Saya mempelajari modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.2 saya
memulai dengan membuat trapesium usia. Lewat media Trapesium Usia yang saya susun,
banyak hal baru yang saya peroleh di antaranya bahwa saya dituntun untuk mengurai kembali
segala peristiwa yang sudah saya alami di masa lalu. Ini sebuah pelajaran berharga yang terkait
dengan tugas sebagai guru atau pendidik yang aktivitasnya berkaitan dengan evaluasi diri dan
mengingat sekian banyak profil murid-murid di sekolah.
Berikutnya saya mengurai tentang adanya potensi nila-nilai guru penggerak yang sudah ada
pada diri saya yang nilai-nilai tersebut berkemungkinan tinggi terlaksana baik dalam
pembelajaran maupun sekolah.
Saya membuat gambaran diri sebagai guru penggerak di masa yang akan datang yaitu
setelah saya selesai pendampingan guru penggerak. Kegiatan dilaksanakan pada hari selasa
Tanggal 15 November Banyak hal yang saya lakukan sebagai implementasi Pendidikan menurut
KHD dan peran sebagai guru penggerak sebagai perbaikan pembelajaran berikutnya. Kemudian
kegiatan dialog virtual dengan instruktur pada hari kamis Tanggal 17 November pukul 13.00
– 14.30 WIB tentang nilai dan peran guru penggerak. Setelah dialog virtual saya membuat
tulisan narasi kaitan antara materi pada hari jumat Tanggal 18 November yang ada pada modul
1.1 filosofi Pendidikan KHD dan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak. Semua kegiatan
sudah terselesaikan, akhirnya saya melanjutkan untuk menyusun aksi nyata. Kegiatan apa yang
saya lakukan untuk implementasi dari hasil belajar modul 1.2 ini.
Examination
Setelah mempelajari modul 1.2 dan mengikuti serangkaian kegiatan baik belajar secara mandiri
maupun diskusi secara virtual, akhirnya saya memahami bagaimana nilai dan peran guru
penggerak. Guru penggerak harus memiliki nilai inovatif, kolaboratif, reflektif, berpihak pada
siswa dan mandiri. Peran guru penggerak yaitu mampu menjadi pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas baik di sekolah maupun lingkungan sekolah, mampu berkolaborasi
dengan rekan dan membimbing rekan di sekolah, dan mampu mewujudkan kepemimpinan
murid. Semua peran tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada trilogy Pendidikan menurut
KHD yaitu, ing ngarso sang tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Nilai guru penggerak tersebut sebelumnya masih belum saya lakukan dengan optimal misalnya
pembelajaran yang berpihak pada siswa. Sebelumnya pembelajaran yang saya lakukan masih
berfokus pada bagaimana anak menyelesaikan soal-soal ujian. Tetapi dengan mempelajari modul
1.2 ini saya memahami bahwa pembelajaran harus berpihak pada siswa. Pembelajaran yang
dilakukan harus sesuai dengan kodrat anak.
Articulation of Learning
Point penting yang dipelajari pada modul 1.2 adalah tentang nilai-nilai dan peran guru
penggerak. Setelah mempelajari modul ini diharapkan guru memiliki nilai-nilai guru penggerak
yaitu mandiri, inovatif, kolaboratif, reflektif dan berpihak pada siswa. Guru juga harus mampu
menjadi pemimpin pembelajaran, mampu berkolaborasi dengan rekan serta mampu
menggerakkan rekan serta mewujudkan kepemimpinan murid. Selain itu saya juga mempelajari
tentang bagaimana cara kerja otak, yang pertama yaitu sitem berfikir cepat dan system berfikir
lambat, kedua kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari: kebutuhan bertahan hidup, kasih
sayang dan rasa diterima, kekuasaan dan penguasaan, kebebasan dan kesenangan. Ketiga, tahap
tumbuh kembang anak. Bahwa setiap anak memiliki cara pandang sesuai dengan tahap tumbuh
kembangnya. Kemudian di modul juga menjelaskan diagram identitas gunung es yang
menjelaskan konsep penumbuhan karakter. Fenomena gunung es di lautan dapat
menggambarkan apa yang terlihat di permukaan tidak dapat menggambarkan apa yang ada di
dalam laut. Fenomena ini dapat digunakan untuk membuat perumpamaan karakter. Karakter
yang terlihat hanya 12% sedangkan 88% tidak terlihat. Karakter yang terlihat didasari oleh
perilaku yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Untuk menumbuhka
karakter perlu ada pengkondisian dan pembiasaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
keteladanan dan system/ aturan yang konsisten. Karakter yang baik pada siswa bisa kita tuntun
dengan berpedoman pada trilogi Pendidikan menurut KHD yaitu dengan memberi tauladan,
memotivasi dan mendorong siswa untuk menumbuhkan karakter.
Materi yang sudah dipelajari tersebut dapat diimplementasikan sesuai dengan nilai dan peran
guru penggerak. Saya harus mampu menjadi: