Anda di halaman 1dari 2

MODUL 1.

2 NILAI-NILAI DAN
PERAN GURU PENGGERAK

01 DESCRIPTION

Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Pendidikan menurut Ki Hajar dewantara,
dilanjutkan ke modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.2
dimulai dengan setiap CGP membuat trapesium usia. Dari trapesium usia yang sudah
saya buat, saya banyak mendapatkan pembelajaran baru, yaitu bahwa kejadian
negative atau positif meskipun sudah lama berlalu tetapi kejadian tersebut masih
bisa saya ingat. Hal tersebut menjadi pembelajaran bahwa sebagai guru saya harus
bisa menjadi momen positif untuk siswa-siswa saya dan mengusahakan jangan
sampai ada momen atau kejadian negative yang dirasakan oleh siswa saya.
Selanjutnya saya mengidentifikasi nila-nilai guru penggerak yang sudah ada pada
diri saya. Kemudian bagaimana nilai-nilai guru penggerak tersebut bisa dilakukan
dan dioptimalkan dalam pembelajaran maupun dalam kepemimpinan di sekolah
tempat saya mengajar.
CGP belajar mandiri untuk memahami konsep materi. Materi yang harus dipahami,
yaitu bagaimana manusia tergerak, bagaimana manusia bergerak, tahap ini dan
bagaimana menggerakkan manusia. Dalam mempelajari konsep materi tersebut saya
juga menjawab pertanyaan yang ada di modul untuk merefleksi dari belajar mandiri
tersebut. Pada tahap ini saya akhirnya paham bahwa dalam melaksanakan
pembelajaran saya harus benar-benar memahami bagaimana kondisi siswa. Setiap
siswa memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda dan permasalaham yang
berbeda pula.
Selanjutnya, kegiatan diskusi kelompok secara virtual pada tanggal 11 Nov 2022 Jam
14.30 s/d 17.00 untuk membuat karya tentang rancangan satu kegiatan sebagai
upaya mengkolaborasikan kekuatan nilai yang dimiliki setiap anggota kelompok.
Hasil diskusi dari kelompok saya (kelompok 1) memilih nilai kemandirian, kenapa
kemandirian? Karena kami berempat saat diminta nilai yang muncul pada setiap
orang kami semua memunculkan nilai kemandirian. Sehingga kami berdiskusi untuk
membuuat rancangan kegiatan nilai kemandirian. Kegiatan tersebut adalah melatih
sikap kemandirian dan tanggung jawab membersihkan lingkungan sekolah dan kelas
kemudian mendokumentasikannya dalam media canva. Kegiatan tersebut
mengkolaborasikan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.
Saya membuat gambaran diri sebagai guru penggerak di masa yang akan datang
yaitu setelah saya selesai pendampingan guru penggerak. Kegiatan dilaksanakan
pada hari Rabu Tanggal 16 November Banyak hal yang saya lakukan sebagai
implementasi Pendidikan menurut KHD dan peran sebagai guru penggerak sebagai
perbaikan pembelajaran berikutnya. Kemudian kegiatan dialog virtual dengan
instruktur pada hari kamis Tanggal 18 November pukul 13.45 - 15.15 WIB tentang nilai
dan peran guru penggerak. Setelah dialog virtual saya membuat tulisan narasi kaitan
antara materi yang ada pada modul 1.1 filosofi Pendidikan KHD dan modul 1.2 nilai
dan peran guru penggerak. Semua kegiatan sudah terselesaikan, akhirnya saya
melanjutkan untuk menyusun aksi nyata. Kegiatan apa yang saya lakukan untuk
implementasi dari hasil belajar modul 1.2 ini.

02 EXAMINATION

Setelah mempelajari modul 1.2 dan mengikuti serangkaian kegiatan baik


belajar secara mandiri maupun diskusi secara virtual, akhirnya saya
memahami bagaimana nilai dan peran guru penggerak. Guru penggerak
harus memiliki nilai inovatif, kolaboratif, reflektif, berpihak pada siswa
dan mandiri. Peran guru penggerak yaitu mampu menjadi pemimpin
pembelajaran, menggerakkan komunitas baik di sekolah maupun
lingkungan sekolah, mampu berkolaborasi dengan rekan dan
membimbing rekan di sekolah, dan mampu mewujudkan kepemimpinan
murid. Semua peran tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada trilogy
Pendidikan menurut KHD yaitu, ing ngarso sang tulodo, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani.
Nilai guru penggerak tersebut sebelumnya masih belum saya lakukan
dengan optimal misalnya pembelajaran yang berpihak pada siswa.
Sebelumnya pembelajaran yang saya lakukan masih berfokus pada
bagaimana anak menyelesaikan soal-soal ujian. Tetapi dengan
mempelajari modul 1.2 ini saya memahami bahwa pembelajaran harus
berpihak pada siswa. Pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan
kodrat anak.
03 ARTICULATION OF LEARNING

Point penting yang dipelajari pada modul 1.2 adalah tentang nilai-nilai dan peran guru
penggerak. Setelah mempelajari modul ini diharapkan guru memiliki nilai-nilai guru
penggerak yaitu mandiri, inovatif, kolaboratif, reflektif dan berpihak pada siswa.
Guru juga harus mampu menjadi pemimpin pembelajaran, mampu berkolaborasi
dengan rekan serta mampu menggerakkan rekan serta mewujudkan kepemimpinan
murid. Selain itu saya juga mempelajari tentang bagaimana cara kerja otak, yang
pertama yaitu sitem berfikir cepat dan system berfikir lambat, kedua kebutuhan
dasar manusia yang terdiri dari: kebutuhan bertahan hidup, kasih sayang dan rasa
diterima, kekuasaan dan penguasaan, kebebasan dan kesenangan. Ketiga, tahap
tumbuh kembang anak. Bahwa setiap anak memiliki cara pandang sesuai dengan
tahap tumbuh kembangnya. Kemudian di modul juga menjelaskan diagram identitas
gunung es yang menjelaskan konsep penumbuhan karakter. Fenomena gunung es di
lautan dapat menggambarkan apa yang terlihat di permukaan tidak dapat
menggambarkan apa yang ada di dalam laut. Fenomena ini dapat digunakan untuk
membuat perumpamaan karakter. Karakter yang terlihat hanya 12% sedangkan 88%
tidak terlihat. Karakter yang terlihat didasari oleh perilaku yang dilakukan berulang-
ulang sehingga menjadi kebiasaan. Untuk menumbuhka karakter perlu ada
pengkondisian dan pembiasaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan keteladanan
dan system/ aturan yang konsisten. Karakter yang baik pada siswa bisa kita tuntun
dengan berpedoman pada trilogi Pendidikan menurut KHD yaitu dengan memberi
tauladan, memotivasi dan mendorong siswa untuk menumbuhkan karakter.
Materi yang sudah dipelajari tersebut dapat diimplementasikan sesuai dengan nilai
dan peran guru penggerak. Saya harus mampu menjadi:
1. Pemimpin pembelajaran: menyusun desain pembelajaran, membuat asesmen dan
melakukan refleksi pembelajaran di setiap pembelajaran yang dilakukan.
Menyusun pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kebutuhan siswa, membuat
refleksi atau evaluasi sebagai perbaikan pembelajaran berikutnya, dan dalam
pembelajaran yang saya lakukan harus berpihak pada siswa sesuai dengan
karakteristik siswa agar tujuan Pendidikan dalam memerdekakan anak bisa
terwujud.
2. Menjadi coach bagi guru lain: memberikan bimbingan atau pendampingan ke
rekan guru serumpun untuk melakukan pembelajaran yang berpihak pada siswa.
Hal ini dilakukan dengan adanya supervisi mata pelajaran serumpun, sehingga
saya bisa melakukan pendampingan pembelajaran mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, penyusunan asesmen, dan melakukan refleksi untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya. Agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan
optimal maka saya sendiri juga harus mandiri, yaitu belajar untuk meningkatkan
kompetensi diri.
3. Mendorong kolaborasi:bekerjasama untuk mencari solusi dari permasalahan yang
ditemukan dalam pembelajaran. Kegiatan supervisi juga dilakukan untuk
menemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran sehingga saya dan
rekan guru bekerjasama untuk mencari solusi dari permasalahan yang
ditemukan. Selain itu saya juga bekerjasama denga guru serumpun untuk
melaksanakan kegiatan proyek pembelajaran.
4. Mewujudan kepemimpinan murid: dalam pembelajaran saya mendesain sesuai
dengan kebutuhan dan minat siswa sehingga siswa bisa belajar dengan
menyenangkan. Siswa akan aktif dalam pembelajaran sesuai dengan potensi
mereka masing-masing. Saya sebagai guru hanya menuntun siswa untuk
pembelajaran di kelas.
5. Menggerakkan komunitas praktisi: dengan mengaktifkan komunitas belajar di
sekolah, dimana guru mendiseminasikan hal baru yang di dapat di setiap
mengikuti pelatihan atau workshop. Saya akan berkolaborasi denga rekan untuk
membagikan praktik baik yang sudah dilakukan dalam pembelajaran sehingga
bisa dijadikan referensi rekan di sekolah.

Syukrullah, S.Pd
CGP Aceh Besar Angkatan 7
SMK N 1 Lhoknga

Anda mungkin juga menyukai