Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dina Pratiwi

Kelas : 1EA27
NPM : 10222572

1.Terminologi (Asal muasal kata, arti kata dan definisi)


Sila Ke-2
Pancasila yang kedua yaitu berbunyi ''Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'' mengandung pengertian
Bahwa Bangsa Indonesia sebagaimana yang memeluk Ciptaan Tuhan Yang maha Esa dan Yang harus
di junjung Tinggi Harkat Serta Martabanya tanpa membeda -bedakan Agama, Suku dan Budaya
keturunan. Atas landasan Nilai Tersebut perlu di kembangkan dengan sikap saling mencintai antar
sesama manusia, mempunyai sikap tegang rasa dan sikap tidak semaunya terhadap orang lain apa lagi
terhadap sesama manusia yang memeluk agama Islam. Manusia yang mempunyai sikap adil dan
beradap berarti mereka menjujung tinggi Nilai -Nilai yang kemanusiaan dan mengajarkan untuk
saling menhormati harkat dan martabat manusia, dan menjamin Hak - Hak asasi Manusia.

Sila ke-3
Sila ketiga Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”, yang terdiri atas dua kata
yaitu Persatuan dan Indonesia, jadi inti pokok sila ketiga kata persatuan yang terdiri dari akar
kata satu + per-/-an. Maka persatuan secara morfologi berarti suatu hasil dari perbuatan, jadi
merupakan nomina. Adapun nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena keseluruhan sila merupakan satu kesatuan yang
bersifat sistematis. Sila Persatuan Indonesia ini didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab serta mendasari dan dijiwai sila kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

2.Konsep Dasar (Ruang Lingkup Makna)


Sila ke-2
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" memiliki segelintir makna yang mengagumkan.Berkaitan
dengan hal tersebut, berikut ini makna sila ke-2 Pancasila:

 Indonesia merupakan negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Namun, bangsa ini tidak
mengenal chauvinistik. Chauvinistik merupakan paham maupun ideologi yang menempatkan
negara memandang rendah bangsa lainnya. Pemahaman singkatnya yakni chauvinisme
merupakan pemahaman nasionalisme yang sempit.
 Indonesia adalah bagian dari dan bekerjasama dengan masyarakat bangsa-bangsa di dunia.
 Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang ingin bergaul dengan bangsa lain, dengan saling
menghormati nilai nasionalisme dan kearifan lokal bangsa yang tumbuh subur di dunia.
 Indonesia juga bagian dari kemanusiaan universal. Indonesia menjunjung tinggi hak asasi
manusia dan mengembangkan persaudaraan berdasarkan nilai keadilan dan keadaban.
 Bangsa Indonesia mengaku dan perlakukan manusia sederajat sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Indonesia mengembangkan sikap tenggang rasa, tepa slira dan memahami adanya perbedaan
suku, ras, agama, dan kepercayaan merupakan keniscaryaan yang tak boleh menimbulkan
adanya pertentangan.
Sila ke-3
Makna dasar negara sila ketiga Pancasila ini juga menekankan bahwa manusia wajib memiliki
kepribadian rela berkorban demi negara Indonesia. Selain itu, masyarakat juga wajib mencintai
bangsa Indonesia dan tanah air serta rasa bangga kepada negaranya.
 Negara Indonesia bukan sekedar ada karena persatuan perangai yang timbul karena adanya
persatuan nasib, melainkan lebih dari itu. Indonesia hadir karena ada persatuan antara orang
dengan tanah air yang didiaminya.
 Persatuan Indonesia bernafaskan semangat kebangsaan yang melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Bangsa ini memiliki nasib dan tanggungan yang sama dalam
bingkai NKRI.
 Persatuan Indonesia merupakan sikap kebangsaan yang menghormati perbedaan dan
keberagaman masyarakat dan bangsa Indonesia.
 Bangsa Indonesia juga mampu menempatkan persatuan serta kesatuan serta kepentingan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
maupun golongan.
 Warga Negara Indonesia juga mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa. WNI juga
bersedia berkorban untuk kepentingan negara dan bangsanya jika diperlukan.
 WNI juga mampu mengembangkan rasa bangga berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

3.Regulasi (Aturan Perundang-undangan Atau Landasan Hukum)


Sila ke-2
Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” ini juga diatur dalam Undang-
Undang Dasar, terutama pada Undang-Undang No 23 Tahun 1997, di antaranya,
Pasal 5 ayat 1 yang mengemukakan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat.
Pasal 6 ayat 1 yang mengemukakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk memelihara kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan mencegah adanya pencemaran serta kerusakannya.
Pasal 7 ayat 1 yang mengemukakan bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan
seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Selain itu, sila kedua ini juga dijabarkan dalam Undang-Undang khususnya pasal 28J mengenai Hak
Asasi Manusia, yang berbunyi:
“(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”
“(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.”
Sila ke-3
Pengamalan sila ke-3 Pancasila terdapat pada pasal-pasal dalam UUD 1945, yaitu :
Pasal 35 - 36 B : Bab XV tentang bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan.
Pasal 18 A - ayat 1 : Bab VI tentang pemerintahan daerah
Pasal 1 : Bab I tentang bentuk dan kedaulatan
Pengamalan sila-ke 3 Pancasila terdapat dalam UUD 1945, bab/pasal :
 Bab 1 tentang bentuk dan kedaulatan : Pasal 1 berbunyi, negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Artinya dalam di negara kesatuan pasti ada prinsip
persatuan dalam kehidupan masyarakatnya.
 Bab VI tentang pemerintahan daerah : Pasal 18A - ayat 1 berbunyi, hubungan wewenang
antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota atau antar
provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah. Artinya dalam Indonesia terdiri dari banyak daerah
dengan keberagaman masing-masing yang memiliki pemerintahan sendiri. Namun semuanya
tetap bersatu demi menjalankan setiap program pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah pusat untuk seluruh wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke.
 Bab XV tentang bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan : Pasal 35
berbunyi, bendera negara Indonesia adalah sang merah putih. Pasal 36 berbunyi, bahasa
negara adalah bahasa Indonesia. Pasal 36 A berbunyi, lambang negara ialah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.  Pasal 36 B berbunyi, lagu kebangsaan ialah lagu
Indonesia Raya. Artinya, pasal-pasal dalam bab tersebut merupakan pemersatu bangsa
Indonesia.

4.Konteks Sosial Dan Budaya : Masyarakat Pluralisme Dan Masyarakat Multicultural

Sila ke-2

Pada aspek sosial dan budaya sudah sepatutnya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-
nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Namun, sosial dan budaya di Indonesia
semakin tahun semakin terlupakan. Sosial budaya masa kini sudah menyimpang dari nilai-nilai moral
yang berlaku dalam masyarakat.Dalam sila kedua terdapat implementasi yang dilakukan dengan cara
menjalankan sebuah kegiatan yang didasari dengan nilai-nilai kejujuran. Bentuk-bentuk implementasi
sila kedua dalam aspek sosial budaya, antara lain:

a. Menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah


b. Melakukan gotong royong dengan warga setempat
c. Menghargai pendapat orang lain
d. Toleransi antar budaya, suku, ras, dan agama
e. Bersikap rukun dan adil
f. Mengembangkan sikap saling tolong menolong

Sila ke-3
Pada aspek sosial dan budaya sila ketiga Pancasila merupakan bangsa Indonesia yang dituntut
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi maupun antar golongan. Prioritas
utama dalam bernegara tentunya persatuan dan kesatuan.
a. Menjaga kesatuan dan persatuan antar masyarakat.
b. Menerapkan keadilan dalam bersikap dengan masyarakat.
c. Menjaga kerukunan antar sesama.
d. Tidak mendiskriminasi orang lain dalam lingkungan.
e. Memprioritaskan kepentingan bersama.
f. Bergaul dengan siapa saja.
g. Aktif dalam kegiatan sosial bermasyarakat.

5.Membentuk karakteristik manusia Indonesia yang dikenal dengan manusia Mono pluralis
Sila ke-2
Hakikat yang bersifat tetap dan terlekat pada semua orang dan sifatnya umum universal. Sifat-sifat
tersebut adalah :
unsur tubuh (raga), jiwa, akal, rasa, kehendak makhluk individu dan makhluk sosial,makhluk
pribadi berdiri sendiri dan makhluk tuhan yang dalam hal ini tersimpul dalam kata pokok sila kedua
yaitu kemanusiaan.
Hal ini berarti bahwa setiap orang memiliki sifat-sifat abstrak tersebut yang sifatnya umum universal.
Konsekuensinya bahwa dalam pengertian kepribadian Indonesia juga tersimpul nilai – nilai
kemanusiaan yang sifatnya universal. Maka kepribadian Indonesia juga tersimpul di dalamnya
kepribadian kemanusiaan, yang berarti memiliki sifat – sifat dan ciri – ciri kemanusiaan yang bersifat
universal.

Sila ke-3

Dalam konsep NKRI, nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar filosofis hakikat
manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang
monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
 Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
 Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
 Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai