Veteriner Minggu ke-4 Siang Dosen Pembimbing : Drh. Ronald Tarigan, M.Si
Kelompok Praktikum : P9.3
Asisten :Aurelia Huriyah Fathin
Darmawan (B04190014)
Disusun oleh :
1. M. Risky Munandar B0401201074
2. Adiba Fairuz Syakira B0401211071
3. M. Nur Irfan B0401211082
4. Richard Fisabilillah H. B0401211083
METODE
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu papan gabus, sonde, gunting, tali, dan statif.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu katak/kodok sawah (Fejervarya cancrivora), larutan
H2SO4 0,2%, dan larutan H2SO4 0,4%.
Prosedur Kerja
A. Katak normal
Dilakukan pengamatan terhadap reaksi-reaksi yang terjadi pada katak normal. Katak diletakkan
secara terbalik pada punggungnya untuk melihat reaksi keseimbangan (reflek bangkit). Katak
selanjutnya diletakkan pada papan, kemudian papan tersebut diangkat secara tiba-tiba untuk melihat
reaksi katak terhadap pengangkatan. Katak kemudian diletakkan di atas papan, lalu papan tersebut
diputar untuk melihat reaksi katak terhadap pemutaran papan. Reaksi lainnya yang diamati yaitu sikap
badan (posisi tubuh normal), gerakan-gerakan spontan, frekuensi napas, serta cara mengambang dan
berenang di air. Hasil yang didapat kemudian dicatat pada isian-isian yang telah disediakan.
B. Hambatan terhadap reflek-reflek katak normal
Kedua kaki katak diikat erat menggunakan tali. Katak kemudian diberi perlakuan yang sama seperti
prosedur pada percobaan A (katak normal). Hasil yang didapat kemudian dicatat. Selanjutnya tali pada
katak dilepaskan, kemudian katak dibiarkan kembali normal. Katak kembali diberi perlakuan seperti
prosedur percobaan A, kemudian hasil yang didapat dicatat pada isian yang telah disediakan.
C. Katak spinal
Otak pada katak yang digunakan dalam percobaan B dirusak, kemudian diberi pelakuan seperti pada
percobaan A. Reaksi-reaksi yang terjadi diamati dan hasil yang didapat segera dicatat pada isian yang
telah disediakan.
D. Reflek-reflek sederhana
Katak spinal yang dilakukan dalam percobaan C digantungkan pada rahang bawahnya. Salah satu jari
kaki katak kemudian diberi cubitan sedang menggunakan penjepit, lalu reaksi yang terjadi pada katak
dicatat. Ketika katak kembali tenang, kaki katak kembali diberi cubitan yang lebih kuat. Reaksi yang
terjadi diamati kemudian dicatat. Katak selanjutnya dilukai lalu kaki yang dilukai tersebut dicelupkan
ke dalam larutan H2SO4 0,2%. Reaksi yang terjadi dan berapa lama katak merespon dicatat, kemudian
kaki katak dicuci dengan air. Kaki katak kemudian dicelupkan kembali ke dalam larutan H2SO4 0,4%,
lalu berapa lama katak merespon dicatat kembali.