Anda di halaman 1dari 81

INDIKATOR MUTU KLINIK

&
INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN
DR.V. EVITA SETIANINGRUM,MPH
presentation title

2
INTRODUCTION

Pengaturan Indikator Mutu digunakan sebagai acuan bagi pemerintah


pusat, pemerintah daerah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi,
Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan UTD dalam
pelaksanaan pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan kesehatan sesuai
dengan Indikator Mutu yang ditetapkan.

Sampai dengan saat ini terdapat beragam definisi mengenai mutu


pelayanan kesehatan. Salah satu definisi yang digunakan, mutu pelayanan
kesehatan adalah tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat
yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai
dengan standar pelayanan, dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini,
serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien.
3
DIMNESI MUTU
• Dimensi mutu pelayanan kesehatan di Indonesia disepakati mengacu pada tujuh dimensi yang
digunakan oleh WHO dan lembaga internasional lain, yaitu sebagai berikut:
• 1. Efektif: menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada masyarakat.
• 2. Keselamatan: meminimalkan terjadinya kerugian (harm), termasuk cedera dan kesalahan medis
yang dapat dicegah, pada pasien-masyarakat yang menerima pelayanan.
• 3. Berorientasi pada pasien/pengguna layanan (people-centred): menyediakan pelayanan yang
sesuai dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.
• 4. Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan kesehatan.
• 5. Efisien: mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mencegah pemborosan
termasuk alat kesehatan, obat, energi dan ide.
• 6. Adil: menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis kelamin, suku, etnik,
tempat tinggal, agama, dan status sosial ekonomi.
• 7. Terintegrasi: menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasilitas pelayanan kesehatan
dan pemberi pelayanan, serta menyediakan pelayanan kesehatan pada seluruh siklus kehidupan.
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN
KESEHATAN
1.INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK
2. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN
PASIEN (SKP)
INDIKATOR MUTU KLINIK
24 CONTOH DOKUMEN TELUSUR KKT

pre
sen
tati
on
title
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
IMPLEMENTASI PATIENT SAFETY DALAM
AKREDITASI

• PERMENKES NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PATIENT SAFETY

• Pengaturan Keselamatan Pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas


pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan
yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.

bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,


dibutuhkan tindakan yang komprehensif dan responsif terhadap
kejadian tidak diinginkan di fasilitas pelayanan kesehatan agar
kejadian serupa tidak terulang kembali;
DEFINISI
• Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

• 2. Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien.
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN DILAKUKAN
MELALUI PEMBENTUKAN SISTEM PELAYANAN YANG
MENERAPKAN:

7 LANGKAH
7 STANDAR 6 SASARAN
MENUJU
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN
PASIEN PASIEN
PASIEN
7 STANDAR KESELAMATAN PASIEN

1. HAK PASIEN
2. MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGA
3. KESELAMATAN PASIEN DAN KESINAMBUNGAN PELAYANAN
4. PENGGUNAAN METODA PENINGKATAN KINERJA UNTUK MELAKUKAN EVALUASI
DAN PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN
5. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN
6. MENDIDIK STAF TENTANG KESELAMATAN PASIEN
7. KOMUNIKASI MERUPAKAN KUNCI BAGI STAF UNTUK MENCAPAI KESELAMATAN
PASIEN
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tidak ada kesalahan Kepatuhan


identitas pasien pelaksanaan standar
100% 100%

Kepatuhan
Tidak terjadi pasien
pelaksanaan PPI
Jatuh 100%
Petugas 100%

. Penyampaian nilai Tidak terjadi


kritis laboratorium kesalahan
100% pemberian obat
7 LANGKAH MENUJU
KESELAMATAN PASIEN

• 1. MEMBANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN


• 2. MEMIMPIN DAN MENDUKUNG STAFF
• 3. MENGINTEGRASIKAN AKTIFITAS PENGELOLAAN RESIKO
• 4. MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN
• 5. MELIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN
• 6. BELAJAR DAN BERBAGI PENGALAMAN TENTANG KESELAMATAN
PASIEN
• 7. MENCEGAH CEDERA MELALUI IMPPLEMENTASI SISTEM
KESELAMATAN PASIEN
• Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi:
• a. Kondisi Potensial Cedera (KPC);
• b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
• c. Kejadian Tidak Cedera (KTC); dan
• d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).

• Kondisi Potensial Cedera (KPC) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
• Kejadian Nyaris Cedera (KNC) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan
terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
• Kejadian Tidak Cedera (KTC) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
• Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
merupakan Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
55

SENTINEL

• Kejadian sentinel sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan suatu


Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang mengakibatkan kematian, cedera
permanen, atau cedera berat yang temporer dan membutuhkan intervensi
untuk mempetahankan kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang tidak
terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien.
56

• Kejadian sentinel yang berdampak luas/nasional dilaporkan sesegera mungkin paling


lama 1 (satu) jam setelah diketahuinya kejadian sentinel.
• (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara lisan melalui media
telepon kemudian dilengkapi dengan laporan tertulis.
• (3) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat rahasia tanpa menyebutkan
identitas pasien dan tenaga kesehatan pemberi pelayanan kesehatan.
• (4) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
• a. lokasi kejadian;
• b. kronologis kejadian;
• c. waktu kejadian;
• d. akibat kejadian; dan
• e. jumlah pasien yang mengalami kematian atau cedera berat akibat kejadian
sentinel
57

CONTOH FORM PELAPORAN IKP


• https://bit.ly/LapInsiden
MITIGASI RESIKO
71

PETUNJUK TEKNIS IKP

https://www.youtube.com/watch?v=01jEx-EeotI&t=4s

https://www.youtube.com/watch?v=01jEx-EeotI

https://www.youtube.com/watch?v=x3ib-
JTg32U&t=157s

https://www.youtube.com/watch?v=wQfIIr-PQj4&t=1s

https://www.youtube.com/watch?v=PC7_xf2EGf8&t=24
2s
72

ASPAK

• ASPAK adalah suatu aplikasi berbasis web yang menghimpun data dan
menyajikan informasi mengenai sarana, prasarana, dan alat kesehatan pada
fasilitas pelayanan kesehatan. ASPAK dapat memaparkan atau menyajikan
informasi ketersediaan dan pemenuhan terhadap sarana, prasarana dan alat
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai standar yang berlaku.
PERSYARATAN MINIMAL PERALATAN KLINIK

Anda mungkin juga menyukai