Anda di halaman 1dari 61

435

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Gay Lussac

Lavoisier
HUKUM PERBANDINGAN
HUKUM
VOLUME
PERBANDINGAN
VOLUME
STOIKIOMETRI
KELAS

Crislia Ardith Wulandari


Pembimbing :
Rusmini S.Pd., M.Si.
X
SEMESTER GENAP
436

PENDAHULUAN
Penyusunan LKPD ini bertujuan untuk mengurangi
miskonsepsi melalui proses pembelajaran. Miskonsepsi merupakan
konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian
yang diterima dalam bidang yang terkait dan memiliki keyakinan
yang besar akan kebenaran konsep tersebut. Pada proses
pembelajaran konvensional, biasanya guru menyampaikan materi
dan memberikan penguatan, tidak melakukan proses identifikasi
konsep yang diterima oleh peserta didik apakah seluruhnya sudah
tepat. Dalam LKPD ini, telah dilengkapi dengan proses mengurangi
miskonsepsi untuk materi hukum perbandingan volume, dimana
peserta didik diajak untuk mengidentifikasi konsep yang mereka
miliki setelah pembelajaran, kemudian peserta didik dihadapkan
dengan dua pernyataan yang bertentangan untuk mengetahui
kebenaran dari konsep yang dimiliki peserta didik. Kemudian
dibantu untuk menemukan konsep yang sesuai dengan pengertian
ilmiah dan memberikan penguatan mengenai konsep yang sudah
sesuai tersebut.

Semoga LKPD ini dapat berguna untuk mereduksi


miskonsepsi dalam konsep hukum perbandingan volume. Masukan
serta saran sangat dibutuhkan untuk menjadikan buku ini menjadi
lebih baik lagi.

i
437

Daftar Isi
Pendahuluan .................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................... ii
Indikator dan Tujuan Pembelajaran ............................................. iv
Tahapan Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik.......................... v
Materi Pembelajaran .......................................................................... 1
Fase 1: Elicit ...................................................................................... 2
Fase 2 : Confront................................................................................ 3
Fase 3 : Identify .................................................................................. 6
Fase 4 : Resolve.................................................................................. 7
Fase 5 : Reinforce .............................................................................. 8
Daftar Pustaka ................................................................................. 9

ii
438

Stoikiometri
Hukum Perbandingan
Volume

LKPD 1

Penulis :
Crislia Ardith Wulandari
Pembimbing :
Rusmini S.Pd., M.Si.

iii
439

HUKUM PERBANDINGAN
VOLUME
STOIKIOMETRI
Kompetensi Dasar :

3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa


molekul realtif, persamaan kimia, konsep mol dan kadar zat
untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
4.10 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-
hukum dasar kimia kuantitatif.

Indikator :

3.10.1 Menginterpretasikan hukum dasar kimia khususnya hukum


gay-lussac untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
3.10.2 Menentukan pada suatu kejadian terdapat hukum dasar tertentu
yang berlaku untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
4.10.1 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum Gay-
Lussac kuantitatif.

Tujuan Pembelajaran :

3.10.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu


menginterpretasikan hukum dasar kimia khususnya hukum
Gay-Lussac untuk menyelesaikan perhitungan kimia dengan
tepat.
3.10.2.1 Melalui suatu fenomena percobaan, peserta didik mampu
menentukan pada suatu keajadian percobaan terdapat hukum
dasar tertentu yang berlaku dengan tepat.
4.10.1.1 Melalui fenomena percobaan, peserta didik mampu
menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum Gay-
Lussac kuantitatif dengan tepat.

iv
440

Fase 1 : Elicit (Memperoleh)

Pada fase ini, pertanyaan digunakan untuk mengetahui konsep awal yang
Anda miliki mengenai hukum-hukum dasar kimia. Dengan menganalisis
pertanyaan yang benar dan salah.

Fase 2 : Confront (Menghadapi)

Fase ini mengandung pertanyaan yang dapat Anda jadikan pengukuran


mengenai konsep yang Anda miliki, keyakinan Anda mengenai sebuah
konsep sudah tepat atau kurang tepat. Melalui analisis mengenai
pertanyaan dengan jawaban benar salah dan dikaitkan dengan alasan yang
mendukung.

Fase 3 : Identify (Mengidentifikasi)

Pada fase ini, mengandung pertanyaan yang digunakan untuk


mengidentifikasi konsep yang anda yakini kebenarannya. Pertanyaan
membantu anda menganalisis jawaban yang benar melalui perbandingan
jawaban yang sudah Anda utarakan pada tahap confront dan elicit.

Fase 4 : Resolve (Menyelesaikan)

Pada fase ini, tersedia pertanyaan yang menuntun Anda mengetahui


konsep yang benar. Pertanyaan mengandung kalimat yang menuntun dan
disertai gambar untuk membantu Anda mengetahui konsep yang benar.

v
441

Fase 5 : Reinforce (Memperkuat)

Pada tahap ini Anda dapat membuat kesimpulan mengenai hukum dasar
kimia dengan tepat dan sesuai pendapat yang dikemukakan para ahli.
Pertanyaan membantu Anda untuk menyimpulkan konsep yang benar
melalui analisis suatu konsep dengan penyertaan alasan yang mendukung
jawaban Anda.

vi
442

Materi Pembelajaran

1) Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser, 1777)


Antonie Lavoiser melakukan percobaan dengan memanaskan timah dan oksigen
dalam wadah tertutup. Dengan menimbang secara teliti, ia berhasil membuktikan
bahwa dalam reaksi tersebut tidak terjadi perubahan massa. Pernyataan Lavoiser
dikemukakan dalam hukum kekekalan masa yang berbunyi :
“Pada reaksi kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat hasil reaksi”.
Atau dengan kata lain dapat dinyatakan : “materi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan”.
Contoh :
Magnesium + Khlor → Magnesium Klorida
3 gram 8,9 gram 11,9 gram
Natrium + Khlor → Natrium Klorida
4 gram 6,2 gram 10,2 gram

2) Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1799)


Proust mempelajari perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa,
misalnya air yang tersusun dari oksigen dan hidrogen. Bila direaksikan 10 gram
oksigen maka diperlukan 0,125 gram hidrogen, sesuai dengan hukum Lavoiser akan
diperoleh 10,125 gram air. Bila 100 gram air diuraikan maka akan terbentuk 88,9 gram
oksigen dan 11,9 gram hidrogen.
O2 + 2H2 → 2H2O
Oksigen + Hidrogen → Air
10 gram 0,125 gram 10,125 gram
8 1 9
Berdasarkan percobaan tersebut Proust merumuskan pernyataan yang kemudian
disebut sebagai hukum perbandingan tetap :
“Pada suatu reaksi kima, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain
selalu tetap”.
Atau “Suatu senyawa selalu terdiri dari unsur-unsur yang sama dengan perbandingan
massa yang tetap”.

1
443

3) Hukum Perbandingan Berganda (Dalton, 1803)


“Bila dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa maka perbandingan
massa unsur yang satu akan bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur lain
merupakan bilangan bulat yang sederhana.”
Contoh :
Nitogren dan oksigen dapat membentuk 5 macam senyawa dengan komposisi sebagai
berikut:
Senyawa %Nitrogen %Oksigen

I 63,7 36,3

II 46,7 53,3

Tunjukkan bahwa data diatas sesuai dengan hukum perbandingan berganda!


Penyelesaian :
Senyawa I : massa N2: massa O2 = 63,7 : 36,3 = 1 : 0,57
Senyawa II : massa N2: massa O2 = 46,7 : 53,3 = 1 : 1,14
Perbandingan massa oksigen yang bersenyawa dengan nitrogen pada senyawa I dan II
adalah = 0,57 : 1,14

4) Hukum Penyatuan Volume (Gay Lussac, 1808)


Gay Lussac mereaksikan gas hidrogen dan nitrogen pada temperatur dan tekanan
yang sama membentuk gas amonia. Ternyata hidrogen yang diperlukan adalah tiga
kali volume gas nitrogen :
Hidrogen ( 3 Liter ) + Nitrogen ( 1 Liter ) → Amonia ( 2 Liter )
Volume H2 : N2 : NH3 = 1 : 2 : 3
Berdasarkan pernyataan tersebut Gay Lussac membentuk pernyataan yang dikenal
sebagai hukum penyatuan volume :
“Volume-volume gas yang ikut bereaksi, bila diukur pada temperatur dan tekanan
yang sama, sebanding sebagai bilangan yang mudah dan bulat”

Fase 1 : Elicit

Perhatikan reaksi berikut ini !


“Pada suatu reaksi antara ammonia dengan oksigen pada tekanan dan suhu yang sama,
memiliki persamaan reaksi sebagai berikut :
NH3 (g) + O2 (g) → NO (g) + H2O (g)
Reaksi tersebut mengandung oksigen sebesar 15 L dan menghasilkan gas nitrogen
monoksida 12 L”

2
444

Dari pernyataan yang berada diatas, analisislah pernyataan dibawah ini, manakah yang
menurut Anda benar atau salah
1. “Hukum perbandingan volume, memiliki jumlah koefisien sebelum reaksi sama
dengan sesudah reaksi.”
Pernyataan tersebut benar atau salah ?

2. “Hukum perbandingan volume, memiliki jumlah volume sebelum reaksi sama


dengan sesudah reaksi.”
Pernyataan tersebut benar atau salah ?

3. “Hukum perbandingan volume, memiliki jumlah volume sesuai dengan koefisien


gasnya.”
Pernyataan tersebut benar atau salah ?

4. “Hukum perbandingan volume, merupakan hukum yang berlaku pada semua fase”
Pernyataan tersebut benar atau salah ?

5. “Hukum perbandingan volume, merupakan hukum yang berlaku pada fase gas saja”
Pernyataan tersebut benar atau salah ?

Fase 2 : Confront

1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut !

Pernyataan 1 :

Pada suatu percobaan yang dilakukan pada tekanan dan suhu yang sama memiliki
persamaan kimia sebagai berikut :

N2H4 (g) + X O2 (g) → N2 (g) + 2 H2O (g)

Nilai X yaitu 2 karena koefisien sebelum bereaksi sama dengan sesudah bereaksi pada
hukum perbandingan volume.

3
445

Pernyataaan 2 :

Pada suatu percobaan yang dilakukan pada tekanan dan suhu yang sama memiliki
persamaan kimia sebagai berikut :

C2H4 (g) + A O2 (g) → 2 CO2 (g) + B H2O (g)

Nilai dari A yaitu 3 dan nilai dari B yaitu 2, karena nilai koefisien merupakan cara
menyetarakan persamaan reaksi kimia.

Dari kedua pernyataan tersebut, analisislah pernyataan yang menurut Anda benar !

2. Perhatikan pernyataan berikut !

Pernyataan 1 :

Pada suatu percobaan yang dilakukan pada tekanan dan suhu yang sama memiliki
persamaan kimia sebagai berikut :

2 SO2 (g) + O2 (g) → 2 SO3 (g)

6L 3L

Sesuai dengan hukum perbandingan volume, maka volume dari sulfur trioksida yang
dihasilkan adalah 9 L karena volume sebelum bereaksi sama dengan sesudah
bereaksi.

Pernyataaan 2 :

Pada suatu percobaan yang dilakukan pada tekanan dan suhu yang sama memiliki
persamaan kimia sebagai berikut :

2 SO2 (g) + O2 (g) → 2 SO3 (g)

6L 3L

4
446

Sesuai dengan hukum perbandingan volume, maka volume dari sulfur trioksida yang
dihasilkan adalah 6 L karena volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien
gasnya.

Dari kedua pernyataan tersebut, analisislah pernyataan yang menurut Anda benar !

3. Analisislah pertanyaan dibawah ini !

Diketahui suatu reaksi disertai volumenya yang diukur pada suhu dan tekanan yang
sama seperti persamaan berikut :
6CO2 (g) + 6H2O (l) → C6H12O6 (S) + 6O2 (g)

6L 6L

Perhatikan pernyataan berikut:

1. Perbandingan volume sesuai hukum perbandingan volume sebagai berikut :


CO2 : H2O : C6H12O6 : O2
6L: 6L: 1L :6L
2. Perbandingan volume sesuai hukum perbandingan volume sebagai berikut :
CO2 : O2
6L: 6L
3. Perbandingan volume sesuai hukum perbandingan volume sebagai berikut :
H2O : C6H12O6
6L: 1L

Setelah menganalisis pernyataan diatas, pilihlah pernyataan yang menurut Anda


benar !

Kaitkan alasan dibawah ini dengan jawaban yang Anda berikan pada pertanyaan
diatas, pilihlah alasan yang menurut Anda mendukung jawaban Anda !
1. Hukum perbandingan volume berlaku pada fase gas saja dalam keadaan setara
2. Hukum perbandingan volume berlaku pada semua fase dalam keadaan setara
3. Hukum perbandingan volume berlaku pada fase liquid saja dalam keadaan
setara

5
447

Fase 3 : Identify

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Pada suatu percobaan dari mereaksikan oksigen dengan hidrogen sulfida


sehingga menghasilkan gas belerang dioksida dengan persamaan reaksi :
2 H2S (g) + 3 O2 (g) → 2 H2O (g) + 2 SO2 (g)
Jika volume H2S sebesar 100 mL. Tentukan volume oksigen yang diperlukan
untuk pembakaran dan SO2 yang terbentuk!
Penjelasan :

Diketahui : V H2S = 100 mL


Ditanya :
V O2……..?
V SO2…….?
Jawab :
Sesuai dengan hukum Gay-Lussac,
Perbandingan H2S : O2 =2:3
Volume O2 yang diperlukan = 3/2 × 100 mL
= 150 mL
Perbandingan H2S : SO2 =2:2
Volume O2 yang diperlukan = 2/2 × 100 mL
= 100 mL

Berdasarkan penjelasan dari perhitungan diatas, analisislah hubungan antara koefisien


dengan volume setiap gas !

2. Perhatikan data berikut !


Data Persamaan Reaksi Perbandingan Volume
1. 3 H2 (g) + N2 (g) → 2 NH3 (g) 3 : 1: 2
2. H2 (g) + Cl2 (g) → 2 HCl (g) 1:1:2
3. C3H8 (g) + 5 O2 (g) → 3 CO2 (g) + H2O (l) 1:5:3

6
448

Dari data diatas, analisislah mengenai penerapan hukum perbandingan volume


dengan fase yang dapat terlibat!

Fase 4 : Resolve

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1. Hitung volume oksigen yang diperlukan untuk membakar sempurna 40 mL propane.


a. Hitung pula volume karbon dioksida yang terbentuk, sesuai dengan persamaan
reaksi sebagai berikut :
C3H8 (g) + O2 (g) → 3 CO2 (g) + H2O (l)
Volume diukur pada tekanan dan suhu yang sama

b. Tuliskan perbandingan volume gas dan perbandingan koefisien dari reaksi


tersebut !

7
449

Fase 5 : Reinforce

Jawablah pertanyaan dibawah ini !

Pada suatu tekanan dan suhu yang sama, percobaan pembakaran suatu ammonia
dilakukan sehingga menghasilkan persamaan :

4 NH3 (s) + 5 O2 (g) → 4 NO (g) + 6 H2O (g)

Perbandingan volume :

O2 : NO : H2O

5L:4L:6L

Cermati pernyataan berikut!

1. Jumlah koefisien sebelum dan sesudah reaksi tidak harus memiliki jumlah yang
sama
2. Persamaan tersebut memiliki perbandingan volume sebanding dengan perbandingan
koefisien
3. Hukum perbandingan volume berlaku hanya pada fase gas saja.

Dari ketiga pernyataan tersebut, pilihlah penyataan yang tepat! Boleh memilih lebih dari
satu pernyataan!.

Dari hasil jawaban analisis Anda, maka buatlah kesimpulan mengenai hukum
perbandingan volume!

8
450

Daftar Pustaka :
Abualrub, Mohammad. 2019. Become A Chemistry 1 Master - Basic Principles Of
Chemistry. https://www.udemy.com/course/general-chemistry-101-chapter-1-matter-
measurment/.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta
: Penerbit Erlangga.

Sugiarto, Bambang., dkk. 2013. Kimia Umum. Surabaya : Fakultas Kimia dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.

Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I (Edisi Revisi). Universitas Negeri


Yogyakarta: Jurusan Kimia Fakultas MIPA.

Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Unesa University Press: Surabaya.

9
451

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Gay Lussac

Lavoisier

MASSA MOLAR DAN MASSA


MASSA MOLAR DAN MASSA
MOLEKUL RELATIF
MOLEKUL RELATIF
STOIKIOMETRI
KELAS

Crislia Ardith Wulandari


Pembimbing :
Rusmini S.Pd., M.Si.
X
SEMESTER GENAP
452

PENDAHULUAN
Penyusunan LKPD ini bertujuan untuk mengurangi
miskonsepsi melalui proses pembelajaran. Miskonsepsi merupakan
konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian
yang diterima dalam bidang yang terkait dan memiliki keyakinan
yang besar akan kebenaran konsep tersebut. Pada proses
pembelajaran konvensional, biasanya guru menyampaikan materi
dan memberikan penguatan, tidak melakukan proses identifikasi
konsep yang diterima oleh peserta didik apakah seluruhnya sudah
tepat. Dalam LKPD ini, telah dilengkapi dengan proses mengurangi
miskonsepsi untuk materi hukum jumlah partikel, dimana peserta
didik diajak untuk mengidentifikasi konsep yang mereka miliki
setelah pembelajaran, kemudian peserta didik dihadapkan dengan
dua pernyataan yang bertentangan untuk mengetahui kebenaran
dari konsep yang dimiliki peserta didik. Kemudian dibantu untuk
menemukan konsep yang sesuai dengan pengertian ilmiah dan
memberikan penguatan mengenai konsep yang sudah sesuai
tersebut.

Semoga LKPD ini dapat berguna untuk mereduksi


miskonsepsi dalam konsep jumlah partikel. Masukan serta saran
sangat dibutuhkan untuk menjadikan buku ini menjadi lebih baik
lagi.

i
453

Daftar Isi
Pendahuluan ................................................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................... ii
Indikator dan Tujuan Pembelajaran ............................................ iv
Tahapan Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik ......................... v
Materi Pembelajaran ......................................................................... 1
Fase 1: Elicit ..................................................................................... 3
Fase 2 : Confront ............................................................................... 3
Fase 3 : Identify ................................................................................. 5
Fase 4 : Resolve ................................................................................. 5
Fase 5 : Reinforce.............................................................................. 6
Daftar Pustaka ................................................................................ 7

ii
454

Stoikiometri
Massa Molar dan Massa
Molekul Relatif

LKPD 2

Penulis :
Crislia Ardith Wulandari
Pembimbing :
Rusmini S.Pd., M.Si.

iii
455

MASSA MOLAR DAN


MASSA MOLEKUL
RELATIF
STOIKIOMETRI
Kompetensi Dasar :

3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa


molekul realtif, persamaan kimia, konsep mol dan kadar
zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Indikator :
3.10.1 Menginterpretasikan mengenai definisi dari massa
molar dan massa molekul relatif untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.
3.10.2 Menentukan penggunaan massa molar dan massa
molekul relatif pada suatu perhitungan untuk
menyelesaikan perhitungan kimia.

Tujuan Pembelajaran :
3.10.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran, siswa mampu
menginterpretasikan mengenai definisi dari massa
molar dan massa molekul relatif untuk menyelesaikan
perhitungan kimia dengan tepat.
3.10.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran, siswa mampu
menentukan penggunaan massa molar dan massa
molekul relatif untuk menyelesaikan perhitungan kimia
dengan tepat.

iv
456

Fase 1 : Elicit (Memperoleh)

Pada fase ini, pertanyaan digunakan untuk mengetahui konsep awal yang
Anda miliki mengenai hukum-hukum dasar kimia. Dengan menganalisis
pertanyaan yang benar dan salah.

Fase 2 : Confront (Menghadapi)

Fase ini mengandung pertanyaan yang dapat Anda jadikan pengukuran


mengenai konsep yang Anda miliki, keyakinan Anda mengenai sebuah
konsep sudah tepat atau kurang tepat. Melalui analisis mengenai
pertanyaan dengan jawaban benar salah dan dikaitkan dengan alasan yang
mendukung.

Fase 3 : Identify (Mengidentifikasi)

Pada fase ini, mengandung pertanyaan yang digunakan untuk


mengidentifikasi konsep yang anda yakini kebenarannya. Pertanyaan
membantu anda menganalisis jawaban yang benar melalui perbandingan
jawaban yang sudah Anda utarakan pada tahap confront dan elicit.

Fase 4 : Resolve (Menyelesaikan)

Pada fase ini, tersedia pertanyaan yang menuntun Anda mengetahui


konsep yang benar. Pertanyaan mengandung kalimat yang menuntun dan
disertai gambar untuk membantu Anda mengetahui konsep yang benar

v
457

Fase 5 : Reinforce (Memperkuat)

Pada tahap ini Anda dapat membuat kesimpulan mengenai massa molar
dan massa molekul relatif dengan tepat dan sesuai pendapat yang
dikemukakan para ahli. Pertanyaan membantu Anda untuk menyimpulkan
konsep yang benar melalui analisis suatu konsep dengan penyertaan
alasan yang mendukung jawaban Anda.

vi
458

Materi Pembelajaran

1) Massa Molar
Setiap unsur memiliki massa yang berbeda, dan massa tersebut disebut
dengan massa molar. Massa molar adalah massa zat yang sama dengan massa atom
atau massa rumus zat tersebut dinyatakan dalam gram. Massa molar ini sama dengan
massa yang dimiliki oleh 1 mol zat dan besarnya sama
dengan massa atom relatif (Ar) atau massa molekul relatif (Mr). Misalnya, massa
molar karbon adalah 12,011 g/mol, dan massa molar magnesium adalah 24,3050
g/mol. Unsur-unsur ini memiliki massa molar yang berbeda, karena atom-atom dari
unsur yang berbeda mengandung jumlah proton, neutron, dan elektron yang berbeda,
sehingga mereka memiliki massa yang berbeda. Massa atom yang diberikan dalam
tabel periodik mewakili massa rata-rata tertimbang yang berbeda dari atom-atom
yang terjadi secara alami dari setiap elemen. Massa atom yang berbeda menyebabkan
massa molar yang berbeda.

Jumlah gram dalam massa molar suatu unsur sama dengan massa atom.
Menerjemahkan massa atom menjadi massa molar, Anda dapat membuat faktor
konversi yang mengkonversi antara massa suatu elemen dan jumlah mol elemen
tersebut. Dengan perhitungan sebagai berikut :

Massa molar X = massa X


1 mol X

2) Massa Molar untuk Senyawa Molekul

Langkah pertama dalam penentuan massa molar suatu senyawa molekul


adalah menentukan massa molekul senyawa tersebut, yang merupakan massa rata-
rata tertimbang dari senyawa-senyawa yang terbentuk secara alami. Ini ditemukan
dengan menambahkan massa atom dari atom dalam setiap molekul.

Massa molar molekul = ∑ massa molar atom

Oleh karena itu, massa molekul air, H2O, sama dengan jumlah massa atom
dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, yang dapat ditemukan pada tabel
periodik.

Massa molekul H2O = 2 (1,00794) + 15,9994 = 18,0153


1
459

Perhatikan bahwa massa atom setiap elemen dikalikan dengan jumlah atom
unsur tersebut dalam molekul senyawa. Jumlah gram dalam massa molar (gram per
mol) suatu senyawa molekul sama dengan massa molekulnya.

3) Massa atom relatif (Ar)


Massa atom relatif (Ar) suatu unsur adalah massa rata-rata suatu atom unsur
1
tersebut terhadap 12 massa satu atom isotop karbon-12 (12C). Atau dapat dituliskan:
1 satuan massa atom (amu) = 1/12 massa 1 atom C–12
Contoh:
Massa atom rata-rata oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom karbon –12.
Maka: Ar O = 1,33 x Ar C–12 = 1,33 x 12 = 15,96
Para ahli membandingkan massa atom yang berbeda-beda, menggunakan skala
massa atom relatif dengan lambang “Ar”.
Para ahli memutuskan untuk menggunakan C–12 atau isotop 12C karena
mempunyai kestabilan inti yang inert dibanding atom lainnya. Isotop atom C–12
mempunyai massa atom 12 sma. Satu sma sama dengan 1,6605655 x 10–24 g. Dengan
digunakannya isotop 12C sebagai standar maka dapat ditentukan massa atom unsur
yang lain.

Massa rata rata satu atom X


Ar X =
1
12 × Massa atom C − 12

4) Massa molekul relatif (Mr)


Massa molekul relatif (Mr) adalah perbandingan massa satu molekul unsur atau
1 12
senyawa terhadap 12 x massa satu atom karbon C. Molekul merupakan gabungan
dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu. Unsur-unsur yang sama
bergabung membentuk molekul unsur, sedangkan unsur-unsur yang berbeda
membentuk molekul senyawa. Massa molekul unsur atau senyawa dinyatakan oleh
massa molekul (Mr). Secara matematis dapat dinyatakan:
Massa satu molekul
Mr =
1
12 × Massa atom C − 12
Massa molekul relatif juga dapat ditentukan dari nilai Ar unsur sebagai berikut :
Massa molekul relatif ∶ ∑ massa molar atom

2
460

Fase 1 : Elicit

Analisislah pernyataan berikut!

a. Pada suatu senyawa terdapat pernyataan sistematis sebagai berikut:


massa satu molekul
Massa molekul relatif = 1
× massa atom C−12
12
Pernyataan tersebut menurut Anda benar atau salah!

b. Pada suatu senyawa terdapat pernyataan sistematis sebagai berikut:


massa zat
Jumlah mol =
massa molar
Pernyataan tersebut menurut Anda benar atau salah!

c. Pada suatu senyawa terdapat pernyataan sistematis sebagai berikut:

Massa molar = massa X


1 mol X

Pernyataan tersebut menurut Anda benar atau salah!

d. Pada suatu senyawa terdapat pernyataan sistematis sebagai berikut:


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡
Massa molekul relatif = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
Pernyataan tersebut menurut Anda benar atau salah!

Fase 2 : Confront

Perhatikan pernyataan berikut!


1. Penulisan secara matematis dibawah ini mengenai massa molar
massa X
1 mol X

3
461

2. Penulisan secara matematis dibawah ini mengenai massa molar

Massa satu molekul


1
12 × Massa atom C − 12

3. Penulisan secara matematis dibawah ini mengenai massa molekul relatif


massa X
1 mol X
4. Penulisan secara matematis dibawah ini mengenai massa molekul relatif

Massa satu molekul


1
12 × Massa atom C − 12

Dari pernyataan tersebut, analisislah pernyataan yang benar menurut Anda!

Kaitkanlah jawaban Anda dengan alasan yang berada dibawah ini:

1. Massa molar adalah massa zat yang sama dengan massa atom atau massa rumus zat
tersebut dinyatakan dalam gram.
2. Massa molekul relatif adalah massa zat yang sama dengan massa atom atau massa
rumus zat tersebut dinyatakan dalam gram.
3. Massa molekul relatif adalah perbandingan massa satu molekul unsur atau senyawa
1
terhadap 12 x massa satu atom karbon 12C.
1
4. Massa molar adalah perbandingan massa satu molekul unsur atau senyawa terhadap 12
x massa satu atom karbon 12C.

4
462

Fase 3 : Identify

Setelah menjawab pada tahapan elicit dan confront, analisislah penggunaan massa
molar dan massa molekul relatif dibawah ini:

1. Tentukan jumlah mol dari 9 gram H2O……


Jawab :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡
Mol =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
9 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
18 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
= 0,5 mol

2. Tentukan jumlah mol dari 9 gram H2O……


Jawab :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡
Mol =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
9 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
18
= 0,5

Dari kedua perhitungan tersebut, manakah penggunaan massa molar dan massa molekul
relatif yang tepat?

Fase 4 : Resolve

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Tentukan nilai dari massa molekul relatif senyawa ammonia (NH3) jika diketahui massa
molekul relatif nitrogen adalah 14 dan hidrogen 1!

5
463

2. Tentukan jumlah mol dari benzena (C6H6) yang memiliki massa 144 gram!

Fase 5 : Reinforce

Perhatikan pernyataan berikut!

a. Pada suatu senyawa, memiliki massa molekul relatif yang berasal dari perhitungan
berikut :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
Massa molekul relatif = 1
× 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
12

b. Pada suatu senyawa, memiliki massa molar yang berasal dari perhitungan berikut:
massa X
Massa molar X =
1 mol X
Dari kedua pernyataan tersebut, simpulkan definisi dari massa molekul relatif dan massa molar
dari suatu senyawa!

6
464

Daftar Pustaka :

Abualrub, Mohammad. 2019. Become A Chemistry 1 Master - Basic Principles Of


Chemistry. https://www.udemy.com/course/general-chemistry-101-chapter-1-matter-
measurment/.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta
: Penerbit Erlangga.

Kencanawati, Cok Istri Putri K. 2012. Diktat Mata Kuliah Kimia Dasar. Universitas
Udayana: Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Sugiarto, Bambang., dkk. 2013. Kimia Umum. Surabaya : Fakultas Kimia dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.

7
467

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Gay Lussac

Lavoisier

JUMLAH PARTIKEL

JUMLAH PARTIKEL
STOIKIOMETRI
KELAS

Crislia Ardith Wulandari


Pembimbing :
X
Rusmini S.Pd., M.Si. SEMESTER GENAP
468

PENDAHULUAN
Penyusunan LKPD ini bertujuan untuk mengurangi
miskonsepsi melalui proses pembelajaran. Miskonsepsi merupakan
konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian
yang diterima dalam bidang yang terkait dan memiliki keyakinan
yang besar akan kebenaran konsep tersebut. Pada proses
pembelajaran konvensional, biasanya guru menyampaikan materi
dan memberikan penguatan, tidak melakukan proses identifikasi
konsep yang diterima oleh peserta didik apakah seluruhnya sudah
tepat. Dalam LKPD ini, telah dilengkapi dengan proses mengurangi
miskonsepsi untuk materi hukum jumlah partikel, dimana peserta
didik diajak untuk mengidentifikasi konsep yang mereka miliki
setelah pembelajaran, kemudian peserta didik dihadapkan dengan
dua pernyataan yang bertentangan untuk mengetahui kebenaran
dari konsep yang dimiliki peserta didik. Kemudian dibantu untuk
menemukan konsep yang sesuai dengan pengertian ilmiah dan
memberikan penguatan mengenai konsep yang sudah sesuai
tersebut.

Semoga LKPD ini dapat berguna untuk mereduksi


miskonsepsi dalam konsep jumlah partikel. Masukan serta saran
sangat dibutuhkan untuk menjadikan buku ini menjadi lebih baik
lagi.

i
469

Daftar Isi
Pendahuluan ...................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................. ii
Indikator dan Tujuan Pembelajaran ............................................... iv
Tahapan Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik ............................ v
Materi Pembelajaran ............................................................................ 1
Fase 1: Elicit ........................................................................................ 2
Fase 2 : Confront .................................................................................. 3
Fase 3 : Identify .................................................................................... 5
Fase 4 : Resolve .................................................................................... 6
Fase 5 : Reinforce................................................................................. 9
Daftar Pustaka ................................................................................... 11

ii
470

Stoikiometri
Jumlah Partikel

LKPD 3

Penulis :
Crislia Ardith Wulandari
Pembimbing :
Rusmini S.Pd., M.Si.

iii
471

JUMLAH PARTIKEL
STOIKIOMETRI
Kompetensi Dasar :

3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa


molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol dan kadar zat
untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Indikator :
3.10.1 Menginterpretasikan definisi dari jumlah partikel dari suatu
zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
3.10.2 Menentukan jumlah partikel dari suatu zat untuk
menyelesaikan perhitungan kimia.

Tujuan Pembelajaran :
3.10.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu
menginterpretasikan definisi dari jumlah partikel untuk
menyelesaikan perhitungan kimia dengan tepat.
3.10.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu
menentukan jumlah partikel suatu senyawa kimia tertentu
yang berlaku untuk menyelesaikan perhitungan kimia
dengan tepat.

iv
472

Fase 1 : Elicit (Memperoleh)

Pada fase ini, pertanyaan digunakan untuk mengetahui konsep awal yang
Anda miliki mengenai hukum-hukum dasar kimia. Dengan menganalisis
pertanyaan yang benar dan salah.

Fase 2 : Confront (Menghadapi)

Fase ini mengandung pertanyaan yang dapat Anda jadikan pengukuran


mengenai konsep yang Anda miliki, keyakinan Anda mengenai sebuah
konsep sudah tepat atau kurang tepat. Melalui analisis mengenai
pertanyaan dengan jawaban benar salah dan dikaitkan dengan alasan yang
mendukung.

Fase 3 : Identify (Mengidentifikasi)

Pada fase ini, mengandung pertanyaan yang digunakan untuk


mengidentifikasi konsep yang anda yakini kebenarannya. Pertanyaan
membantu anda menganalisis jawaban yang benar melalui perbandingan
jawaban yang sudah Anda utarakan pada tahap confront dan elicit.

Fase 4 : Resolve (Menyelesaikan)

Pada fase ini, tersedia pertanyaan yang menuntun Anda mengetahui


konsep yang benar. Pertanyaan mengandung kalimat yang menuntun dan
disertai gambar untuk membantu Anda mengetahui konsep yang benar.

v
473

Fase 5 : Reinforce (Memperkuat)

Pada tahap ini Anda dapat membuat kesimpulan mengenai jumlah partikel
dengan tepat dan sesuai pendapat yang dikemukakan para ahli. Pertanyaan
membantu Anda untuk menyimpulkan konsep yang benar melalui analisis
suatu konsep dengan penyertaan alasan yang mendukung jawaban Anda.

vi
474

Materi Pembelajaran

Partikel
Partikel adalah bagian terkecil dari suatu materi. Dan partikel memiliki beberapa bentuk
dalam menyusun suatu materi, yaitu sebagai berikut:
a. Atom
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom yang bermuatan
positif dan neutron yang bermuatan dikelilingi oleh elektron.
Contoh:
H ( Hidrogen )
He ( Helium )
b. Ion
Ion adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan.
Contoh:
H + sebagai ion kation
F- sebagai ion anion
c. Molekul
Molekul adalah suatu kumpulan atom yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam
susunan tertentu yang terikat bersama oleh ikatan kimia.
Contoh:
Molekul Diatomik : H2
Molekul Poliatomik : NH3, H2O, NH4OH

Jumlah Partikel

Untuk menyederhanakan jumlah banyaknya partikel dinyatakan dalam satuan


mol. Satuan mol sekarang dinyatakan sebagai jumlah partikel (atom, molekul, atau ion)
dalam suatu zat. Para ahli sepakat bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang
sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12 yakni 6,02 x 1023 partikel.
Jumlah partikel ini disebut Bilangan Avogadro (NA = Number Avogadro) atau
dalam bahasa Jerman Bilangan Loschmidt (L). Jadi Satu mol zat menyatakan banyaknya
zat yang mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12,0
gram isotop C-12.
Contoh:
1 mol besi (Fe) mengandung 6,02 × 1023 atom besi (dalam hal ini partikel unsur besi
adalah atom). Jadi jumlah partikel besi adalah sama dengan jumlah atom besi.
Bilangan Avogadro menghubungkan mol dengan jumlah atom, molekul, atau ion.
Hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dapat dirumuskan sebagai berikut:
1
475

𝑋
𝑛=
𝐿

Keterangan :

n = jumlah mol (mol)


X = jumlah partikel (atom, molekul, atau ion)
L = Bilangan Avogadro (6,02 × 1023 partikel)

Fase 1 : Elicit

1. Perhatikan data berikut :

No. Senyawa Massa Massa Jumlah Partikel


Molar
(gram/mol)
1. HNO3 63 1 gram 0,09 × 1023 partikel
2. H2 O 18 1 gram 0,33 × 1023 partikel
3. HNO3 63 2 gram 0,19 × 1023 partikel
4. H2 O 18 3 gram 1,003 × 1023 partikel
Perhatikan dan analisislah pernyataan berikut!
a. Dari data 1 dan 2 dengan massa yang sama dan massa molar senyawa berbeda dapat
disimpulkan bahwa semakin besar massa molar maka semakin kecil nilai jumlah
partikel
Pernyataan tersebut benar atau salah?

b. Dari data 1 dan 3 dengan massa molar yang sama dan massa senyawa berbeda dapat
disimpulkan bahwa semakin besar massa senyawa maka semakin besar nilai jumlah
partikel
Pernyataan tersebut benar atau salah?

c. Dari data 4 dan 1 dengan massa molar dan massa senyawa berbeda dengan nilai
massa molar semakin besar dan massa semakin kecil memiliki jumlah partikel
semakin kecil
Pernyataan tersebut benar atau salah?

2
476

d. Dari data 3 dan 4 dengan massa molar dan massa senyawa berbeda dengan nilai
massa molar semakin kecil dan massa semakin besar memiliki jumlah partikel
semakin besar
Pernyataan tersebut benar atau salah?

2. Tuliskan definisi dari kata berikut:


a. Partikel
b. Atom
c. Ion
d. Molekul

Fase 2 : Confront

1. Perhatikan data berikut!

Senyawa Massa Molar Massa Senyawa Jumlah Partikel


(gram/mol)
HNO3 63 1 gram 0,096 × 1023 partikel
H2O 18 2 gram 0,602 × 1023 partikel
NH3 16 15 gram 5,64 × 1023 partikel
CO2 44 5 gram 0,66 × 1023 partikel
Dari data diatas,

a. Perhatikan data 3 dan 7


Analisis hubungan antara massa senyawa dengan jumlah partikel yang dimiliki
yaitu semakin besar nilai massa senyawa, maka bagaimana jumlah partikelnya?

3
477

b. Perhatikan data 1 dan 2


Analisis hubungan antara massa molekul relatif dengan jumlah partikel yang
dimiliki yaitu semakin besar nilai massa molekul relatif, maka bagaimana jumlah
partikelnya?

2. Perhatikan data berikut!

No. Pernyataan
1. Pada 1 mol O2 mengandung 6,02 × 1023 atom oksigen
2. Pada 1 mol O2 mengandung 6,02 × 1023 ion oksigen
3. Pada 1 mol O2 mengandung 6,02 × 1023 molekul oksigen
4. Pada helium sebesar 2 gram mengandung 3,01 × 1023 atom helium
5. Pada helium sebesar 2 gram mengandung 3,01 × 1023 ion helium
6. Pada helium sebesar 2 gram mengandung 3,01 × 1023 molekul helium
7. Pada 2 mol Na+ mengandung 12,04 × 1023 atom natrium
8. Pada 2 mol Na+ mengandung 12,04 × 1023 ion natrium
9. Pada 2 mol Na+ mengandung 12,04 × 1023 molekul natrium
Dari pernyataan diatas, pernyataan yang menurut Anda tepat pada nomor berapa saja?

Kaitkan jawaban Anda dengan alasan dibawah ini yang menurut Anda sesuai!
1. Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom yang bermuatan
positif, neutron yang tidak bermuatan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif.
2. Ion adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan.
3. Molekul adalah suatu kumpulan atom yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam
susunan tertentu yang terikat bersama oleh ikatan kimia.
4. Atom adalah suatu kumpulan atom yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam
susunan tertentu yang terikat bersama oleh ikatan kimia.
5. Ion adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom yang bermuatan
positif, neutron yang tidak bermuatan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif.

4
478

6. Molekul adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan.
7. Atom adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan.
8. Ion adalah suatu kumpulan atom yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan
tertentu yang terikat bersama oleh ikatan kimia.
9. Molekul adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom yang bermuatan
positif, neutron yang tidak bermuatan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif.

Fase 3 : Identify

1. Perhatikan pernyataan berikut:

“Pada suatu laboratorium terdapat 0,2 gram ammonium hidroksida (NH4OH)


mengandung 0,034 × 1023 molekul ammonium hidroksida”

Penjelasan perhitungan:

Diketahui : Massa = 0,2 gram


Massa molar = 35 gram / mol
Ditanya : Jumlah molekul ammonium hidroksida ……?
Jawab :
0,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
n = 35 𝑔𝑟𝑎𝑚 /𝑚𝑜𝑙
= 0,0057 mol
X =n×L
= 0,0057 mol × 6,02 × 1023 molekul / mol
= 0,034 × 1023 molekul

Setelah anda menjawab pada tahap elicit dan confront, sekarang analisislah mengenai
jumlah partikel dan jenis partikel. Menurut anda pernyataan tersebut benar atau salah?
Tuliskan pendapatmu!

5
479

2. Perhatikan data berikut :


Massa Molar
No. Senyawa Jumlah mol Massa (gram)
(gram/mol)
1. H2O 0,5 18 9
2. CO2 0,6 44 27
3. H2O 1,5 18 27

Setelah menjawab pertanyaan pada tahap elicit dan confront, analisislah :

a. Hubungan antara massa senyawa dengan jumlah mol pada data 1 dan 3, jelaskan
pendapatmu!

b. Hubungan antara massa molar dengan jumlah mol pada data 2 dan 3, jelaskan
pendapatmu!

Fase 4 : Resolve

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Atom sulfur memiliki massa molar 32 gram / mol, pada wadah satu memiliki massa
12 gram dan wadah dua memiliki massa 22 gram, maka jumlah partikel pada tabung
1 dan 2 sebesar……

6
480

Dari dua jumlah partikel yang Anda dapatkan, dapat disimpulkan bahwa :

2. Analisis beberapa gambar berikut :


Gambar 1

a. Tuliskan yang anda ketahui mengenai gambar 1!


b. Tuliskan definisi gambar tersebut! sertakan contoh!

7
481

Gambar 2

a. Tuliskan yang anda ketahui mengenai gambar 2!


b. Tuliskan definisi gambar tersebut! sertakan contoh!

Gambar 3

O
B
F H
F H

a. Tuliskan yang anda ketahui mengenai gambar 3!


b. Tuliskan definisi gambar tersebut! sertakan contoh!

8
482

Fase 5 : Reinforce

1. Perhatikan senyawa ditabel berikut:

No. Materi No. Materi


1. S2- 4. Li
2. C6H6 5. CH
3. P4 6. Be2+

Dari tabel tersebut, klasifikasikan bentuk partikel yang menyusun materi tersebut! Sertakan
alasan yang mendukung jawabanmu!

9
483

2. Perhatikan pernyataan berikut!


Jumlah partikel adalah banyaknya partikel dalam satu mol. Sehingga dituliskan secara
matematis sebagai berikut:
X=n×L
Dengan rumus jumlah mol yaitu:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
n = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟

Dari kedua rumus tersebut, simpulkan hubungan antara:


a. Massa molar, jumlah mol dan jumlah partikel
b. Massa senyawa, jumlah mol dan jumlah partikel
c. Jumlah mol dan jumlah partikel

10
484

Daftar Pustaka :

Abualrub, Mohammad. 2019. Become A Chemistry 1 Master - Basic Principles Of


Chemistry. https://www.udemy.com/course/general-chemistry-101-chapter-1-matter-
measurment/.

Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New
Jersey: Pearson Education, Inc.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta
: Penerbit Erlangga.

Chemiecho. 2019. Komposisi dan Sifat Garam Dapur.


https://chemiechocan.wordpress.com/komposisi-dan-sifat-garam-dapur/

PNGDownload. 2018. Trigonal planar molekul geometri Molekul VSEPR teori Lewis
pasangan - koneksi geometri. https://www.pngdownload.id/png-ewxx3i/

Sugiarto, Bambang., dkk. 2013. Kimia Umum. Surabaya : Fakultas Kimia dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.

Vectorstock. 2019. Simple model of atom structure with electrons vector image.
https://www.vectorstock.com/royalty-free-vector/simple-model-of-atom-structure-with-electrons-
vector-21958597

11
485
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Gay Lussac

Lavoisier

RUMUS EMPIRIS

RUMUS EMPIRIS
STOIKIOMETRI
KELAS

Crislia Ardith Wulandari


Rusmini S.Pd., M.Si.
X
SEMESTER GENAP
486

PENDAHULUAN
Penyusunan LKPD ini bertujuan untuk mengurangi
miskonsepsi melalui proses pembelajaran. Miskonsepsi merupakan
konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian
yang diterima dalam bidang yang terkait dan memiliki keyakinan
yang besar akan kebenaran konsep tersebut. Pada proses
pembelajaran konvensional, biasanya guru menyampaikan materi
dan memberikan penguatan, tidak melakukan proses identifikasi
konsep yang diterima oleh peserta didik apakah seluruhnya sudah
tepat. Dalam LKPD ini, telah dilengkapi dengan proses mengurangi
miskonsepsi untuk materi hukum jumlah partikel, dimana peserta
didik diajak untuk mengidentifikasi konsep yang mereka miliki
setelah pembelajaran, kemudian peserta didik dihadapkan dengan
dua pernyataan yang bertentangan untuk mengetahui kebenaran
dari konsep yang dimiliki peserta didik. Kemudian dibantu untuk
menemukan konsep yang sesuai dengan pengertian ilmiah dan
memberikan penguatan mengenai konsep yang sudah sesuai
tersebut.

Semoga LKPD ini dapat berguna untuk mereduksi


miskonsepsi dalam konsep jumlah partikel. Masukan serta saran
sangat dibutuhkan untuk menjadikan buku ini menjadi lebih baik
lagi.

i
487

Daftar Isi
Pendahuluan ................................................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................... ii
Indikator dan Tujuan Pembelajaran ............................................ iv
Tahapan Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik ......................... v
Materi Pembelajaran ......................................................................... 1
Fase 1: Elicit ...................................................................................... 1
Fase 2 : Confront ............................................................................... 2
Fase 3 : Identify ................................................................................. 3
Fase 4 : Resolve ................................................................................. 4
Fase 5 : Reinforce .............................................................................. 6
Daftar Pustaka ................................................................................. 6

ii
488

Stoikiometri
Rumus Empiris

LKPD 4

Penulis :
Crislia Ardith Wulandari
Pembimbing :
Rusmini S.Pd., M.Si.

iii
489

RUMUS EMPIRIS
STOIKIOMETRI
Kompetensi Dasar :

3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep


massa molekul realtif, persamaan kimia, konsep mol
dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Indikator :
3.10.1 Menginterpretasikan definisi dari rumus empiris dan
rumus molekul untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.
3.10.2 Menentukan rumus empiris dan rumus molekul dari
suatu senyawa kimia untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.

Tujuan Pembelajaran :
3.10.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran, siswa mampu
menginterpretasikan definisi dari rumus empiris dan
rumus molekul untuk menyelesaikan perhitungan
kimia dengan tepat.
3.10.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran, siswa mampu
menentukan rumus empiris dan rumus molekul dari
suatu senyawa kimia tertentu yang berlaku untuk
menyelesaikan perhitungan kimia dengan tepat.

iv
490

Tahapan Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik

Fase 1 : Elicit (Memperoleh)

Pada fase ini, pertanyaan digunakan untuk mengetahui konsep awal yang
Anda miliki mengenai hukum-hukum dasar kimia. Dengan menganalisis
pertanyaan yang benar dan salah.

Fase 2 : Confront (Menghadapi)

Fase ini mengandung pertanyaan yang dapat Anda jadikan pengukuran


mengenai konsep yang Anda miliki, keyakinan Anda mengenai sebuah
konsep sudah tepat atau kurang tepat. Melalui analisis mengenai
pertanyaan dengan jawaban benar salah dan dikaitkan dengan alasan yang
mendukung.

Fase 3 : Identify (Mengidentifikasi)

Pada fase ini, mengandung pertanyaan yang digunakan untuk


mengidentifikasi konsep yang anda yakini kebenarannya. Pertanyaan
membantu anda menganalisis jawaban yang benar melalui perbandingan
jawaban yang sudah Anda utarakan pada tahap confront dan elicit.

Fase 4 : Resolve (Menyelesaikan)

Pada fase ini, tersedia pertanyaan yang menuntun Anda mengetahui


konsep yang benar. Pertanyaan mengandung kalimat yang menuntun dan
disertai gambar untuk membantu Anda mengetahui konsep yang benar.

v
491

Fase 5 : Reinforce (Memperkuat)

Pada tahap ini Anda dapat membuat kesimpulan mengenai rumus empiris
dengan tepat dan sesuai pendapat yang dikemukakan para ahli. Pertanyaan
membantu Anda untuk menyimpulkan konsep yang benar melalui analisis
suatu konsep dengan penyertaan alasan yang mendukung jawaban Anda.

vi
492

Materi Pembelajaran

Rumus Empiris dan Rumus Molekul


a) Rumus empiris
Penentuan Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana, yang dapat dituliskan
untuk suatu senyawa. Atau dengan definisi lain bahwa rumus empiris adalah rumus
kimia yang menggambarkan perbandingan mol terkecil dari atom-atom penyusun
senyawa. Rumus empiris menggunakan bilangan bulat yang paling kecil sebagai
indeks (subscript). Jika menentukan komposisi persen massa dari suatu senyawa
berdasarkan eksperimen, maka harus menentukan unsur-unsur berdasarkan molnya.
Langkah-langkah penentuan rumus empiris :
1) Menentukan unsur yang terdapat dalam senyawa
2) Menentukan persentase masing-masing unsur
3) Perubahan persentase menjadi massa
4) Perubahan massa menjadi jumlah mol
5) Membuat rumus sementara (rumus empiris) dengan mendapatkan bilangan bulat
dan terkecil sebagai bilangan indeks

b) Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan baik jenis maupun jumlah atom yang terdapat
dalam satu molekul. Rumus molekul juga merupakan rumus yang sebenarnya dari
suatu senyawa. Rumus molekul dapat diperoleh dari rumus empiris dengan
mengetahui berat molekulnya. Bilangan indeks dalam rumus molekul sama dengan
rumus empirisnya atau umumnya merupakan perkaliannya.
Sebuah rumus molekul dapat direpresentasikan sebagai rumus empiris dikalikan oleh
integer n.
rumus molekul = (rumus empiris) n

Fase 1 : Elicit

Perhatikan daftar rumus kimia senyawa dibawah ini!

No. Nama Senyawa Rumus Molekul Rumus Empiris


1. Air H2O H2O
2. Metana CH4 CH4
1
493

3. Glukosa C6H12O6 CH2O


4. Butana C2H5 C4H10
5. Benzena CH C6H6
6. Etanol C2H5OH C2H6O
Analisislah, manakah nama senyawa dan rumus kimia yang tepat penempatannya!

Fase 2 : Confront

Perhatikan pernyataan berikut!


1. Metanol memiliki rumus empiris CH3OH dan memiliki rumus molekul CH4O.
Pernyataan tersebut benar atau salah

2. Propanol memiliki rumus empiris C3H8O dan memiliki rumus molekul C3H7OH
Pernyataan tersebut benar atau salah

3. Asam cuka memiliki rumus empiris CH3COOH dan memiliki rumus molekul
CH2O.
Pernyataan tersebut benar atau salah

4. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O dan memiliki rumus molekul
C3H7COOH.
Pernyataan tersebut benar atau salah

2
494

Kaitkan jawaban tesebut dengan alasan dibawah ini, yang menurut Anda
mendukung jawaban Anda!
a. Rumus empiris adalah rumus yang bisa dibagi lagi.
b. Rumus molekul adalah rumus yang tidak dapat dibagi lagi.
c. Rumus empiris adalah rumus yang tidak dapat dibagi lagi.
d. Rumus molekul adalah rumus yang bisa dibagi lagi.
e. Rumus empiris adalah rumus yang sebenarnya dari suatu senyawa
f. Rumus molekul adalah rumus yang sebenarnya dari suatu senyawa.

Fase 3 : Identify

Perhatikan pernyataan berikut!


1. Terdapat senyawa bernama etana memiliki rumus empiris C2H6 dan rumus
molekul yaitu CH3.

2. Terdapat senyawa bernama benzena memiliki rumus empiris CH2O2 dan rumus
molekul yaitu HCOOH.

3. Terdapat senyawa bernama asetilena memiliki rumus empiris C2H2 dan rumus
molekul yaitu CH.

Manakah pernyataan yang menurut Anda sesuai? Sertakan alasan pada jawaban
Anda dan berikan pembenaran pada pernyataan yang salah diatas!

3
495

Fase 4 : Resolve

1. Berikan tanda check list ( √ ) pada rumus kimia dibawah ini sesuai dengan klasifikasi
antara rumus empiris atau rumus molekul !

Rumus Kimia Rumus Empiris Rumus Molekul


C3H8
C4H2
C3H2
CH3

2. Suatu senyawa organik (Mr = 90) tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen dan sisanya
oksigen. Rumus molekul senyawa organik tersebut adalah . . . .

4
496

Dari perhitungan yang Anda lakukan, maka langkah untuk menentukan rumus empiris
dan rumus molekul yaitu…….

5
497

Fase 5 : Reinforce

Perhatikan daftar rumus kimia senyawa dibawah ini!

No. Nama Senyawa Rumus Molekul Rumus Empiris


1. Heksana C6H14 C3H7
2. Asam Oksalat C2H2O4 CHO2
3. Asam Askorbat C6H8O6 C3H4O3
Dari data diatas, apakah yang dapat Anda simpulkan?

Daftar Pustaka :

Abualrub, Mohammad. 2019. Become A Chemistry 1 Master - Basic Principles Of


Chemistry. https://www.udemy.com/course/general-chemistry-101-chapter-1-matter-
measurment/.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta
: Penerbit Erlangga.

Kencanawati, Cok Istri Putri K. 2012. Diktat Mata Kuliah Kimia Dasar. Universitas
Udayana: Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Sugiarto, Bambang., dkk. 2013. Kimia Umum. Surabaya : Fakultas Kimia dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai