Anda di halaman 1dari 13

PERMAINAN PEMBELAJARAN PJOK DALAM MENINGKATAN

MINAT BELAJAR ANAK


(Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan)

Dosen Pengampu:
Drs. Umar, M.Pd.
Dr. Agus Mulyana, M.Pd

Disusun Oleh:
Risfa Khoerunisa Harliani
NIM. 2106246

Kelas 2F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS DAERAH CIBIRU
2023
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pengertian Permainan Dalam Pembelajaran PJOK.........................................................3
B. Contoh Permainan Pembelajaran PJOK Menggunakan Media......................................4
1. Estafet Matras..............................................................................................................4
2. Lompat karet................................................................................................................5
C. Contoh Permainan Pembelajaran PJOK Tanpa Menggunakan Media............................7
1. Group Back and Forth Run..........................................................................................7
2. In Out...........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Pasal 1 Bab I tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar,
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Pendidikan secara formal yang diselenggarakan di sekolah bertujuan untuk
melaksanakan pendidikan melalui program pengajaran, pembimbingan dan pelatihan
yang akan membangun perkembangan fisik, mental, serta intelektual peserta didik.
Untuk itu peran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sangat penting
dalam meningkatkan kemampuan motorik siswa.
Permainan dalam pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran
di sekolah. Permainan tersebut dapat meningkatkan minat belajar siswa, karena siswa
dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak monoton. Dalam permainan,
siswa akan lebih aktif, kreatif, dan berpartisipasi secara langsung dalam proses
pembelajaran.
Penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa permainan dalam
pembelajaran PJOK dapat meningkatkan minat belajar siswa. Permainan dapat
memotivasi siswa untuk belajar dan dapat membantu siswa dalam memahami konsep-
konsep yang sulit. Selain itu, permainan dapat membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan toleransi
terhadap perbedaan.
Dalam pembelajaran PJOK, permainan juga dapat membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan motorik, seperti keterampilan koordinasi mata dan
tangan, keterampilan berlari, dan keterampilan menendang. Dalam pembelajaran
PJOK, permainan juga dapat membantu siswa untuk belajar tentang pentingnya hidup
sehat, kebugaran, dan nutrisi yang tepat.
Dengan demikian, permainan dalam pembelajaran PJOK dapat menjadi salah
satu alternatif metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu,

1
penting bagi guru PJOK untuk memperhatikan penggunaan permainan dalam proses
pembelajaran dan memilih permainan yang tepat untuk meningkatkan minat belajar
siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian permainan dalm pembelajaran PJOK?
2. Apa saja contoh permainan dalam pembelajaran PJOK yang menggunakan media?
3. Apa saja contoh permainan dalam pembelajaran PJOK tanpa menggunakan
media?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian permainan dalm pembelajaran PJOK
2. Untuk mengetahui contoh permainan dalam pembelajaran PJOK yang
menggunakan media
3. Untuk mengetahui contoh permainan dalam pembelajaran PJOK tanpa
menggunakan media

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Permainan Dalam Pembelajaran PJOK
Permainan dalam pembelajaran PJOK adalah suatu kegiatan yang melibatkan
siswa dalam aktivitas fisik yang dirancang secara khusus untuk membantu siswa
memahami konsep-konsep PJOK, seperti keterampilan motorik, olahraga, kesehatan,
dan kebugaran. Permainan dalam pembelajaran PJOK bertujuan untuk meningkatkan
minat belajar siswa melalui kegiatan yang menyenangkan, aktif, kreatif, dan
bermanfaat bagi perkembangan fisik, mental, dan sosial siswa. Dalam pembelajaran
PJOK, permainan dapat digunakan sebagai alternatif metode pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Permainan dalam pembelajaran PJOK adalah salah satu metode pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan. Dalam pembelajaran PJOK, permainan digunakan
untuk membantu siswa memahami konsep-konsep PJOK, seperti keterampilan
motorik, olahraga, kesehatan, dan kebugaran. Permainan dalam pembelajaran PJOK
bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui kegiatan yang
menyenangkan, aktif, kreatif, dan bermanfaat bagi perkembangan fisik, mental, dan
sosial siswa.
Permainan dalam pembelajaran PJOK dapat melibatkan berbagai aktivitas
fisik, seperti bermain bola, berebut bendera, lari estafet, dan lain sebagainya. Selain
itu, permainan dalam pembelajaran PJOK juga dapat melibatkan unsur persaingan
yang sehat antara siswa, sehingga siswa dapat belajar untuk menghargai keberhasilan
dan kegagalan. Dalam pembelajaran PJOK, permainan juga dapat membantu siswa
dalam mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan
toleransi terhadap perbedaan. Permainan juga dapat membantu siswa untuk belajar
tentang pentingnya hidup sehat, kebugaran, dan nutrisi yang tepat.
Namun, penting bagi guru PJOK untuk memperhatikan penggunaan
permainan dalam proses pembelajaran dan memilih permainan yang tepat untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Guru PJOK harus memilih permainan yang sesuai
dengan tingkat kesiapan fisik dan mental siswa serta sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan memilih permainan yang tepat, siswa akan
lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar melalui permainan dalam pembelajaran
PJOK.

3
B. Contoh Permainan Pembelajaran PJOK Menggunakan Media
1. Estafet Matras
a. Pengertian Permainan Estafet Matras
Permainan estafet matras adalah sebuah permainan yang biasanya
dimainkan dalam pembelajaran PJOK atau olahraga. Permainan ini melibatkan
beberapa siswa dalam satu tim yang harus menyelesaikan tugas secara
bergantian dengan memakai matras sebagai alat bantu. Setiap siswa dalam tim
harus menyelesaikan tugasnya secepat mungkin dan kemudian memberikan
tanda atau sinyal kepada anggota tim lain untuk melanjutkan tugas berikutnya.
Biasanya, dalam permainan estafet matras, setiap anggota tim harus berlari
atau melompat di atas matras, melewati rintangan, atau melakukan tugas
tertentu sebelum memberikan tanda kepada anggota tim lain. Tim yang
berhasil menyelesaikan tugas dengan cepat dan akurat adalah pemenang dari
permainan estafet matras.
Permainan estafet matras memiliki beberapa manfaat bagi siswa,
antara lain dapat meningkatkan kecepatan, koordinasi, dan keterampilan
motorik siswa. Selain itu, permainan ini juga dapat meningkatkan
keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan toleransi terhadap
perbedaan, karena siswa harus bekerja sama dengan anggota tim lain untuk
menyelesaikan tugas.
b. Aturan Permainan Estafet Matras
Permainan estafet matras memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh setiap
anggota tim. Berikut adalah aturan bermain estafet matras:
1) Setiap tim harus terdiri dari beberapa anggota dengan jumlah yang sama.
2) Setiap anggota tim harus menyelesaikan tugasnya dengan menggunakan
matras sebagai alat bantu.
3) Setiap anggota tim harus menyelesaikan tugasnya secara bergantian dan
memberikan tanda atau sinyal kepada anggota tim lain untuk melanjutkan
tugas berikutnya.
4) Setiap anggota tim harus menyelesaikan tugasnya secepat mungkin dengan
akurasi yang baik.
5) Jika ada kesalahan dalam menyelesaikan tugas, anggota tim harus kembali
ke posisi awal dan menyelesaikan tugasnya dari awal lagi.

4
6) Tim yang berhasil menyelesaikan tugas tercepat dengan akurasi yang baik
adalah pemenang dari permainan estafet matras.

Selain aturan di atas, permainan estafet matras juga harus diawasi oleh
guru atau pelatih olahraga agar permainan berjalan dengan aman dan tidak
menimbulkan cedera pada siswa. Sebelum bermain, setiap siswa harus
memahami aturan dan instruksi dengan baik, serta memakai perlengkapan
olahraga yang sesuai untuk menghindari cedera.

c. Kebutuhan Permainan Estafet Matras


Dalam permainan estafet matras, terdapat beberapa hal yang
diperlukan agar permainan dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah
beberapa hal yang diperlukan dalam permainan estafet matras:
1) Matras: Matras adalah alat bantu yang digunakan dalam permainan estafet
matras. Matras ini biasanya terbuat dari busa atau bahan lain yang empuk
dan dilapisi dengan kain atau vinyl. Setiap anggota tim harus
menggunakan matras untuk menyelesaikan tugasnya.
2) Ruang atau lapangan: Permainan estafet matras dapat dimainkan di dalam
ruangan atau di lapangan terbuka. Ruang atau lapangan harus cukup luas
agar setiap anggota tim memiliki cukup ruang untuk bergerak.
3) Tanda atau sinyal: Setiap anggota tim harus memberikan tanda atau sinyal
kepada anggota tim lain untuk melanjutkan tugas berikutnya. Tanda atau
sinyal ini dapat berupa tepukan tangan atau suara teriakan.
4) Aturan dan instruksi: Sebelum bermain, setiap siswa harus memahami
aturan dan instruksi permainan dengan baik agar permainan dapat berjalan
dengan aman dan tidak menimbulkan cedera pada siswa.
5) Pengawas atau pelatih olahraga: Permainan estafet matras harus diawasi
oleh guru atau pelatih olahraga agar permainan berjalan dengan aman dan
tidak menimbulkan cedera pada siswa.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, permainan estafet matras dapat
menjadi permainan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa dalam
pembelajaran PJOK.

2. Lompat karet
a. Pengertian Lompat Karet Berkelompok

5
Permainan lompat karet berkelompok adalah salah satu jenis
permainan tradisional yang dimainkan oleh sekelompok anak atau remaja
dengan menggunakan seutas tali elastis atau karet. Dalam permainan ini, tali
karet diikatkan pada kedua ujungnya dan kemudian dijulurkan oleh dua orang
pemegang tali, sementara pemain lainnya melompati tali karet yang sedang
digerakkan.
Permainan lompat karet berkelompok dapat dimainkan oleh dua atau
lebih pemain, dan biasanya dimainkan oleh beberapa pemain sekaligus dengan
cara membentuk sebuah kelompok. Dalam permainan ini, pemain diharuskan
melompati tali yang sedang digerakkan dengan teknik dan pola tertentu,
sambil berusaha untuk tidak terkena atau menginjak tali karet.
Permainan lompat karet berkelompok memiliki berbagai variasi
gerakan dan pola lompatan yang dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan
dan keterampilan pemain. Beberapa variasi gerakan dalam permainan ini
antara lain melompat dengan satu kaki, dua kaki, melompat mundur, atau
melompat dengan kaki bergantian.
Permainan lompat karet berkelompok memiliki banyak manfaat, antara lain
dapat meningkatkan keterampilan motorik, keseimbangan, koordinasi, dan
ketangkasan tubuh. Selain itu, permainan ini juga dapat meningkatkan
kerjasama dan interaksi sosial antara pemain dalam kelompok.
b. Aturan Permainan Lompat Tali Berkelompok
Berikut adalah beberapa aturan dalam permainan lompat tali berkelompok:
1) Jumlah pemain: Permainan lompat tali berkelompok dapat dimainkan oleh
minimal 3 orang dan maksimal 10 orang.
2) Persiapan peralatan: Sebuah tali yang panjangnya disesuaikan dengan
jumlah pemain dan ketinggiannya disesuaikan dengan tinggi pemain. Tali
harus diikat dengan kuat pada kedua ujungnya dan dijulurkan oleh dua
orang pemegang tali.
3) Pemilihan peran: Dalam permainan lompat tali berkelompok, pemain
harus memilih peran sebagai pemegang tali atau pemain yang akan
melompati tali.
4) Pola lompatan: Ada banyak pola lompatan yang bisa dimainkan, di
antaranya melompat dengan satu kaki, dua kaki, melompat bergantian,

6
melompat mundur, dan lain-lain. Pola lompatan dipilih sesuai dengan
kemampuan pemain.
5) Aturan melompat: Pemain harus melompat pada saat tali sedang dijulurkan
ke atas dan mendarat saat tali menyentuh tanah. Pemain harus menghindari
menabrak tali atau menginjak tali ketika melompat.
6) Pemegang tali: Pemegang tali harus menyesuaikan kecepatan tali dan pola
gerakan agar pemain dapat melompat dengan lancar.
7) Waktu bermain: Waktu bermain dapat ditentukan sebelumnya. Biasanya,
permainan lompat tali berkelompok dimainkan selama beberapa menit
sampai pemain merasa lelah.
8) Kerjasama: Kerjasama antara pemegang tali dan pemain yang melompat
sangat penting agar permainan dapat berjalan dengan lancar.
Dengan memperhatikan aturan-aturan di atas, permainan lompat tali
berkelompok dapat menjadi permainan yang menyenangkan dan bermanfaat
bagi kesehatan dan perkembangan motorik anak-anak serta meningkatkan
kerjasama dan interaksi sosial antara pemain dalam kelompok.

C. Contoh Permainan Pembelajaran PJOK Tanpa Menggunakan Media


1. Group Back and Forth Run
a. Pengertian Permainan Group Back and Forth Run
Permainan Group Back and Forth Run adalah permainan yang melibatkan
kelompok atau tim dalam berlari bolak-balik dari satu titik ke titik lain secara
bergantian. Permainan ini sering dimainkan sebagai latihan untuk
meningkatkan kecepatan, ketangkasan, koordinasi, dan kerjasama antara
anggota tim. Dalam permainan ini, setiap anggota tim harus melewati garis
start dan finish secara bergantian dalam urutan yang telah ditentukan. Selain
itu, permainan Group Back and Forth Run juga dapat menjadi permainan yang
menyenangkan dan menantang bagi anak-anak dan dewasa yang ingin
meningkatkan keterampilan atletik dan koordinasi.
b. Aturan Permainan Group Back and Forth Run
Berikut adalah aturan dasar dalam permainan Group Back and Forth Run:
1) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota yang
sama.
2) Tentukan garis start dan garis finish yang berjarak sama.

7
3) Setiap anggota kelompok harus berlari dari garis start ke garis finish dan
kembali ke garis start, kemudian memberikan tongkat atau benda lain
kepada anggota tim berikutnya.
4) Anggota tim berikutnya harus melakukan hal yang sama sampai semua
anggota tim telah berlari.
5) Setiap anggota tim harus menyelesaikan putaran satu per satu, dan hanya
dapat melepas tongkat atau benda lain setelah tiba di garis finish.
6) Jika ada anggota tim yang tidak mengikuti aturan atau tidak menyelesaikan
putaran dengan benar, tim tersebut akan didiskualifikasi.
7) Tim yang berhasil menyelesaikan putaran dengan cepat dan benar adalah
pemenangnya.
Aturan dapat disesuaikan dengan jumlah pemain, usia, dan tingkat
keahlian yang berbeda. Selain itu, dapat juga ditambahkan hambatan atau
rintangan pada jalur lari untuk menambah tantangan dan keseruan dalam
permainan Group Back and Forth Run.

2. In Out
a. Pengertian Permainan In Out
Permainan In Out adalah permainan yang sangat cocok untuk anak SD
karena membutuhkan kemampuan motorik yang baik, keterampilan
koordinasi, refleks, dan kecepatan dalam bergerak. Permainan ini dapat
dimainkan oleh anak-anak SD dalam bentuk permainan kelompok atau
individu. Biasanya, permainan In Out dimainkan di luar ruangan atau
lapangan terbuka, tetapi juga dapat dimainkan di dalam ruangan dengan
penyesuaian peraturan dan ukuran lapangan yang sesuai.
Dalam permainan in out seluruh siswa membuat lingkaran besar di
garis yang relat dibuat sesuai dengan besarnya lingkaran. Siswa harus
memeperhatikan intruksi dari guru. Jika guru mengucapkan in maka siswa
harus melompat kedalam garis lingkaran, begitu juga sebaliknya, jika guru
mengucanpkan out maka siswa harus lompat mundur ke luar garus. Hal
tersebut dapat melatih konsentrasi berfikir pada anak.
b. Aturan Dalam Permainan In Out
Berikut adalah aturan umum untuk bermain permainan In Out:

8
1) Persiapkan lapangan: Buat area bermain yang terdiri dari lapangan
persegi panjang dengan garis batas di sekelilingnya. Ukuran lapangan
dapat disesuaikan dengan jumlah pemain dan kondisi lapangan.

2) Pilih tim: Pilih dua tim yang terdiri dari jumlah anggota yang sama.
Setiap tim berdiri di sisi lapangan yang berlawanan.

Itulah beberapa aturan dasar dalam bermain permainan In Out. Namun,


aturan tersebut dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
pemain dan pengawas lapangan. Pastikan untuk mengikuti aturan keselamatan
dan menjaga keamanan selama bermain.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran PJOK, permainan dapat menjadi alat yang efektif untuk
meningkatkan minat belajar anak. Melalui permainan, anak dapat belajar dengan
cara yang lebih menyenangkan, interaktif, dan terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Permainan juga dapat membantu meningkatkan keterampilan
motorik, koordinasi, keterampilan sosial, dan kemampuan berpikir kritis anak.
Beberapa permainan yang bisa dimainkan dalam pembelajaran PJOK antara
lain permainan estafet matras, lompat karet berkelompok, Group Back and Forth
Run, dan in out. Setiap permainan memiliki aturan dan tujuan yang berbeda, dan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan level kesulitan anak.
Dalam melaksanakan permainan dalam pembelajaran PJOK, seorang guru
perlu memperhatikan beberapa hal seperti menyiapkan area bermain yang aman
dan memadai, memilih permainan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
anak, serta memastikan keselamatan dan kesehatan anak selama bermain.
Dengan memanfaatkan permainan dalam pembelajaran PJOK, diharapkan
anak dapat lebih antusias dan bersemangat dalam belajar, sehingga tercipta
lingkungan belajar yang menyenangkan dan efektif bagi perkembangan anak
secara keseluruhan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, Y. (2017). Penerapan Permainan dalam Pembelajaran PJOK untuk Meningkatkan


Minat Belajar Siswa Kelas V SD. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
5(2), 78-86.
Mulyani, A., & Susilawati, A. (2019). Pengaruh Penggunaan Permainan dalam
Pembelajaran PJOK terhadap Minat Belajar Siswa SD. Jurnal Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, 7(2), 83-89.
Rusmawati, D. (2016). Peran Permainan dalam Pembelajaran PJOK untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
4(2), 20-28.
Sari, E. K., & Nasution, Z. (2019). Pengaruh Permainan Terhadap Minat Belajar Siswa
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jurnal Kependidikan, 49(2), 177-
184.
Yunitasari, Y., & Handayani, D. (2020). Efektivitas Permainan Tradisional dalam
Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Jasmani Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1(1), 10-18.

11

Anda mungkin juga menyukai