November 2020
e-ISSN:2502-8294 Hal: 93-109
Abstrak
Islam adalah agama damai yang senantiasa mengajarkan kasih sayang
Kata kunci: serta mengajarkan kebaikan dalam menjalani kehidupan. Perbedaan
pendapat merupakan suatu hal biasa dalam ranah islam moderat karena
Komunikasi, Islam didasari pada hukum dan pemikiran yang majemuk. Akan tetapi,
Moderat, Media mengkomunikasikan hukum dan pemikiran yang majemuk di era new
media memiliki tantangan sendiri, karena pesan yang disampaikan tidak
Baru selalu dimaknai sama oleh penerima pesan. Komunikasi islam intoleran
berkembang pesat di new media dengan cara perdebatan dalam
mendasari hukum dan pemikiran yang tunggal. Analisis Framing
sebagai pembuka komunikasi antara konten narasi dan realitas dalam
new media. Komunikasi islam moderat di new media dalam
“pemberitaan” masih banyak tidak bersandar pada pemberitaan
jurnalisme damai yang berakibat pada sebuah perpecahan dalam
komunikasi dan perdebatan yang tidak mengarah pada subtansi
keislaman, ini juga di perkuat dengan konten-konten pembangunan
opini publik yang bertentangan dengan islam yang mengajarkan
kedamaian seperti ceramah dengan marah-marah, memberikan hukum
seoalah-olah di masa perang dan islam merasa di diskriminasi.
Keywords:
. Abstract
Communication, Islam is a religion of peace and which always teaches compassion and
Moderate islamic, teaches goodness in living life. Differences of opinion are common in
the realm of moderate Islam because they are based on multiple laws
New Media and thoughts. However, communicating pluralistic laws and thoughts in
the new media era has its own challenges, because the message
conveyed is not always interpreted the same by the recipient of the
message. Because intolerant Islamic communication is growing rapidly
in new media using debate it the basis of a single law and thought.
Framing analysis as a communication opening between narrative
content and reality in new media. Moderate Islamic communication in
new media in "news" still mostly does not rely on peaceful journalism
reporting which results in a split in communication and debate that does
not lead to Islamic substance, this is also strengthened with content
building public opinion that is contrary to Islam which teaching peace is
like preaching in anger, giving the law as if it were in times of war and
Islam feels discriminated against.
(radikal dan intoleran) yang menjadikan new negara “khilafah islamiyah” dengan
media sebagai jalan utama komunikasi berbagai gerakan seperti, politik islam,
dakwahnya semakin lama semakin organanisasi masyarakat islam, pemurnian
menggerus peradaban islam yang telah lama ajaran islam melalui perkembangan
dibangun oleh pendiri bangsa ini, teknologi new media. Indikator kekerasan
komunikasi dakwah yang santun dan yang dianut kelompok islam radikal ini
menyejukkan bagi semua mahkluk tuhan terlihat dari pembentukan paramiliter dalam
mulai kalah dengan kelompok islam keras organisasi, sifat represif dan tanpa
yang akif di new media. Komunikasi kompromi dengan lawan atau kelompok
dakwah yang moderat di Indonesia hari ini lain.
mencari nafas baru untuk ikut serta
Dengan perkembangan new media ini
membentuk opini publik di masyarakat,
fenomena saling menghujat, pertengkaran
khususnya antar pemeluk agama islam. dan caci maki antar umat islam semakin
Karena hari ini di kehidupan new media
tidak bisa dibendung. Hal ini juga berimbas
tidak lagi sulit menememukan kelompok
pada kontruksi berfikir generasi muda yang
islam yang saling berbenturan dan
berbuah pada tingkah laku yang nya yang di
berhadapan secara langsung terabadikan di
dasarkan pada perkembangan dan
new media. penyebaran islam non moderat yang terus
Radikalisme memiliki arti yang banyak berjalan lancar di new media. Jika hal ini
dan luas. Radikalisme juga bermakna dibiarkan akan berdampak pada lunturnya
sebagai kelompok atau individu yang budaya keislaman yang telah di tanamkan
bersifat eksklusif, dan beranggapan oleh Walisongo dan pendiri bangsa sebagai
kelompoknya benar dan kelompok lain salah islam yang moderat berdasarkan etika
secara (ideologi dan ajaran). Radikalisme, (akhlak) yang menjadi keunggulan islam
kekerasan dan ekstrimisme menjadi jalan yang di miliki oleh nusantara. Maka menjadi
yang sering dipilih oleh kelompok- sangat relevan ketika menelaah peran
kelompok ini untuk menabrak ideologi atau komunikasi islam moderat di new media
faham orang yang tidak sependapat. Dalam yang mayoritas di duduki oleh kaum
kajian komunikasi radikalisme ini yang millenial yang kehidupan sehari-harinya
dimaksud adalah radikalisme islam di berkiblat pada perkembangan informasi di
Indonesia yang mencoba untuk mendirikan new media.
New media menjadi jalan kemajuan Kedua, memetakan metode baru dalam
teknologi komunikasi dan informasi di menjalin hubungan antara jurnalis, cerita
zaman modern, kemajuan ini juga atau kasus, sumber yang dibuat dan
bersanding dengan pola komunikasi islam konsekuensi dari bentuk jurnalisme yang
dalam penyebaran pemahaman dan ideologi dipakai, dimana ada sebuah intervensi etika
islam moderat dan non moderat di dalam atau kode etik jurnalistik dalam
new media. Sedangkan media massa adalah menjalankanya. Ketiga, membangun
media komunikasi yang melakukan kesadaran atas pentingnya anti kekerasan
penyebaran informasi secara massa dan yang diimplementasikan pada kegiatan
4 5
dapat diakses oleh masyarakat. Perbedaan jurnalis baik reporter atau editor.
terbesar dalam media massa dan new media
B. Metode Penelitian
adalah masyarakat memiliki komunikasi
Metode penelitian ini adalah
langsung dan bersifat timbal balik
deskriptif kualitatif, dengan menggambarkan
(feedback) dalam memberikan informasi dan
secara perinci sebuah penelitian yang di
pemberitaan.
harapakan dapat mengungkapkan secara
Pemberitaan media massa atau online terang data-data yang mendukung tentang
menjadi penguatan opini masyarakat yang dasar bagaimana tantangan islam moderat di
berkembang di dalam media sosial. Karena new media. Metode deskriptif diartikan
kekuatan jurnalis yang mencari, menulis dan sebagai pemecahan masalah yang diteliti
menginforamasikan harus sesuai dengan dan digambarkan atau dilukiskan dalam
koridor jurnalisme damai dalam keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-
permasalahan konflik. Ada tiga hal utama fakta objektivitas data yang lapangan yang
dalam menjalankan jurnalisme damai yaitu : tampak. Mendeskripsikan fakta-fakta pada
Pertama, mempunyai wawasan yang luas tahap pertama melihat usaha mengemukakan
dalam menganalisa dan melihat dampak gejala-gejala dan hambatan secara dini dan
buruk dari sebuah konflik, serta lengkap di dalam aspek yang diteliti.
meyampaikan dan mentransformasikan
Peniltian deksriptif adalah jenis
dengan narasi yang berimbang dan damai.
mengenai kejadian untuk menggambarkan
4
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi
Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
5
Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta ; Kencana, Lynch & Goldrick, Peace Juornalism,
2006). hlm : 7 (Gloucestershire: Howthorn Press, 2009) hlm 545
online yang dan memiliki bentuk dalam media. Kelompok islam non moderat
pemberitaan online menjadi suatu dasar (radikal dan intoleransi) memainkan new
berfikir kebenaran yang dilakukan oleh media dan membuat pemberitaan online
kelompok yang di anggap sesuai dengan yang tidak sesuai dengan idealisme
ideologi yang di anutnya. jurnalistik.
Narasi dan kebebasan berkomunikasi di Analisis framing ini tidak akan lepas dari
media sosial membuat perbedaan sudut background penceramah, nama channel,
pandang tidak bisa di tinggalkan. Akan subscriber, komentar, jumlah penonton dan
tetapi penyebaran dan narasi yang dibangun efek yang ditimbulkan. Pada Khilafah
untuk saling menyalahkan, mencaci maki channel memiliki Playlist yang di
orang yang tidak sesuai dengan dirinya, kategorikan (Hijrah series, Melek sejarah
secara (keyakinan, ideologi dan kelompok) islam, majelis khilfah channel dan khilafah).
yang berefek pada aspek konflik yang terus Pada channel ini tokohnya ada Ust. Felix
terjadi di masyarakat maya. Siauw, KH. Rokhmat Labib dan KH. Hafidz
Abdurrahman memberikan ceramah yang
Channel Youtube, News Khilafah
berkaitan dengan perjuangan khilafah dari
Channel, Fokus Khilafah Channel dan
sisi para tokoh yang meguasai topik-topik
Khilafah Channel merupakah channel yang
tertentu. Dalam channel ini para tokohnya
di bangun atau berafiliasi dengan “Media
mencoba untuk menyasar kaum muda
Dakwah Islam Kaffah” menjadi katogori
dengan tokoh felix siauw yang mendekat
yang masuk dalam penelitian artikel ini.
pada sosok anak mudanya.
Tiga channel ini dipilih karena masuk dalam
tiga kategori yang sudah di jelaskan di atas. News Khilafah channel ini lebih
Tiga channel ini masih memiliki tokoh mengfokuskan kegiatan-kegiatan para tokoh
utama yang terus mencoba menawarkan dan pejuang HTI yang berkiprah, seperti
ceramah agama yang secara terang-terangan pada taglinknya channel ini, hadirnya Ust.
masih terus berkembang sampai pada saat Zulfikri Ali dari Sumatra Barat yang
ini menawarkan ideologi khilfahnya. Media mengisi ceramah di Monas pada acara 212.
salah organisasi yang telah di resmi Dalam channel masih sangat melekat ucapan
bubarkan oleh pemerintah Indonesia pada dan semengat menegakkan khilfah yang
tahun 2017 ini masih aktif membuat konten secara terang-terangan. Begitu juga dalam
dan narasi dalam membangun negara islam judul videonya masih memakai label “Jubir
dengan tokoh-tokoh yang masih sama HTI : pilihannya diam atau lawan”, “tetap
dengan pejuang Hizbut Tahrir Indonesia melawan rezim, rezim takut islam”.
(HTI). Narasinya yang dibangun memang memiliki
semangat yang sama dalam menjalankan
misi untuk merubah tatanan negara sesuai
dengan dasar Negara Kesatuan Republik kehidupan new media. Relasi agama dan
Indonesia (NKRI) dengan negara media memiliki empat unsur, similarity,
berdasarkan khilafah islamiyah yang begitu distinction, mediatiside, artikulasi.11
besar menguasai new media dalam
Similarity berkaitan dengan kesamaan
menyebarkan dan menjalankan ideologinya.
dalam kehidupan nyata dan media dalam
Fokus khilafah channel dalam agama dan media. Keduanya mencoba untuk
deskripsinya adalah sebuah media yang menggambarkan melalui simbol dan
terpercaya mengungkap fakta dan realita, kehidupan agama yang lekat dengan simbol-
perang opini dan ideologi lengkap dan simbol agama seperti tempat ibadah dan
mendalam dalam persepktif islam. Channel kehidupan beragama. Simbol agama ini
ini lebih di fokuskan dalam untuk ditanyangkan kepada masyarakat
memperjuangkan ideologinya dengan logo melalui jembatan media. Media juga
“FOKUS media perjuangan islam”. menampilkan simbol-simbol yang
Perjalanan channel ini juga aktif sudah lama mengharuskan penonton melihatnya sebagai
dalam jejaknya tercatat sejak mei 2018. kebenaran yang di komunikasikan kepada
Channel ini juga memakai tagline “Islam, para penonton atau khalayak media.
Khilafah dan Tudingan Radikalisme, fokus
Distinction, lebih berfokus pada
Ust. Ismail Yusanto” pada video yang
pertentangan agama dan media. Media atau
menjadi tagline ini juga mempunyai
new media sebagai jembatan dalam
deskripsi yang begitu panjang tentang sudut
pendangkalan nilai-ilai agama saat media
pandang khilafah yang mencoba terus di
masuk dalam ranah ritual, maupun kegiatan
tawarkan dari berbagai persepsi akademisi,
agama lainya. Pertentangan new media dan
sejarah dan gagasan.
agama lazim terjadi mengingat misi dari hal
New media di dalamnya tidak lepas dari mengutamakan misi ideologi dan doktrin
kehidupan masyarakat yang begitu erat yang berbeda diantara keduanya yang bisa
kaitanya dengan kehidupan nyata hari ini, memisahkan keduanya. Distinction
tak terkecuali pada bidang agama. Pada era berlawanan dengan mediatside, relasi ketika
globalisiasi dan era media sosial ini relasi ini memperlihatkan jika sebuah agama dan
antara agama sangat tidak bisa dipisahkan
11
dengan konten dan yang lahir dalam Stewart M Hoover, Religion In Media
Age, (London: Routledge, 2006)
contoh dalam channel fokus khilafah yang Media memiliki kekuatan komunikasi
menjadi tagline nya adalah video “Benarkah yang bisa menggerakkan opini publik atau
Ide Khilafah Radikal” dengan pembukaan “kontruksi realitas”. Prinsip dasar new
dalam videonya (PERANG OPINI media dan media sosial memproduksi
Ideologi). Kata-kata perang dalam kembali sesuatu yang terjadi di dalam
perjalanan kosa kata bahasa Indonesia kehidupan masyarakat dengan sebuah
menjadi hal yang yang sangat menakutkan, penegasan dari berbagai pihak dalam
karena kosa kata dan budaya indonesia di membangun komunikasi yang memberikan
bentuk dalam tataran high contex culture penguatan dengan mengkontruksi realitas.
yang lebih mengedepankan perkataan yang Tampilan media tidak lain adalah cara untuk
santun dan beretika dari pada kata-kata yang memproduksi realitas-realitas sosial masa
mencoba memberikan pesan yang garang lalu yang dihadirkan kembali di dalam new
seperti perang. media.