Anda di halaman 1dari 4

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Bioma

Ada banyak factor yang menjelaskan kenapa bioma terbagi ke dalam beberapa kelompok.
Faktor-faktor itulah yang menyebabkan terbaginya bioma-bioma seperti yang sudah disebutkan
di atas. Faktor tersebut yaitu:

 Iklim
Iklim ialah keadaan rata-rata cuaca yang bisa terjadi pada suatu wilayah yang luas, dan
dihitung berdasarkan perhitungan waktu sekitar kurang lebih 30 tahun. Unsur-unsur
pada iklim yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, awan, angin, dan hujan.

 Letak Geografis
Letak geografis ialah letak suatu daerah jika dilihat dari kenyataannya di bumi, atau
posisi daerah itu sendiri di bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Letak
geografis juga ditentukan oleh segi astronomis, geologis, fisiografis, dan social budaya
daerah itu.

 Curah Hujan
Ketinggian pada air hujan yang ditampung pada suatu tempat yang datar, tidak
menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir disebut dengan curah hujan. Apabila curah
hujan di suatu daerah bisa dikatakan 25 mm, itu artinya dalam luas sekitar 1 m persegi
di tempat yang datar, bisa tertampung air hujan setinggi 25 mm. Curah hujan berbeda
dengan intensitas hujan. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan per satuan
jangka waktu tertentu, seperti 25 mm/tahun.

 Intensitas Cahaya Matahari


Intensitas cahaya matahari ialah banyaknya energi berbentuk cahaya matahari yang
diterima pada suatu daerah per satuan luas dan waktu. Intensitas cahaya matahari
berupa lamanya cahaya matahari bersinar dalam 1 hari.

Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Secara garis besar, ada faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna. Apa saja faktor abiotik yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna?
 Faktor abiotik sesuai namanya, merupakan faktor yang bukan merupakan makhluk
hidup, misalnya seperti iklim, tanah, dan keadaan geologis lainnya.
 Sedangkan, faktor biotik adalah faktor yang berhubungan dengan makhluk hidup.
Misalnya seperti aktivitas manusia.
Faktor Klimatik 
Beberapa contoh faktor klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna termasuk
seperti iklim, suhu, curah hujan, kelembaban, angin, dan lain sebagainya. ternyata iklim itu
memang beragam ya, ada iklim tropis, sedang, subtropis, dan dingin. Nah, daerah dengan iklim
yang berbeda, memiliki suhu, kelembapan, angin, sinar matahari, curah hujan, serta makhluk
hidup yang berbeda pula. Hal tersebut disebabkan ada flora dan fauna yang membutuhkan
lingkungan dengan faktor iklim tertentu. empat faktor yang berhubungan dengan iklim, yaitu
suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.

1. Suhu Udara
Setiap wilayah di dunia memiliki suhu udara yang berbeda-beda. tentunya suhu di
wilayah pantai dan pegunungan berbeda kan? itu karena sudut datang sinar matahari
dan ketinggian tempat itu mempengaruhi suhu sebuah wilayah. ada berbagai
tanaman budidaya yang tumbuh dengan ketinggian serta suhu yang berbeda di
Indonesia.

Selain itu, suhu juga dipengaruhi oleh letak lintang, lho. Makanya, di wilayah bumi
dengan lintang berbeda, lingkungannya juga berbeda. Misalnya, Indonesia dipenuhi
dengan hutan tropis yang dominan, sedangkan wilayah di ujung dunia seperti kutub,
didominasi tundra.

Ilustrasi suhu dan garis lintang di dunia.


flora dan fauna pun juga ada yang tidak kuat dengan tempat yang dingin. Ada pula yang
tidak kuat dengan tempat panas. Makanya, flora dan fauna jadi tersebar deh, yang
cocok dengan tempat dingin tinggal di tundra dan taiga, sementara yang lainnya ada
yang di hutan, padang rumput, atau bahkan gurun. Sebagai negara di wilayah tropis,
Indonesia didominasi oleh hutan hujan tropis dan pada rumput. Puncak Jaya Wijaya,
alias puncak dari gunung tertinggi di Indonesia yang memiliki salju abadi. tapi menurut
berita di situs iNews.id, salju abadi Puncak Jaya Wijaya diprediksi akan lenyap mulai
tahun 2025 gara-gara pemanasan  global,

2. Kelembapan Udara
Kelembapan udara pada suatu wilayah menandakan banyak uap air yang terkandung pada
udara setempat. Dengan mengecek kelembapan udara, kita bisa menentukan mana daerah
yang tergolong kering, lembap, dan basah. Nah, hewan dan tumbuhan yang hidup di
wilayah tersebut itu berbeda-beda. Untuk tumbuhan, misalnya, bisa dikelompokkan sebagai
berikut. :
 Xerophyta → sangat tahan terhadap lingkungan kering (kelembapan udara sangat
rendah), contoh: kaktus.
 Mesophyta → cocok dengan lingkungan lembap yang tidak basah, contoh: anggrek
dan cendawan.
 Higrophyta → cocok dengan lingkungan basah, contoh: teratai, eceng gondok, dan
selada air.
 Tropophyta → bisa beradaptasi dengan musim hujan maupun kemarau, contoh:
pohon jati dan eukaliptus. 

3. Angin
Selain suhu udara dan kelembapan udara, angin juga sangat penting lho dalam
persebaran flora dan fauna. Umumnya, hanya tumbuhan dengan akar dan batang yang
kuat saja, yang mampu menghadapi wilayah dengan intensitas angin yang sangat besar.
Selain itu, ada berbagai tumbuhan yang membutuhkan angin untuk berkembang biak.
Hal ini disebabkan angin bisa membantu penyerbukan dan penerbangan spora.
Beberapa jenis tumbuhan seperti tumbuhan paku membutuhkan angin untuk
beregenerasi melalui spora.
4. Curah Hujan
Setiap wilayah dengan karakteristik yang berbeda tadi, seperti hutan hujan tropis,
sabana, hutan musim, dan lain-lain, memiliki curah hujan yang berbeda-beda. Nah,
curah hujan ini berpengaruh pada tumbuhan yang memiliki kebutuhan curah hujan yang
beragam. Keanekaragaman tumbuhan ini juga mempengaruhi hewan yang
mengonsumsinya, karena hewan yang memakan tumbuhan, pasti tinggal di tempat yang
sesuai dengan lokasi pertumbuhan makanannya.
5. Faktor Topografi
Faktor topografi dalam persebaran flora dan fauna di sini mengacu pada relief atau
bentuk permukaan Bumi, seperti adanya gunung, lembah, sungai, danau, atau pantai.
Selain itu, kemiringan sebuah lahan juga bisa mempengaruhi makhluk hidup di wilayah
tersebut. Contohnya, pada wilayah dataran yang sangat miring dan curam, tentu
terbatas sekali hewan yang bisa tinggal di situ. Mungkin hanya kambing gunung saja,
yang mampu beraktivitas dan merumput di sekitar area tersebut. Percaya nggak
percaya, topografi bumi ini bisa menjadi faktor penghambat persebaran flora dan fauna,
lho. Coba nih bayangkan, misalnya ada wilayah lereng gunung yang tertutupi bayangan
gunung yang tinggi. Vegetasi di area tersebut akan terhambat pertumbuhannya.
6. Faktor Edafik
faktor edafik persebaran flora dan fauna, alias kondisi tanah suatu daerah. Kondisi tanah
itu bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti tekstur, tingkat kegemburan, nutrisi,
kandungan air tanah, dan kandungan udaranya. Selain mempengaruhi tumbuhan,
keadaan tanah juga berpengaruh terhadap hewan. Soalnya nih, misalnya ada tanah yang
subur dan karakteristiknya cocok untuk rumput. Dengan situasi tersebut, tentu banyak
hewan merumput yang stay di daerah tersebut dong. Bayangin nih, kalau ada sapi di
gurun, kan nanti dia bingung mau makan apa ya. Itulah kenapa, biasanya kuda dan sapi
berada di padang rumput. Selanjutnya, kita bahas faktor manusia ya.
7. Faktor Manusia
Faktor manusia ini termasuk faktor biotik yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna. Misalnya, bila manusia menebang pohon di hutan tanpa melakukan pelestarian
lingkungan, habitat hewan di daerah tersebut tentu hilang. Sehingga, persebaran fauna
tertentu di sana bisa berubah, atah bahkan punah. Gue jadi teringat, di Indonesia ada
hewan yang sudah punah, yakni panthera tigris sondaica alias Harimau Jawa yang kini
telah punah. Punahnya harimau tersebut disebabkan karena perburuan oleh manusia,
serta lahan habitat yang semakin berkurang akibat pembukaan lahan.

Anda mungkin juga menyukai