Hidrolisis
Pendahuluan
Modifikasi pati dapat dilakukan dengan cara melakukan pemotongan ikatan glikosidik
(1,4) dan (1,6) yang banyak terdapat pada pati. Ikatan glikosidik ini dapat dipotong
dengan menggunakan asam klorida atau dengan menggunakan enzim, seperti -amilase, -
amilase, dan amiloglukosidase. Pemotongan ikatan glikosidik dapat dilakukan pada pati yang
belum tergelatinisasi maupun pada pati yang sudah tergelatinisasi. Pati yang sudah
terhidrolisis dapat menjadi dekstrin dengan DE rendah atau menjadi glukosa, maltosa dan
fruktosa cair dengan DE tinggi.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat melakukan modifikasi pati dengan cara hidrolisis dengan asam
2. Mahasiswa memahami sifat-sifat pati hidrolisis dari sisi viskositas dan gelatinisasi pati
termodifikasi
Bahan
1. Tapioka, maezena, asam klorida, NaOH
2. Pb-asetat
3. Na-oksalat anhidrat
4. Luff Schoorl (25 g CuSO4.5H2O dilarutkan dalam 100 ml aquades, 50 g asam sitrat
dilarutkan dalam 50 ml air, 388 g Na2CO3.10H2O dilarutkan dalam 300-400 ml air
mendidih. Larutan asam sitrat dituangkan ke dalam larutan soda sambil digojog hati-
hati, selanjutnya ditambahkan dengan larutan CuSO4 sesudah dingin ditambahkan air
sampai 1 liter)
5. KI 20%
6. H2SO4 26,5 %
7. N2S2O3 0,1 N
Cara Kerja
1. Hidrolisis Pati
Pati tapioka sebanyak 10 gram dihidrolisis dengan mensuspensikan kedalam 50 ml 6%
HCl. Suspensi kemudian didiamkan selama 3 dan 6 hari pada suhu ruang. Setelah proses
hidrolisis selesai, suspensi dinetralkan dengan NaOH 10 %. Suspensi pati netral
selanjutnya dicuci dengan air sebanyak tiga kali. Setelah dicuci dikeringkan di dalam oven
pada suhu 60oC.
2. Likuifikasi
Pati sebanyak 50 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah berisi air panas (80-
90˚C) sebanyak 150 ml sambil diaduk sehingga membentuk suspensi
Ke dalam suspensi ditambahkan HCl 1 N sampai diperoleh pH 2 – 2,6. Erlenmeyer
ditutup rapat dengan kapas
Erlenmeyer diautoklaf pada suhu 120 – 125oC dengan tekanan 3 kg/cm² selama 10 –
15 menit
Hidrolisis dilanjutkan dengan menggunakan penangas air pada suhu 90 – 95oC selama
3 – 4 jam
Setelah hidrolisis selesai, sampel dinetralisasi dengan menggunakan NaOH 1 N sampai
pH 4,5 – 5,0
Setelah dinetralisasi, ke dalam sampel dimasukkan arang aktif sebanyak 1 -2 persen
dari berat pati, kemudian dilakukan pemucatan pada suhu 70 – 80oC selama 60 menit
Larutan disaring dengan kertas saring
Filtrat dikentalkan dengan evaporator pada suhu 70 – 80oC selama 2 – 3 jam atau
sampel yang diperoleh merupakan sirup dengan kadar bahan kering 70 – 80 persen
Tabel 1. Penentuan glukosa, fruktosa dan gula invert dalam suatu bahan dengan Metode
Luff Schoorl
ml 0,1 N Na- Glukosa, fruktosa, gula ml 0,1 N Na- Glukosa, fruktosa, gula
tiosulfat invert mg C6H12O6 tiosulfat invert mg C6H12O6
1 2,4 2,4 13 33,0 2,7
2 4,8 2,4 14 35,7 2,8
3 7,2 2,5 15 38,5 2,8
4 9,7 2,5 16 41,3 2,9
5 12,2 2,5 17 44,2 2,9
6 14,7 2,5 18 47,1 2,9
7 17,2 2,6 19 50,0 3,0
8 19,8 2,6 20 53,0 3,0
9 22,4 2,6 21 56,0 3,1
10 25,0 2,6 22 59,1 3,1
11 27,6 2,7 23 62,2 -
12 30,3 2,7 24 - -
PERHITUNGAN
Hasil
Jenis Pati Suhu Lama Viskositas Kadar Gula
o
Gelatinisasi ( C) Gelatinsasi Pereduksi
Hidrolisis
Likuifikasi