Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.

2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Saya Yosua Manulangga, Calon Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten Sumba Barat Daya
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai Jurnal
Refleksi Dwi Mingguan pada Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak.

Jurnal ini sebagai refleksi diri setelah selama dua minggu kedua mengikuti kegiatan
Pendidikan CGP yang kedepannya akan ditulis secara rutin selama dua mingguan sebagai
tugas yang harus dikerjakan oleh seorang calon guru penggerak.

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F: Fact; Feeling;
Findings; dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan
menjadi 4P yakni: Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.

1. Facts (Peristiwa)

Setelah saya mempelajari modul 1.1 yang berkaitan tentang Pendidikan Menurut Ki Hajar
Dewantara, maka kami melanjutkan ke materi 1.2 mengenai Nilai-nilai dan Peran Guru
Penggerak. Pada modul ini saya mulai dengan mempelajari materi kemudian kami diminta
untuk membuat trapesium usia. Trapesium usia ini merupakan gambaran diri saya dimulai
dari mengawali Pendidikan yang saya tempuh di usia taman kanak-kanak sampai pada usia
sekarang bekerja sebagai guru. Pada saat usia sekolah kami diminta mengingat satu dari
beberapa kejadian positif dan negatif yang pernah saya alami. Pada saat proses membuat
trapezium usia, saya dapat mengingat betul walau kejadiannya sudah sangat lama terjadi baik
itu mengenai hal positif dan negatif yang pernah saya alami yang berkaitan dengan guru saya
dulu. Disini saya menyadari bahwa peran guru sangat berpengaruh kepada saya. Saya harus
bisa menjadi seorang guru yang nantinya memberikan pengaruh positif kepada peserta didik
saya, dan berusaha sebaik mungkin tidak
memberikan pengaruh negatif kepada anak
sehingga momen ini menjadikan sebagai
kejadian negatif yang akan dikenang
selamanya oleh peserta didik saya.

Kemudian pada materi selanjutnya, saya


diminta untuk mengidentifikasi nilai-nilai
guru penggerak yang sudah ada pada diri
saya. Kemudian bagaimana nilai-nilai guru penggerak tersebut bisa dilakukan dan
dioptimalkan dalam pembelajaran (pemimpin belajar). Materi di dalam modul 1.2 ini terbagi
atas 3 materi besar yaitu bagian A tentang konsep manusia tergerak, lalu bagian B tentang
konsep manusia bergerak, dan bagian C tentang konsep menggerakkan manusia.

Selanjutnya saya dan teman-teman diarahkan pada ruang kolaborasi oleh fasilitator kami
untuk berdiskusi Bersama, yang nantinya kami dibagi-bagi kedalam beberapa kelompok.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan yakni pada tanggal 5 Juni 2023 untuk
diskusi Bersama kelompok kecil kemudian dilanjutkan pada tanggal 6 Juni 2023 untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok kemudian diberi pertanyaan dan tanggapan oleh
kelompok lainnya. Saya tergabung dalam kelompok 1 bersama ibu Maria Soi, Ibu Maria Seda,
Ibu Veronika Ipa Soi dan Bapak Abdul Haris. Di dalam kelompok ini, kami diminta membuat
karya yang berisi gambaran singkat yang berbasis kekuatan nilai lalu merancang satu kegiatan
yang sesuai dengan satu peran GP yang kelompok pilih. Pada diskusi ini kelompok kami,
memilih peran sebagai coach bagi guru lain, Kolaborasi dan Inovatif untuk sharing materi
kepada rekan guru lainnya mengenai penilaian berbasis literasi dan numerasi. Video
presentasi dapat dilihat pada

https://youtu.be/PsEs_WC9kjU

Pada tanggal 9 Juni kami kegiatan Elaborasi Pemahaman 1.2 secara virtual pukul 14.30 s.d
15.30 WIB Bersama Ibu S. Betti Deliana Tambun. Beliau memaparkan materi secara terperinci
dan jelas, sehingga saya semakin memahami materi pada modul 1.2 berkaitan dengan Nilai
dan Peran Guru Penggerak serta mendapat banyak pemahaman baru hasil dari diskusi dan
instruktur melalui tanya jawab yang dilontarkan ataupun tanggapan oleh CGP lainnya dari
beberapa daerah lain.
2. Feelings (Perasaan)

Setelah mempelajari modul ini, tentang nilai dan peran guru penggerak, saya menyadari sudah
terdapat beberapa nilai dan peran guru penggerak yang selama ini sudah saya lakukan secara
tidak saya sadari. Saya merasa senang akan hal itu. Akan tetapi, saya harus tetap bergerak dan
termotivasi untuk terus memperbaiki diri dan memenuhi beberapa nilai dan peran guru
penggerak yang belum saya kembangkan dan lakukan pada diri saya sebagai guru di sekolah
dan dimasyarakat. Saya menginginkan kedepannya, saya mampu menjadi contoh bagi
rekan-rekan kerja saya untuk tergerak Bersama pula mewujudkan peserta didik yang memiliki
karakter sebagai profil pelajar Pancasila.

3. Findings (Pembelajaran)

Pengalaman saya selama mempelajari modul 1.2 ini sangat beragam. Saya menjadi mengetahui
bagaimana cara kerja otak manusia yang terdiri dari dua yakni thinking fast and thinking slow.
Selama ini saya meyakini bahwa berpikir cepat dan tanggap serta akurat merupakan hal yang
baik. Sekarang saya lebih memahami bahwa sebaiknya sebagai seorang pendidik saya harus
membiasakan diri untuk berfikir lambat (thingking slow) supaya saya lebih dapat
memberikan keputusan tidak terburu-buru dan lebih bijaksana sehingga mampu menilai dan
melihat dari berbagai sudut/aspek sebelum memutuskan sesuatu.

Hal lainnya yang saya dapatkan adalah saya menjadi mengetahui 5 kebutuhan dasar manusia,
yakni kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan, kesenangan, kebebasan, dan
bertahan hidup. Kemudian tahap perkembangan manusia secara psikososial menurut erik
erikson, bahwa setiap anak memiliki cara pandang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya.
Diharapkan ketika kita sudah mengetahui psikososial di setiap tahap perkembangan manusia,
kita menjadi tahu apa yang harus saya lakukan ketika berhadapan dengan peserta didik untuk
menyesuaikan terhadap apa yang harus saya lakukan sesuai dengan tahapan
perkembangannya.

Selanjutnya diagram identitas gunung es yang menjelaskan konsep penumbuhan karakter.


Fenomena gunung es di lautan dapat menggambarkan apa yang terlihat di permukaan tidak
dapat menggambarkan apa yang ada di dalam
laut. Fenomena ini dapat digunakan untuk
membuat perumpamaan karakter. Karakter yang
terlihat hanya 12% sedangkan 88% tidak terlihat.
Yang terakhir adalah materi mengenai 5 nilai dan peran dari guru penggerak yang harus saya
miliki yakni sebagai pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong
kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas praktisi.

4. Future (penerapan)

Penerapan ke depan (Rencana) pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang
dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran
saya sebagai Guru Penggerak. Saya akan memulai dari diri saya sendiri untuk memperbaiki
cara mengajar, menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid dan menyenangkan,
berpihak pada murid dan penuh dengan inovasi. Menerapkan pembelajaran didalam dan luar
ruangan dan yang paling penting menciptakan kenyamanan murid dalam belajar. Saya
mewujudkan mandiri belajar dari berbagai sumber dan media untuk meningkatkan kualitas
diri saya semacam mengikuti webinar, pelatihan dan melanjutkan Pendidikan saya ke jenjang
berikutnya. Mencoba berfikir reflektif dan matang dalam menentukan sikap dan tindakan dan
keputusan saya.

Anda mungkin juga menyukai