Asma Bronkial Pada Anak Laki-Laki Usia 5 Tahun Dengan Eosinofilia: Laporan Kasus
Asma Bronkial Pada Anak Laki-Laki Usia 5 Tahun Dengan Eosinofilia: Laporan Kasus
ABSTRAK
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang paling umum di seluruh dunia. Asma
mempengaruhi 8,3% anak-anak di Amerika Serikat. Asma ditandai dengan inflamasi yang menyebabkan
bronkokonstriksi, edema, dan peningkatan produksi mukous di saluran pernapasan. Inflamasi pada asma
berbeda dengan gangguan inflamasi jalan nafas lainnya, yaitu inflamasi disertai dengan infiltrasi eosinofil.
Laporan kasus ini melaporkan pasien asma pada anak dengan eosinofilia. Pasien anak laki-laki, berusia 5
tahun datang dengan keluhan sesak sejak sehari sebelum masuk RS. Sesak disertai suara "ngik-ngik",
didahului batuk berdahak berwarna putih. Batuk dan sesak memberat pada malam hari, berkurang setelah
mengonsumsi obat dari dokter. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nafas cepat, pernapasan cuping hidung,
allergic shinners, nasal crease, retraksi intercostal minimal. Auskultasi terdengar suara dasar vesikuler,
didapatkan suara tambahan wheezing pada kedua lapang paru. Pemeriksaan penunjang laboratorium
darah didapatkan peningkatan hitung jenis eosinofil 4,6%. Setelah diberikan inhalasi bronkodilator secara
rutin, keluhan membaik dan pemeriksaan fisik normal. Remisi asma paling sering terjadi antara usia 14-
21 tahun. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan hitung jenis eosinofil untuk membedakan
asma dengan gangguan inflamasi jalan nafas lainnya.
Kata Kunci: Asma, Sesak, Diagnosis, Eosinofilia
ABSTRACT
Asthma is the most common chronic respiratory disease worldwide. Asthma affects 8.3% of
children in the United States. Asthma is characterized by inflammation that causes bronchoconstriction,
edema, and increased mucus production in the respiratory tract. Inflammation in asthma is different from
other inflammatory airway disorders, namely inflammation is accompanied by eosinophil infiltration. This
case report reports an asthmatic patient in a child with eosinophilia. A male patient, aged 5 years, came
with complaints of shortness of breath since the day before entering the hospital. Dyspnea accompanied by
a "ngik-ngik" sound, preceded by coughing up white phlegm. Cough and dyspnea at night, reduced after
taking medicine from the doctor. On physical examination, there was rapid breathing, nostril breathing,
allergic shiners, nasal crease, minimal intercostal retractions. On auscultation, vesicular base sounds were
heard, additional wheezing sounds were heard in both lung fields. Blood laboratory investigations showed
an increase in the type of eosinophil count 4.6%. After being given inhaled bronchodilators routinely, the
complaints improved and the physical examination was normal. Remission of asthma is most common
between the ages of 14-21 years. Therefore, it is important to perform an eosinophil count to differentiate
asthma from other inflammatory airway disorders.
Asma adalah penyakit pernapasan semua kelompok etnis di segala usia. Asma
kronis yang paling umum di seluruh dunia, merupakan penyakit kronis yang paling
ISSN : 2721-
2882 241
umum pada anak-anak. Terlepas dari yang menyebabkan bronkokonstriksi,
berbagai fenotipe asma pada anak-anak, edema, dan peningkatan produksi mukous di
sebagai penyakit inflamasi kronis saluran ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki
napas yang ditandai dengan gejala variabel pada dekade pertama kehidupan. Namun,
wheezing, sesak napas, sesak dada, dan/atau setelah pubertas dan pada dekade kedua
batuk yang berhubungan dengan limitasi kehidupan, tampak bahwa asma lebih sering
aliran udara ekspirasi yang dapat hilang terjadi pada wanita muda. Asma secara tidak
terhadap pengobatan (Ferrante & La Grutta, minoritas dan berpenghasilan rendah dengan
tunggal, melainkan gangguan unik yang mortalitas tertinggi karena asma (Mitchell et
Serikat dan merupakan penyakit kronis yang lainnya, yaitu inflamasi disertai dengan
paling umum pada masa kanak-kanak. infiltrasi eosinofil. Eosinofil terbukti sebagai
Asma anak bertanggung jawab atas 50 inflamasi utama pada asma setelah inhalasi
penyebab utama kunjungan ruang gawat saat reaksi asma lambat yang disertai
sekolah, dan hilangnya hari kerja orang tua Pembentukan eosinofil terjadi di
ISSN : 2721-2882
242
mikroorganisme serta fagositosis. Eosinofil pada malam hari terutama saat udara
terlibat dalam penyakit alergi (leukotrien C4 mengonsumsi obat dari dokter anak.
dan Platetet Activating Factor (PAF)). Keluhan disertai gatal pada telapak tangan,
Kedua mediator menyebabkan kontraksi demam (-), mual (-), muntah (-), BAK dan
produksi mukus, dan membantu infiltrasi mengalami batuk diikuti sesak sejak lima
eosinofil. Eosinofil diyakini memiliki bulan yang lalu. Ibu pasien mengatakan
kemampuan bekerja sama dengan limfosit setelah diberi obat, batuk dan sesak jarang
dan sel imun serta kemampuan berperan muncul, namun ketika obat habis gejala
sebagai antigen presenting cell (APC) akan muncul kembali. Sejak lima bulan
tahun, berat badan 14kg, datang ke RSUD serupa dan alergi, asma pada keluarga
sesak sejak 1 hari SMRS. Sesak disertai Pada pemeriksaan fisik didapatkan
suara "ngik-ngik", sesak terus-menerus, keadaan umum tampak sesak nafas, compos
dahak berwarna putih, tidak disertai darah. 35x/menit, suhu 36,9oC, SpO2 95%. Pada
Batuk dan sesak tidak dipengaruhi oleh status generalis tampak pernapasan cuping
perubahan posisi. Batuk dan sesak hidung (+), bibir sianosis (-), allergic
dirasakan terutama saat udara dingin dan shinners (+), nasal crease (+). Pada leher
malam hari. Batuk dan sesak memberat tampak trakea di tengah dan simetris. Pada
ISSN : 2721-2882
243
pemeriksaan thoraks tampak retraksi
Diagnosis kerja pada pasien ini
intercostal minimal, pergerakan dinding
adalah asma bronkial. Pasien ini
dada cepat, taktil fremitus simetris kanan
ditatalaksana medikamentosa dengan Infus
dan kiri, perkusi sonor, dan auskultasi
D5 ½ NS drip Aminophylline 12 tpm makro,
terdengar suara dasar vesikuler, didapatkan
Inj. Cefotaxime 3x ⅓ ampul, Inj.
suara tambahan wheezing pada kedua
Dexamethasone 3x⅓ ampul, OBH sirup 3x1
lapang paru. Cor dan abdomen dalam batas
Cth, Cetirizine sirup 2x1 Cth, Nebulizer
normal. Pada ekstremitas akral hangat, CRT
salbutamol 1 respule dengan NaCl 2 cc tiap
<2 detik, edema (-), jejas (-). Tidak ada
8 jam, dan O2 nasal canule 2 lpm. Saat di
pembesaran kelenjar getah bening.
IGD pasien diberikan nebulizer salbutamol
Pemeriksaan penunjang
sulfate. Penatalaksanaan non-
laboratorium darah lengkap didapatkan Hb
medikamentosa dengan edukasi agar
14,4 g/dL, eritrosit 4,89x106/uL terjadi
menghindari alergen berupa udara dingin
peningkatan, leukosit 23,97x103/uL terjadi
dan faktor pencetus yang lain.
peningkatan, hematokrit 41,3%, trombosit
ISSN : 2721-2882
244
IDAI, asma adalah penyakit saluran survei dengan menggunakan kuesioner
respiratori dengan dasar inflamasi kronik ISAAC pada siswa usia 13 – 14 tahun di
hiperreaktivitas saluran respiratori dengan Timur prevalensi asma pada tahun 2001
derajat bervariasi. Manifestasi klinis asma sebesar 8,9% dan meningkat menjadi
dapat berupa batuk, wheezing, sesak 13,4% pada tahun 2008 (Dharmayanti et
dini hari, dan biasanya timbul bila ada asma, dengan faktor-faktor mulai dari faktor
pencetus (UKK Respirologi PP IDAI, risiko genetik dan lingkungan hingga ciri-
penyakit kronis yang paling umum, terhadap asma. Faktor risiko perinatal
peringkat di antara 20 kondisi teratas di lingkungan seperti: ibu merokok saat hamil;
seluruh dunia. International Study of asupan gula pada saat hamil; neonatal
Asma dan Alergi pada Anak (ISAAC) jaundice, preeklamsia ibu, persalinan seksio
pada fase III penelitian menunjukkan sesarea, penyakit paru kronis akibat
variasi geografis yang signifikan dalam prematuritas. Anak laki-laki lebih mungkin
negara di Amerika Latin memiliki tingkat sampai masa pubertas. Hal ini akibat ukuran
asma per kapita tertinggi, penyakit ini saluran napas yang kecil pada anak laki-laki
jarang dikenal namun lebih parah di dibanding anak perempuan. Faktor risiko
Afrika, anak benua India dan Mediterania berasal dari riwayat keluarga seperti riwayat
Timur (Serebrisky & Wiznia, 2019). Hasil asma pada ibu dan ayah. Riwayat kesehatan
ISSN : 2721-2882
245
seperti adanya atopi (Trivedi & Denton, (Perdani, 2019).
2019). Faktor risiko pada pasien ini adalah Diagnosis asma pada anak
saluran napas merupakan penyebab utama dapat menjadi petunjuk awal untuk
udara dingin, dan latihan fisik. Saluran gejala bervariasi, bahkan dalam 24 jam,
napas mengalami inflamasi berhubungan malam hari lebih berat (nokturnal); gejala
Obstruksi saluran nafas yang difus dan gejala timbul didahului faktor pencetus
bervariasi dapat membaik spontan atau berupa iritan, alergen, infeksi repiratori
dengan pengobatan. Penyempitan saluran akut, dan aktivitas fisik. Iritan berupa:
nafas menyebabkan gejala batuk, rasa asap rokok, asap bakaran sampah, asap
berat di dada, mengi, dan obat nyamuk, suhu dingin, udara kering,
bronkus yang diprovokasi oleh mediator Alergen berupa: debu, tungau debu rumah,
kelenjar submukosa dan sel goblet yang common cold, dan rhinofaringitis.
ISSN : 2721-2882
246
berteriak, atau tertawa berlebihan; riwayat terdengar suara dasar vesikuler,
alergi pada pasien / keluarga (UKK didapatkan suara tambahan wheezing pada
ditemukan adanya keluhan batuk kronik serangan asma perlu dilakukan untuk
awal. Adanya wheezing atau mengi, dan terbagi menjadi serangan ringan, sedang-
batuk kemudian diikuti sesak. Gejala yang berat, dan serangan asma dengan ancaman
dialami timbul berulang dan memberat henti nafas. Kekerapan asma dibagi
pada malam hari, gejala membaik dengan menjadi intermiten, persisten ringan,
obat. Faktor pencetus pada pasien belum persisten sedang, dan persisten berat
ditemukan kelainan saat kondisi stabil berat badan 14kg, datang ke RSUD Dr.
tanpa gejala. Saat bergejala dapat timbul Harjono Ponorogo dengan keluhan sesak
batuk atau sesak, dapat terdengar sejak 1 hari SMRS. Sesak disertai suara
wheezing. Selain itu perlu dicari gejala "ngik-ngik", didahului batuk. Batuk
alergi lain seperti dermatitis atopi atau berdahak dengan dahak berwarna putih,
rinitis alergi, dapat pula dijumpai tanda tidak disertai darah. Batuk dan sesak tidak
ISSN : 2721-2882
247
PEF > 50% prediksi atau medikamentosa dengan Infus D5 ½ NS
terbaik
Berat Bicara dalam kata drip Aminophylline 12 tpm makro, Inj.
Duduk bertopang lengan
Gelisah Cefotaxime 3x ⅓ ampul, Inj.
Frekuensi napas meningkat
Frekuensi nadi meningkat Dexamethasone 3x⅓ ampul, OBH sirup
Retraksi jelas
SpO2 (udara kamar) < 90% 3x1 Cth, Cetirizine sirup 2x1 Cth,
PEF < 50% prediksi
atau terbaik Nebulizer salbutamol 1 respule dengan
Ancaman Mengantuk
henti napas Letargi NaCl 2 cc tiap 8 jam, dan O2 nasal canule
Suara napas tak terdengar
2 lpm. Saat di IGD pasien diberikan
Tabel 2. Derajat kekerapan asma
dengan peran banyak sel serta elemen penilaian derajat secara klinis tidak selalu
seluler, serat berhubungan dengan dapat dilakukan dengan cepat dan jelas
manifestasi berupa episode berulang dari diberikan pada anak dengan serangan asma
mengi, sesak napas, rasa berat di dada dan berat atau dengan dengan ancaman henti
batuk terutama malam atau dini hari dan napas yang tidak berespons terhadap dosis
sering bersifat reversibel secara spontan maksimal inhalasi agonis β2 dan steroid
atau dengan pengobatan. Sel-sel inflmasi sistemik. Pemberian steroid sistemik
ISSN : 2721-2882
248
semua jenis serangan. Pemberian tatalaksana jangka panjang menggunakan
terhadap timbulnya infeksi yang dapat dalam tatalaksana 6-8 minggu belum
memperberat keluhan (Reddel et al., terkendali maka tatalaksana step up. Bila
dahak lebih mudah dikeluarkan saat batuk tatalaksana harus memperhatikan aspek-
adrenalin, magnesium sulfat, steroid informasi, dan edukasi (KIE) pada anak,
Sebelum memutuskan untuk turun jenjang walau terkadang tanpa obat asma (UKK
jangka panjang asma, perlu dinilai Remisi asma paling sering terjadi
kepatuhan pasien terhadap pengobatan, antara usia 14-21 tahun. Tingkat remisi
teknik inhalasi, dosis obat inhalasi, dan asma anak telah dilaporkan antara 16 dan
mengendalikan faktor pencetus asma 60% pada awal masa dewasa, menurut
ISSN : 2721-2882
249
dengan karakteristik berikut memiliki DAFTAR PUSTAKA
tingkat remisi yang lebih tinggi: asma Dharmayanti, I., Hapsari, D. and Azhar, K.,
2015. Asma pada anak Indonesia:
episodik (daripada asma persisten), Penyebab dan Pencetus. Kesmas:
National Public Health Journal,
keparahan asma awal yang lebih ringan, [online] 9(4), p.320. Available at:
<http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/
sensitisasi alergi yang lebih sedikit, rinitis article/view/738>.
alergi yang lebih sedikit, dermatitis atopik Fachri, M. and Tajudin, S.R., 2016.
Hubungan Nilai Eosinofil Darah
yang lebih sedikit, dan jenis kelamin laki- Tepi dengan Gejala Asma pada
Pasien Asma Stabil Correlation of
laki (Trivedi & Denton, 2019). Eosinophils Peripheral Blood Cells
’ s Value with Stable Asthma
SIMPULAN DAN SARAN Symptoms in Patients with Asthma.
pp.105–114.
Asma merupakan salah satu
Ferrante, G. and La Grutta, S., 2018. The
Burden of Pediatric Asthma.
gangguan kronis pada anak. Asma
Frontiers in Pediatrics, [online] 6.
Available at:
merupakan penyakit heterogen yang oleh
<https://www.frontiersin.org/article
/10.3389/fped.2018.00186/full>.
adanya riwayat gejala pernapasan yang
Imaniar, E., 2015. Asma Bronkial pada
bervariasi sepanjang waktu dan
Anak. Jurnal Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung, [online] 2,
intensitasnya, bersamaan dengan limitasi
pp.360–364. Available at:
<https://juke.kedokteran.unila.ac.id
aliran udara ekspirasi yang bervariasi.
/index.php/agro/article/view/1252>
.
Beban asma mempengaruhi kualitas hidup,
Katzung, B. and Vanderah, T., 2020. Basic
dapat mencegah anak-anak berpartisipasi & Clinical Pharmacology. 15th ed.
McGraw-Hill Education / Medical.
dalam olahraga dan bermain, dapat
Mitchell, S.J., Bilderback, A.L. and Okelo,
menghambat kontak sosial, dan dapat S.O., 2016. Racial Disparities in
Asthma Morbidity Among Pediatric
menyebabkan ketidakhadiran sekolah dan Patients Seeking Asthma Specialist
Care. Academic Pediatrics, [online]
menghambat pengembangan karir. 16(1), pp.64–67. Available at:
<https://linkinghub.elsevier.com/ret
Inflamasi pada asma berbeda dengan rieve/pii/S1876285915002181>.
gangguan inflamasi jalan nafas lainnya, Perdani, R.R.W., 2019. Asma bronkial Pada
anak. Jurnal Kedokteran
yaitu inflamasi disertai dengan infiltrasi Universitas Lampung, 3(1), pp.154–
159.
eosinofil.
Reddel, H.K., Bacharier, L.B., Bateman,
ISSN : 2721-2882
250
E.D., Brightling, C.E., Brusselle,
G.G., Buhl, R., Cruz, A.A., Duijts,
L., Drazen, J.M., FitzGerald, J.M.,
Fleming, L.J., Inoue, H., Ko, F.W.,
Krishnan, J.A., Levy, M.L., Lin, J.,
Mortimer, K., Pitrez, P.M., Sheikh,
A., Yorgancioglu, A.A. and Boulet,
L., 2022. Global Initiative for
Asthma Strategy 2021.
Respirology, [online] 27(1), pp.14–
35. Available at:
<https://onlinelibrary.wiley.com/d
oi/10.1111/resp.14174>.
ISSN : 2721-2882
251