Anda di halaman 1dari 15

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi Toko Secara Umum

Definisi toko adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat berusaha,


tempat menjual barang dan jasa yang menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.
Pengertian toko itu sendiri adalah salah satu public space yang dipergunakan sebagai
tempat berbisnis yang sifatnya sendiri adalah sebagai aktifitas memajang,
menyimpan dan menjual, juga sebagai area pertemuan antara pengusaha dengan
konsumen yang mampu membuat keuntungan bagi pengelola maupun pemiliknya.

B. Definisi Toko Secara Khusus

House of Zakka merupakan kategori variety shop yang menjual berbagai


jenis produk seperti aksesoris dan kebutuhan rumah kepada konsumennya. House of
Zakka terletak di sebuah area perbelanjaan di pusat kota, tepatanya di Botani Square
yang merupakan mall terbesar dan terkemuka di Kota Bogor

C. Sejarah Toko

Perdagangan merupakan pendorong utama timbulnya toko. Perdagangan itu

sendiri timbul karena beberapa hal, diantaranya yaitu :

• Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan beraneka ragam jenisnya.

• Adanya perbedaan kecakapan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

• Letak geografis dimana manusia itu hidup.


• Latar belakang kemajuan pendidikan, kebudayaan, perhubungan dan bidang
teknik dan pertumbuhan penduduk. (Atep Adya Barata, 1995: hal. 19)
• Perdagangan dilakukan pertama kali dengan melakukan pertukaran barang
dengan barang (barter). Kemudian berkembang menjadi pertukaran dengan kulit
binatang, emas, perak yang dikenal dengan sebutan mata uang logam. (Barata,
1995: hal.25-26)
• Toko berasal dari kata pusat perbelanjaan. Pertumbuhan populasi dan kemajuan
jaman membuat orang - orang menggabungkan toko - toko di dalam satu gedung
atau area. Pada abad ke-19 di Perancis, arcade diciptakan, yaitu sebuah jalan
yang dipenuhi oleh beberapa toko yang berbeda

D. Interior Toko

1. Standarisasi Interior

a. Penataan Retail

Penataan sirkulasi mal biasanya hanya memiiki satu koridor, maka


diharapkan semua retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua retail
memiliki nilai - nilai komersial yang sama. Berdasarkan Pickard (2002:335)
dijelaskan kompleksitas kegiatan yang terjadi pada suatu retail adalah sebagai
berikut :

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa display area


atau ruang pajang merupakan fokal poin yang menjadi daya tarik terhadap
konsumen dan dituntut juga akses untuk barang dan pengelolaan yang tidak
mengganggu aktivitas utama.
b. Komposisi Ruang Penjualan

Pada umumnya sebuah pertokoan dapat dibagi menjadi dua area


berdasarkan pemakaiannya, yaitu :
• Ruang non penjualan (non selling area), meliputi : ruang-ruang yang
berhubungan dengan pelayanan konsumen (customer service), proses
memasukkan dan menukarkan barang dagangan dan aktivitas pengelola dan
karyawan.
• Ruang pajang barang dagangan (display), tempat terjadinya interaksi antara
konsumen dengan penjual. Ruang ini juga disebut selling area. Sementara
untuk orientasi ruang-ruang dalam mall, berdasarkan kepuasan pelanggan
dan produktivitas karyawan, ada empat pendekatan umum menempatkan
ruangruang penjualan, diantaranya :
o Sandwich Approach, keterbatasan sistem ini adalah tidak efisiennya bagi
pelanggan dan karyawan ke lantai tertentu dalam hubungannya untuk
melakukan kegiatan non selling area.
o Core Approach, dengan menempatkan non selling area ke pusat core,
arus kedatangan barang bercampur dengan kegiatan penunjang dalam
selling
area.

o Peripheral Approach, pada metode ini telah dilakukan penanganan


barang-barang dagangan tanpa mengganggu kegiatan penunjang. Area
non selling diletakkan mengelilingi area penjualan.
o Annex Approach, pada metode ini semua kegiatan non-penjualan
dikelomp okkan menjadi satu dan diletakkan terpisah dengan daerah
penjualan.
2. Standarisasi Furniture

a. Wall Display dan Meja Kasir

b. Rak display

3. Standarisasi Utility

a. Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu


pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan buatan dapat dihasilkan dari
lampu yang dipasang di area toko, sedangkan pencahayaan alami yang
terbaik adalah cahaya langit (bukan sinar langsung) namun intensitasnya
tidak bisa ditebak karena tergantung kondisi alam.

Pencahayaan alami dalam pusat perbelanjaan mengikuti kriteria


sebagai berikut :
• Pencahayaan alami pada pusat perbelanjaan sebaiknya diterapkan
terutama pada pagi hingga sore hari untuk menekan biaya konsumsi
energi lampu.
• Pencahayaan alami yang paling sering digunakan dalam pusat
perbelanjaan adalah pencahayaan alami pada atrium (void) dengan
menggunakan skylight sehingga jugamemberi kesan luas dengan
pencayhayaan yang optimal di siang hari.
• Massa memanjang Timur-Barat lebih efektif untuk memasukkan
cahaya alami, sementara massa berbentuk lingkaran digunakan untuk
memasukan cahaya secara lebih merata.
• Adaptasi bentuk bangunan terhadap pencahayaan alami seperti bentuk
yang ramping, void, fasad yang miring, fasad yang ditonjolkan atau
bentuk segitiga yang memungkinkan cahaya masuk dari kedua sisi
bangunan.

b. Sistem Penghawaan

Proses penyediaan udara segara ke dalam ruangan dan pengeluaran


udara kotor dari suatu ruangan tertutup baik alamiah maupun mekanis.
Ventilasi alam dalam ruang interior bangunan terjadi akibat adanya
perbedaan tekanan udara maupun temperaturnya. Ventalisi diperlukan demi
kesehatan dan untuk menghilangkan udara yang mampat dan bau dari
dalam ruang interior dipengaruhi oleh bentuk geometri bangunan daripada
kecepatan angin . ventilasi alam dalam ruang interior bangunan terjadi
akibat adanya perbedaan tekanan udara maupun temperaturnya. Pola aliran
udara dipengerahui oleh bentuk geometri bangunan daripada kecepatan
angin.
Penghawaan mempengaruhi kenyamanan aktivitas penghuninya.
Penghawaan akan menyimbangkan kadar oksigen yang ada pada suatu
ruangan.penghawaan juga berpengaruh pada kesehatan manusia.

Macam penghawaan:
• Cross ventilation system (sistem ventilasi silang)

• Ventilasi bawah

• Ventilasi atap

• Barier system (Tanaman pada sisi rumah)

• Elemen air

• Plafon

Sistem penghawaan dapat dibagi menjadi dua, diantaranya :

• Sistem Penghawaan Alami

Sistem penghawaan alami adalah suatu sistem penghawaan yang


memanfaatkan hembusan angin dan iklim sekitar untuk penghawaannya
atau tanpa bantuan alat.

• Sistem Penghawaan Buatan

Penghawaan pada suatu Mall (Pusat Perbelanjaan) dapat diatur


oleh Air Conditioner atau biasa disebut dengan AC. Suhu yang biasanya
digunakan 18-20 derajat celcius. Penggunaan AC biasanya digunakan
pada Mall dan Plaza yang biasanya cenderung terdiri dari bangunan
tunggal.

4. Standarisasi Warna

Terdapat beberapa standar internasional yang mengatur warna dengan kode


– kode tertentu, diantaranya :

a. Red Green Blue (RGB)


RGB adalah suatu model warna yang terdiri atas 3 buah warna: merah (Red),
hijau (Green), dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk
menghasilkan bermacam-macam warna. Kegunaan utama model warna RGB
adalah untuk menampilkan citra / gambar dalam perangkat elektronik, seperti
televisi dan komputer, walaupun juga telah digunakan dalam fotografi biasa.
Sebelum era elektronik, model warna RGB telah memiliki landasan yang kuat
berdasarkan pemahaman manusia terhadap teori trikromatik.

RGB merupakan model warna yang bergantung kepada peranti: peranti


yang berbeda akan mengenali atau menghasilkan nilai RGB yang berbeda,
karena elemen warna (seperti fosfor atau pewarna) bervariasi dari satu pabrik
ke pabrik, bahkan pada satu peranti setelah waktu yang lama. Model warna ini
merupakan model warna yang paling sering dipakai. Contoh alat yang
memakai mode warna ini yaitu TV, kamera, pemindai, komputer, dan kamera
digital.
Kelebihan model warna ini adalah gambar mudah disalin / dipindah ke
alat lain tanpa harus di-convert ke mode warna lain, karena cukup banyak
peralatan yang memakai mode warna ini. Kelemahannya adalah tidak bisa
dicetak sempurna dengan printer, karena printer menggunakan mode warna
CMYK, sehingga harus diubah terlebih dahulu. RGB merupakan model warna
aditif, yaitu ketiga berkas cahaya yang ditambahkan bersama-sama, dengan
menambahkan panjang gelombang, untuk membuat spektrum warna akhir.

b. Cyan Magenta Yellow Key / Black (CMYK)

Cyan Magenta Yellow Key / Black atau sering disingkat sebagai CMYK
adalah proses pencampuran pigmen yang lazim digunakan percetakan. Tinta
process cyan, process magenta, process yellow, process black dicampurkan
dengan komposisi tertentu dan akurat sehingga menghasilkan warna tepat
seperti yang diinginkan. Bahkan bila suatu saat diperlukan, warna ini dengan
mudah bisa dibentuk kembali.
Sistem CMYK juga digunakan oleh banyak printer kelas bawah karena
keekonomisannya. CMYK (adalah kependekan dari cyan, magenta,
yellowkuning, dan warna utama/key (black-hitam), dan seringkali dijadikan
referensi sebagai suatu proses pewarnaan dengan mempergunakan empat
warna) adalah bagian dari model pewarnaan yang sering dipergunakan dalam
pencetakan berwarna. Namun ia juga dipergunakan untuk menjelaskan proses
pewarnaan itu sendiri. Meskipun berbeda-beda dari setiap tempat pencetakan,
operator surat khabar, pabrik surat khabar dan pihak-pihak yang terkait, tinta
untuk proses ini biasanya, diatur berdasarkan urutan dari singkatan tersebut.
Model ini, baik sebagian ataupun keseluruhan, biasanya ditimpakan
dalam gambar dengan warna latar putih (warna ini dipilih, dikarenakan dia
dapat menyerap panjang struktur cahaya tertentu). Model seperti ini sering
dikenal dengan nama "subtractive", karena warna-warnanya mengurangi
warna terang dari warna putih.
Dalam model yang lain "additive color", seperti halnya RGB (Red-
Merah, Green-Hijau, Blue-Biru), warna putih menjadi warna tambahan dari
kombinasi warna-warna utama, sedangkan warna hitam dapat terjadi tanpa
adanya suatu cahaya. Dalam model CMYK, berlaku sebaliknya: warna putih
menjadi warna natural dari kertas atau warna latar, sedangkan warna hitam
adalah warna kombinasi dari warna-warna utama. Untuk menghemat biaya
untuk membeli tinta, dan untuk menghasilkan warna hitam yang lebih gelap,
dibuatlah satu warna hitam khusus yang menggantikan warna kombinasi dari
cyan, magenta dan kuning.

c. Hue Saturation Value (HSV)

HSV mendefinisikan warna dalam terminologi Hue, Saturation dan


Value. Keuntungan HSV adalah terdapat warna-warna yang sama dengan
yang ditangkap oleh indra manusia. Sedangkan warna yang dibentuk model
lain seperti RGB merupakan hasil campuran dari warna-warna primer. Model
HSV, pertama kali diperkenalkan oleh A.R Smith pada tahun 1978,

5. Elemen Estetis

a. Tekstur
Tekstur merujuk pada permukaan taktil pada sebuah objek. Tekstur
memiliki dua bentuk – tekstur visual dan aktual. Tekstur visual merujuk pada
tekstur yang bisa dilihat oleh mata. Dengan kata lain, tekstur visual hanya bisa
didapatkan oleh seseorang dengan melihatnya. Efek ini biasanya bisa ditemukan
pada pola-pola yang ada di ruangan. Tekstur aktual atau taktil bisa dilihat dan juga
diraba dan memiliki karakteristik tiga dimensi.

B. Pola
Pola memiliki fungsi untuk menambah daya tarik ruangan. Pola diciptakan
dari penggunaan desain yang repetitif dan bisa ditemukan pada wallpaper,
furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki berbagai tipe seperti contohnya
garisgaris, geometris, organik, motif, dan print. Saat menambahkan pola,
sebaiknya pertimbangkan ukuran dan gaya ruangan. Jangan terlalu banyak
menambahkan pola di ruangan yang kecil agar ruangan tidak terkesan berlebihan.
Pola juga dapat menciptakan garis-garis vertikal dan horizontal yang dapat
digunakan untuk menambah kesan luas pada ruangan. Pola-pola kompleks yang
terdiri dari warna dan garis kontras cocok digunakan pada dinding dan dapat
membuat ruangan terlihat lebih hidup. Pola dengan ukuran besar dapat terlihat
menarik di ruangan yang luas dan bisa menjadi sesuatu yang dapat menarik
perhatian di dalam ruangan.Pola juga dapat menggambarkan karakter.

a. Garis

Garis horizontal, vertikal, dan dinamis bisa membantu membentuk


ruangan dan “memandu” pandangan. Menciptakan garis menggunakan
furnituredan objek-objek serta desain struktural di dalam ruangan dapat
membentuk harmoni, kesinambungan, dan kontras.
b. Bentuk

Bentuk fisik dari segala sesuatu yang ada di dalam ruangan adalah
bentuk yang memiliki volume atau tiga dimensi. Bentuk biasanya terdiri dari
bentuk geometris dan natural. Bentuk geometris biasanya terdapat pada garis-
garis yang menonjol dan sudut-sudut, serta terlihat seperti buatan manusia.
Sebaliknya, bentuk natural adalah bentuk-bentuk organik yang dibuat oleh
alam sehingga bentuknya lebih asimetris. Bentuk bisa berupa objek-objek
terbuka atau tertutup.
Hal lain yang harus dipertimbangkan dari bentuk adalah proporsi dan
skala ruangan yang dibandingkan dengan objek di dalamnya. Menambahkan
bendabenda dengan bentuk yang serupa akan mencipatakan harmoni dan
keseimbangan, sedangkan menambahkan terlalu banyak bentuk yang berbeda
akan terasa membingungkan. Sebuah ruangan akan terlihat lebih nyaman jika
bentuk yang dominan diduplikasikan pada benda-benda kecil di dalam ruangan
tersebut.
c. Pencahayaan

Baik natural atau buatan pencahayaan adalah aspek yang sangat penting
,pada sebuah ruangan. Tanpa pencahayaan, elemen-elemen lain tidak akan bisa
menunjukkan seluruh potensinya. Pencahayaan bisa dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu pencahayaan sesuai fungsinya (task lighting) , pencahayaan
untuk aksen (accent lighting),dan pencahayaan untuk menambah suasana
(mood lighting).

f. Warna
Warna memiliki kemampuan untuk membangun suasana, menonjolkan
fitur ruangan, serta memberikan ilusi luas ruangan. Psikologi warna tidak boleh
dipandang sebelah mata, dan warna bisa memunculkan kenangan dan mengubah
emosi dengan menstimu lasi respons fisik dan psikologis dari tubuh pengguna
ruang tersebut.

E. Gaya

1. Modern
Gaya modern adalah gaya desain yang simple, bersih, fungsional,stylish dan
selalu mengikuti perkembangan jaman yang berkaitan dengan gaya hidup
modern yang sedang berkembang pesat. Gaya hidup modern ditopang oleh
kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan
didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang.

Arsitektur modern memiliki ornamen yang sangat minim. Pada arsitektur


modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang
menjorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom.
Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertikal,
horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas.

Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond


bertingkatdan void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas.

Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur modern umunya transparan,


menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh
dekorasi interior yang tidak masiv. Bahan bangunan berupa stainless steel finishing
polished, aluminum anodized, kaca berwarna / tinted glass,
merupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasamasa
awal berkembangnya di Indonesia.

Ciri – ciri gaya minimali diantaranya :

• Asimetris

• Atap datar

• Tidak ada cornice atau profil atap

• Bentuk kotak

• Tekstur halus

• Penampilan efisien

• Sudut lengkung

• Jendela kaca

• Alumunium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela

• Panel mengkilap
• Deretan jendela atau garis – garis  Sedikit atau bahkan tidak ada hiasan
• Denah terbuka.

2. Retro

Desain interior retro yang memiliki kesan ceria merupakan gaya desain
yang bisa dibilang cukup nyentrik dengan mengulang gaya-gaya yang pernah
trend di masa lalu. Gaya ini pada awalnya merupakan gaya busana Prancis pada
era 1970 hingga 1990-an yang kemudian berkembang menjadi gaya desain
interior. Nuansa ceria yang ditunjukkan desain retro ini membawa nostalgia
masa lalu ke dalam hunian masa kini.
Desain retro sendiri memiliki ciri khas yang berbeda-beda berdasarkan
era yang diusungnya. Diantaranya desain retro art deco yang mengusung tema
tahun
1930-an, fifties, pop art, hingga seventies di tahun 1970-an.

Ciri – ciri desain bergaya Retro diantaranya :

• Paduan Warna Primer dan Terang

• Kaya akan tekstur

• Penggunaan material sintesis

• Repetisi dan Geometri

Gaya Retro identik dengan pola repetisi atau pola berulang serta
bentukbetuk geometris dasar yang kuat seperti lingkaran, persegi, dan segitiga
yang dapat berwujud dalam berbagai elemen desain. Pola repetisi dan geometri
dapat berwujud pola pada cat dinding, motif lantai, maupun ukuran seperti pada
gaya art deco.

2. Minimalis

Gaya desain interior minimalis adalah pendekatan desain yang ditandai

dengan penghematan dalam dekorasi. Konsep desain ini bisa dicapai melalui
penggunaan furnitur fungsional dan benda-benda interior, bentuk geometris dan

kombinasi yang biasanya tidak lebih dari dua warna dasar.

Ciri – ciri desain interior bergaya minimalis diantaranya :

• Menggunakan pola sederhana dan geometris

• Meminimalisir penggunaan furniture

• Memaksimalkan fungsi furniture

• Menggunakan warna – warna monokrom

Anda mungkin juga menyukai