Pajak Lingkungan
Pajak lingkungan (green tax) adalah salah satu langkah konkret pemerintah
dalam merespons isu kerusakan lingkungan. Konsep pajak, seperti yang diketahui
oleh banyak pihak, memiliki empat fungsi utama, yaitu fungsi budgeting,
(mengumpulkan dana dari masyarakat untuk kegiatan bernegara), fungsi
regulatory (fungsi bagi memerintah untuk mencapai tujuan tertentu), fungsi
stabilitas (terkait tujuan pemerintah untuk menstabilkan harga dalam kondisi
tertentu, misalnya, saat inflasi, dan lainnya), dan fungsi pemerataan pendapatan
(pajak digunakan sebagai sarana peningkatan kesempatan kerja yang nantinya
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat).
Terdapat dua wacana umum mengenai konsep pajak lingkungan, yaitu
konsep penerapan pajak lingkungan dan pemberian kredit pajak. Dengan pajak
lingkungan, artinya setiap perusahaan yang memperparah kondisi lingkungan
akan dikenakan pungutan wajib (the polluter pays principle). Konsep ini tentu
saja menuai banyak kontroversi terutama dari kalangan pengusaha. Apalagi
perhitungan pajak yang dikenakan berasal dari jumlah biaya produksi. Hal ini
akan menjadi pos pengeluaran baru di samping biaya-biaya lingkungan seperti
biaya pemeriksaan amdal yang telah diterapkan sebelumnya. Efeknya, biaya
produksi akan naik, keuntungan menurun, dan efek multiplier lainnya.
4. Fungsi Stabilisasi
Pajak tidak langsung merupakan pajak yang hanya diberikan kepada wajib
pajak bila melakukan peristiwa atau perbuatan tertentu. Sehingga pajak tidak
langsung tidak dapat dipungut secara berkala, tetapi hanya dapat dipungut bila
terjadi peristiwa atau perbuatan tertentu yang menyebabkan kewajiban
membayar pajak. Contohnya: pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM),
dimana pajak ini hanya diberikan bila wajib pajak menjual barang mewah.
a) Pajak Objektif
b) Pajak Subjektif
B. Pungutan lingkungan
Pungutan resmi ini biasanya adalah iuran yang harus dibayarkan oleh wajib
pajak karena mereka telah menerima jasa ataupun pelayanan dari pemerintah.
Saat ini pungutan resmi selain pajak ada beraneka ragam dan Berikut ini beberapa
pungutan resmi selain pajak yang perlu diketahui.
1. Pungutan lingkungan adalah pungutan yang secara umum dikenakan atas aktiv
itas produksi dan konsumsi barang dan/atau jasa yang dinilai dapat merusak li
ngkungan. Jenis pungutan lingkungan :
a. Pungutan emisi (emission charge)
Pungutan ini dikenakan terhadap pembuangan pencemar ke udara, ke b
adan air, ataupun ke dalam tanah, termasuk penciptaan kebisingan. Punguta
n itu dikaitkan dengan kuantitas maupun kualitas pencemarnya dan biaya k
erusakan yang ditimbulkan pada lingkungan.
b. Pungutan atas dasar penggunaan (user charge)
Pungutan terhadap penggunaan sumber daya alam dan lingkungan ini
mempunyai fungsi untuk meningkatkan pendapatan negara atau pendapatan
daerah yang dikaitkan dengan biaya pengolahan, pengumpulan, dan pembu
angan limbah. Pungutan ini tidak langsung dihubungkan dengan kerusakan
lingkungan.
c. Pungutan atas dasar produk (product charge)
Pungutan atas dasar produk ini dikenakan pada proyek yang merusak li
ngkungan, yaitu bila produk itu digunakan dalam proses produksi atau diko
nsumsi dan dibuang ke dalam lingkungan. Tinggi rendahnya pungutan terga
ntung pada kadar atau derajat kerusakan yang ditimbulkannya.
Sumber:
http://dhanyvironment.blogspot.com/2014/02/pajak-dan-pencemaran-lingkungan.html
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisnya
https://muamala.net/perbedaan-pajak-dengan-pungutan-resmi-lainnya/
http://lipi.go.id/berita/pajak-untuk-peningkatan-perbaikan-lingkungan/4664