Anda di halaman 1dari 2

Nama : Emir Faran Hermawan

NIM : 21321008

Mata Kuliah : Teori Komunikasi Kontemporer

TUGAS 1

TEORI KOMUNIKASI KONTEMPORER

1. Apakah pilgrimage/ziarah dalam praktik agama adalah pariwisata?


Pilgrimage/ziarah dalam praktik agama merupakan pariwisata. Hal ini dikarenakan
sesuai dengan definisi dari wisata yang mana merupakan kegiatan untuk mencari suatu
kepuasan. Begitupula pilgrimage/sejarah pun setelah dilakukan akan mendapatkan
kepuasan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Namun, jika dibandingkan proses
mistifikasi antara ziarah dan wisata tentu berbeda, karena dalam ziarah mengandung
unsur sakral, sedangkan wisata tidak.
2. Jelaskan mengapa beberapa orang menyatakan menganggap pilgrimage/ziarah
sebagai tourism dan yang lain membedakan keduanya?
Beberapa orang yang menganggap bahwa pilgrimage/ziarah bukan sebagai tourism
berpendapat bahwa mereka melakukan pilgrimage/ziarah dengan alasan :
a. Diversionary (Pengalihan)
Seseorang melakukan pilgrimage/ziarah untuk mengalihkan segala beban pikiran
yang dialami. Hal ini biasa dikatakan dengan buang sial.
b. Experiential (Pengalaman)
McCannell, 1976;3 berpendapat bahwa pariwisata merupakan suatu pencarian
makna dalam kehidupan lain, yang merupakan sebuah alternatif lain yang kurang
radikal.
c. Experimental (Eksperimen/Mencoba)
Alasan ini merupakan karakteristik seseorang yang tidak lagi menganut pusat
spiritual masyarakat itu sendiri, tetapi terlibat dalam pencarian alternatif di berbagai
arah. Bisa dikatakan, dengan melakukan ziarah/pilgrimage, seseorang ingin
mencoba hal maupun pengalaman baru dalam hidupnya.
d. Existential (Eksistensial/Keberadaan)
Seseorang melakukan ziarah/pilgrimage bukan untuk pariwisata, namun demi
mendapatkan pengakuan masyarakat dalam proses sosial yang dilakukan orang
tersebut.
3. Apakah peran teknologi komunikasi dalam proses mistifikasi baik dalam kasus
ziarah maupun pariwisata?
Dalam kasus ziarah, media atau teknologi berfungsi sebagai instrument mistifikasi
dengan cara mempersuasikan kepada khalayak bahwa pariwisata maupun
ziarah/pilgrimage merupakan hal yang baik dilakukan. Media atau teknologi juga bisa
menginformasikan kepada khalayak bahwa ziarah/pilgrimage jika dijalani dengan niat
yang baik akan dicatat pula sebagai perbuatan yang baik oleh Allah SWT.
Dalam kasus pariwisata, sama halnya dengan ziarah, media atau teknologi komunikasi
berfungsi sebagai instrument mistifikasi yang mempersuasikan kepada calon
pariwisatawan tentang daya tarik dari tempat wisata tersebut.
4. Apa saja teknologi komunikasi yang berperan dalam mistifikasi tempat wisata?
Teknologi komunikasi yang berperan dalam mistifikasi tempat wisata antara lain;
koran atau surat kabar, handphone, televisi, radio, dan lain sebagainya. Semua teknologi
komunikasi tersebut dapat memuat iklan/media persuasive yang dapat memproduksi
attraction (perasaan ketertarikan). Dalam jenis ketertarikan ini, dapat dilihat bagaimana
pengalaman diubah menjadi sebuah komoditas (sesuatu yang mempunyai nilai tukar,
atau barang dagangan). Dengan ketertarikan, pengalaman yang personal menjadi sebuah
hal yang tidak lagi personal.

Anda mungkin juga menyukai