NAMA KELOMPOK :
212026 ANGGRAITA PERMATA SARI
212016 NABIL SAFAIS
212013 NOVALIYA LARASATI
212040 RETNO SULISTYOWATI
KONDISI BELAJAR
Kondisi belajar adalahsuatu keadaan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa.defisi yang lain tentang kondisi belajar adalah suatu keadaan yang mana terjadi aktifitas
pengetahuan dan pengalaman melalui berbagai proses pengolahan mental. Juga dapat diartikan
sebagai suatu keadaan yang harus dialami siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Terjadinya
belajar pada manusia dapat disimpulkan bila terdapat perbedaan dalam penampilan/kinerja manusia
sebelum dan sesudah ia ditempatkan pada situasi belajar. Kondisi belajar dibagi menjadi dua yaitu :
1. Kondisi internal (internal condition)
Kemampuan yang telah ada pada diri individu sebelum ia mempelajari sesuatu yang baru. Kondisi ini
dihasilkan oleh seperangkat proses transformasi.
2. Kondisi eksternal (exsternalcondition)
Adalah situasi perangsangan diluar diri si belajar. Kondisi belajar yang diperlukan untuk belajar
berbeda-beda untuk tiap kursus. Jenis kemampuan belajar yang berbeda akan membutuhkan
kemampuan belajar sebelumnya yang berbeda dan kondisi ekternal yang berbeda pula.
Dibutuhkan kondisi belajar yang efektif untuk berbagai jenis/kategori kemampuan belajar. Kondisi
belajar dibagi atas 5 kategori belajar sebagai berikut :
a. Keterampilan intelektual (intellectualskill)
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan kembali keterampilan-keterampilan bawahan
yang sebelumnya, pembimbingangengan kata-kata atau alat lainnya, pendemonstrasian penerapan
oleh siswa dengan diberikan balikan.
b. Informasi verbal (verbal information)
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan kembali konteks dari informasi yang bermakna,
kinerja (performance) dari pengetahuan baru yang direkonstruksi.
c. Strategi kognitif (cognitive strategi/problem solving)
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan kembali aturan-aturan dan konsep-konsep yang
relevan, penyajian situasi masalah baru yang berhasil, pendemonstrasian solusi oleh siswa.
d. Sikap (atitude)
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan kembali informasi dan keterampilan intelektual
yang relevan dengan tindakan pribadi yang diharapkan, pembentukan atau pengingatan kembali
model manusia yang dihormati, penguatan tindakan pribadi dengan pengalaman langsung yang
berhasil maupun yang dialami oleh orang lain dengan mengamati orang yang dihormati.
e. Keterampilan motorik (motor skill)
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan kembali rangkaian unsur motorik, pembentukan
atau pengingatan kembali kebiasaan-kebiasaan yang dilaksanakan, pelatihan keterampilan-
keterampilan keseluruhan.
MASALAH BELAJAR DAN FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PROSES
BELAJAR : INTERNAL DAN
EKSTERNAL
Faktor yang mempengaruhi proses balajar dan hasil belajar. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi keberlangsungan proses belajar. Secara umum, faktor-faktor yang memepengaruhi
proses belajar menjadi dau aspek yaitu internal dan eksternal
1. Aspek Internal
Aspek internal merupakan aspek yang berasal dari dalam diri, aspek ini terbagi kedalam beberapa
faktor yaitu :
1. Faktor jasmani
Faktor jasmani merupaka faktor yang terdiri dari faktor kesehatan dan kecacatan fisik. Sehat berarti
keadaan baik seluruh tubuh yang bebas dari segala macam penyakit. Kesehatan tubuh harus dijaga
dan diutamakan. Cacat tubuh merupakan tidak jalanya seluruh fungsi tubuh yang menyebabkan tubuh
yang kurang sehat atau sempurna. Kondisi fisik yang cacat dapat mempengaruhu kegiatan belajar
peserta didik. Apabila hal tersebut terjadi, maka sudah seharusnya peserta didik tersebut mendapatkan
pendidikan khusus.
2. Faktor psikologi
Faktor psikologi yang mempengaruhi belajar terdiri dari; kecerdasan, perhatian,minat, bakat, motif
kematangan dan kelelahan. Ketujuh faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kecerdasan
Pengaruh kecerdasan ekatkaitanya dengan belajar. Semakin besar tingkat kecerdasan peserta didik
maka pemahamanya akan lebih tinggi dibandingkan peserta didik dengan tingkat kecerdasan rendah.
2. Perhatian
Menarik pehatian peserta didik merupakan hal yang sulit, maka itu menimbulkan kebosanan yang
menyebabkan peserta didik tak suka belajar, maka diusahakan materi yang akan disampaikan
disampaikan dengan semenarik mungkin.
3. Minat
Minat memiliki pengaruh besar terhadap jalanya suatu proses pembelajaran. Karena dengan adanya
minat, seseorang peserta didik dapat melakukan sesuatu dengan yang diminatinya.
4. Bakat
Bakat dapat diartikan sebagai potensi yang ada pada diri yang perlu digali dan diasah sengingga dapat
berkembang secara maksimal.
5. Motivasi
Motivasi yang bersifat intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu, sedangkan
motivasi yang bersifat ekstrinsik adalah motivasi yang dibangkitkan karena adanya stimulasi dari luar
individu.
6. Kematangan
Fase kematangan seseorang timbul pada saat anggota tubuhnya siap untuk berfungsi secara maksimal.
7. Kesiapan
Kesiapan adalah kemampuan dalam memberi respon saat berinteraksi.kemampuan muncul seiring
dengan kematangan yang ada dalam diri sesorang.karena kematangan yang terjadi merupakan sebuah
tanda untuk melaksanakan kecakapan.
3. Faktor kelelahan
Kelelahan yang dirasakan individu data dibedakan menjadi kelelahan secara fisik dan kelelahan
secara psikis. Kelelahan fisik dapat diamati secara fisik jasmani yang lungai lemah sengingga
menimbulkan kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
2. Aspek Eksternal
Aspek eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu. Faktor eksternal meluputi faktor
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, masyarakat dan waktu. Dan juga faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian belajar siswa yang berasal dari luar siswa tersendiri yang bersifat
instrumental maupun enviromental seperti kurikulum, guru, sarana dan prasarana, manajeman
sekolah, lingkungan sosial sekolah, kebijakan, perkembangan iptek dan lain sebagainya. Medan
eksternal positif adalh faktor yang berasal dari luar siswa sendiri yang me
ndorong tercapainya raihan belajar yaitu oporutunity atau peluang. Medan eksternal negarif adalah
faktor yang berasal dari luar siswa sendiri yang menghambat tercapainya raihan belajar yaitu threat
atau penghalang.
Sebagai langkah untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, maka dilakukanlah proses diagnostik
kesulitan belajar. Yang dimaksud diasnogtik kesulitan belajar disini adalah proses atau upaya dalam
memahami jenis dan karakteristik kesulitan serta faktor apa saja yang melatar belakangi adanya
kesulitan belajar tersebut. Aktifitas ini dimaksutkan untuk mencari dan menemukan sebuah
pemecahan masalah dalam kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diambil seorang guru ketika akan mengatasi kesulitan
belajar siswa:
1. Diagnostik kesulitan. Guru diharuskan untuk mencari faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
siswa.
2. Mendalami pemahaman tentang faktor apa saja yang dapat memengaruhi keberhasilan belajar
siswa.
3. Mencari sumber masalah yang melatar belakangi munculnya kesulitan belajar siswa dan mencari
mencari solusi untuk mengatasinya.
4. Menentukan jenis bimbingan yang akan diberikan untuk siswa agar dapat mengatasi masalah yang
sedang dihadapinya.
5. Setelah kesulitan belajar dirasa sudah bisa teratasi, maka guru diharapkan melakukan perbaikan
untuk meningkatkan prestasi siswa.