Nama Kelompok 4
Ririn Yulinda (19.14201.30.02)
Cici UlanDari ( 19 14201.30.04)
Dosen Pengampu :
1. Kardewi, S.Kep, Ners, M.Kes
2. Ersita, S.Kep, Ners, M.KeS
Definisi Asma pada Anak
Asma pada anak merupakan masalah bagi pasien dan keluarga, karena asma pada anak berpengaruh
terhadap berbagai aspek khusus yang berkaitan dengan kualitas hidup, termasuk proses tumbuh
kembang baik pada masa bayi, balita maupun remaja (Sidhartini, 2007).
Asma merupakan penyakit dengan karaktristik meningkatnya reaksi trakea dari bronkus oleh berbagai
macam pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan luas saluran nafas bagian bawah yang dapat
berubah-ubah derajadnya secara spontan atau dengan pengobatan. Serangan asma dapat berupa sesak
nafas ekspiratoir yang paroksismal, berulang-ulang dengan mengi (wheezing) dan batuk yang
disebabkan oleh konstriksi atau spasme otot bronkus, inflamasi mukosa bronkus dan produksi lendir
kental yang berlebihan. Asma merupakan penyakit familier yang diturunkan secara poligenik dan
multifaktorial.
Etiologi Asma pada Anak
Ada beberapa hal yang mempengaruhi penyakit asma pada anak yaitu
1.Faktor Predisposisi :
● Faktor Keturunan (Genetik)
● Risiko terbesar anak terkena asma adalah pada anak yang membawa keturunan asma dari orangtuanya
2. Faktor Presipitasi
Disebakan Karena adanya Alergi, Perubahan Cuaca,Faktor Pisikis,Olahraga yang berat dan,Infeksi.
Klasifikasi Asma pada Anak
Asma dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:
1.Asma bronchial
Penderita asma bronchial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap rangsangan dari
luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan bahan-bahan penyebab alergi.
Gejala kemunculannya mendadak, sehingga gangguan asma bisa datang.
2.Asma kardial
Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma kardial biasnya
terjadi pada malam hari, disertai sesak napas yang hebat. Kejadian ini disebut
nocturnal paroxymul dyspnea. Biasanya terjadi pada saat penderita sedang tidur.
Patofisiologi Asma pada Anak
Menurut Abdoerachman, dkk (1985) serangan akut yang spesifik jarang dilihat sebelum anak
berusia 2 tahun. Secara klinis tanda dan gejala asma dibagi menurut stadiumnya ke dalam 3
stadium yaitu;
Stadium I
Waktu terjadinya edema dinding bronkus batuk paroksismal karena iritasi dan batuk kering, sputum yang kental dan
mengumpul merupakan benda asing yang merangsang batuk.
Stadium II
Sekresi bronkus bertambah banyak dan batuk dengan dahak yang jernih dan berbusa. Pada stadium ini anak akan
mulai merasa sesak nafas berusaha bernafas lebih dalam,eksprinium memanjang dan terdengar bunyi mengi,
tampak otot nafas ambahan turut bekerja, terdapat retraksi suprasternal, epigastrium dan mungkin juga sela iga,
anak lebih senang duduk .
Stadium III
Obstruksi atau spasme bronkus lebih berat aliran udara sangat sedikit sehingga suara nafas hampir tidak
terdengar, stadium ini sangat berbahaya karena sering disangka ada perbaikan juga batuk seperti ditekan,
pernafasan dangkal, tidak teratur dan frekuensi nafas yang mendadak meninggi.
Pathway Asma pada Anak
Lanjutan Pathway
Lanjutan Pathway
Pemeriksaan Diagnostik pada Anak
1. Edukasi
2. Menilai/memonitor berat asma secara berkala
3. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
4. Merencanakan dan memberikan pengobatan
jangka panjang
5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut
6. Kontrol secara teratur
7. Pola hidup sehat
Anatomi system pernapasan dan asma pada manusia
1.
.
Lanjutan
Lanjutan
2.
Lanjutan
Lanjutan
3.
Implementasi Keperawatan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Evaluasi
TERIMAKASIH