Anda di halaman 1dari 3

Jurnal refleksi dwimingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh calon guru penggerak.

Jurnal refleksi dwimingguan adalah sebuah catatan refleksi diri setelah mengikuti kegiatan pelatihan
yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan yang wajib dilakukan oleh CGP (Calon Guru Penggerak).
Pada bagian ini, sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan
selama mempelajari modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, dengan model refleksi 4F (Fact,
Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

1. Facts (Peristiwa)

Setelah saya mempelajari modul 1.1 yang berkaitan tentang Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara,
maka kami melanjutkan ke materi 1.2 mengenai Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Pada modul ini
saya mulai dengan mempelajari materi kemudian diminta untuk membuat trapesium usia. Trapesium
usia ini merupakan gambaran diri saya dimulai dari mengawali Pendidikan yang saya tempuh di usia
taman kanak-kanak sampai pada usia sekarang bekerja sebagai guru. Pada saat usia sekolah kami
diminta mengingat satu dari beberapa kejadian positif dan negatif yang pernah saya alami. Pada saat
proses membuat trapezium usia, saya dapat mengingat betul walau kejadiannya sudah sangat lama
terjadi baik itu mengenai hal positf dan negatif yang pernah saya alami yang berkaitan dengan guru saya
dulu. Disini saya menyadari bahwa peran guru sangat berpengaruh kepada saya. Saya harus bisa
menjadi seorang guru yang nantinya memberikan pengaruh positif kepada peserta didik saya, dan
berusaha sebaik mungkin tidak memberikan pengaruh negative kepada anak sehingga momen ini
menjadikan sebagai kejadian negatif yang akan dikenang selamanya oleh peseta didik saya.

Kemudian pada materi selanjutnya, saya diminta untuk mengidentifikasi nila-nilai guru penggerak yang
sudah ada pada diri saya. Kemudian bagaimana nilai-nilai guru penggerak tersebut bisa dilakukan dan
dioptimalkan dalam pembelajaran (pemimpin belajar). Materi di dalam modul 1.2 ini terbagi atas 3
materi besar yaitu bagian A tentang konsep manusia tergerak, lalu bagian B tentang konsep manusia
bergerak, dan bagian C tentang konsep menggerakkan manusia.

Selanjutnya saya dan teman-teman melaksanakan ruang kolaborasi untuk berdiskusi bersama, kemudian
kami dibagi kedalam beberapa kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan yakni
pada tanggal 5 Juni 2023 untuk diskusi Bersama kelompok kecil kemudian dilanjutkan pada tanggal 6
Juni 2023 untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kemudian di beri pertanyaan dan tanggapan
oleh kelompok lainnya. Saya tergabung dalam kelompok 1 bersama ibu Yulia, ibu Arlin dan Bapak Eko. Di
dalam kelompok ini, kami diminta membuat gambaran singkat yang berbasis kekuatan nilai lalu
merancang satu kegiatan yang sesuai dengan satu peran GP yang kelompok pilih. Pada diskusi ini
kelompok kami, memilih peran sebagai pemimpin pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi di kelas.

Keesokan harinya pada tanggal 17 November kami kegiatan Elaborasi Pemahaman 1.2 secara virtual
pukul 13.00 s.d 15.30WIB Bersama In Ibu Elliza, M. Pd. Beliau memaparkan materi secara terperinci dan
jelas, sehingga saya semakin memahami materi pada modul 1.2 berkaitan dengan Nilai dan Peran Guru
Penggerak serta mendapat banyak pemahaman baru hasil dari diskusi dan intruktur melalui tanya jawab
yang dilontarkan ataupun tanggapan oleh CGP lainnya dari beberapa daerah lain.

2. Feelings (Perasaan)

Setelah mempelajari modul ini, tentang nilai dan peran guru penggerak, saya menyadari sudah terdapat
beberapa nilai dan peran guru penggerak yang selama ini sudah saya lakukan secara tidak saya sadari.
Saya merasa senang akan hal itu. Akan tetapi, saya harus tetap tergerak dan termotivasi untuk terus
memperbaiki diri dan memenuhi beberapa nilai dan peran guru penggerak yang belum saya
kembangkan dan lakukan pada diri saya sebagai guru di sekolah dan dimasyrakat. Saya meginginkan
kedepannya, saya mampu menjadi contoh bagi rekan-rekan kerja saya untuk tergerak Bersama pula
mewujudkan peserta didik yang memiliki karakter sebagai profil pelajar Pancasila.

3. Findings (Pembelajaran)

Pengalaman saya selama mempelajari modul 1.2 ini sangat beragam. Saya menjadi mengetahui
bagaimana cara kerja otak manusia yang terdiri dari dua yakni thinking fast dan thinking slow. Selama ini
saya meyakini bahwa berfikir cepat dan tanggap serta akurat merupakan hal yang baik. Sekarang saya
lebih memahami bahwa sebaiknya sebagai seorang pendidik saya harus membiasakan diri untuk berfikir
lambat (thingking slow) supaya saya lebih dapat memberikan keputusan tidak terburu-buru dan lebih
bijaksana sehingga mampu menilai dan melihat dari berbagai sudut/aspek sebelum memutuskan
sesuatu.

Hal lainnya yang saya dapatkan adalah saya menjadi mengetahui 5 kebutuhan dasar manusia, yakni
kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan, kesenangan, kebebasan, dan bertahan hidup.
Kemudian tahap perkembangan manusia secara psikososial menurut erik erikson, bahwa setiap anak
memiliki cara pandang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Diharapkan ketika kita sudah
mengetahui psikososial di setiap tahap perkembangan manusia, kita menjadi tahu apa yang harus saya
lakukan ketika berhadapan dengan peserta didik untuk menyesuaikan terhadap apa yang harus saya
lakukukan sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Selanjutnya diagram identitas gunung es yang menjelaskan konsep penumbuhan karakter. Fenomena
gunung es di lautan dapat menggambarkan apa yang terlihat di permukaan tidak dapat menggambarkan
apa yang ada di dalam laut. Fenomena ini dapat digunakan untuk membuat perumpamaan karakter.
Karakter yang terlihat hanya 12% sedangkan 88% tidak terlihat.
Yang terakhir adalah materi mengenai 5 nilai dan peran dari guru penggerak yang harus saya miliki yakni
sebagai pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudan
kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas praktisi.

4. Future (penerapan)

Penerapan ke depan (Rencana) pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya
lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru
Penggerak. Saya akan memulai dari diri saya sendiri untuk memperbaiki cara mengajar, menerapkan
pembelajaran yang berpihak pada murid dan menyenangkan, berpihak pada murid dan penuh dengan
inovasi. Menerapkan pembelajaran didalam dan luar ruangan dan yang paling penting menciptakan
kenyamanan murid dalam belajar. Saya mewujudkan mandiri belajar dari berbagai sumber dan media
untuk meningkatkan kualitas diri saya semacam mengikuti webinar, pelatihan dan melanjutkan
Pendidikan saya ke jenjang berikutnya. Mencoba berfikir reflektif dan matang dalam menentukan sikap
dan tindakan dan keputusan saya.

Anda mungkin juga menyukai