Anda di halaman 1dari 2

PANDEMI VIRUS CORONA (PANDEMI COVID - 19) DAN DAMPAKNYA TERHADAP

USAHA CATERING MAKANAN “ANASTASIA CATERING”

Oleh : Tiara Mahanani

Nim : 201010500124

Kemunculan virus corona mulai terdeteksi pertama kali di negara China pada awal Desember 2019.
Kala itu, sejumlah pasien berdatangan ke rumah sakit di Wuhan dengan gejala penyakit yang tak
dikenal. Kemudian, Dr. Li Wenliang menyebarkan berita mengenai virus misterius tersebut di media
sosial. Diketahui, sejumlah pasien pertama memiliki akses ke pasar ikan Huanan yang juga menjual
binatang liar. Kemudian, sebuah penelitian yang diterbitkan bulan Februari menyebutkan bahwa
tampaknya virus corona berasal dari kelelawar.

Sedangkan kasus pertama yang ditemukan di Indonesia terjadi pada awal maret 2020, dimana dua
orang warga depok terkonfirmasi terjangkit Covid-19. Hal ini diumumkan langsung oleh Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada hari senin, 2 maret 2020. Akibatnya,
pemerintah pusat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) darurat di Jawa dan
Bali Kebijakan Strategis Pemerintah mengeluarkan kebijakan darurat dengan target menekan laju
penularan Covid 19.

Virus corona atau COVID-19 membawa dampak ekonomi yang berat. Bisnis katering makanan
salah satu yang terdampak.Apalagi adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
social distancing. Anjuran untuk tetap di rumah menjadi salah satu penyebab sepinya pelanggan dari
bisnis katering.Banyak jasa boga pernikahan yang terpaksa vakum atau bahkan tutup karena
pandemi ini.Banyak usaha katering yang tidak bisa lagi menanggung biaya operasional yang
sangat besar karena tidak adanya lagi acara pernikahan. 

Salah satu yang turut terkena dampak pandemi ini adalah Anastasia Catering yang berada di
wilayah Jakarta Selatan.Usaha katering tersebut sudah berjalan hampir 5 tahun.  Anastasia
katering ini terpaksa harus melakukan PHK pada karyawannya karena tidak bisa lagi menanggung
biaya operasional yang sangat besar. Tidak cukup PHK, omzetnya juga berkurang drastis hingga 50
persen. Banyak juga pelanggan meminta pembatalan acara, salah satunya acara hajatan oleh seorang
pelanggannya.

Mereka menyadari, virus corona ini merubah perilaku konsumen dari yang biasa membeli
makanan jadi, beralih ke masakan rumah. Memasak di rumah menjadi banyak pilihan keluarga
karena kebersihan bisa lebih terjamin pada masa pandemi saat ini.Para pelaku usaha katering
dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan. Bagaimana tidak, akibat corona ini, tidak
ada lagi acara-acara seperti pernikahan, gathering kantor, ataupun seminar yang menjadi
sumber pemasukan mereka.

Dalam mengelola bisnisnya,usaha katering ini harus memutar otak agar tetap bisa bertahan selama
pandemi seperti menawarkan paket akad atau acara dengan pax kecil dengan pelaksanaan sesuai
dengan ketentuan PSBB yang berlaku. Pertama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan kepada
vendor, tim hingga para tamu. Kini konsumen akan dilayani oleh pelayan yang memakai masker,
sarung tangan, dan face shield, menyediakan hand sanitizer di setiap meja katering, menggunakan
pembatas meja akrilik agar tamu tidak bisa mengambil makanan sendiri.

Hal seperti ini perlu dilakukan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan juga memberikan
kenyamanan kepada para tamu.Pandemi Covid-19 ini masih berlangsung sampai saat ini,harapan saya
adalah semoga dengan berjalannya waktu pandemi Covid-19 ini mulai mereda dan kondisi
perkonomian mulai membaik,kergiatan dan acara – acara seperti pernikahan sudah diperbolehkan lagi
sehingga usaha katering maupun UMKM bisa berjalan normal kembali.

Profil Penulis

Tiara Mahanani.Lahir di Karanganyar,7 Januari 2022,Jawa Tengah.Menyelesaikan pendidikan di


SMAN 2 Karanganyar pada tahun 2019,dan melanjutkan kuliah di Universitas Pamulang fakultas
ekonomi dan bisnis.Saat ini bekerja di PT.Nawakara Arta Kencana sebagai Admin Support dari tahun
2019 akhir.

Anda mungkin juga menyukai