LP Anc
LP Anc
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di hitung
dari hari pertama haid terakhir (Depkes RI, 2005).
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh
seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang berkesinambungan
yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu terjadi nidasi pada uterus,
pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai aterm (Prawiroharjo,
Sarwono, 2005).
2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
1) Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-12
(12 minggu)
2) Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27 (15
minggu)
3) Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (13
minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
1) Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
1) Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
2) Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
3) Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda – Tanda Kehamilan
a. Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenore (terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
degraaf dan ovulasi.
b) Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle
dapat ditentukan perkiraan persalinan
2) Mual (nausea) dan muntah
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
b) Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sickness.
c) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
4) Sinkope atau pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
5) Payudara Tegang
a) Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
6) Sering miksi
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang
7) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
8) Pingmentasi kulit
a) Sekitar pipi: cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
b) Dinding Perut
(1) Strie lividae
(2) Strie nigra
(3) Linea alba makin hitam
9) Perubahan sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Puting susu makin menonjol
c) Kelenjar montgomery menonjol
d) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
10) Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
11) Varices atau penampakan pembuluh darah vena
a) Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis, dan payudara
c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat
terjalin komunikasi dengan baik.
b. Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20
sampai 30 tahun.
c. Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi
bila diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat
tersebut bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan
lingkungannya.
d. Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien.
e. Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien.
f. Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
g. Ststus perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.
h. Lama perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datang mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai
kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan,
teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai
didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual,
muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah
bengkak di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan
lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus
haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan,
terdapat sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati,
usia, sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kotrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah
mengikuti KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan
sekarang direncanakan atau tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau
penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
3. Pemeriksaan Fisik dan Pengkajian Fungsional
a. Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.
b. Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
c. Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
d. Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastric (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal
kanan dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis),
hipokondria, iliaka kiri (scibala).
e. Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau
kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
f. Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
g. Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
4. Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
a. Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
b. 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c. 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat.
d. 24 minggu – setinggi pusat.
e. 28 minggu – 3 jari diatas pusat.
f. 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px.
g. 36 minggu – 3 jari dibawah px.
h. 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
5. Menentukan Usia Kehamilan Menurut Perhitungan Tfu Secara
Leopold
a. Leopold I
1) Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
2) Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah
muka penderita.
3) Rahim dibawa ke tengah
4) Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus
Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian
apa yang di fundus.
b. Leopold II
1) Keadaan tangan pindah ke samping.
2) Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di
pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-
bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak
yang memberi rintangan terbesar.
3) Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
4) Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dlimana letaknya bagian-bagian kecil.
c. Leopold III
1) Dipergunakan satu tangan saja.
2) Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
3) Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
4) Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu
atas panggul.
d. Leopold IV
1) Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si
penderita.
2) Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian
bawah.
3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
4) Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian
terbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
a) Convergent : bagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
b) Sejajar : separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
c) Divergent : sebagian besar dari kepala masuk kedalam
rongga panggul
5) Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
6. Pemeriksaan Panggul
a. Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
1) Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
2) Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
3) Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
4) Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
5) Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)
6) Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
b. Pengukuran panggul dalam, meliputi :
1) Promotorium (N = tidak teraba)
2) Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
3) Sacrum ( N = cekung)
4) Spina ischiadica (N = menonjol)
5) Arcus pubis ( N = > 900)
7. Pemeriksan Laboratorium
a. Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air
kemih, missal : gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang
kandung kencing.
b. Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat
mendeteksi penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor
risiko dalam kehamilan maupun persalinan.
c. Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%.
(normalnya : 11 gr%).
8. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan
perkiraan persalinan.
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil,
apakah sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
b. Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum
selama kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan
peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering
kencing merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama
dan terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh
pembesaran uterus.
c. Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.
Istirahat hendaknya diadakan pula waktu siang hari.
d. Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan,
bekerja sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya
kehamilan.
e. Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang
perlu diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan
mulut, pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan
kebersihan pakaian luar dan dalam.
f. Sexual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.
10. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang
informasi.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolik.
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan
(muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
d. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penekanan atau pergeseran diafragma.
e. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada
vesika urinaria.
f. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik,
perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
g. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
h. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan,
mekanisme regulator, retensi natrium/air.
i. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
11. Intervensi Keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang
informasi.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
jam cemas berkurang/hilang.
2) Kriteria hasil : - Menerima tanggung jawab untuk
menghilangkan kecemasan, melaporkan hasil penatalaksanaan
kecemasan.
3) Intervensi :
a) Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
Rasional : mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus
dan menentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.
b) Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus,
resiko yang dalam reproduksi dan ketersediaan
tindakan/pilihan diagnosa.
Rasional : Dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan
ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress,
membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap
pilihan
c) Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
Rasional : Kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji
pemecahan situasi.
d) Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan
fisik/psikologis.
Rasional :Dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada
pasangan.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolik.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam
kebutuhan nutrisi terpenuhi.
2) Kriteria hasil : - BB Menjelaskan komponen diet seimbang
prenatal, mengikuti diet yang dianjurkan, mengkonsumsi
suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep dan menunjukkan
penambahan yang sesuai.
3) Intervensi
a) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi
dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam,
perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit.
Rasional: Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi
ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum
kehamilan
b) Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet
prenatal dan suplemen vitamin zat besi setiap hari.
Rasional : Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet
seimbang.
c) Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan
makanan dan tingkat motivasi untuk makanannya.
Rasional : Memakan bahan bukan makanan pada
kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan psikologis,
fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon
tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.
d) Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan
prenatal yang optimum.
Rasional : Ketidakadekuatan penambahan berat badan
prenatal dan atau dibawah berat badan normal masa
kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e) Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
Rasional : Mual/muntah trimester pertama dapat berdampak
negative pada status nutrisi prenatal, khususnya pada
periode kritis perkembangan janin.
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan
(muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam
kebutuhan volume cairan tubuh terpenuhi.
2) Kriteria hasil : Menurunkan keparahan mual dan muntah,
mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan
Tindakan.
3) Intervensi
a) Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
Rasional : Peningkatan kadar hormone gonadotropin
khorionik (HCG) perubahan metabolisme KH dan
penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah
pada trimester pertama.
b) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ;
ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab
lain. Untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
c) Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu,
masukan/haluran.
Rasional : Indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi.
d) Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin
dan penurunan BB setiap hari.
Rasional : Membantu dalam menentukan adanya muntah
yang tidak dapat dikontrol.
e) Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat,
makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan
makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum
bangun tidur.
f) Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah
dengan menurunkan keasaman lambung.
d. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penekanan/pergeseran diafragma.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam
pola napas efektif.
2) Kriteria hasil : - Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya
keluhan, mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan
fungsi pernafaskan.
3) Intervensi :
a) Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan
tenaga kesehatan)
Rasional : Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi
pada kira-kira 60% klien normal meskipun kapasitas vital
meningkat, fungsi pernapasan diubah saat kemampuan
difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
b) Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/
ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah
sinus, dan tuberculosis).
Rasional : Masalah lain dapat terus mengubah pola
pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c) Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan
pernapasan dan program aktivitas latihan yang realistis.
Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan
aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
Rasional : Menurunkan kemungkinan gejala-gejala
pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.
d) Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk
mengurangi masalah : mis ; postur yang baik, menghindari
merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan
menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur
bila gejala berat.
Rasional : Postur yang baik dan makan sedikit membantu
memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan
ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru
sesuai penurunan uterus gravid.
e. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada
vesika urinaria
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
jam klien dapat memahami perubahan yang terjadi.
2) Kriteria hasil : Mengidentifikasi perilaku yang dapat
menurunkan statis urin, menyebutkan tanda dan gejala yang
memerlukan evaluasi intervensi, bebas dari tanda dan gejala
infeksi.
3) Intervensi :
a) Berikan informasi tentang perubahan perkemihan
sehubungan dengan trimester ketiga.
Rasional : Membantu klien memahami alas an fisiologi dan
frekuensi berkemih dan/nokturia pembesaran uterus
trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih
mengakibatkan sering berkemih.
b) Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 –
8 gelas sehari.
Rasional : Mempertahankan tingkat cairan dan perfusi
ginjal adekuat yang mengurangi natrium diet untuk
mempertahankan status isotonic
c) Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic
dan penghilangan natrium dan diet.
Rasional : Kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan
regulator rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan,
mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
d) Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat
tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
Rasional : Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian
yang mengalami edema dependent, edema berkurang pada
pagi hari pada kasus edema fisiologi.
e) Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine
dalam waktu yang lama.
Rasional : Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom
vena cava dan menurunkan aliran vena.
f. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik,
perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
jam gangguan pola tidur dapat teratasi.
2) Kriteria hasil : - pola tidur tidak teratur
3) Intervensi :
a) Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan
dengan kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
Rasional : Membantu mengidentifikasi kebutuhan
menetapkan pola tidur yang berbeda waktu tidur malam dan
tidur siang lebih dini.
b) Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan
tidur, anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik
relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan
aktivitas tepat sebelum beristirahat.
Rasional : Ansietas yang berlebihan, kegembiraan,
ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat
mempersulit tidur.
c) Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi.
Anjurkan tidur pada posisi semi fowler.
Rasional : Pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta
organ abdomen menekan diafragma hingga membatasi
ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma menueun, membantu
mengembangkan ekspansi paru dengan optimal. 2 jam dan
dapatkan 8 jam tidur per malam.
d) Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat
Rasional : Peningkatan retensi cairan, penambahan berat
badan dan pertumbuhan janin semua memperberat perasaan
lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau
kebutuhan lain.
g. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
jam nyeri hilang/berkurang.
2) Kriteria hasil: - Tanda-tanda vital dalam batas normal, ungkapan
verbal/non verbal dari kenyamanan.
3) Intervensi :
a) Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien
Rasional : Data dasar terbaru untuk merencanakan
perawatan.
b) Kaji status pernapasan klien
Rasional : Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus
menekan diafragma, mengakibatkan dispnea khususnya
pada multigravida.
c) Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan
perubahan cara jalan.
Rasional : Lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh
hormone (relaxing-progesteron) pada sambungan pelvis dan
perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
uterus.
d) Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk
meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam
ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering
mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
Rasional : Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan
perubahan kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-
fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus, pada
saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.
e) Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan
informasi mengenai fisiologi aktivitas uterus.
Rasional : Kontraksi ini dapat menciptakan
ketidaknyamanan pada multigravida pada trimester II
maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak mengalami
ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek
perubahan progesterone pada aktivitas uterus menurun dan
kadar oksitosin meningkat.