekerjaan listrik atau bekerja
didaerah medan listrik, menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
Setiap ruang panel harus tersedia APAR dengan jenis kebakaran tipe B dan diletakkan pada
tempat yang mudah dilihat dan mudah dijangkau.
8. Pengujian
Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik
dengan pengujian sebagai berikut :
ƒ - Cara pemasangan
b. Pengujian tahanan isolasi semua instalasi listrik mulai dari sisi suplai sampai dengan sisi
beban pemakaian.
Halaman : 7 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
9.1 Peralatan listrik yang berbahaya harus ditempatkan secara khusus, diberi label/rambu
dan hanya personil yang berwenang saja yang dapat memasuki tempat tersebut.
9.2 Ruangan tempat peralatan listrik dipasang harus diberi pagar, atau dinding untuk
mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan atau mencegah gangguan orang
terhadap peralatan listrik di dalamnya.
9.3 Daun pintu dan daun jendela untuk ruang pengamanan peralatan listrik harus membuka
keluar.
9.4 Ventilasi ruangan dan bagian – bagiannya harus cukup untuk memelihara agar
temperatur tidak meningkat dan menghindarkan pengotoran udara selama bekerja.
9.5 Lantai ruang pengamanan peralatan listrik harus dengan permukaan yang rata dan dapat
dilalui dengan aman, untuk lantai licin harus dipasang anti slip.
9.6 Jalur jalan termasuk tangga – tangga harus bebas dari rintangan – rintangan dan tinggi
bebas di atas jalur jalan tersebut sedapat mungkin 2,15 meter atau jika tidak
memungkinkan, harus dicat, diberi tanda peringatan dan diberi cahaya penerangan yang
cukup.
10. Pembumian
Semua bagian logam yang tidak bertegangan dari peralatan suplai listrik, misalnya rangka atau
badan dari generator, kontrol panel, transformator, saklar dan tuasnya harus dibumikan atau
diberi isolasi pengaman.
11. Pemeliharaan
11.1 Program pemeliharaan instalasi listrik yang meliputi program pemeriksaan, perawatan,
perbaikan dan uji ulang harus dilakukan secara berkala berdasarkan jadwal yang telah
ditentukan Departemen terkait.
11.2 Barang – barang yang mudah terbakar, korosif, mudah meledak dilarang disimpan atau
ditempatkan ruang pengaman peralatan listrik.
Halaman : 8 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy
No Dokumen : DOK II - PSD/HSE/02.21
SMK3LH PT. DJAVA BERKAH MINERAL Tanggal Efektif : 15 Juli 2017
Prosedur Keselamatan Pekerjaan Listrik Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 9
11.3 Debu – debu yang mudah terbakar seperti debu batubara secara berkala harus
dibersihkan untuk menghindari terjadinya kebakaran.
11.4 Instalasi listrik yang disiapkan untuk melayani keadaan darurat harus diperiksa dan dicoba
secara berkala agar keamanan dan keandalannya terjamin.
11.5 Jika dalam pemeriksaan ditemukan instalasi listrik yang dapat membahayakan
keselamatan umum atau keselamatan kerja, pengawas pekerjaan listrik berwenang/wajib
untuk mengamankan instalasi listrik tersebut.
G. DOKUMEN TERKAIT
Halaman : 9 dari 9
DOKUMEN INI MILIK PT.DJAVA BERKAH MINERAL
Tidak terkendali jika dicetak dalam bentuk hard copy