Anda di halaman 1dari 6

Guru Pembimbing

Elda Yanti

MAKALAH
(PEMBENTUKAN SIFAT PADA ANAK)

DISUSUN

RAHMA DILA

SMA 2 NEGERI RUMBIO JAYA


KAPUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU
TAHUN 2022
PEMBAHASAN

Pengertian Pembentukan Sifat pada anak

Pembentukan sifat (Plassa). Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat
beragam. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat
membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh
setiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat
diturunkan. Dalam pembentukan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola
tertentu yang khas bagi setiap makhluk hidup. Pembentukan sifat dari induk kepada
keturunannya disebut hereditas. Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang
hereditas adalah genetika. Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-hukum
genetika adalah Gregor Johann Mendel (1822 – 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal
22 Juli 1822. Karena jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Pembentukan sifat adalah ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan
dari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk kepada anaknya. Tiap spesies
memiliki ciri-ciri tertentu yang spesifik yang hampir sama dari generasi ke generasi,
bahkan ciri ini ada sejak dulu kala. Misalnya hewan gajah mempunyai telinga yang lebar,
mempunyai gading, tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri gajah tersebut sudah
ada sejak gajah purba. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan
dari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk kepada anaknya.

Materi Genetis

Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis), misalnya
pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel
(nukleus), yaitu pada kromosom yang mengandung gen. Gen merupakan substansi hereditas
yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen mempunyai
peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya pertumbuhan
bentuk dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan sebagainya.
1. Gen
Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan
yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom. Gen-gen
terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan.
Dengan menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal
dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen
yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis
pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan.

Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benang kromosom,
masing-masing gen mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang
menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya
lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu organ namun
tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom
yang dinamakan lokus gen.
Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbol huruf
pertama dari suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf
besar dan resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil.

Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan:


T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi
t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan huruf
dobel:
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
2. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang
panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk
benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus
tersebut dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma berarti
warna, dan tin berarti badan. Definisi Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi
sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya.
Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang
membelah. Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom memanjang
dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom-
kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna, sehingga
mudah kita lihat melalui mikroskop.
3. Alel
Gen sebagai pembawa dan penentu suatu sifat atau karakter. Gen dalam tubuh yang
terletak pada kromosom tidak hanya satu, tetapi banyak. Alel adalah gen-gen yang menempati
atau terletak pada lokus yang sama pada kromosom homolognya yang mempunyai tugas
berlawanan untuk suatu sifat tertentu. Agar lebih jelas, cobalah Anda lihat Gambar 3.8 letak
alel dan gen pada kromosom.

Gambar 3.8 Letak gen dan alel pada kromosom


Surya (1984) mendefinisikan alel sebagai anggota dari sepasang gen yang memiliki
pengaruh berlawanan. Misalnya gen B memiliki peran untuk menumbuhkan karakter
pigmentasi kulit secara normal. Gen B dapat membentuk melanin karena diekspresikan
sepenuhnya pada penampakan fisik organisme. Dalam hal ini gen B menimbulkan karakter
yang dominan. Apabila gen B bermutasi maka akan berubah menjadi b, sehingga pigmentasi
kulit secara normal, tidak dapat dilakukan. Gen b menimbulkan karakter yang berbeda, yaitu
resesif. Karakter resesif ini menumbuhkan karakter albinisme (tidak terbentuk melanin).
Contoh yang lainnya, misalnya:
1. K alelnya k, untuk rambut keriting dan lurus.
2. H alelnya h, untuk kulit hitam dan putih dan sebagainya.
Sedangkan alel ganda (multiple alelo murphi) adalah beberapa alel lebih dari satu gen
yang menempati lokus sama pada kromosom homolognya. Pengaruh alel ganda pada
organisme dapat ditemukan pada tempat-tempat berikut.

1. Golongan Darah pada Manusia

Golongan Darah Alel Genotif

A |A |A|A dan |A |O

B |B |B|B dan |B |O

AB |A,|B |A |B

O |O |O |O

2. Rambut pada Segmen Digitalis Jari Tangan Manusia

GENOTOP FENOTIPE
E

H1 Rambut pada semua/empat jari-jari

H2 Rambut pada jari kelingking, manis, dan


tengah

H3 Rambut pada jari manis dan tengah


H4 Rambut pada jari manis

H5 Rambut tidak ada pada semua jari

2.3 Hereditas Menurut Mendel


Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel telah melakukan percobaan dengan
membastarkan tanaman-tanaman yang mempunyai sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah
tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Alasannya tanaman tersebut mudah melakukan
penyerbukan silang, mudah didapat, mudah hidup atau mudah dipelihara, berumur pendek
atau cepat berbuah, dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis-jenis yang memiliki
sifat yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut, misalnya: warna bunga (ungu atau
putih), warna biji (kuning atau hijau), warna buah (hijau atau kuning), bentuk biji (bulat atau
kisut), sifat kulit (halus atau kasar), letak bunga (di ujung batang atau di ketiak daun), serta
ukuran batang (tinggi atau rendah).

Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai berikut:


1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang
mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang sama dengan hibrid
yang lain dari spesies yang sama.
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara teratur
dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada faktor-faktor
tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke genera
berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi yang logis,
maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak
persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam
keturunan.

Anda mungkin juga menyukai