Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR FIQIH

UNTUK MTS KELAS VIII

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Materi MTS/MA II

Dosen Pengampu : Arina Ika Wulandari, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Mukhamad Nur Faris (201911001016)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


STIT PGRI PASURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEMESTER GANJIL
2021
Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkaitfenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di madrasahdan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori

Kompetensi Dasar
1.7. Meyakini manfaat mengonsumsi makanan yang halaalan thayyiban dan
mudarat mengonsumsi makanan haram
2.7. Menjalankan sikap hati-hati dan hidup sehat dengan mengonsumsi makanan
halal dan menghindari makanan haram
3.7. Menganalisis ketentuan halal haramnya makanan dan minuman
4.7. Menyajikan hasil analisis tentang ketentuan makanan dan minuman yang
halal

KD INDIKATOR MATERI AKTIFITAS


1.7 1.7.1 Membiasakan Sikap syukur dan - Merenungkan
mengkonsumsi makananhalal patuh/tunduk manfaatmengonsumsi
1.7.2 Menunjukkan sikap makanan halal
tunduk dan patuhkepada Allah danbahaya
dengan menghindarimakanan makananharam
haram - Indirect learning
1.7.3 Menunjukkan adab yang - Refleksi
baik ketikamakan atau minum
2.7 2.7.1 Menunjukkan disiplin dan Sikap disiplin, - Indirect learning
hati-hati dalammemilih mandiri, gotong - Refleksi
makanan royong (PPK)
2.7.2 Menunjukkan perilaku
hidup bersih dansehat di
lingkungan sosial
3.7 3.7.1 Menjelaskan jenis-jenis - Jenis-jenis - Mengamati
makanan danminuman halal makanan dan gambar/video dan
3.7.2 Menjelaskan manfaat mimuman halal menanggapi
mengkomsumsimakanan dan - Manfaat - Discovery learning
minuman halal mengkomsumsi
3.7.3 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan
makanan danminuman haram minuman halal
3.7.4 Menjelaskan akibat buruk - Jenis-jenis
mengkomsumsi makanan dan makanan dan
minumanharam minuman haram
3.7.5 Menemukan sebab-sebab - Akibat buruk
yangmelatarbelakangi makanan mengkomsumsi
menjadi halalatau haram makanan dan
minuman haram
- Hidup sehat
dengan
mengkonsumsi
makanan dan
minuman yang
halal dan baik
- (halaalan
thayyiban)
4.7 3.7.1 Menyimpulkan sebab- - Laporan - Menyajikan hasil
sebab yangmelatarbelakangi analisis
makanan menjadi halalatau
haram
4.7.3 Menyajikan hasil analisis

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui diccovery learning*, peserta
didikdapat membiasakan mengkosumsi makanan dan minuman halal, perilaku
hidup bersihdan sehat, menjelaskan ketentuan halal haramnya makanan dan
minuman, menganalisispenyebab halal dan haramnya makanan dan minuman
serta mengomunikasikan hasilanalisis dengan baik.
*Pendekatan dan metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi peserta
didik.
KETENTUAN HALAL DAN HARAMNYA MAKANAN DAN
MINUMAN

A. MAKANAN DAN MINUMAN HALAL

1. Pengertian Makanan dan Minuman Halal

Makanan dan Minuman yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh
syari’at untuk dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk
memakan makanan dan minum dari minuman yang halal dan baik. Makanan halal
adalah makanan yang didapatkan dan difungsikan melalui syariat yang diridhai
Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang bergizi atau
bermanfaat bagi tubuh.

Allah swt berfirman, QS :Al-Baqarah: 168 yang berbunyi :

ٌ ِ‫ت ال َّش ْيطَا ِن ۚ ِإنَّهُ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُمب‬


‫ين‬ ِ ْ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ُكلُوا ِم َّما فِي اَأْلر‬
ِ ‫ض َحاَل اًل طَيِّبًا َواَل تَتَّبِعُوا ُخطُ َوا‬

Artinya :Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Makanan yang enak dan lezat yang kita peroleh dan kita konsumsi belum tentu
baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut membahayakan bagi
kesehatan tubuh kita. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu
kesehatan rohani.
2. Jenis Makanan dan Minuman yang Halal

Makanan dan Minuman dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria,
yaitu halal zatnya, halal cara memperolenya, dan halal cara pengolahannya.

a. Halal zatnya

Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal
untuk di konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-qur’an
dan al-hadist. Centohnya adalah daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan seperti
apel, kurma, anggur, dan lain sebagainya.

b. Halal cara memperolehnya

Yaitu makanan yang di didapat dengan cara yang baik dan sah menurut syariat
islam, Makanan akan menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan
yang batil karena itu bisa merusak tubuh kita dan merugikan orang lain serta
dilarang oleh syariat. Contoh cara memperoleh makanan dengan cara yang baik
adalah dengan cara membeli dengan uang sendiri, bertani, hadiah, dan lain
sebagainya.Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah
dengan cara mencuri, merampok, menyamun, dan lain sebagainya.

c. Halal cara pengolahannya

Yaitu makanan yang semula halal dan akan berubah menjadi makanan haram
apabila cara pengolahannya tidak sesuai dengan syeriat islam. Contohnya buah
anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka
minuman ini menjadi haram.

Dalam firman Allah surat Al-A’raf, ayat 157 yaitu:

ِ ‫ال َم ْعر‬z
‫ُوف‬ ْ zِ‫ْأ ُم ُرهُ ْم ب‬z َ‫ ِل ي‬z ‫ َدهُ ْم فِي التَّوْ َرا ِة َواِإْل ْن ِجي‬z ‫ا ِع ْن‬zzً‫هُ َم ْكتُوب‬z َ‫ي الَّ ِذي يَ ِجدُون‬ َّ ‫ي اُأْل ِّم‬
َّ ِ‫ول النَّب‬ ُ ‫ونَ الر‬zz‫الَّ ِذينَ يَتَّبِ ُع‬
َ z ‫َّس‬
‫َت‬ْ ‫ان‬z‫ َرهُ ْم َواَأْل ْغاَل َل الَّتِي َك‬z‫ص‬ ْ ‫ ُع َع ْنهُ ْم ِإ‬z‫ض‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ‫اِئ‬zَ‫ ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ْالخَ ب‬z‫ت َويُ َح‬
ِ ‫ا‬zَ‫ لُّ لَهُ ُم الطَّيِّب‬z‫ر َويُ ِح‬z
ِ ‫َويَ ْنهَاهُ ْم ع َِن ْال ُم ْن َك‬
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬ َ ‫صرُوهُ َواتَّبَعُوا النُّو َر الَّ ِذي ُأ ْن ِز َل َم َعهُ ۙ ُأو ٰلَِئ‬ َ َ‫َعلَ ْي ِه ْم ۚ فَالَّ ِذينَ آ َمنُوا بِ ِه َو َع َّزرُوهُ َون‬

artinya :(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka
dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang
yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang
yang beruntung.

3. Manfaat Makanan dan Minuman Halal

Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat
berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.Diantara beberapa
manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :

a. Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,

b. Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,

c. Mendapat perlindungan dari Allah SWT.

d. Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,

e. Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,

f. Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.

B. MAKANAN DAN MINUMAN HARAM

1. Pengertian Makanan dan Minuman Haram

Makanan dan Minuman yang haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh
syariat untuk dikonsumsi, dan apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa
kecuali dalam keadaan terpaksa, serta banyak sekali madhratnya dari pada
hikmanya.

2. Jenis Makanan dan Minuman Haram

Makanan yang haram dalam Islam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
• Ada yang diharamkan karena dzatnya. Artinya adalah sumber makanan tersebut
memang sudah haram dari diperolehnya, seperti: bangkai, darah, babi, anjing,
khamar, dan lainnya.

• Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan
dzatnya. Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi haram
karena adanya suatu sebab yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan makanan
tersebut. Misalnya: makanan hasil dari mencuri, upah melakukan perzinahan,
sesajen perdukunan.

Adapun makanan yang diharamkan dalam syariatislam adalah sebagai berikut :

a. Bangkai

Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar’i dan
juga bukan hasil perburuan. Sebagaimana firman Allah, QS. Al-Maidah: 3

Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas,

- Al-Munhaniqoh, yaitu binatang hewan yang mati karena tercekik.

- Al-Mauqudzah, yaitu binatang yang mati karena terkena pukulan keras.

- Al-Mutaroddiyah, yaitu binatang yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.

- An-Nathihah, yaitu binatang yang mati karena ditanduk oleh binatang lainnya.

- binatang yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.

- Semua binatang yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.

- Semua binatang yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

- Semua binatang yang disembelih untuk selain Allah.

- Semua bagian tubuh binatang yang terpotong/ terpisah dari tubuhnya.

Namun terdapat 3 bangkai halal dimakanyaitu :

- bangkai Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa
semua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.

- bangkai Belalang. Berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar secara marfu


” Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.Adapun kedua bangkai itu
adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa “.
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

- bangkai Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan
kecuali An-Nasa`iy, bahwa Nabi SAW bersabda, “Penyembelihan untuk janin
adalah penyembelihan induknya.” Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang
hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus
disembelih ulang.

b. Darah

Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-
An’am ayat 145,

Dikecualikan darah yang sudah menjadi daging seperti hati dan limfa
sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu ‘Umar yang baru berlalu. Juga
dikecualikan darinya darah yang berada dalam urat-urat setelah penyembelihan.

c. Daging babi

Semua jenis daging yang berasal dari babi adalah haram karena didalam daging
babi terdapat cacing pita yang sangat berbahaya bagi manusia walaupun sudah
dimasak sampai matang. Apabila daging babi diolah menjadi barang lain yang
berhubungan dengan manusia tetap barang tersebut hukumnya haram. Contohnya
kosmetik dari minyak babi yang ada di Negara cina dan inggris.

d. Khamar

Allah-Subhanahu wa Ta’ala-berfirman: QS. Al-Maidah: 90

Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : “Semua yang
memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram.” Hal ini juga
berlaku untuk semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan hilangnya
akal (mabuk), seperti nark0ba dengan seluruh jenis dan macamnya.

e. Semua hewan buas yang bertaring


Dan dalam riwayat Muslim, “Semua hewan buas yang bertaring maka
memakannya adalah haram.” Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan
hadits di atas dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya.

f. Semua burung yang memiliki cakar

Yaitu semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa
dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur ulama dari kalangan Imam Empat
(kecuali Imam Malik) dan selainnya menyatakan pengharamannya berdasarkan
hadits Ibnu Abbas ra :

‫ب ِمنَ الطَّي ِْر‬


ٍ َ‫ َو ُكلُّ ِذيْ َم ْخل‬،‫اع‬ ٍ ‫نَهَى ع َْن ُك ِّل ِذيْ نَا‬
ِ َ‫ب ِمنَ ال ِّسب‬

“Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan
semua burung yangmemiliki cakar.” (HR. Muslim)

g. Jallalah.

Yaitu hewan pemakan kotoran manusia atau binatang, baik berupa onta, sapi, dan
kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan
feses), dan sebagian gagak.

Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah:

Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang
diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan
makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya.

Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari feses
maka tidak apa-apa memakannya ketika itu.

h. Baghol

Dia adalah hewan hasil kawin silang antara kuda dan keledai.

i. Anjing

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang
menunjukkan hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang
bertaring yang telah berlalu pengharamannya.
j. Kucing baik yang jinak maupun yang liar

diharamkannya memakan kucing karena dia termasuk hewan yang bertaring dan
memangsa dengan taringnya.

3. Mudharat Makanan dan Minuman Haram

Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga lebih banyak
mengandung mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya.

Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu :

a. Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak
mustajabah (maqbul).

b. Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan


mengarahkannya kepada kemaksiatan dalam penggunaan uang tersebut.

c. Rezeki yang haram tidak barokah dan membuat hidup penggunanya tidak
tenang.

d. Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.

e. Berdosa, karena telah melanggar aturan Allah.

f. Merusak secara jasmani dan rohani kita.

C. BINATANG HALAL DAN HARAM

1. Jenis-Jenis Hewan yang Diperbolehkan Berdasarkan Informasi dalam Al-


Quran dan juga Hadist.

a. Hewan Ternak

“Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada
yang untuk disembelih. Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS Al An’am : 142)
Hewan ternak merupakan binatang peliharaan yang dapat di ternak atau dipelihara
di sekitar rumah atau daerah tempat tinggal. Contoh hewan ini adalah seperti sapi,
kerbai, kambing, ayam, unta, bebek, dsb. Allah bukan hanya menghalalkan
dagingnya, tapi susunya, menggunakan kulitunya, dan boleh juga apabila akan
digunakan sebagai kendaraan atau alat yang bermanfaat bagi manusia.

“dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu
menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa
yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS An-Nahl :8)

b. Hewan Laut/Air

“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut
sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan;
dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam
ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan.“ (QS Al-Maidah: 96)

Dari ayat di atas ada beberapa hal yang menjadi catatan. Binatang yang ada di laut
atau ada di air seperti di danau, sungai. Tambak, dsb adalah hewan yang halal.
Bangkainya pun halal jika dikonsumsi, karena laut adalah air yang suci dan sangat
mempengaruhi semua hewan yang ada di sana.Hal ini juga disampaikan kembali
dalam ayat berikut,

“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya
kamu bersyukur.” (QS An-Nahl : 14)

c. Hewan Berdasarkan Dalil Khusus

Dalil khusus merupakan dalil yang menyebut spesifik hewan tertentu dan ke-
halal-annya. Hewan-hewan tersebut seperti kuda, biawak, keledai liar, ayam,
kelinci, dan belalang.

2. Hewan Haram Menurut Islam dari Nash Al-Qur’anul Karim


a. Bangkai

Bangkai adalah hewan yang mati bukan karena penyembelihan yang sesuai
dengan syari’at seperti mati tercekik, dipukul, tertabrak dan lainnya. Termasuk
bangkai adalah potongan tubuh hewan yang masih hidup.Yang
dikecualikan(dihalalkan) dari bangkai adalah: bangkai belalang dan ikan/hewan
air.

b. Daging babi

Termasuk lemaknya, dan seluruh bagian tubuhnya yang lain.

c. Hewan yang disembelih dengan selain nama Allah.

d. Hewan yang disembelih untuk selain Allah.

Semisal hewan yang disembelih untuk acara-acara yang berbau kesyirikan,


seperti: sedekah laut, tumbal tanah, tumbal bangunan dll.

e. Hewan haram menurut islam dari Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Hewan yang diharamkan di dalam hadits-hadits Nabi antara lain:

a. Keledai jinak

Dalam hadits Ibnu Umar Radhiyallohu ‘anhuma disebutkan:

‫ُوم ْال ُح ُم ِر اَأل ْهلِيَّ ِة‬


ِ ‫َأ َّن َرسُو َل هَّللا ِ – صلى هللا عليهوسلم – نَهَى يَوْ َم خَ ْيبَ َر ع َْن لُح‬

“BahwasannyaRasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang mengkonsumsi


daging keledaijinak”(Muttafaqun ‘Alaih).

b. Segala hewan yang bertaring

Abu Tsa’labah Radhiyallohu ‘anhu berkata:

ٍ ‫ع َْن َأ ْك ِل ُكلِّ ِذى نَا‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫نَهَى النَّبِ ُّى‬
‫ب ِمنَ ال َّسب ُِع‬

“NabiShalallahu ‘alaihi wasallam melarang melarang memakan setiap hewan


bertaringyang buas”(Muttafaqun ‘Alaih.)

c. Segala jenis burung yang bercakar tajam/ burung pemangsa


َ‫ب ِمن‬ ٍ َ‫ ِّل ِذى ِم ْخل‬z‫اع َوع َْن ُك‬
ِ َ‫ب‬z ‫الس‬ ٍ ‫ا‬zzَ‫ ع َْن ُك ِّل ِذى ن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ىرسُو ُل هَّللا‬
ِّ َ‫ب ِمن‬ َ َ‫س قَا َل نَه‬
ٍ ‫ع َِن ا ْب ِن َعبَّا‬
‫الطَّي ِْر‬

Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang melarang memakan setiap hewan


bertaring yang buas dan burung yang bercakar tajam” (HR. Muslim).

d. Jallaalah

Jallalah adalah Hewan halal yang mayoritas makanan utamanya adalah barang
najis sehingga menjadi haram dimakan dan diminum susunya. Ibnu Umar
Radhiyallohu ‘anhuma berkata:

‫ ع َْن َأ ْك ِل ْال َجالَّلَ ِة َوَأ ْلبَانِهَا‬-‫صلى هللا عليهوسلم‬- ِ ‫نَهَى َرسُو ُل هَّللا‬

“RasulullahShalallahu ‘alaihi wasallam melarang (memakan)daging jalalah dan


(meminum) susunya” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).

Jallaalah akan kembali menjadi hewan halal apabila hewan jallaalah tersebut
dikurung selama tiga hari dan selama waktu tersebut hewan itu diberi makanan
yang bersih. Para ulama ada yang mengatakan bahwa waktu mengurung jallaalah
itu bisa sampai 40 hari.

e. Tikus

f. Kalajengking

g. Burung gagak

h. Burung elang/rajawali

i. Anjing galak (ُ‫)ال َك ْلبُ ْال َعقُور‬


ْ

Para Ulama berselisih pendapat tentang maksud dari anjing galak/Al-Kalbul


‘Aquur, Jumhur ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud “Al-Kalbul‘Aquur”
adalah anjing itu sendiri (anjing yang kita kenal, kecuali yang dimanfa’atkan
untuk menjaga kebun/berburu) dan seluruh hewan buas yang menerkam mangsa
seperti harimau/macan, serigala, singa dan semisalnya. Bahkan Zaid Bin Aslam
Rahimahullah memasukkan ular kedalam jenis “Al-Kalbul ‘Aquur” sebagaimana
hal ini dikutip oleh Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Atsqalaani dalam Al-Fath.
j. Ular

k. Cicak/tokek

Keharaman hewan-hewan tersebut (no.5-11) dikarenakan Rasulullah Shalallahu


‘alaihiwasallam memerintahkan kita untuk membunuhnya. Dan diantara kaedah
pengharaman hewan yang dijelaskan oleh para ulama adalah “Setiap binatang
yang syari’at memerintahkan kita untuk membunuhnya”.

Perintah untuk membunuh tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak dan
anjing galak (‫)ال َك ْلبُ ْال َعقُو ُر‬
ْ terdapat dalam hadits ‘Aisyah, beliau Radhiyallahu‘anha
mengatakan bahwasannya Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫اري و‬z‫ه البخ‬zz‫و ُر (أخرج‬zzُ‫ َو ْال َك ْلبُ ْال َعق‬، ُ‫ َراب‬z‫ َو ْال ُغ‬، ‫ َديَّا‬z‫ َو ْال ُح‬، ُ‫ َرب‬z‫ َو ْال َع ْق‬، ُ‫ْأ َرة‬zَ‫ال َح َر ِم ْالف‬z
ْ z‫ق يُ ْقت َْلنَ فِى‬
ُ ‫َخ ْمسٌ فَ َوا ِس‬
)‫مسلم‬

“Lima hewanfasiq (pengganggu) yang hendaknya dibunuh walaupun ditanah


haram, yaitu: tikus,kalajengking, burung elang, burung gagak, dan anjing galak”
(HR.Bukhori, Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ارةُ َو ْال َك ْلبُ ْال َعقُو ُر َو ْال ُح َديَّا‬


َ َ‫ق يُ ْقت َْلنَ فِى ْال ِح ِّل َو ْال َح َر ِم ْال َحيَّةُ َو ْال ُغ َرابُاَأل ْبقَ ُع َو ْالف‬
ُ ‫خَ ْم ٌسفَ َوا ِس‬

“Lima hewanfasiq (pengganggu) yang hendaknya dibunuh baik ditempat halal


(selaintanahharam) maupun ditanah haram, yaitu: ular, kalajengking, burung
gagak, anjinggalak, burung elang” (HR. Muslim)

ْ
Begitu pula tentang cicak/tokek (‫ َوزَغ‬z ‫)ال‬, cicak/tokek termasuk“fawasiq” yang
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untukmembunuhnya.

ِ ‫َأ َم َر بِقَ ْت ِل ْال َو‬- ‫ُول هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم‬
‫انَ يَ ْنفُ ُخ َعلَى‬zz‫ا َل « َك‬zzَ‫زَغ َوق‬ ٍ ‫َع ْنُأ ِّم َش ِري‬
َ ‫ك – رضى هللا عنها َأ َّن َرس‬
‫» ِإ ْب َرا ِهي َم َعلَ ْي ِهال َّسالَ ُم‬

Dari Ummu Syarik Radhiyallohu ’anha, bahwasannya Rasulullah Shalallahu


‘alaihi wasallam memerintahkan membunuh cicak/tokek dan bersabda: “Dahulu
cicak ikut meniup api yang akan membakar Ibrahim ‘Alaihissalam”(HR.Bukhori).

Dalam hadits lain Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan pahala


yang banyak/keutamaan dalam membunuh cicak.
َ‫ك َوفِى الثَّالِثَ ِة ُدونَ َذلِك‬
َ ِ‫ت لَهُ ِماَئةُ َح َسنَ ٍة َوفِىالثَّانِيَ ِة ُدونَ َذل‬ َ ‫َم ْنقَتَ َل َو َز ًغا فِى َأو َِّل‬
ْ َ‫ضرْ بَ ٍة ُكتِب‬

“Barangsiapayangmembunuh cicak dengan sekali pukul maka dia mendapatkan


seratus kebaikan,dansiapa yang membunuhnya dengan dua pukulan maka
mendapat pahala yang kurang dariitu, dan barangsiapa yang membunuhnya
dengan tiga pukulan maka dia mendapatpahala yang lebih sedikit lagi”
(HR.Muslim)

l. Semut

m. Lebah

n. Burung Hud-hud

o. Burung Shurad

‫ َو ْالهُ ْدهُ ِد‬، ‫ َوالنَّحْ لَ ِة‬، ‫ النَّ ْملَ ِة‬: ِّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ع َْن قَ ْت ِل َأرْ بَ ٍع ِمنَال َّد َواب‬ َ َ‫ نَه‬: ‫ قَا َل‬، ‫س‬
َ ِ‫ىرسُو ُل هللا‬ ٍ ‫ع َِن ا ْب ِن َعبَّا‬
‫ َوالصُّ َر ِد‬،

“Ibnu AbbasRadhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi


wasallam melarangmembunuh empat hewan, yaitu; semut, lebah, burung hud-hud,
burung shurad” (HR.Bukhori)

p. Katak

‫ ُل‬z‫ ْف َد َع يُجْ َع‬z ‫الض‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم د ََوا ًء‬
ُّ ‫و َذ َك َر‬، ِ ‫طبِيبٌ ِع ْن َد َرس‬
َ ِ‫ُول هللا‬ َ ‫ َذ َك َر‬: ‫ع َْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ْب ِن ع ُْث َمانَ قَا َل‬
‫َع (أخرجه أحمد و ابن ماجه و الدارمي‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ع َْن قَ ْت ِل الضُّ ْفد‬َ ِ‫ فَنَهَى َرسُو ُل هللا‬، ‫فِي ِه‬

Abu Abdirrahman Bin Utsman Radhiyallahu ‘anhu berkata: “seorang dokter


bercerita tentang obat dihadapan Rasulullah, dia menyebutkan bahwa bahan obat
itu adalah katak, lalu Rasulullah pun melarang membunuh katak”(HR.Ahmad,
Ibnu Majah, Ad-Darimi).

Para Fuqaha mengharamkan kelima hewan diatas (no.12-16) dikarenakan


Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang kita untuk membunuhnya. Jika
membunuhnya saja haram, maka dengan cara apa kita hendak memakannya?

Selain hewan-hewan diatas para ulama memiliki beberapa kaedah fiqhiyyah


dalam menentukan hukum akan haramnya suatu binatang yang belum ada
nashnya yang jelas baik dari Al-Qur’an maupun As-Sunnah Ash-Shahihah, yaitu:
a. Setiap hewan yang memakan benda najis dan menjijikkan (‫)النجاساتوالخبائث‬.

b. Setiap hewan yang di lahirkan dari hasil silang antara binatang halal dan
binatang haram (‫)تولدبين مأكول وغيره‬.

c. Setiap serangga yang membahayakan.

D. ADAB KETIKA MAKAN DAN MINUM

a. Mengonsumsi makanan halal

Islam telah mengajarkan umat-Nya untuk selalu mengonsumsi makanan dan


minuman yang halal dan tidak mengandung unsur yang diharamkan. Allah
berfirman:

‫ت ال َّش ۡي ٰط ِنؕ اِنَّهٗ لَـ ُكمۡ َعد ٌُّو ُّمبِ ۡي ٌن‬


ِ ‫ض َح ٰلاًل طَيِّبًا ۖ َّواَل تَتَّبِع ُۡوا ُخطُ ٰو‬ ‫اۡل‬ ٓ
ِ ‫ٰياَيُّهَا النَّاسُ ُكلُ ۡوا ِم َّما فِى ا َ ۡر‬

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu
musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)

b. Mencuci tangan

Sebelum makan hendaknya untuk selalu menjaga kebersihan tangan, terlebih saat
ini sedang dalam masa pandemi Covid-19. Dari Aisyah radhiyallahu anha:

"Rasulullah ‫ ﷺ‬jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu

dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua
tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum." (HR. Abu Daud No 222)

c. Baca Bismillah sebelum makan dan menggunakan tangan kanan

Jika mengerjakan sesuatu dengan diawali membaca bismillah, niscaya apapun itu
akan menjadi berkah termasuk sebelum makan. Dari Umar bin Abi Salamah, ia
berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah ‫ﷺ‬,

tanganku berseliweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah), makanlah dengan


tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti
itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari No 5376)
d. Tidak mencela makanan

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mencontohkan untuk tidak mencela makanan atau minuman

yang telah dihidangkan oleh seseorang. Hal ini berhubungan dengan menjaga
silaturahmi antara manusia dan menghargai pemberian tuhan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

ُ‫ ِإ ِن ا ْشتَهَاهُ َأ َكلَهُ وَِإاَّل ت ََر َكه‬،‫ط‬


ُّ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم طَ َعا ًما ق‬
َ ‫َاب النَّبِ ُّي‬
َ ‫َما ع‬

“Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan


sama sekali. Jika beliau menyukai suatu makanan, beliau memakannya. Jika tidak
menyukainya, beliau meninggalkannya.” (HR. Al-Bukhari no. 3563)

e. Tidak berlebihan (tidak mubazir)

Allah SWT melarang keras orang orang yang berlebih-lebihan dalam aspek
apapun, baik dari cara berpakaian hingga makan dan minum. Allah SWT
berfirman,

َ‫اش َرب ُۡوا َواَل تُ ۡس ِرفُ ۡوا‌ ۚ اِنَّهٗ اَل ي ُِحبُّ ۡال ُم ۡس ِرفِ ۡين‬
ۡ ‫ٰيبَنِ ۡۤى ٰا َد َم ُخ ُذ ۡوا ِز ۡينَتَ ُكمۡ ِع ۡن َد ُك ِّل َم ۡس ِج ٍد َّو ُكلُ ۡوا َو‬

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf : 31)

f. Mengakhiri dengan doa

Setelah makan selesai, tutuplah prosesi makannya dengan berdoa sebagai


ungkapan syukur kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan. Dengan doa
sebagai berikut;

ْ َ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذ ْينَ ا‬


َ‫ط َع َمنَا َو َسقَانَا َو َج َعلَنَا ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬

Alhamdulillahil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin

"Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta
menjadikan kami termasuk golongan orang muslim."
Aktifitas Siswa:
Salah satu adab makan atau minum adalah makan atau minum sambil duduk,
tidak
dengan berdiri. Adakah manfaat makan sambil duduk dari segi kesehatan? Lalu
adakah dampak negatif apabila kita makan atau minum sambil berdiri?. Kamu
dapat mencari informasi dengan membaca buku-buku di perpustakaan, melalui
internet atau bertanya kepada orang yang ahli di bidangnya.
Jangan lupa berdoa kepada Allah, bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman-
teman kelompokmu! Selamat mencari, semoga sukses!
LATIHAN

Jawablah Pertanyaan di Bawah ini dengan baik dan benar !


1. Sebagai seorang muslim kita harus berusaha menghindari atau menjauhi
makanan danminuman yang haram. Bagaimana caranya agar kita dapat
menghindari mengkonsumsimakanan atau minuman yang diharamkan?
2. Bagaimana caranya agar kita bisa menghindari mengkonsumsi
makanan/minumanharam?
3. Makanan atau minuman yang diharamkan jika dikonsumsi akan berdampak
buruk bagitubuh kita. Identifikasi dan tuliskan 5 akibat buruk mengkomsumsi
makanan/minumantersebut!
4. Banyak hikmah yang dapat kita petik ketika kita selalu mengkonsumsi
makanan atauminuman yang halal. Identifikasi dan tuliskan 5 hikmah
mengkonsumsimakanan/minuman yang halal!
5. Mengapa hewan yang hidup di dua alam (di darat dan di air) tidak boleh
dikonsumsi?

Anda mungkin juga menyukai