PENGADILAN AGAMA
Abstrak
Sengketa ekonomi syariah bisa terjadi antara individu atau kelompok dengan
individu atau kelompok lainnya yang terkait dengan transaksi ekonomi yang
dilakukan di dalam lingkup hukum syariah. Contohnya adalah sengketa yang terjadi
antara pedagang dengan pelanggannya mengenai kualitas barang yang dijual,
sengketa antara bank dengan nasabahnya mengenai transaksi keuangan yang
dilakukan, atau sengketa antara pengusaha dengan karyawannya mengenai hak dan
kewajiban yang terkait dengan pekerjaan.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses
penyelesaian sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama, di antaranya adalah:
1. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam
sengketa ekonomi syariah sebelum sengketa tersebut dapat diselesaikan di
Pengadilan Agama.
2. Metode (Method)
Pengertian sengketa ekonomi syariah adalah perselisihan yang terjadi antara individu atau
kelompok dengan individu atau kelompok lainnya yang terkait dengan transaksi ekonomi
yang diatur dalam hukum syariah. Sengketa ekonomi syariah bisa terjadi karena berbagai
alasan, di antaranya adalah:
Contoh-contoh sengketa ekonomi syariah yang bisa terjadi adalah sengketa antara
pedagang dengan pelanggannya mengenai kualitas barang yang dijual, sengketa antara
bank dengan nasabahnya mengenai transaksi keuangan yang dilakukan, atau sengketa
antara pengusaha dengan karyawannya mengenai hak dan kewajiban yang terkait dengan
pekerjaan.
Sengketa ekonomi syariah merupakan salah satu jenis sengketa yang bisa diselesaikan
di Pengadilan Agama. Di dalam Pengadilan Agama, sengketa ekonomi syariah dianggap
sebagai sengketa yang terkait dengan masalah-masalah ekonomi yang diatur dalam hukum
syariah. Oleh karena itu, Pengadilan Agama akan menggunakan prinsip-prinsip hukum
syariah sebagai dasar pemutusannya dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah
tersebut.
Selain mengacu pada prinsip hukum syariah, Pengadilan Agama juga memperhatikan
prinsip keadilan bagi kedua belah pihak yang terlibat dalam sengketa ekonomi syariah.
Prinsip ini mengacu pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam hukum perdata, yaitu prinsip
keadilan sosial, prinsip kepastian hukum, dan prinsip kepastian perjanjian. Dengan
demikian, pemutusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama harus merupakan
pemutusan yang adil bagi kedua belah pihak yang terlibat dalam sengketa tersebut.
Dengan mengacu pada prinsip hukum syariah dan prinsip keadilan bagi kedua belah
pihak, diharapkan dapat tercapai penyelesaian sengketa ekonomi syariah yang sesuai
dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku di Indonesia serta adil bagi kedua belah pihak
yang terlibat dalam sengketa tersebut.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak yang
terlibat dalam sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama, di antaranya adalah:
1. Kedua belah pihak harus merupakan warga negara Indonesia yang memiliki
kewarganegaraan yang sah.
2. Kedua belah pihak harus memiliki keberagaman agama dan keyakinan yang
sah.
3. Kedua belah pihak harus memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam hukum
syariah seperti memiliki keberagaman agama dan keyakinan yang sah, tidak
dalam keadaan diharamkan, dan tidak terlibat dalam transaksi yang dilarang
oleh hukum syariah.
Selain persyaratan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak, ada juga
persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan sengketa ekonomi syariah di
Pengadilan Agama. Persyaratan ini antara lain:
4. Kesimpulan (Conclusion)
3. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dan proses yang harus
dilalui dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama.
Referensi (References)
Afrelian, M. I., & Furqon, I. K. (2019). Legalitas Dan Otoritas Fatwa Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia Dalam Operasional Lembaga Keuangan
Syariah. JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan
Keagamaan, 6(1), 1-12.
Salam, S., & Marlina, A. (2021). Menguji Eksistensi Pengadilan Agama Dalam
Menyelesaikan Sengketa Ekonomi Syariah. Indonesian Journal of Criminal
Law, 3(1), 24-32.
Suadi, H. A., & SH, M. (2017). Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Teori dan Praktik
Ed Revisi (Vol. 1). Kencana.
Yanti, I. (2016). Quo Vadis Peradilan Agama dalam Pengembangan Hukum Ekonomi
Syariah di Indonesia. In Al-Risalah: Forum Kajian Hukum dan Sosial
Kemasyarakatan (Vol. 16, No. 02, pp. 255-267).