Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Permainan Kecil Sebagai Bentuk

Pemanasan Terhadap Minat Siswa Dalam


Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SMAN 12
Kota Tangerang Selatan

Arlini (1601620009)

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS ILU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023

DAFTAR IS
I
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................................


A. Pemanasan Dalam Olahraga................................................................................................
B. Hakikat Permainan Kecil....................................................................................................
C. Manfaat Permainan Kecil...................................................................................................
D. Hakikat Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani..................................

BAB III PENUTUP......................................................................................................................


A. Jenis dan Desain Penelitian...............................................................................................
B. Variabel Penelitian..............................................................................................................
C. Definisi Operasional ..........................................................................................................
D. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................................
E. Populasi dan Sampel..........................................................................................................
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................

Daftar Pustaka.............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani adalah suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, atau
suatu pendidikan melalui proses adaptasi aktivitasaktivitas jasmani/physical activities
seperti organ tubuh, neuromuscular, intelektual, sosial, cultur, emosional, dan etika.
Pendapat Cholik (2009) pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan
interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani
secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Guru PJOK diharapkan dapat
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, aspek fisik, psikomotor, kognitif,
afektif, dan internalisasi nilai-nilai (jujur, sprtifitas, kerjasama, dan lain-lain) serta
pembiasaan pola hidup sehat.
Pendidikan Jasmani bisa menjadi tempat bagi siswa sebagai ajang untuk
mengekspresikan diri melalui serangkaian aktivitas fisik yang telah disusun sedemikian
rupa oleh guru agar kebutuhan gerak dari siswa terpenuhi dan juga siswa merasa senang
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran,
guru harus memastikan siswanya siap. Kesiapan yang dimaksud adalah siap dari segi
fisik dan psikisnya.
Menurut Slameto (2010) menjelaskan bahwa kesiapan merupakan kondisi
seseorang yang secara keseluruhan membuatnya siap untuk memberikan respon atau
jawaban dengan cara tertentu terhadap situasi yang terjadi dan akan dihadapi dengan
caranya sendiri. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran tergantung dari
kesiapan masing-masing individu sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran yang dapat
menentukan kesuksesan belajar.
Salah satu aktivitas yang dapat mempersiapkan siswa dalam menerima
pembelajaran PJOK yakni pemanasan sebelum berolahraga. Pemanasan merupakan salah
satu bagian dari proses pembelajaran PJOK. Menurut Mariyanto (2010), pemanasan
merupakan bagian dari permulaan yang terdiri dari beberapa aktivitas fisik yang
dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan otot, persendian,
dan jaringan tubuh lainnya sebelum melakukan aktivitas.
Guru PJOK perlu adanya model pembelajaran aktivitas jasmani berbasis
permainan tradisional. Model pembelajaran yang variatif sangat dibutuhkan oleh guru
khususnya pada materi aktivitas kebugaran jasmani dengan permainan tradisional.
Sehingga proses pembelajaran menjadi inovatif dan bervariasi dan siswa menjadi
semangat dalam proses pembelajaran (Kusuma, et al., 2020). Materi pembelajaran
diharapkan mengandung unsur bermain namun tidak mengurangi materi pokok sesuai
capaian indikator pembelajaran agar selain siswa tertarik tentunya juga membuat siswa
menjadi bersemangat mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan saya selama sekolah pada saat pembelajaran, siswa
dibariskan ditengah lapangan lalu dipimpin untuk berdoa kemudian melakukan
pemanasan statis dan dinamis,kemudian guru memberikan materi lalu membiarkan anak
murid bebas melakukan apa saja. Dengan demikian penulis beranggapan bahwa
pemanasan yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran PJOK terlalu monoton dan
membuat siswa banyak kurang aktif dalam melakukan gerak pemanasan pada saat
pembelajarn PJOK. Dalam rencana penulisan proposal ini penulis
menggunakan permainan dan olahraga yaitu pengaruh permainan kecil dalam pemanasan
terhadap partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran PJOK. Dengan demikian harapan
agar siswa merasa senang dan tidak malas dalam pembelajaran PJOK. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Permainan Kecil dalam Pemanasan Terhadap Minat Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis dapatmerumuskan sebagai berikut :
1.Apakah ada pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat siswa dalam
pembelajaran PJOK kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan?
2.Jika ada, seberapa besar pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat
siswa dalam pembelajaran PJOK kelas kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat siswa
kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan .
2. Mengetahui besarnya pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat
siswa kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penulis bisamemberikan manfaat
sebagai berikut :
1.Bagi Siswa
a. Siswa lebih aktif dan tidak bosan saat melakukan pemanasan pada saat pembelajaran
PJOK.
b.Siswa merasa lebih aktif dan seru dengan pemanasan menggunakan permainan kecil
2.Bagi Guru
 a.Menjadikan referensi guru agar memimpin pemanasan dengan cara yang kreatif dan
inovatif
 b.Membuat suasana pembelajaran PJOK lebih menyenangkan daripada sebelumnya.
3.Bagi Peneliti
 Mendapatkan pengetahuan ilmu baru yang telah didapatkan pada perkuliahan permainan
kecil.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemanasan dalam Olahraga


Pemanasan merupakan salah satu bagian dasar dari program permulaan yang
terdiri dari sekelompok aktifitas fisik yang dilakukan pada saat hendak melakukan
latihan. Pemanasan ini umumnya dipakai dalam rangkaian program pengajaran olahraga
atau latihan fisik, pada dasarnya adalah suatu bentuk mempersatukan aspek fisiologis dan
psikologis yang diarahkan kepada tugas latihan berikutnya. Atau dapat dikatakan
pemanasan sangat berguna untuk mmempersiapkan tubuh secara psikologis dan fisik atau
physical performance.
Ozolin (1971), menyatakan bahwa pemanasan itu perlu dilakukan karena sistim
organisme pada waktu istirahat memiliki inersia tertentu dan seseorang hendaknya tidak
membiarkan efisiensi fungsi seseorang ditingkatkan secara tibatiba. Oleh sebab itu, ada
waktu tertentu yang diperlukan untuk mencapai keadaan efisinsi fisiologis yang tinggi.
Ini merupakan tujuan pemanasan dalam mencapai atau mendekati keadaan dalam suasana
aktivitas fisik atau pertandingan.
Salah satu tujuan pemanasan adalah agar tidak ada bagian tubuh yang mengalami
cedera saat melakukan olahraga. Aktivitas pemanasan yang dilakukan secara aliran
memang membuat tubuh berkeringat dan meningkatkan suhu tubuh, namun hal ini sangat
baik untuk jantung serta pembuluh darah, karena aktivitas pemanasan terbukti
meningkatkan darah ke otak.
Tetapi kenyataannya masih ada beberapa pendapat yang menganggap bahwa
pemanasan tidak perlu atau mengabaikan pemanasan, hal ini sangat memprihatinkan dan
dapat menjadi kebiasaan yang salah. Maka perlu dicari upaya untuk menyampaikan
gambaran pengetahuan yang tepat, karena dengan pemanasan banyak manfaat dan
kegunaannya.

B. Hakikat Permainan Kecil


Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan
jasmani. Menurut Sukintaka dalam Ardiansyah (2004) menjelaskan bahwa
ketika anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pelajaran
pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa
senang. Karena rasa senang inilah maka anak akan mengungkap keadaan pribadinya
yang asli pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli, maupun
kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia
kedalam bentuk gerak, sikap dan perilaku. Pendidikan modern berpendapat
bahwa bermain merupakan alat pendidikan, pendidikan yang baik akan
mengetengahkan bermain sebagai alat pendidikan (Soemitro, 1992).
Permainan kecil merupakan sebuah permainan dalam bentuk olahraga yang
sudah dimodifikasi dan juga bisa diambil dalam permainan-permianan tradisional
yang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kepuasan, meningkatkan semangat
siswa dalam pembelajaran penjas dan untuk meningktakan kebugaran siswa dengan
cara bermain.

Contoh permainan kecil tanpa alat


1.Permainan Ganjil Genap
Bermain angka dapat dilaksanakan dengan populasi siswa yang besar maupun
kecil. Awal permainan, siswa melakukan gerakan bebas (joging, jalan, lompat, lari, dsb)
yang membutuhkan kegiatan fisik-aktif setelah mendengarkan intruksi sempritan
(permulaan) dari guru. Dalam kegiatan fisik-aktif tersebut, siswa berkonsentrasi untuk
mendengarkan intruksi lanjutan dari guru tentang jumlah angka yang hendak disebutkan
guru, misalnya guru menyebutkan angka sembilan, maka siswa harus segera berlari dan
membentuk regu yang jumlah anggotanya sembilan orang. Setelah regu terbentuk, guru
mengevaluasi siswa yang tidak berhasil menemukan kelompoknya dan akan diberi sanksi
sesuai kesepakatan bersama untuk melatih tanggung jawab yang telah diberikan.
Selanjutnya, siswa dileburkan kembali pada gerakan awal dan bersiap mendengarkan
intruksi lanjutan dari guru untuk membentuk kelompok baru sesuai dengan angka
tersebut.
1) Tujuan pembelajaran
a) Untuk melatih dan meningkatkan keterampilan gerak lokomotor, non lokomotor, dan
manipulatif.
b) Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri, pengendalian diri, saling menghargai,
kerja sama, kerja keras, kekompakan, kepemimpinan, tanggung jawab, dan pantang
menyerah.
c) Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah.
Dari beberapa tujuan yang disebutkan diatas kemudian melihat dari karakteristik
permainannya, permainan bermain angka cocok diguakan dalam pemanasan untuk
olahraga permainan bola besar seperti Sepak Bola kemudian Bola Basket.
2) Simulasi Permainan

Gambar 2.4 Permainan Angka


Sumber: (Blegur Jusup, dkk, 2018, hal 106)
Keterangan:
: Siswa membentuk angka (ganjil dan genap).
: Arah lari siswa secara acak (random).
: Siswa dalam permainan.

3) Cara bermain
a) Pada permainan ini, siswa tidak dibagi menjadi sejumlah regu,
melainkan siswa berdiri menyebar di lapangan permainan dengan
melakukan jogging/ gerakan lainnya yang bermanfaat.
b) Setelah itu siswa akan mendengarkan intruksi dari guru dengan
mengucapkan angka ganjil maupun genap.
c) Apabila guru mengintruksikan/ mengucapkan angka “ganjil”
(misalnya 1, 3, 5, 7, 9, 11, dsb) maupun angka “genap” (misalnya,
2, 4, 6, 8, 10, 12), maka siswa harus berlari membentuk regu
dengan jumlah yang disebutkan guru.
d) Setelah membentuk regu, siswa dapat melebur kembali ke gerakan
awal sambil menunggu intruksi lanjutan dari guru.
e) Begitu seterusnya intruksi dari guru akan selalu berubah-ubah,
sehingga siswa harus berkosentrasi tinggi agar tidak salah dalam
melakukan gerakan sesuai intruksi guru.

4) Peraturan permainan
a) Siswa yang tidak melakukan gerakan jogging/ gerakan lainnya
yang bermanfaat dapat dipertimbangkan oleh guru (menegur atau
menasehati).

b) Siswa harus segera melakukan gerakan beberapa detik setelah guru


memberikan intruksi.
c) Intruksi mengenai gerakan dalam permainan dapat berubah-ubah,
sesuai keputusan guru.
C. Manfaat Permainan Kecil

Setiap kegiatan yang dilakukan akan bermakna apabila memiliki manfaat.


Manfaat ini dapat dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung, setidaknya ada
beberapa manfaat jasmani pada siswa yaitu:

a) Peningkatan Kekuatan Otot

Dalam berbagai permainan kecil, anak-anak akan berlari, meloncat, melompat,


berjengket, mengangkat, mendorong, menarik, menghindar, yang pada akhirnya semua
kegiatan tersebut dapat mempengharui otot-otot mereka menjadi lebih kuat. Kekuatan
otot adalah kemampuan otot menghasilkan tenaga selama usaha maksimal baik secara
dinamis maupun satatis

b) Peningkatan Daya Tahan Tubuh

Permainan kecil membutuhkan gerak yang beragam dalam pelaksanaannya,


semakin banyak bergerak dan semakin lama waktu bergerak akan melatih meningkatkan
daya tahan tubuh

c) Daya Tahan Kardiovaskuler


Daya tahan kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan
sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk selalu
bergerak dalam tempo sedang sampai cepat yang cukup lama. Permainan gobak sodor
menjadi contoh yang paling tepat untuk sasaran ini karena anak-anak dalam permainan
gobak sodor melakukan lari cepat, kemudian berhenti secara berulang-ulang.

d) Peningkatan Keterampilan Gerak

Anak-anak yang lebih sering bermain mempunyai berbagai macam keterampilan


gerak yang tidak dimiliki oleh anak yang jarang atau bahkan tidak pernah bermain.

e) Kelentukan

Pada permainan kecil tertentu anak-anak terasa meliuk, membungkuk, dan


mengayun kaki semua kegiatan tersebut melatih kelentukan badan.
D. Hakikat Minat Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani secara umum dapat diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas
jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Suherman (2009) dan Budi, et al. (2019) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani adalah
pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindak dan
karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan cita-cita
kemanusiaan. Menurut (Pereira, Araújo, Farias, Bessa, & Mesquita, 2016 ) pembelajaran
adalah sebuah proses peningkatan dengan tugas yang diatur untuk memberikan kerja yang
baik, sebagai pemecah problem dan interaksi sebuah pertemuan. Begitupula yang diungkapkan
oleh (Chen, Zhu, Androzzi, & Nam, 2016) pembelajaran terjadi ketika seseorang berpikir,
beriman, percaya, dan memproses informasi dengan memperluas atau mengubah basis
pengetahuan diri sendiri.
Menurut Djamarah (2011) Minat adalah kecenderungan untuk terus menerus
memperhatikan dan mengingat kegiatan tertentu. Seseorang yang menyukai aktivitas yang
mereka lakukan dengan senang hati tanpa tekanan atau paksaan. Minat dapat diungkapkan
melalui pernyataan siswa lebih menyuai sesuatu dari pada yang lain atau melalui suatu kegiatan
untuk menunjukan bahwa siswa yang berminat pada mata pelajaran tertentu cenderung lebih
memperhatikan mata pelajaran tertentu(Slameto, 2015). Minat sangat berpengaruh dalam belajar
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai maka siswa tidak akan berminat dalam
melakukan pembelajaan dengan baik, salah satunya siswa tidak mendapatkan kepuasan dari
pembelajaran tersebut.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena
minat mampu menambah kegiatan belajar yang aktif. Anak yang berminat terhadap sebuah
kegiatan, baik permainan maupun pekerjaan, akan berusaha lebih keras untuk belajar
dibandingkan dengan anak yang kurang berminat. Minat sangat mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
Menurut (Armi, Mansur, & Nusufi (2015) menyatakan untuk mewujudkan suatu
aktivitas olahraga perlu adanya minat karena dengan adanya minat akan menimbulkan rasa
tertarik dan senang untuk melakukan aktivitas olahraga. Minat yang tinggi pada siswa akan
membuat siswa berusaha keras mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam kegiatan
olahraga di sekolah, demikian pula sebaliknya minat yang rendah menyebabkan menurunya
keinginan siswa melakukan kegiatan olahraga yang akhirnya akan menghambat tercapainya
sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana yang tertuang dalam tujuan pendidikan
jasmani itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

A. Jenis dan Desain Penelitian

1.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen semu, yaitu pendekatan kuantitatif.
Penelitian eksperimen merupakan sebuah peneliti yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan sebab akibatdiantara variabel (Maksum,2018:79). Penelitian eksperimen di
cirikandengan empat hal, yaitu perlakuan (treatment), mekanisme kontrol,randomisasi,
daan ukuran keberhasilan.karena rencana penulis ini tidakmemenuhi ciri atau
karakteristik tersebut maka penulis ini dikatakansebagai eksperimen semu. Penelitian
eksperimen semu adalah jika penelitian eksperimen tidak memenuhi keempat hal tersebut
terutamadalam hal mekanisme kontrol dan randomisasi (Maksum,2018:81).

2.Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-test –Post-
test Design. Dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol, dan subjek tidak ditempatkan
secara acak. Kelebihan desain ini adalah dilakukannya pre-test dan post-test sehingga
dapat diketahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang diberikan.
(Maksum, 2009: 47). Desain penelitian One Group Pre-test Post-test Desaign adalah
sebagai berikut:

T1 X T2

Keterangan :
T1 : Pre-test
X :Perlakuan (treatment)
T2 : Post-test

B. Variabel Penelitian

Menurut Maksum (2007:3) variabel adalah suatu konsep yang memiliki


variabilitas atau keragaman yang menjadi fokus penelitian. Sedangkan konsep sendiri
ialah abstraksi atau penggambaran suatu fenomena atau suatu
gejala tertentu. Variabel penelitian ini ialah :

1. Variabel bebas : permainan kecil dalam pemanasan


2. Variabel terikat : Minat siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.

C. Definisi Operasional

a. Permainan Kecil

Permainan kecil menurut Nurhasan, dkk dalam (Blegur Jusup, dkk, 2018)
mengemukakan bahwa Permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang tidak
mempunyai peraturan yang baku, baik mengenai peraturan permainannya, pemimpin
permainan, media yang digunakan, ukuran lapang, maupun durasi permainannya.
Permainan dapat disesuaikan dengan keadaan, situasi, dan kondisi yang ada pada saat
berlangsungnya kegiatan bermain. Selain itu, permainan kecil juga tidak mempunyai induk
organisasi resmi baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Adapun pendapat lain mengungkapkan bahwa “Permainan kecil adalah suatu
bentuk permainan yang tidak mempunyai peraturan baku, baik mengenai peraturan
permainannya, alat-alat yang digunakan, ukuran lapang, maupun lama permainannya”
menurut Hartati dalam (Musitoh & Rifqi, 2018, hlm. 167).

Bila dilihat dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang dalam pelaksanaannya sudah
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai kebutuhan dan situasi peserta didik dan tidak
mempunyai peraturan baku, baik mengenai peraturan permainan, alat yang digunakan,
ukuran lapangan maupun lamanya permainan. Dengan tujuan untuk meningkatkan minat
siswa agar tertarik terhadap pembelajaran, karena dalam permainan terdapat unsur-unsur
yang membuat anak senang dan bahagia.

b. Minat Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani


Menurut Djamarah (2011: 166), minat adalah kecenderungan yang menetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat
terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa
senang. . Minat yang tinggi pada siswa akan membuat siswa berusaha keras
mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam kegiatan olahraga di sekolah,
demikian pula sebaliknya minat yang rendah menyebabkan menurunya keinginan siswa
melakukan kegiatan olahraga yang akhirnya akan menghambat tercapainya sumber daya
manusia yang berkualitas sebagaimana yang tertuang dalam tujuan pendidikan jasmani
itu sendiri.
D. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dan pengambilan data ini dilaksanakan di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Januari 2023.

E. Populasi dan Sampel

a. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasiyang terdiri
atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk di pelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk penelitian ini penelitiakan
mengambil populasi siswa kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan dengan jumlah 29 siswa.
b. Sampel

Sampel adalah sebagaian kecil obyek atau subyek dari populasiyang di ambil dan akan
diteliti menurut prosedur yang sudah ditetapkan. Menurut maksum (2018:63) sampel ialah
sebagian kecil dari obyek yang menjadi perwakilan dalam penelitian. Sampel dalam penelitian
ini akan digunakan pengambilan data dengan metode cluster random sampling . Maka dengan
penjelasan di atas sampel pada penelitian ini kelas X X IPS 2 yang berjumlah 29 siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu proses pencarian data premier dan
sekunder untuk mengambil sebuat data dan penelitian. Penelitian ini menggunakan instrument
Analisa Proporsi Fokus (APF) . Agar data yang di ambil lebih akurat penulis melakukan
dokumentasi berupa foto dan videp dari kegiatan-kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan.
Dokumentasi ini akan berguna sebagai bahan untuk mengetahui validasi dari hasil observasi
yang akan dilakukan supaya tidak terjadi ketimpangan data pada saat pengambilan dan
membantu Observer pada saat pengambilan data di pembelajaran yang sedang berlangsung
maupun pada saat melihat rekaman ulang video.
DAFTAR PUSTAKA

IYAKRUS, Iyakrus. Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Prestasi. Altius: Jurnal Ilmu
Olahraga Dan Kesehatan, 2018, 7.2.

REZKI, Rezki, et al. Pentingnya Aktifitas Pemanasan Dan Pendinginan Dalam


Berolahraga Pada Guru Olahraga Dayaun. Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu
Kependidikan, 2022, 5.1: 87-93.

TRYADY, FAJAR. PENGARUH PEMANASAN DENGAN MENGGUNAKAN


PERMAINAN KECIL TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR
SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
DAN KESEHATAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA
Negeri 1 Cigugur). 2021. PhD Thesis. Universitas Siliwangi.

MARIYANTO, Muhammad. Manfaat Pemanasan dalam Latihan Olahraga. Pendidikan


Kepelatihan Olahraga, 2010, 525-542.

KURNIAWAN, Ade; HAYUDI, Hayudi. Pengembangan Buku Ajar Strategi


Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Olahraga Permainan Kecil. Jurnal
Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olah Raga), 2018, 3.2: 178-187.

SAPUTRA, Gede Yogi; AGUSS, Rachmi Marsheilla. Minat Siswa Kelas VII Dan VIII
Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
SMP Negeri 15 Mesuji. Journal Of Physical Education, 2021, 2.1: 17-25

NAZIRUN, Novia; GAZALI, Novri; FIKRI, M. Minat siswa terhadap pembelajaran


pendidikan jasmani. JURNAL PENJAKORA FAKULTAS OLAHRAGA DAN
KESEHATAN, 2019, 6.2: 119-126.

TAQWIM, Revandi Imana; WINARNO, M. E.; ROESDIYANTO, Roesdiyanto.


Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2020, 5.3: 395-400.
BUDI, Didik Rilastiyo. Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani. Jurnal Olahraga,
2021, 4.1: 1-20.

Anda mungkin juga menyukai