Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AGAMA DAN ETIKA ISLAM

KELOMPOK 10

DISUSUN OLEH:

1. AFRIAN FERNANDES ( 118120136)


2. RIO SUKMA PRAMBUDI (118300002)
3. FAHRUL RAMADHAN (118300080)
4. ANNISA NUR ROSIDHA (118160076)
5. LINDA AFRIANA (118190038)
6. CASSANDRA ETANIA (118190162)
7. ZARA YUNINGSIH (118300040)
8. RIRI ISBILLAH (118190057)
9. MIRA ANNISA (118190069)

DOSEN MATA KULIAH:

FIRDHA CAHYA ALAM, S.Si, M.T

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dahulu mengaji merupakan hal yang sudah tak asing dilakukan dikarenakan budaya
masyarakat Indonesia zaman dahulu yang sangat kental. Tetapi dengan adanya modernisasi dan
globalisasi akhir-akhir ini mengaji Al-quran sudah mulai minim dilakukan dan mahasiswa lebih
sibuk dengan gadget dan kegiatan lainnya.
Dakwah merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang mengarah ke perbaikan,
pembinaan, pembentukan masyarakat yang bahagia melalui ajakan kepada kebaikan dan
mencegah mereka dari hal-hal yang munkar.
Proses penyampaian dakwah juga harus selalu diperhatikan dari segala aspek. Karena
keberhasilan suatu dakwah dapat dilihat ketika mampu merubah seseorang sesuai dengan
yang diperintahkan oleh Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Dimulai dari aspek
kehidupan yaitu dari segi sosialisasi terhadap sesama, lingkungan, ekonomi, psikologis dan
kebutuhan. Hal tersebut merupakan langkah awal yang harus diperhatikan oleh komunikator
(da’i) sebelum menyampaikan pesanya kepada komunikan (mad’u) agar tidak terjadi
kesalahan pemahaman dalam isi pesan yang disampaikan.
Di era globalisasi, dalam menjalankan dakwah berbeda dengan dakwah zaman
Rasullulah saw dan dakwah zaman sekarang bisa apa saja dilakukan asalkan bertujuan
mengingatkan akan kebaikan untuk akhirat misalnya sharing mengenai motivasi membaca Al-
quran. Mengingat dakwah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, berbagai tempat,
termasuk kampus. Pada kali ini kita lebih berfokus berdakwah dikampus. Kampus adalah
tempat generasi millennial atau generasi muda menimba ilmu dengan melakukan sharing
sharing mengenai Tetapi kebanyakan mahasiswa lebih menyibukkan diri dengan kesenangan
duniawi, tetapi tidak boleh meninggalkan untuk akhirat.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa di lakukan dakwah kepada mahasiswa ITERA?


2. Apa pentingnya dakwah yang di lakukan pada mahasiswa ITERA?

C. Tujuan

1. Untuk meningkatkan motivasi dan rasa menikmati (kenyamanan) mahasiswa


ITERA dalam girah atau semangat dalam qira’ah Quran
2. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa ITERA betapa pentingnya
membaca al-qur’an
BAB II
TEORI DASAR

2.1 DAKWAH
Dakwah dari bahasa arab yang berarti yaitu da’a – yad’u – da’watan yang secara
etimologinya memiliki makna seruan atau memanggil. Sedangkan menurut terminologi adalah
sebuah usaha baik perkataan maupun perbuatan yang mengajak manusia untuk menerima islam,
mengamalkan dan berpegang teguh terhadap prinsip-prinsipnya , menyakini aqidahnya serta
berhukum dengan syariatnya.
Dakwah merupakan istilah yang khusus dalam islam ia merupakan suatu kewajiban yang harus
dipertanggungjawabkan kesemua muslim yang mempunyai kemampuan.

2.2 Tujuan Dakwah


Tujuan dakwah dalam al-qur’an yaitu untuk menghidupkan hati yang mati, agar
manusia mendapatkan ampunan dan menghindari azab dari allah,untuk menyembah allah dan
tidak menyekutukan-nya, untuk menenggakkan agama agar tidak terpecah belah,mengajak dan
menuntun kejalan yang lurus, dan untuk menghilangkan pagar penghalang sampainya ayat-
ayat allah ke dalam lubuk hati manusia

2.3 unsur-unsur dakwah


Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan
dakwah.unsur-unsurtersebut adalah da’l(pelaku dakwah),mad’
(penerima)dakwah,maddah(materi) dakwah,dan media dakwah

2.3.1 Da’i (pelaku dakwah)


Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun
perbuatan yang baik secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga.
Kata da’i ini secara umum sering disebut dengan mubaligh (orang yang menyempurnakan
ajaran islam) namun sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit karena masyarakat
umum cenderung mengartikan sebagai orang yang menyampaikan ajaran islam melalui lisan
seperti penceramah agama, khatib (orang yang berkhutbah), dan sebagainya

2.3.2 Mad’u (penerima dakwah)


Unsur dakwah yang kedua adalah mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah
atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia
yang beragama islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.
2.3.3 maddah (materi dakwah)
Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah maddah atau materi dakwah. Ajaran islam
yang dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat di kelompokkan sebagai berikut:
a.       Akidah, yang meliputi:
1)      Iman kepada Allah
2)      Iman kepada Malaikat-Nya
3)      Iman kepada kitab-kitab-Nya
4)      Iman kepada rasul-rasul-Nya
5)      Iman kepada hari akhir
6)      Iman kepada qadha-qadhar
b.      Syari’ah, meliputi :
1)        Ibadah (dalam arti khas)
2)        Muamallah
c.       Akhlaq, meliputi :
1)        Akhlaq terhadap khaliq
2)        Akhlaq terhadap makhluk
2.3.4 Wasilah (media dakwah)
Unsur dakwah yang ke empat adalah wasilah (media dakwah), yaitu alat yang
dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran islam) kepada mad’u. Pada dasarnya
dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah yang dapat merangsang indera-indera manusia
serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima dakwah. Semakin tepat dan efektif wasilah
yang dipakai semakin efektif pula upaya pemahaman ajaran islam pada masyarakat yang
menjadi sasaran dakwah.
Media (terutama media massa)  telah meningkatkan intensitas, kecepatan dan jangkauan
komunikasi dilakukan umat manusia begitu luas sebelum adanya media massa seperti pers,
radio, televisi, internet dan sebagainya. Bahkan dapat dikatakan alat-alat tersebut telah melekat
tak terpisahkan dengan kehidupan manusia di abad ini.
2.3.5   Thariqah (metode)

Metode yang digunakan dakwah secara lisan yaitu sharing sharing mengenai pentingnya
membaca Al-quran dengan mejamu beberapa snack. Metode dakwah berbeda dengan
zaman dahulu, karena kita menangani berdakwah dengan mahasiswa.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 PELAKSANAAN

Kegiatan menyampaian dakwah yang kami lakukan dengan metode media


komunikasi secara langsung yaitu membagikan makanan secara gratis dengan syarat
membaca al qur’an 2 halaman yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan sharing-
sharing singkat mengenai pentingnya serta motivasi dalam membaca al-qur’an dan sholat
tepat waktu. Adapun kegiatan itu kami lakukan pada :

Hari : Jumat, 21 November 2019


Pukul : 13.00 WIB
Tempat : Masjid at-tanwir
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Dakwah yang kami lakukan pada kali ini menggunakan metode membagi makanan
gratis yaitu berupa snack dengan syarat membaca al-qur’an 2 halaman, yang kemudian
dilanjutkan dengan diskusi atau sharing-sharing mengenai pentingnya membaca al-qur’an dan
sholat tepat waktu, disini kita saling berbagi ilmu. Kami sengaja mengambil waktu luang
mahasiswa itera yaitu selepas sholat jum’at.
Tanggapan mereka mengenai kegiatan ini yaitu sangat baik agar dapat saling berbagi
ilmu dan pengetahuan, kegiatan ini diharapkan agar dilakukan dalam jangka panjang tetapi
dengan cara-cara yang beragam.
Isi daripada diskusi yang kami lakukan yaitu mengapa kita harus membaca al-qur’an,
apa saja menfaat-manfaat membaca al-qur’an, mengapa kita harus mejaga sholat kita, dan
berbagi ilmu-ilmu pengetahuan mengenai islam.
Kegiatan ini akan dilakukan dalam satu minggu sekali yaitu setiap hari jum’at

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa

1. Responden dari para mahasiwa menunjukkan bahwa mereka sangat


mendukung adanya kegiatan ini agar tahu betapa pentingnya kita membaca al-qur;an
dan menjaga waktu sholat serata berbagi ilmu pengetahuan mengenai islam agar lebih
luas dengan cara saling belajar dan berdiskusi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai