Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Muh. Taufik

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045274821

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 80/MAKASSAR

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Ada beberapa kasus yang sedang viral di Indonesia. Pertama adanya fenomena klitih (melukai

orang) yang dilakukan oleh gerombolan anak remaja. Kedua, adanya akun anonim di twitter

yang mempromosikan gaya hidup FWB (friend with benefit) yang mengandung ajakan seks

tanpa ikatan. Kedua pelaku masih remaja/pemuda dan menurut pengakuan mereka sedang dalam

tahap tidak beriman, dari kedua kejadian tersebut adakah indikasi keimanan seseorang

berpengaruh pada psikologi dan kehidupan sehari-hari seseorang? Jelaskan dengan menyertakan

dalil dalam Al-Quran dan Hadits !

Jawaban :

Menurut saya indikasi keimanan seseorang berpengaruh pada psikologi dan kehidupan

sehari-hari seseorang. Karena, segala hal yang berbau agama terutama keimanan seseorang dapat

membuat kita kuat untuk menghadapi segala godaan-godaan luar. Allah SWT berfirman dalam

QS. An Nahl: 89

“ Dan kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk

menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan

kabar gembira bagi orang yang berserah diri “.

Keimanan dalam jiwa manusia terutama generasi muda merupakan obat yang paling

mujarab tatkala mengalami arus pergaulan yang semakin bebas Persoalan keimanan sebenarnya

lebih merupakan persoalan keadaan kejiwaan inilah yang akan menggerakkan dan mengarahkan

perbuatan seseorang oleh karena itu untuk memahaminya juga diperlukan pendekatan dan

perspektif psikologi.
2. Allah SWT menyebutkan makna manusia dalam berbagai term di dalam Al-Quran, seperti

Basyar, An-Naas dan Bani Adam, Jelaskan makna term-term tersebut dan perbedaannya menurut

para Mufassir (Ulama Ahli Tafsir)!

Jawaban :

❖ Al-Insan

Term al-Insan yang berasal dari kata al-Ins yang mendapatkan tambahan alif dan
nun. Kata Insan ini dinyatakan dalam Alquran sebanyak 65 kali dan tersebar dalam 43
surat.

Ada yang berpendapat bahwa, penggunaan kata Insan bagi manusia dalam
Alquran bertujuan untuk menguatkan karakter manusia sebagai makhluk sosial. Ataupun
dengan istilah lain, manusia adalah makhluk yang tidak bisa menjalankan aktivitas
hidupnya dengan sempurna kecuali ada keterlibatan pihak lain.

❖ Al-Basyar.

Term al-Basyar yang juga berarti manusia. Al-Basyar dinyatakan dalam Alquran
sebanyak 36 kali dan tersebat dalam 26 surat. Namun perbedaannya adalah bahwa term
ini menunjuk pada keberadaannya sebagai makhluk jasmani dan berjasad kasar.

Sebagaimana dalam firman Allah:

‫احدَْة‬ِ ‫ل َو‬ َّْ ‫ن ُمتَّكَأْ َوآتَتْ ُك‬ َّْ ‫ن َوأَعتَدَتْ َل ُه‬ َّْ ‫سلَتْ ِإ َلي ِه‬َ ‫ِن أَر‬
َّْ ‫ت ِب َمك ِره‬
ْ ‫س ِم َع‬ َ ‫فَلَ َّما‬
‫ن‬ َّْ ‫ن أَي ِديَ ُه‬
َْ ‫ن َوقُل‬ َْ ‫طع‬ َّ َ‫نْ فَلَ َّما َرأَينَ ْهُ أَكبَرنَ ْهُ َوق‬ َّْ ‫علَي ِه‬
َ ‫ج‬ْ ‫ت اخ ُر‬ ِْ َ‫ن ِس ِ ِّكينا َوقَال‬
َّْ ‫ِمن ُه‬
ْ ‫َل َملَكْ ك َِر‬
‫يم‬ ْ َّ ِ‫ن َٰ َهذَْا إ‬ ْ ِ‫لِل َما َٰ َهذَْا بَشَرا إ‬َِّْ ِ ‫اش‬
َْ ‫َح‬
” Maka taatilah wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka,
diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka
tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah
pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf):
“Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka”. Maka tatkala
wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya,
dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna
Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah
malaikat yang mulia”.
❖ An-Nas.

Term an-Naas berasal dari kata nawasa yang artinya goncangan atau fluktuatif.

An-Nas dalam Alquran disebutkan sebanyak 241 kali dan tersebar dalam 55 surat.

Dikatakan goncangan atau fluktuatif, karena manusia itu cenderung berubah jika bertemu

dengan sesamanya.

Dari karakter manusia semacam ini, maka wajar jika Islam menganjurkan agar

selalu berada di tengah-tengah orang-orang yang baik.

Misalnya dalam firman Allah:

ََّْ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَْ آ َمنُوْا اتَّقُوا‬


َّ ‫َللا َو ُكونُوا َم َْع ال‬
َْ‫صا ِدقِين‬
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada
Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
benar.”

Ayat ini menyeru kepada manusia yang beriman agar senantiasa bertakwa di mana

saja berada dan selalu berada di tengah-tengah orang-orang yang jujur. Namun, ada juga

yang memahami term A-Nas itu menunjuk arti manusia dewasa dan berakal.

3. Sebagian cendekiawan menyimpulkan makna madani diambil dari kata madinah yang artinya

kota yang aman, belakangan muncul istilah mayarakat madani, menurut anda adakah keterkaitan

kedua makna tersebut, jelaskan dengan menggunakan pendekatan historis atau sejarah kenabian

Rasulullah.
Jawaban :

Menurut saya ada keterkaitan antara madani kata Madinah. Karena Nabi Muhammad SAW

membangun Madinah pada tahun 622 Masehi, dan membuat perjanjian antara kaum Muhajirin dan Ansor dari

komunitas Islam di satu pihak, dan antara kaum muslim dan nonmuslim (Yahudi dll) di pihak lain. Perjanjian

ini dibuat agar mereka terhindar dari perang suku, serta sama-sama mempertahankan kondisi yang kondusif di

Madinah dan sekitarnya. Perjanjian ini dikenal dengan 'Piagam Madinah'.

Piagam Madinah ini menjadi pada akhirnya menjadi landasan persatuan masyarakat Madinah

secara menyeluruh yang terdiri dari unsur-unsur yang heterogen. Piagam Madinah inilah yang

merupakan dasar terbentuknya Negara Madinah, dengan Nabi Muhammad SAW sebagai

pemimpinnya.

Di Indonesia, kita kerap mendengar istilah masyarakat madani. Istilah ini memang ada kaitannya

dengan Madinah. Masyarakat madani adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Anwar Ibrahim

dalam ceramahnya pada Festival Istiqlal pada tahun 1991 silam. Istilah masyarakat madani ini

berasal dari bahasa arab, Madinah yang berarti kota.

Masyarakat kota yang dimaksud di sini menurut Mulyadi Kartanegara dalam sebuah tulisannya

pada 1999 silam bukan diartikan sebagai geografis. Tetapi sebuah karakter yang cocok untuk

penduduk sebuah kota yang memiliki sifat, adab dan perilaku atau kesopanan yang tinggi. Semakin

tinggi suatu kota, semakin tinggi pula nilai-nilai kemanusiaan yang berlaku.
Sumber Referensi :

Khumaini, Anwar. 2016. “Madinah dan masyarakat madani”ْ

https://www.merdeka.com/peristiwa/madinah-dan-masyarakat-madani-laporan-haji-2016.html.

Diakses pada 19 Oktober 2022.

Artikel.ْ 2021.ْ “Manusia dalam Alquran: Al-Insan, Al-Basyar dan An-Nas, Apa Bedanya?”

https://ibtimes.id/?p=57073. Diakses pada 19 Oktober 2022.

Sofiyan, Alim. 2017. Interpretasi Ayat-Ayat Psikologi dalam Surat Yusuf. Jurnal Studi Ilmu Al-

Qur’anْDanْAl-Hadits

Anda mungkin juga menyukai