Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS PADA NY. S UMUR 22 TAHUN


P2A0M0 DENGAN KELUHAN ASI TIDAK LANCAR
DI PMB ENDANG SULASTRI, S.Tr.Keb.
SINGKAWANG TAHUN 2023

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan IIA

Disusun Oleh :

UZI ERYFA (191004)


DIAN RIKA SAPUTRI (201021)
MAULIDA ZUHRI (201032)
NUR HETY (201038)
NURWAHIDA RISA LISNAWATI S (201040)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA TIGA
AKADEMI KEBIDANAN SINGKAWANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS PADA NY. S UMUR 22 TAHUN


P2A0M0 DENGAN KELUHAN ASI TIDAK LANCAR
DI PMB ENDANG SULASTRI, S.Tr.Keb.
SINGKAWANG TAHUN 2023

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan IIA

Disusun Oleh :

UZI ERYFA (191004)


DIAN RIKA SAPUTRI (201021)
MAULIDA ZUHRI (201032)
NUR HETY (201038)
NURWAHIDA RISA LISNAWATI S (201040)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA TIGA
AKADEMI KEBIDANAN SINGKAWANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS PADA NY. S UMUR 22 TAHUN


P2A0M0 DENGAN KELUHAN ASI TIDAK LANCAR
DI PMB ENDANG SULASTRI, S.Tr.Keb.
SINGKAWANG TAHUN 2023

Diusulkan Oleh :

UZI ERYFA (191004)


DIAN RIKA SAPUTRI (201021)
MAULIDA ZUHRI (201032)
NUR HETY (201038)
NURWAHIDA RISA LISNAWATI S (201040)

Telah disetujui Pembimbing


Di Singkawang pada tanggal.......Januari 2023

Pembimbing Pembimbing

Evi Andriani, S. Si. T ____________________

Pembantu Direktur I
Akademi Kebidanan Singkawang

U.Evi Nasla, S.ST., M.Kes

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS PADA NY. S UMUR 22 TAHUN


P2A0M0 DENGAN KELUHAN ASI TIDAK LANCAR
DI PMB ENDANG SULASTRI, S.Tr.Keb.
SINGKAWANG TAHUN 2023

LAPORAN KASUS

Oleh :

UZI ERYFA (191004)


DIAN RIKA SAPUTRI (201021)
MAULIDA ZUHRI (201032)
NUR HETY (201038)
NURWAHIDA RISA LISNAWATI S (201040)

Telah dipertahankan didepan Penguji Laporan Kasus Praktik Klinik Kebidanan


Di Singkawang pada tanggal.....Januari 2023

Penguji Tugas Akhir Tanda Tangan

1. Umi Fania Julianti, S.ST, M.Kes ___________________

2. Evi Andriani, S. Si. T ___________________

Direktur
Akademi Kebidanan Singkawang

Yully Asmariana, S.ST., M.K.M

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk membuat laporan kasus di
Akademi Kebidanan Singkawang.
Dalam penyusunan laporan kasus ini terwujud atas bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar –
sebesarnya kepada :
1. Ibu Yully Asmariana, S.ST., M.K.M selaku Direktur Akademi Kebidanan
Singkawang yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan praktek klinik
kebidanan.
2. Ibu Evi Andriani, S.Si.T dan selaku pembimbing PJ Praktek Klinik dan
pembimbing yang membantu memberikan ajaran dan masukan klinik.
3. Ibu Endang Sulastri, S.Tr,Keb yang telah memberikan arahan selama Praktek
di PMB.
4. Orang tua dan keluarga yang tercinta penulis yang telah memberikan bantuan
material, moral dan motivasi selama menempuh pendidikan di Akademi
Kebidanan Singkawang.
5. Teman-teman seperjuangan di Akademi Kebidanan Singkawang yang telah
memberikan dukungan mental dan masukan – masukan ide sehingga tertulis
Proposal ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Proposal ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Singkawang, 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
D. Waktu dan Tempat......................................................................... 2
E. Manfaat.......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 4
A. Masa Nifas..................................................................................... 4
B. Masa Menyusui.............................................................................. 5
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................... 8
Manajemen Pengkajian Kasus (Pengkajian Data Subjektif, Objektif
dan Data Penunjang)........................................................................... 8
Manajemen Asuhan Kebidanan (SOAP)............................................ 12
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 14
Analisa Kasus Kebidanan Pada Masa nifas ....................................... 14
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 16
A. Kesimpulan.................................................................................... 16
B. Saran.............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa. Karena AKI dan AKB
menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan. Tingginya AKI
dan AKB serta lambatnya penurunan angka ini menunjukkan bahwa pelayanan
kesehatan ibu dan anak sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi
jangkauan maupun kualitas. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan
angka kematian maternal di Indonesia. Penyebab terbanyak kematian ibu di
Indonesia pada tahun 2019 adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan,
infeksi, gangguan metabolik, dan lain-lain. Penyebab utama kematian maternal
juga dipengaruhi oleh penyebab tidak langsung atau intermediet. Faktor
intermediet diantaranya adalah faktor pelayanan kesehatan seperti pelayanan
saat hamil, melahirkan 3 dan setelah melahirkan, faktor status reproduksi,
faktor demografi seperti pendidikan dan kependudukan serta factor ekonomi
seperti kemiskinan (Rahmah, 2018).
Fenomena yang terjadi pada saat ibu melahirkan terutama anak pertama
biasanya mengalami masalah menyusui dengan ketidaklancaran keluarnya
ASI,selain itu ibu juga sering mengeluh karena bayinya selalu menangis dan
menolak untuk menyusu. Sering diartikan bahwa ASI yang tidak cukup atau
tidak enak sehingga sering menyebabkan diambilnya keputusan untuk
menghentikan menyusui dimana hal ini menjadi faktor penyebab rendahnya
cakupan pemberian ASI ekslusif kepada bayi baru lahir (Naziroh,2017). ASI
merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang
dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi karena ASI adalah makanan
bayi yang berapa pada tingkat terbaik. Masalah pengeluaran ASI pada hari
pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh berkurangnya rangsangan
hormon oksitosin. Faktor psikologis merupakan hal yang perlu diperhatikan
seperti kecemasan. Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan
fisiologis yang mengakibatkan perubahan psikisnya.
Terjadinya perubahan secara fisiologis atau psikisnya kondisi ini yang
dapat mempengaruhi proses laktasi, fakta menunjukkan bahwa cara kerja
hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikologis. Dimana persiapa ibu
secara psikologis dalam menyusui. Rasa cemas,stres dan kuatir yang secara
berlebihan serta rasa ketidakbahagiaan pada ibu sangat berpengaruh dalam
mensukseskan pemberian ASI ekslusif (Sulastri, 2016).

1
2

Ibu yang cemas akan sedikit mengeluarkan ASI dibandingkan ibu yang
tidak cemas. Oleh karena itu pentingnya kita memberikan motivasi yang kuat
akan berpengaruh terhadap fisik dan emosi ibu untuk menghasilkan ASI,
dengan demikian keinginan yang kuat dan kasih sayang yang tulus maka
produksi ASI bisa terpacu. Salah satunya yaitu dukungan dari suami dan
keluarga karena dukungan dari orang-orang terdekat dapat mempengaruhi
kelancaran pengeluaran ASI dan terhindar dari kecemasan sehingga terciptanya
suasana yang nyaman didalam keluarga dan ibu akan merasa lebih nyaman dan
rileks dengan demikian produksi ASI akan menjadi lancar.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat berdasarkan uraian latar belakang diatas
adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Masa Nifas pada Ny.”S’’ P2A0M0
umur 23 Tahun Dengan Keluhan Asi Tidak Lancar di PMB Endang sulastri
S.Tr.Keb Tahun 2023“ yang dimulai masa Nifas pasca persalinan yang sesuai
dengan standar Asuhan Pelayanan Kebidanan?”.

C. Tujuan
Tujuan dalam laporan ini adalah dapat memberikan Asuhan Kebidanan
Masa Nifas secara khusus pada Ny. .”S’’ P2A0M0 umur 23 Tahun Dengan
Keluhan Asi Tidak Lancar di PMB Endang sulastri S.Tr.Keb Tahun 2023“
yang dimulai masa Nifas pasca persalinan yang sesuai dengan manajemen
asuhan kebidanan.

D. Waktu dan Tempat


Tabel 1.1 Waktu dan Tempat
No Hari / Tanggal Pelaksanaan Tempat
1. Senin, 20 -03-2023 Asuhan masa nifas Ruang nifas PMB Endang
Sulastri, S.Tr.Keb

E. Manfaat
1. PMB Endang Sulastri, S.Tr.Keb
Dapat membantu menambah dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu masa nifas dengan
keluhan Asi tidak lancar
2. Akademi Kebidanan Singkawang
Memperkaya bahan materi asuhan kebidanan pada masa nifas dengan
keluhan Asi tidak lancar serta sebagai evaluasi untuk meningkatkan kualitas
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
3. Mahasiswa
Dapat menambah ilmu dan keterampilan mahasiswa dalam memberikan
asuhan kebidanan masa nifas dengan keluhan asi tidak lancar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Nifas
Masa nifas (masa post-partum) ialah masa dimulainya ketika plasenta
lepas dari rahim dan berakhir saat alat-alat kandungan kembali seperti saat
sebelum hamil. Masa nifas terhitung sejak 2 jam setelah plasenta lahir sampai
dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Pitriani dan Andriyani, 2015). Adapun
tahap masa nifas pada ibu ialah sebagai berikut :
1. Periode Immediate Postpartum; dimana pada periode ini segera setelah
plasenta lahir sampai dengan 24 jam pertama. Pada periode ini ialah masa
kritis. Dimana masa inilah sering terjadi insiden perdarahan postpartum
karena atonia uteri. Diperiode ini merupakan peran petugas kesehatan
diperlukan untuk melakukan pemantauan secara kontinu, yang meliputi;
kontraksi uterus, pengeluaran lokia, kandung kemih, tekanan darah dan
suhu.
2. Periode Early Postpartum; Peran petugas kesehatan dibutuhkan disini
dimana tugasnya memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, dan makanan serta
cairan ibu tercukupi agar ibu dapat menyusui dengan baik.
3. Periode Late Postpartum; pada periode ini ibu tetap terlaksana untuk
melakukan pelayanan kesehatan disertai pemeriksaan sehari-hari pada ibu
serta konseling perencanaan KB.
4. Remote Puerperium; pada periode ini disebut juga dengan masa untuk
pemulihan dan membutuhkan waktu untuk sehat kembali terutama selama
ibu hamil atau bersalin terdapat penyakit infeksi ataupun komplikasi
(Kemenkes, 2018).
Selama berlangsungnya masa nifas ini ibu akan mengalami banyak
perubahan, yaitu perubahan secara fisiologis dan juga secara psikologis. Kedua
perubahan selama nifas ini memberi dampak yang besar pada ibu. Pertama,
perubahan psikologis biasanya disebabkan karena adanya perubahan peran
baru ialah peran menjadi seorang ibu. Perubahan psikologis ini terjadi pada ibu
nifas karena beberapa hal yaitu pengalaman selama melahirkan, tanggung
jawab peran yag berubah menjadi seorang ibu serta adanya anggota keluarga
baru (bayi).
Sedangkan perubahan fisiologis ibu yang terjadi selama masa nifas
merupakan proses pengembangan fisik ibu seperti keadaan awal sebelum
hamil. Perubahanfisiologis tersebut meliputi: perubahan sistem reproduksi,
sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem muskuloskeletal, sistem
endokrin, tanda vital, sistem kardiovaskuler, dan perubahan sistem hematologi
(Ariyanti dkk, 2016).

4
5

Pada saat masa nifas, alat-alat reproduksi sedang mengalami proses


pemulihan kembali seperti sebelum saat hamil. Pemulihan ini biasanya dalam
waktu 3 bulan yang mencakup alat-alat genetalia internal maupun eksternal.
Proses pemulihan kesehatan pada masa nifas merupakan hal yang sangat
penting bagi ibu setelah melahirkan sebab selama masa kehamilan dan
persalinan telah terjadi perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi
sebagai berikut yaitu adanya perubahan pada ligament yang bersifat lebih
kendor dan otot-otot terasa teregang, uterus membesar, postur tubuh berubah
terutama pada perubahan berat badan, perubahan involusi uterus dan bagian
lain pada saluran genetalia, perubahan tanda- tanda vital yaitu suhu tubuh,
denyut nadi, frekuensi pernapasan, tekanan darah. Adapun perubahan
psikologis pun terjadi pada ibu saat nifas yaitu perubahan pada emosi ibu
terkait efek kehadiran bayi di rumah, perubahan peran dan tanggung jawab,
hubungan dengan pasangan dan keluarga, adaptasi psikologis terhadap masa
menjadi orang tua. Dengan adanya keberlanjutan proses maternal dan adanya
keterikatan dengan bayi sehingga ibu perlu mendapatkan masa asuhan
pelayanan nifas yang berkualitas (Kemenkes, 2018).

B. Masa Menyusui
Pemberian ASI selama 6 bulan – 2 tahun sangatlah penting karena dapat
menurunkan risiko alergi pada anak, penyakit obesitas, diabetes mellitus tipe 2,
stunting, hipertensi dan hiperkolestrolemia di kemudian hari (Chowdhury &
Chakraborty, 2017). Penelitian oleh Rohmatun (2014) mengatakan bahwa
balita yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki risiko stunting 2,1 kali
dibandingkan balita yang diberikan ASI eksklusif.
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan
bayi fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon,
unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam
ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan (Hubertin, 2003). ASI adalah
makanan yang ideal untuk bayi karena aman, bersih dan mengandung antibodi
yang membantu melindungi dari banyak penyakit umum pada masa kanak-
kanak. ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk
bulan-bulan pertama kehidupan, dan terus menyediakan hingga setengah atau
lebih dari kebutuhan nutrisi anak selama.
ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan
penyakit. Keseimbangan zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik
dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda.
6

Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel otak dan perkembangan sistem saraf (Yahya,
2007)
Menurut Dewi (2011), ASI dibedakan dalam 3 stadium yaitu sebagai
berikut:
1. Kolostrum
Cairan pertama yang diperoleh bayi pada ibunya adalah kolostrum,
yang mengandung campuran kaya akan protein, mineral, dan antibodi dari
pada ASI yang telah matang. ASI mulai ada sekitar hari ke 3 atau hari ke 4.
Kolostrum berubah selanjutnya menjadi ASI yang matang. ASI yang 11
matang sekitar 15 hari sesudah bayi lahir. Bila ibu menyusui sesudah bayi
lahir dan bayi sering menyusui maka proses adanya ASI akan
meningkat.Kolostrum merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket
dan berwarna kekuningan. Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral,
garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih, dan antibodi yang tinggi dari
pada ASI matur. Selain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan
laktosa. Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA, dan
Igm), yang digunakan sebagi zat antibodi untuk menceah dan menetralisir
bakteri, virus, jamur, dan parasit. Meskipun kolostrum yang keluar sedikit
menurun, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati
kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara
150-300 ml/24 jam. Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi.
2. ASI Transisi atau Peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Selam 2
minggu, volume ASI bertambah banyak dan berubah warna, serta
komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak
dan laktosa meningkat.
3. ASI Matur
ASI matur disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya. ASI matur
tampak berwarna putih, kandungannya ASI relatif konstan. ASI yang
mengalir pertama kali atau saat 5 menit pertama disebut foremilk. Foremilk
lebih encer, serta mempunyai kandungan rendah lemak, tinggi laktosa, gula,
4. Manfaat Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang(vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam
dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin
setelah melahirkan (Yohmi & Roesli, 2009). Pijat oksitosin yang sering
7

dilakukan dalam rangka meningkatkan ketidaklancaran produksi ASI adalah


pijat oksitosin. Pijat oksitosin, bisa dibantu pijat oleh ayah atau nenek bayi.
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex
let down. Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin
adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes
RI, 2007).
Manfaat Pijat Oksitosin :
a. Membantu ibu secara psikologi, menenangkan, dan tidak stress.
b. Membangkitkan rasa percaya diri.
c. Membantu ibu agar mempunyai pikiran dan perasaan baik tentang bayin
d. Meningkatkan dan memperlancar ASI.
e. Melepas lelah, ekonomis, dan praktis.

BAB III
PERKEMBANGAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS PADA NY.S DENGAN


KELUHAN ASI TIDAK LANCAR DI RUANG NIFAS
PMB ENDANG SULASTRI, S.Tr.Keb

Tanggal Masuk : 20-03-2023


Ruangan : Nifas
No Register :-

A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Nama istri : Ny. S Nama suami : Tn.M
Umur : 22 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Makmur 021/007
2. Keluhan Utama
Asi tidak lancar
3. Riwayat Kesehatan
a. Dahulu
1) Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan, DM, dll
2) Ibu tidak pernah menderita penyakit menular TBC, Hepatitis, PMS
3) Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, hipertensi,
malaria
b. Sekarang
1) Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan, DM, dll.
2) Ibu tidak pernah menderita penyakit menular TBC, Hepatitis, PMS.
3) Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, hipertensi,
malaria.
c. Keluarga
1) keluarga tidak pernah menderita penyakit keturunan, DM, dll.
2) Keluarga tidak pernah menderita penyakit menular TBC, Hepatitis,
PMS.
3) Keluarga tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, hipertensi,
malaria.

8
9

4. Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus haid : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Jumlah darah yang keluar : 3x ganti pembalut/hari
Disminore :(-)
HPHT : 11-06-2022
HPL : 18-03-2023
5. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : SAH
Menikah sejak umur : 19 Tahun
Lama perkawinan : 3 Tahun
6. Riwayat Persalinan Yang Lalu
Persalinan Nifas
Hamil Jenis Jenis BB Komp- Kompli-
Lahir UK Penolong Tempat Laktasi
ke Persalinan Kelamin lahir likasi kasi
1 22-08-19 Aterm Spontan Bidan PMB Laki-laki 3.200 - - -
Endang Gram
2 20-03-23 Aterm spontan Bidan PMB Perempuan 2500
Endang Gram

Pola kehidupan sehari-hari


Pola nutrisi : Makan 3 /hari porsi penuh (nasi, sayur, lauk
dll) minum 8 gelas /hari (air putih, teh, susu)
Pola eliminasi : BAB 1x sehari, BAK 5-7 x sehari
Pola istirahat : Siang 1-2 jam, malam 6-8 jam
Pola personal hygine : Mandi 2 x sehari, sikat gigi 2 x sehari
Pola aktivitas : Ibu melakukan kegiatan rumah tangga sendiri
Pola seksual : 2-3 x seminggu
Pola beragama : Baik
Data sosial budaya : Ibu tidak ada pantangan apa-apa
Data psikososial : Ibu rutin mengikuti kegiatan yang ada di
masyarakat
Data siosial ekonomi : Ibu ada pendapatan dari hasil kerja sendiri
Ibu
Ibu mengatakan menggunakan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) untuk membiayai perawatan selama di RS
Pengambilan keputusan : Bersama
Pengetahuan ibu : Ibu sudah mengetahui cara merawat diri
supaya cepat pulih dari post partum.
10

B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 57 kg
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 107/70 mmHg
Denyut nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36oC
3. Kepala
Warna rambut : Hitam
Kebersihan : Bersih
4. Muka, Mata, Hidung,
Udem : -
Konjungtiva mata : Tidak pucat
Skelera mata : Tidak ikterik
Pernapasan cuping hidung : -
5. Leher
Kelenjar tiroid :-
Kelenjar limfe :-
6. Payudara
Hiperpigmentasi : Ya / tidak
Benjolan : Ada / tidak
Puting susu : Menonjol / tidak
Nyeri tekan : Ya / tidak
Abses : Ya / tidak
Pembengkakan : Ya / tidak
Pengeluaran : Ada / tidak ada jika ada: colostrum /
ASI
Kebersihan : Ya / tidak
Lain-lain :
7. Abomen
Pembesaran : Udem : Ada / Tidak
Asites : Ada / Tidak
Bekas luka operasi : Ada / Tidak
TFU : 2 jari ↓ pusat
Kontraksi uterus : Baik
Palpasi supra pubik kandung kemih : Tidak penuh
11

Lochea : Rubra
CVAT : Positif / Negatif
8. Ektremitas
Oedema : - Tangan kaki : Ya / tidak
- Tibia dan kaki : Ya / tidak
- Merah : Ya / tidak
- Lembek : Ya / tidak
- Keras : Ya / tidak
Reflek patella : Positif / negatif
Varises : Positif / negatif
12

SOAP ASUHAN NIFAS


Nama : Ny. S
Umur : 22 tahun
Tanggal : 20 Maret 2023

S: 1. Ibu mengatakan sangat senang atas kelahiran anaknya


2. Ibu mengatakan terasa lelah setelah melahirkan
3. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules
4. Ibu mengatakan ASI nya tidak lancar

O: 1. K/u : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD: 107/70 mmhg, Nadi: 80 x/menit,
R : 20 x/menit, Suhu: 36,6 C
4. Muka : Konjungtiva mata : Tidak pucat
Skrela mata : Tidak ikterik
5. Payudara : Bersih, Hiperpigmentasi (+), benjolan (-),
Putting susu : Menonjol, pengeluaran ASI (-)
6. Abdomen : Strie (-), Linea nigra (+)
7. TFU 2 jari bawah pusat, uterus membundar, kontraksi baik
8. Kandung kemih : Tidak penuh
9. Perineum laserasi derajat 1
10. Lochea : Rubra
11. Pengeluaran darah : Normal 50cc

A : Ibu usia 22 tahun PII A0 M0 post partum 1 hari normal

P: 1. Mengobservasi keadaan umum ibu (Keadaan umum ibu baik)


2. Mengobservasi keadaan uterus dan tanda-tanda pendarahan (Kontraksi
uterus baik dan tidak ada tanda-tanda pendarahan)
3. Menjelaskan pada ibu bahwa penyebab ASI tidak lancar bisa
disebabkan pelekatan pada mulut bayi yang kurang tepat (Ibu mengerti
dengan penjelasan yang disampaikan)
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya agar merangsang
ASI nya keluar (Ibu mengerti)
5. Melakukan pijat laktasi kepada ibu untuk merangsang produksi ASI
(Ibu merasa nyaman)
6. Menganjurkan ibu makan makanan bergizi dan sehat dan perbanyak
minum air putih (Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan)
13

7. Menganjurkan ibu untuk merefleksikan tubuhnya guna melancarkan


pelepasan hormon laktasi yang mempengaruhi proses pengeluaran ASI
(Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan)
8. Mengajarkan ibu teknik menyusui yaitu memasukkan sebagian besar
Aerola bagian bawah ke mulut bayi. Ketika ibu memasukkan puting
dan aerola kedalam mulut bayi, pastikan mulut harus terbuka lebar,
bukan mengatupkan mulut ke arah dalam atau merapatkan ke arah
dalam (Ibu mengerti dan belajar teknik menyusui yang benar)
9. Mengajarkan ibu melakukan perawatan payudara kepada (Ibu
mengerti dan sudah membersihkan payudara dengan baby oil
menggunakan kapas)
10. Menjelaskan tanda-tanda bahaya setelah melahirkan seperti perdarahan
lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih
dari 2 hari, payudara bengkak, bengkak di wajah, tangan dan kaki
segera membawa kepasilitas kesehatan (Ibu mengerti dengan
penjelasan dan akan segera membawa jika mengalami hal yang telah
disampaikan)
11. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase untuk merangsang
kontraksi uterus (Ibu dan keluarga mengerti dan dapat melakukannya,
kontraksi baik)
12. Memberitahu ibu bahwa rasa mules yang dirasakan adalah hal yang
normal karena kontraksi uterus (Ibu mengerti dengan penjelasan yang
disampaikan)
13. Memberitahu ibu agar tidak menahan untuk BAB/BAK (Ibu mengerti
dengan penjelasan yang disampaikan)
14. Memberitahu ibu agar menjaga kebersihan vulva hygien seperti sering
mengganti pembalut jika penuh, membersihkan vagina dari arah atas
kebawah, dan memakai pakaian yang dapat menyerap keringat
(Ibu mengerti dan mengganti pembalut jika sudah penuh, cebok
setelah buang air kecil)
15. Mendokumentasikan hasil asuhan
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S PII A0 M0 post partum 1


hari normal di PMB Endang Sulastri, S.Tr,Keb penulis melakukan perbandingan
antara kasus yang didapatkan dengan teori yang ada. Hasil anamnesa diketahui
bahwa ibu berusia 22 tahun postpartum hari ke 1,anak kedua dan tidak pernah
keguguran. Ibu dengan keluhan Asi tidak lancar. Kemudian dilakukan
pemeriksaan terhadap Ny. S yang meliputi pemeriksaan umum dengan keadaan
baik, pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil tekanan darah 107/70 mmHg, N
80x/menit, R 20x/menit, S 36,6 C. Untuk hasil pemeriksaan fisik yaitu
konjungtiva mata tidak pucat, sklera mata tidak ikterik, pada leher tidak
mengalami pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid dan vena jugularis.
Payudara hiperpigmentasi ada, benjolan tidak ada, puting susu menonjol, tidak
ada nyeri tekan, pembengkakan tidak ada, pengeluaran colostrum ada, kebersihan
bersih,Serta ekstremitas tidak terdapat oedema, dan asites, bekas luka operasi
tidak ada, TFU 2 jari ↓ pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih tidak penuh,
lochea rubra, CVAT negatif, tidak ada odema pada tangan dan kaki. Dimana dari
hasil pemeriksaan TTV dapat dikategorikan normal yaitu menurut WHO batas
normal tekanan darah sistolik berkisar 110-120 mmHg dan diastolik 70-90
mmHg, frekuensi nadi normal antara 60-90 x/menit, suhu 36,5-37, frekuensi
pernapasan normal antara 12-20 x/menit.
Hasil dari pemeriksaan data subjektif dan objektif maka dapat ditegakkan
diagnosanya “Ny. S usia 22 tahun PIIA0M0 post partum 1 hari normal. Selama
proses persalinan Ny. S tidak mengalami masalah serius dan yang
membahayakan si kecil. Adapun asuhan dan konseling yang dapat diberikan pada
Ny. S meliputi memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dengan TD 107/70
mmHg, N 80 x/menit, R 20 x/ menit, dan S 36,6 ºC.
Kemudian menjelaskan kepada ibu bahwa Asi tidak lancar pada hari
pertama melahirkan itu adalah hal yang wajar oleh sebab itu maka diajarkan cara
pijat oksitosi guna memperlancar asi ibu mengerti tentang apa yang dijelaskan,
Memberitahukan kepada ibu tentang menerapkan pola Gizi seimbang agar
kebutuhan pada masa pemulihan terpenuhi dan agar asi lancar seperti makan
sayuran, buah-buahan, daging, ikan, dan susu yang banyak agar ibu segera pulih.
Ibu mengerti dan mengetahui tentang Gizi yang diperlukannya, menganjurkan ibu
untuk menjaga pola kebersihan seperti mandi, gosok gigi, dan perawatan area
kelamin minimal 2 x dalam sehari. Ibu mengerti dan akan tetap menjaga
kebersihan diri pada payudara dan terutama daerah genetalia,Menganjurkan ibu
untuk melakukan pemeriksaan atau pelayanan ketempat layanan kesehatan
terdekat jika ada kemungkinan terjadi tanda bahaya pada ibu partus spontan
15

seperti perdarahan hebat disertai ada gumpalan,rasa nyeri atau sakit pada perut
bagian bawah berlebihan, keluar keputihan berbau,demam tinggi dan menstruasi
yang tidak normal. Mengajarkan ibu atau suami untuk melakukan pijat oksitosin
sendiri dirumah bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi guna memperlancar
asi (Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukannya).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. S dapat diambil kesimpulan
bahwa Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas Pada saat masa nifas Ny.
Smendapatkan Asuhan Kebidanan postpartum sebanyak 2 kali. Selama proses
masa nifas Ny. S berjalan baik dan normal.

B. Saran
1. Bagi Akademi Kebidanan Singkawang
Dengan telah di susunnya Laporan Kasus ini diharapkan dapat
meningkatkan keefektifan dalam belajar, pengetahuan,dan keterampilan
mahasiswa dalam menerapkan atau mengaplikasikan studi yang telah
didapatkan, serta untuk bahan informasi dan referensi yang penting untuk
mendukung pembuatan laporan studi kasus selanjutnya.
2. Bagi PMB Endang Sulastri, S.Tr,Keb
Pelayanan kebidanan di PMB Endang Sulastri, S.Tr,Keb sudah sesuai
dengan standar kewenangan bidan, maka dari itu tetap dipertahankan dan
meningkatkan pelayanan kebidanan bagi mahasiswa.
3. Bagi Mahasiswa
sebaiknya untuk dapat terus menerapkan manajemen dan asuhan kebidanan
demi terselenggaranya asuhan yang bermutu secara komprehensif.
4. Bagi Pasien
Keluarga pasien sebaiknya memberikan motivasi kepada pasien untuk rajin
melakukan pemeriksaan dan mendukung proses kesembuhan luka jahitan
pasca bersalin.

Anda mungkin juga menyukai