Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amanda Dealova Salsabiella

No : 04
Kelas : XI TJA 2
Teks Eksplanasi

Fakta :
Pada 2019, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang miskin di Indonesia diperkirakan
mencapai hampir 25 juta orang. Jumlah yang banyak tentunya. Secara ekonomi, yang dimaksud
orang miskin adalah orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mereka inilah yang disebut orang yang mengalami kemiskinan.
Opini :
Dari kedua macam penyebab kemiskinan ini, kita tidak bisa sembarangan menghakimi orang
yang miskin itu semuanya pemalas dan orang-orang yang bodoh, karena tidak semua kasus
kemiskinan karena itu. Bahkan lebih banyak karena ketiadaan kesempatan. Untuk itulah, kita
yang sekarang berkecukupan mesti peduli dengan mereka.

Kemiskinan
Pernyataan Umum :
Pada 2019, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang miskin di Indonesia diperkirakan
mencapai hampir 25 juta orang. Jumlah yang banyak tentunya. Secara ekonomi, yang dimaksud
orang miskin adalah orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mereka inilah yang disebut orang yang mengalami kemiskinan.
Urutan Sebab-Akibat :
Kemiskinan dilihat dari sebabnya, ada dua macam kemiskinan. Pertama, ada kemiskinan
individual. Kemudian yang kedua, ada kemiskinan struktural.
Kemiskinan individual adalah kemiskinan yang dakibatkan oleh perilaku diri sendiri. Misalnya,
karena orang tersebut melakukan berbagai hal yang berisiko secara hitung-hitungan logis bakal
mengakibatkan kemiskinan.
Contohnya adalah orang yang miskin karena kalah judi, karena tidak bekerja namun suka
berfoya-foya, punya kemampuan bekerja tapi memilih menganggur, dan sebagainya.
Sedangkan kemiskinan struktur adalah kemiskinan yang dialami orang-orang yang sebetulnya
sudah berusaha tidak miskin, namun struktur kehidupan memaksanya untuk menjadi miskin.
Kemiskinannya lebih disebabkan pada aturan yang diterapkan dalam kehidupan atau
ketiadaan privilege yang dimiliki.
Mereka ini adalah orang-orang yang tidak bisa mengakses pendidikan bagus untuk meningkatkan
kariernya karena pendidikan mahal, atau orang yang terlahir dari orang tua miskin lalu terpaksa
putus sekolah karena tidak ada yang melakukan covering terhadap kebutuhan hidupnya.
Interpretasi :
Dari kedua macam penyebab kemiskinan ini, kita tidak bisa sembarangan menghakimi orang
yang miskin itu semuanya pemalas dan orang-orang yang bodoh, karena tidak semua kasus
kemiskinan karena itu. Bahkan lebih banyak karena ketiadaan kesempatan. Untuk itulah, kita
yang sekarang berkecukupan mesti peduli dengan mereka.

Anda mungkin juga menyukai