Arlini (1601620009)
DAFTAR IS
I
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani adalah suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, atau
suatu pendidikan melalui proses adaptasi aktivitasaktivitas jasmani/physical activities
seperti organ tubuh, neuromuscular, intelektual, sosial, cultur, emosional, dan etika.
Pendapat Cholik (2009) pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan
interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani
secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Guru PJOK diharapkan dapat
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, aspek fisik, psikomotor, kognitif,
afektif, dan internalisasi nilai-nilai (jujur, sprtifitas, kerjasama, dan lain-lain) serta
pembiasaan pola hidup sehat.
Pendidikan Jasmani bisa menjadi tempat bagi siswa sebagai ajang untuk
mengekspresikan diri melalui serangkaian aktivitas fisik yang telah disusun sedemikian
rupa oleh guru agar kebutuhan gerak dari siswa terpenuhi dan juga siswa merasa senang
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran,
guru harus memastikan siswanya siap. Kesiapan yang dimaksud adalah siap dari segi
fisik dan psikisnya.
Menurut Slameto (2010) menjelaskan bahwa kesiapan merupakan kondisi
seseorang yang secara keseluruhan membuatnya siap untuk memberikan respon atau
jawaban dengan cara tertentu terhadap situasi yang terjadi dan akan dihadapi dengan
caranya sendiri. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran tergantung dari
kesiapan masing-masing individu sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran yang dapat
menentukan kesuksesan belajar.
Salah satu aktivitas yang dapat mempersiapkan siswa dalam menerima
pembelajaran PJOK yakni pemanasan sebelum berolahraga. Pemanasan merupakan salah
satu bagian dari proses pembelajaran PJOK. Menurut Mariyanto (2010), pemanasan
merupakan bagian dari permulaan yang terdiri dari beberapa aktivitas fisik yang
dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan otot, persendian,
dan jaringan tubuh lainnya sebelum melakukan aktivitas.
Guru PJOK perlu adanya model pembelajaran aktivitas jasmani berbasis
permainan tradisional. Model pembelajaran yang variatif sangat dibutuhkan oleh guru
khususnya pada materi aktivitas kebugaran jasmani dengan permainan tradisional.
Sehingga proses pembelajaran menjadi inovatif dan bervariasi dan siswa menjadi
semangat dalam proses pembelajaran (Kusuma, et al., 2020). Materi pembelajaran
diharapkan mengandung unsur bermain namun tidak mengurangi materi pokok sesuai
capaian indikator pembelajaran agar selain siswa tertarik tentunya juga membuat siswa
menjadi bersemangat mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan saya selama sekolah pada saat pembelajaran, siswa
dibariskan ditengah lapangan lalu dipimpin untuk berdoa kemudian melakukan
pemanasan statis dan dinamis,kemudian guru memberikan materi lalu membiarkan anak
murid bebas melakukan apa saja. Dengan demikian penulis beranggapan bahwa
pemanasan yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran PJOK terlalu monoton dan
membuat siswa banyak kurang aktif dalam melakukan gerak pemanasan pada saat
pembelajarn PJOK. Dalam rencana penulisan proposal ini penulis
menggunakan permainan dan olahraga yaitu pengaruh permainan kecil dalam pemanasan
terhadap partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran PJOK. Dengan demikian harapan
agar siswa merasa senang dan tidak malas dalam pembelajaran PJOK. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Permainan Kecil dalam Pemanasan Terhadap Minat Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis dapatmerumuskan sebagai berikut :
1.Apakah ada pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat siswa dalam
pembelajaran PJOK kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan?
2.Jika ada, seberapa besar pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat
siswa dalam pembelajaran PJOK kelas kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat siswa
kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan .
2. Mengetahui besarnya pengaruh permainan kecil dalam pemanasan terhadap minat
siswa kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penulis bisamemberikan manfaat
sebagai berikut :
1.Bagi Siswa
a. Siswa lebih aktif dan tidak bosan saat melakukan pemanasan pada saat pembelajaran
PJOK.
b.Siswa merasa lebih aktif dan seru dengan pemanasan menggunakan permainan kecil
2.Bagi Guru
a.Menjadikan referensi guru agar memimpin pemanasan dengan cara yang kreatif dan
inovatif
b.Membuat suasana pembelajaran PJOK lebih menyenangkan daripada sebelumnya.
3.Bagi Peneliti
Mendapatkan pengetahuan ilmu baru yang telah didapatkan pada perkuliahan permainan
kecil.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3) Cara bermain
a) Pada permainan ini, siswa tidak dibagi menjadi sejumlah regu,
melainkan siswa berdiri menyebar di lapangan permainan dengan
melakukan jogging/ gerakan lainnya yang bermanfaat.
b) Setelah itu siswa akan mendengarkan intruksi dari guru dengan
mengucapkan angka ganjil maupun genap.
c) Apabila guru mengintruksikan/ mengucapkan angka “ganjil”
(misalnya 1, 3, 5, 7, 9, 11, dsb) maupun angka “genap” (misalnya,
2, 4, 6, 8, 10, 12), maka siswa harus berlari membentuk regu
dengan jumlah yang disebutkan guru.
d) Setelah membentuk regu, siswa dapat melebur kembali ke gerakan
awal sambil menunggu intruksi lanjutan dari guru.
e) Begitu seterusnya intruksi dari guru akan selalu berubah-ubah,
sehingga siswa harus berkosentrasi tinggi agar tidak salah dalam
melakukan gerakan sesuai intruksi guru.
4) Peraturan permainan
a) Siswa yang tidak melakukan gerakan jogging/ gerakan lainnya
yang bermanfaat dapat dipertimbangkan oleh guru (menegur atau
menasehati).
e) Kelentukan
PENUTUP
1.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen semu, yaitu pendekatan kuantitatif.
Penelitian eksperimen merupakan sebuah peneliti yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan sebab akibatdiantara variabel (Maksum,2018:79). Penelitian eksperimen di
cirikandengan empat hal, yaitu perlakuan (treatment), mekanisme kontrol,randomisasi,
daan ukuran keberhasilan.karena rencana penulis ini tidakmemenuhi ciri atau
karakteristik tersebut maka penulis ini dikatakansebagai eksperimen semu. Penelitian
eksperimen semu adalah jika penelitian eksperimen tidak memenuhi keempat hal tersebut
terutamadalam hal mekanisme kontrol dan randomisasi (Maksum,2018:81).
2.Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-test –Post-
test Design. Dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol, dan subjek tidak ditempatkan
secara acak. Kelebihan desain ini adalah dilakukannya pre-test dan post-test sehingga
dapat diketahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang diberikan.
(Maksum, 2009: 47). Desain penelitian One Group Pre-test Post-test Desaign adalah
sebagai berikut:
T1 X T2
Keterangan :
T1 : Pre-test
X :Perlakuan (treatment)
T2 : Post-test
B. Variabel Penelitian
C. Definisi Operasional
a. Permainan Kecil
Permainan kecil menurut Nurhasan, dkk dalam (Blegur Jusup, dkk, 2018)
mengemukakan bahwa Permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang tidak
mempunyai peraturan yang baku, baik mengenai peraturan permainannya, pemimpin
permainan, media yang digunakan, ukuran lapang, maupun durasi permainannya.
Permainan dapat disesuaikan dengan keadaan, situasi, dan kondisi yang ada pada saat
berlangsungnya kegiatan bermain. Selain itu, permainan kecil juga tidak mempunyai induk
organisasi resmi baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Adapun pendapat lain mengungkapkan bahwa “Permainan kecil adalah suatu
bentuk permainan yang tidak mempunyai peraturan baku, baik mengenai peraturan
permainannya, alat-alat yang digunakan, ukuran lapang, maupun lama permainannya”
menurut Hartati dalam (Musitoh & Rifqi, 2018, hlm. 167).
Bila dilihat dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang dalam pelaksanaannya sudah
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai kebutuhan dan situasi peserta didik dan tidak
mempunyai peraturan baku, baik mengenai peraturan permainan, alat yang digunakan,
ukuran lapangan maupun lamanya permainan. Dengan tujuan untuk meningkatkan minat
siswa agar tertarik terhadap pembelajaran, karena dalam permainan terdapat unsur-unsur
yang membuat anak senang dan bahagia.
a. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dan pengambilan data ini dilaksanakan di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Januari 2023.
a. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasiyang terdiri
atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk di pelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk penelitian ini penelitiakan
mengambil populasi siswa kelas X SMAN 12 Kota Tangerang Selatan dengan jumlah 29 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagaian kecil obyek atau subyek dari populasiyang di ambil dan akan
diteliti menurut prosedur yang sudah ditetapkan. Menurut maksum (2018:63) sampel ialah
sebagian kecil dari obyek yang menjadi perwakilan dalam penelitian. Sampel dalam penelitian
ini akan digunakan pengambilan data dengan metode cluster random sampling . Maka dengan
penjelasan di atas sampel pada penelitian ini kelas X X IPS 2 yang berjumlah 29 siswa.
Pengumpulan data merupakan salah satu proses pencarian data premier dan
sekunder untuk mengambil sebuat data dan penelitian. Penelitian ini menggunakan instrument
Analisa Proporsi Fokus (APF) . Agar data yang di ambil lebih akurat penulis melakukan
dokumentasi berupa foto dan videp dari kegiatan-kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan.
Dokumentasi ini akan berguna sebagai bahan untuk mengetahui validasi dari hasil observasi
yang akan dilakukan supaya tidak terjadi ketimpangan data pada saat pengambilan dan
membantu Observer pada saat pengambilan data di pembelajaran yang sedang berlangsung
maupun pada saat melihat rekaman ulang video.
DAFTAR PUSTAKA
IYAKRUS, Iyakrus. Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Prestasi. Altius: Jurnal Ilmu
Olahraga Dan Kesehatan, 2018, 7.2.
SAPUTRA, Gede Yogi; AGUSS, Rachmi Marsheilla. Minat Siswa Kelas VII Dan VIII
Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
SMP Negeri 15 Mesuji. Journal Of Physical Education, 2021, 2.1: 17-25