Makalah Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu
Hafsah Ekasafutri Said, SE.,MM
JURUSAN MANAJEMEN
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Manajemen Kas....................................................................................................2
B. Tujuan Manajemen Kas..........................................................................................................4
C. Fungsi manajemen kas............................................................................................................6
D. Dasar Syariah Manajemen Kas..............................................................................................7
E. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kas.......................................................................8
F. Motif Menyimpan Dalam Manajemen Kas...........................................................................9
G. Proses Kas (Cash Cycle).....................................................................................................10
H. Siklus Manajemen kas.......................................................................................................11
I. Sumber Penerimaan Kas.......................................................................................................12
J. Penggunaan kas.....................................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala nikmat dan karunia-Nya,
makalah yang berjudul “Manajeman Kas” dapat di selesaikan. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi dan junjungan kita, Muhammad SAW,
keluarganya, dan sahabatnya.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak pihak
yang telah membantu penyusunan makalah
Di samping itu apabila dalam makalah didapati kekurangan dan kesalahan, baik
dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran
dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah khasanah keilmuan
dan bermanfaat.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kas merupakan awal dari investasi dan operasi dari suatu perusahaan. Kas terdiri
atas mata uang (currency), Giro dan rekening koran di bank (bank deposit). Perusahaan
atau perseorangan menyimpan uang tunai (kas) untuk motif transaksi, motif pencegahan,
dan motif spekulatif. Suatu perusahaan harus memiliki uang kas yang cukup dengan
alasan untuk memperoleh potongan harga pada saat membeli bahan baku atau peralatan,
ada juga untuk menjaga rasio cair (acid test ratio) agar tetap memperoleh kepercayaan
dari kreditur.
Suatu perusahaan harus memiliki anggaran kas untuk menjaga posisi likuiditas
dan untuk mengetahui defisit atau surplus kas. Anggaran kas ialah estimasi posisi kas
periode tertentu di masa mendatang tentang penerimaan kas serta tentang pengeluaran
kas. Penerimaan kas ini pada umumnya dari modal pemilik, utang, penjualan tunai,
penerimaan piutang, penjualan aktiva tetap serta lainya. Sedangkan pengeluaran kas ini
pada umumnya untuk pembelian aktiva tetap, pembelian bahan baku, pembayaran upah
tenaga kerja langsung, pembayaran biaya tidak langsung pabrik, pembayaran biaya
pemasaran, pembayaran biaya umum dan administrasi, pembayaran bunga, pembayaran
dividen, pembayaran jasa produksi, pembayaran premi asuransi, pembayaran pajak, dan
pengeluaran lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi.
Manajemen kas memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu
organisasi dengan menggunakan kas atau sumberdaya likuid yang dimilikinya dengan
cara yang tepat.
Ada pun pengertian tentang kas, baik dari sisi perundang undangan maupun
dari sisi teori maupun konsep ekonomi.
a. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara
3
Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara. Dengan demikian
kas dalam pengertian undang-undang ini semua uang Negara yang bersumber dari
seluruh penerimaan Negara dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran
Negara.
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah. Kas daerah adalah tempat
penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan umum daerah
untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kas Negara
adalah tempat menyimpan uang Negara yang ditentukan Menteri Keuangan selaku
Bendaharawan untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah
pusat.
Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro setara kas (cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas dimiliki untuk memenuhi
komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk
memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera dapat diubah menjadi kas
dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara
kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya.
Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi
investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang
dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah
ditentukan.
4
kas dan setara kas. Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut timbulnya
fluktuasi saldo bank dari positif ke overdraft.
Arus kas tidak mencukupi mutasi di antara pos-pos yang termasuk dalam kas
atau setara kas, karena komponen tersebut lebih merupakan bagian dari
pengelolaan kas perusahaan dan bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pengertian
kas meliputi saldo kas (cash on hand), saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan serta instrumen investasi yang sangat likuid, berjangka pendek
dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan.
Tujuan utamanya adalah dengan manajemen kas yang baik, suatu pemerintahan
dapat manajemen kas mendanai pengeluaran-pengeluarannya tepat pada waktunya
dan memenuhi setiap kewajibannya ketika jatuh tempo. Tujuan-tujuan tambahannya
adalah efektivitas biaya, pengurangan risiko dan efisiensi. Secara khusus, Williams
(2004) menyatakan tujuan-tujuan dari manajemen kas pemerintah yang efisien adalah:
1. Manajemen likuiditas
5
Manajemen likuiditas penting untuk memastikan negara memiliki kas yang
cukup untuk menyelesaikan semua kewajiban yang jatuh tempo. Untuk itu
pemerintah perlu mengetahui berapa besar penerimaan dan pengeluaran yang akan
dilakukan.
6
Pembelian kembali (Buy back) Surat Utang Negara (SUN). Pembelian
kembali SUN akan menberikan dampak positif terhadap pengurangan beban
bunga yang harus dibayar oleh pemerintah.
Jika negara mempunyai manajemen kas yang baik negara dapat melakukan
penundaan penerbitan SUN dengan membiayai pengeluaran-pengeluaran dari
kas yang berasal dari pendapatan yang ada atau melakukan buy back SUN untuk
mengurangi pembayaran beban bunga.
7
C. Fungsi manajemen kas
Fungsi manajemen kas antara lain:
a. Mengeliminasi kas menganggur. Setiap uang yang di simpan dan tidak di gunakan
untuk meningkatkan pendapatan serta mengurangi biaya merupakan kerugian
(lost opportunity). Dana-dana yang tidak dipakai untuk membayar transaksi-
transaksi yang akan terjadi dapat digunakan untuk melunasi utang yang ada serta
dapat diinvestasikan untuk menghasilkan arus kas masuk ke rekening
pembedaharaan.
b. Mendespositokan penerimaan tepat pada waktunya. Memiliki uang di tangan lebih
baik daripada memiliki piutang (tagihan kepada pihak lain). Kas mudah
dikonversi dengan segera menjadi sesuatu yang berharga. Piutang, suatu pos yang
akan dikonversi di masa yang akan datang, sering mengalami keterlambatan
penyelesaian transaksi atau mengalami penurunan nilai.
c. Membayar tepat pada waktunya. Beberapa pembayaran harus dilakukan pada
tanggal tertentu, seperti gaji pegawai atau bantuan langsung secara tunai.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dicapai dengan menentukan jumlah dana alokasi dan
untuk keprluan pelaksanaan kegiatan operasional penting, karena sumberdaya
keuangan yang terbatas sehingga di butuhkan kegiatan perancanaan dan
pengalokasian dana yang dimiliki. Kegiatan ini untuk memastikan semua kegiatan
operasional dapat di biayai, jika kemudian setelah semua kegiatan telah dialokasikan
dananya dan masih ada yang tersisa, maka sisa dana in tersebut dapat dipergunakan
untuk kegiatan investasi.2
Kas adalah mata uang kertas atau logam, baik rupiah maupun valuta asing
yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Kas terdiri dari Giro pada
Bank Indonesia, dan Giro pada bank lain. Dengan kata lain, kas adalah harta tunai
yang dimiliki oleh sseorang atau perusahaan. Harta tunai yang tersimpan mencapai
nistakan dan halnya, maka ia wajib terkena zakat. Firman Allah SWT:
8
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang
alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan
jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-
orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah,
maka beritahulah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
“ (QS. At-Taubah:34)
“Tak seorang pemilik emas dan perakpun yang tidak membayar haknya (zakatnya)
kecuali pada hari kiamat dibentangkan untuk pedang-pedang dari api Neraka, maka
emas dan perak tersebut dipanaskan dalam api Neraka. “ (HR. Muslim)
1. Al-Nuqud al-Mutlaqah: emas, perak dan yang di hukum sama dengan keduanya.
2. Uang, baik uang logam maupun uang kertas serta yang sehukum dengan
keduanya.
3. Piutang, amanah dan perjanjian keuangan.
4. Perhiasan dan mahar.
5. Surat-surat berharga, seperti: saham, obligasi dan cek.
6. Simpanan investasi pada bank. 3
9
c. Perencanaan pengeluaran yang akurat untuk memastikan bahwa semua kewajiban
dibayar tepat waktu, tetapi bukan berarti sebelum jatuh tempo.
d. Efisien dan responsivitas yang lebih tinggi dalam proses manajemen kas dan
penyediaan kas menunjang layananan .
e. Manajemen posisi-posisi risiko terkonsolidasi
f. Integrasi manajemen kas dengan manajemen hutang.
g. Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak
melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru,
atau pembangunan gedung atau pabrik baru. Hal ini dapat juga terjadi bila
perusahaan hendak melakukan ekspansike bidang usaha lainnya.
h. Adanya penerimaan dari pendapatan, artinya perusahaan memperoleh tambahan
kas dari pendapatan, baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan
maupun pendapatan yang tidak langsung. Jelas bahwa pendapatan ini akan
mempengaruhi jumlah uang kas.
Di samping faktor-faktir yang dapat mempengaruhi kas perusahaan terdapat pula
faktor-faktor yang tidak mempengaruhi perubahan jumlah uang kas, yaitu:
1. Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva.
2. Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut)
dan tidak dapat dipakai lagi.
3. Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasidan
deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas).
4. Adanya pengakuan kerugian piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak
dapat ditagih lagi.
5. Adanya pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen).
6. Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba.
7. Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki.
8. Dan faktor lainnya.
Terhadap semua transaksi yang tidak mempengaruhi kas, maka perlu dibuatkan
jurnal penyesuaiannya.
10
Motif ini melihat kas secara sempit yaitu sebagai media untuk pertukaran
dalam rangka membiayai transaksi normal yang terjadi seperti pembayaran kepada
pemasok dan pembayaran gaji. Besarnya tingkat saldo transaksi tergantung pada
besar kecilnya organisasi dan periode waktu kas masuk dan kas keluar.
Motif ini fokus pada kemampuan kas untuk menunjang daya beli pada saat
timbul kejadian yang tidak diharapkan atau peluang yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Saldo untuk pencegahan berfungsi sebagai cadangan pada saat
ketidakpastian meningkat sebagai akibat perubahan industri, ekonomi, dan dunia.
Saldo untuk keperluan darurat ini umumnya disesiakan dengan menggunakan
portofolio dari pasar uang dan pasar modal. Kriteria kunci dari penggunaan metode
ini adalah tingkat keamanan yang tinggi, likuiditas, dan kemudahan untuk
mencairkan surat berharga menjadi kas.
Proses arus kas (cash cycle) adalah waktu yang dibutuhkan untuk proses
daripengeluaran kas sampai dengan penerimaan kas. Proses ini merupakan bagian dari
proses operasional (operating cycle). Proses operasional terdiri dari empat komponen,
11
yaitu periode persediaan, periode utang , periode piutang dan siklus kas. Pada
umumnya periode persediaan ditambah dengan periode utang akan sama dengan
periode utang dan siklus kas. Akan tetapi, persamaan ini tidak berlaku untuk
pendapatan pemerintah dan perpajakan karena pendapatan ini tidak terkait dengan
layanan yang diberikan pemerintah.
12
1) Character, yakini karakter para manajemen.
2) Capacity, yaitu kemampuan atau kesanggupan membayar.
3) Capital, yakni kondisi posisi keuangan.
4) Collateral, yaitu bersarnya harta pelanggan.
5) Condition, yaitu kondisi ekonomi, sosial, politik dan bisnis.
Pemberian pembiayaan kepada babah ditentukan oleh hasil penelitian dan analisis
kondisi likuiditas, rentabititas, dan soliditas nasabah (soliditas moral, komersial,
finansial). Ketiga unsur tersebut yang terpenting adalah unsur soliditas atau
kepercayaan, untuk menjaga kepercayaan dari luar maupun dari dalam perusahaan,
manajer keuangan harus membuat anggaran kas.5
5
.
13
3. Hasil penjualan aktiva tetap. Kondisi seperti ini jarang terjadi kecuali perusahaan
sedang benar-benar mengalami kesulitan. Kalaupun terjadi biasanya aktiva tetap
yang dijual diprioritaskan aktiva tetap yang kurang atau sudah tidak produktif
lagi.
4. Penjualan saham dalam bentuk kas. Artinya perusahaan mengeluarkan saham
yang belum dijual kemudian dilepas ke pemegang saham dengan syarat
pembayarannya dilakukan secara tunai.
5. Pengeluaran surat utang jangka pendek. Dalam hal ini perusahaan yang
menerbitkan surat utang jangka pendek seperti wesel yang jangka waktunya tidak
lebih dari 1 tahun.
6. Pengeluaran sutar utang jangka panjang. Artinya perusahaan menerbitkan surat
utang yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun seperti obligasi.
7. Penerimaan dari sewa, sumber ini diperoleh perusahaan dari hasil sewa terhadap
aktiva yang dimiliki kepada pihak lain dalam waktu tertentu.
8. Penerimaan dari sumbangan. Dalam praktiknya untuk perusahaan komersial
penerimaan sumbangan jarang terjadi, namun untuk usaha sosial hal seperti ini
sering terjadi.
9. Pengembalian kelebihan pajak. Artinya, adanya kelebihan pembayaran pajak
pada masa lalu akibat salah perhitungan dan kemudian dikembalikan ke
perusahaan.
10. Dan bentuk penerimaan lainnya.
Semua penerimaan diatas jelas akan menambah jumlah uang kas perusahaan,
sehingga perlu diintensifkan pencarian kas dari sumber-sumber diatas, dan
kebutuhan uang kas segera dapat terpenuhi sesuai jadwal yang telah disusun.
14
Sebaiknya penggunaan kas juga harus menggunakan skala prioritas, sesuai
dengan rencana yang telah disusun, sekalipun harus segera terpenuhi semuanya.
Berikut ini hal-hal yang menyebabkan berkurangnya uang kas perusahaan, yaitu:
1. Pembelian barang secara tunai, artinya perusahaan membeli sejumlah barang baik
barang dagangan untuk perusahaan dagang maupun bahan baku (bahan mentah)
untuk industri dimana pembayarannya dilakukan secara tunai (cash).
2. Pembayaran biaya seperti gaji dan upah, merupakan pengeluaran untuk kegiatan
rutin operasional perusahaan terhadap karyawannya, baik secara bulanan maupun
secara mingguan.
3. Pembayaran sewa, hal ini dilakukan apabila perusahaan melakukan penyewaan
baik terhadap tanah, gedung, kendaraan, mesin-mesin, atau perusahaan lainnya.
4. Pembayaran asurans, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah dana untuk
perlindungan usahanya dalam bentuk premi asuransi.
5. Pembayaran pajak, yaitu banyak yang harus dibayar dan merupakan kewajiban
perusahaan baik pajak badan maupun pajak-pajak lainnya yang berkaitan dengan
usaha perusahaan.
6. Pembayaran iklan atau promosi lainnya, yaitu biaya ini dikeluarkan oleh
perusahaan dalam rangka mempromosikan produk perusahaan agar masyarakat
tertarik membelinya.
J. Penggunaan kas
1. Pembelian barang secara tunai, artinya perusahaan membeli sejumlah barang baik
barang dagangan untuk perusahaan dagang maupun bahan baku (bahan mentah) untuk
industri dimana pembayarannya dilakukan secara tunai. (Cash)
15
2. Pembayaran biaya seperti gaji dan upah, merupakan pengeluaran untuk kegiatan rutin
operasional perusahaan terhadap karyawan, baik secara bulanan maupun secara
mingguan.
3. Penyewaan sewa, hal ini dilakukan apabila perusahaan melakukan penyewaan baik
terhadap tanah, gedung, kendaraan, mesin-mesin, atau peralatan lainnya.
4. Pembayaran asuransi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah dana untuk
melindungi usahanya dalam bentuk premi asuransi.
5. Pembayaran pajak, yakni banyak yang harus dibayar dan merupakan kewajiban
perusahaan baik pajak badan maupun pajak-pajak lainnya yang berkaitan dengan
usaha
Bila biaya penyimpanan per tahun dinyatakan sebagai i, maka biaya penyimpanan per tahun
yang akan ditanggung perusahaan sebagai berikut.
Biaya Penyimpanan Per Tahun = (Q/2)i
Bila jumlah permintaan buku adalah 240 satuan kita beri notasi D, dan setiap kali Buku-Buku
Retail memesan memerlukan biaya sebesar o, maka biaya pemesanan dalam satu tahun
adalah:
16
Biaya Pemesanan dalam Satu Tahun =
(D/Q)o
Dengan demikian total biaya persediaan dalam satu tahun (misalnya kita beri notasi Y)
sebagai berikut.
Y = (Q/2)i + (D/Q)o
Biaya ini yang harus diminimumkan. Oleh karena itu persamaan di atas kita derivasikan
terhadap Q dan kita buat SAMA dengan nol (0).
(dY/dQ) = (i/2) – (oD/Q²) = 0
(oD/Q²) = (i/2)
iQ² = 2oD
Q = [(2oD)/i)]1/²
Dengan logika yang sama bisa diterapkan sebagai cara manajemen kas perusahaan.
Contoh lanjutan
Kebutuhan kas setiap tahun adalah Rp1,2 miliar dan pemakaiannya per hari konstan. Biaya
transaksi setiap kali mengubah sekuritas menjadi kas adalah Rp50 ribu. Sedangkan tingkat
bunga yang diperoleh karena memiliki sekuritas adalah 12 persen per tahun.
Dengan menggunakan rumus persamaan persediaan di atas, maka bisa dihitung jumlah
sekuritas yang harus diubah menjadi kas sebagai berikut.
Q = [(2oD)/i)]1/²
Q = [(2.50.000.1.200.000.000) : 0,12)] 1/²
Q = 31,623 juta
Ini berarti perusahaan perlu menjual sekuritas senilai Rp31.623 juta setiap kali saldo kasnya
mencapai nol. Dengan cara tersebut, perusahaan akan meminimumkan biaya karena
kehilangan kesempatan untuk menanamkan dana sekuritas dan biaya transaksi.
2. Model Miller orr
Model manajemen kas dan persediaan Baumol berasumsi bahwa penggunaan kas yang
konstan, lalu bagaimana bila penggunaan kas per harinya tidak konstan?
Dua orang ahli manajemen keuangan Miller dan Orr merumuskan manajemen kas model
Miller dan Orr sebagai berikut.
Dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas yang bersifat acak, perusahaan perlu
menetapkan batas atas dan batas bawah saldo kas.
Bila saldo kas mencapai batas atas, perusahaan perlu mengubah sejumlah tertentu atas kas
agar saldo kembali ke jumlah yang diinginkan.
Sebaliknya, bila saldo kas menurun dan mencapai batas bawah, perusahaan perlu menjual
sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut, pemakalah menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Manajemen kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi.
Manajemen kas memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu
18
organisasi dengan menggunakan kas atau sumberdaya likuid yang dimilikinya
dengan cara yang tepat.
2. Tujuan dari manajemen kas sendiri yakini, Menyimpan seminimal mungkin saldo
menganggur, Mengurangi risiko operasional.
3. Dasar hukum yang menjelaskan tentang manajemen kas yaitu, QS. At-Taubah: 34,
dan Hadits HR. Muslim.
4. Tiga motif mengapa perusahan perlu memegang kas adalah (1) motoif transaksi, (2)
Motif berjaga-jaga, (3) Motif Sperkulasi.
5. Siklus Kas merupakan rentang waktu dari baranf dagangan diterima. Siklus kas juga
merupakan penjumlahan umur rata-rata dari persediaan ditambah peroide
pengumuplan rata-rata piutang dikurangiperiode pembayaran utang usaha.
DAFTAR PUSTAKA
19
Mardiyanto, Handono.2009. Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Grasindo
Widiasarana Indonesia.
Syahata, Husain. 2014. Akutansi Zakat: Panduan zakat Kontemporer. Jakarta: Pustaka
Progresif.
20