Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Sistem Informasi Akuntansi

Nama : Luvi Yuliana

NIM :042459767

Prodi : Akuntansi S1

Jawaban :

1. Primary activities sebagai berikut :

A. Inbound logistics ,Aktivitas berupa penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian bahan


baku yang merupakan input suatu produk.

B. Operations, Aktivitas transformasi dalam mengubah input menjadi barang atau jasa.

C. Outbound logistics, Aktivitas distribusi barang atau jasa pada konsumen.

D. Marketing & sales, Aktivitas berupa memasarkan dan menarik konsumen agar membeli
barang atau jasa perusahaan.

E. Service, Aktivitas pendukung setelah penjualan (post-sales) yang diberikan pada konsumen,
seperti reparasi dan fungsi maintenance.

Support activities sebagai berikut :

A. Firm infrastructure, Infrastruktur pendukung perusahaan berupa akuntan, pengacara, dan


administrasi, termasuk sistem informasi akuntansi perusahaan.

B. Sumber daya manusia, Bagian ini berupa perekrutan dan mempekerjakaan karyawan,
pelatihan, kompensasi, serta pembayaran benefit karyawan.

C. Technology, Aktivitas untuk meningkatkan produk atau jasa, seperti R&D atau pengembangan
situs web.

D. Purchasing, Pembelian sumber daya (seperti bahan baku, persediaan, dan aset tetap) yang
dibutuhkan untuk mendukung aktivitas utama (primary activities).

2. Penting, karena dalam melakukan pekerjaannya, komponen-komponen dalam sistem harus


saling terintegrasi satu sama lain. Seperti layaknya sekumpulan pekerja bangunan yang
membangun sebuah gedung, mereka saling terintegrasi satu sama lain, ada yang bertindak
sebagai kuli, mandor, dan arsitek. Contoh lainnya, dalam sistem komputer pun antarkomponen
harus saling terintegrasi. Antara memory dan processor harus saling terintegrasi, bagaimana
data yang akan diproses oleh processor dikirimkan dari memory, bagaimana data yang sudah
diproses oleh processor dikirimkan lagi ke memory, bagaimana data yang ada di memory dapat
ditampilkan di layar monitor, dan sebagainya.
3. Prototyping merupakan teknik pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk
menggambarkan sistem sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran
pengembangan sistem yang akan dilakukannya. Teknik ini sering digunakan apabila pemilik
sistem tidak terlalu menguasai sistem yang akan dikembangkannya sehingga dia memerlukan
gambaran dari sistem yang akan dikembangkannya tersebut. Dengan teknik prototyping,
pengembang dapat membuat prototype terlebih dahulu sebelum mengembangkan sistem yang
sebenarnya. Contoh dari prototype, dalam dunia otomotif, ketika vendor dari suatu mobil ingin
mengembangkan sistem dari mobil yang sudah diproduksinya, mereka sering membuat
prototype sebagai gambaran untuk mewakili sistem yang sebenarnya. Tak jarang ketika sistem
tersebut sudah akan diluncurkan di pasaran, para calon konsumen pun diberikan prototype
tersebut agar calon konsumen mempunyai gambaran dari mobil yang akan dibelinya. Prototype
dari sistem mobil ini dapat berupa mobil kecil yang berbentuk seperti mainan.

Dalam pengembangan sistem informasi, prototype sering diwujudkan dalam bentuk user
interface program aplikasi dan contoh-contoh laporan yang akan dihasilkan sehingga dengan
demikian pengguna sistem akan mempunyai gambaran tentang sistem yang akan
digunakannya nanti.

4.Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)


memperkenalkan lima komponen pengendalian intern sebagai berikut.

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian mencakup manajemen dan seluruh karyawan yang terlibat dalam
pengendalian pada perusahaan. Salah satu faktor yang memengaruhi pengendalian pada
sebuah perusahaan adalah filosofi dari manajemen perusahaan tersebut (manajemen tunggal
dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan), gaya operasi manajemen
(manajemen yang progresif atau konservatif), serta struktur organisasi (terpusat atau
terdesentralisasi).

2. Penilaian Risiko (Risk Assesment)

Setiap perusahaan akan mempunyai risiko dari proses bisnis yang dijalankannya, seperti
perusahaan rental mobil yang mempunyai risiko bagaimana jika mobil yang direntalkannya
mengalami kecelakaan, kebakaran pool (tempat penyimpanan mobil), dan sebagainya. Risiko-
risiko ini harus sudah diprediksikan oleh manajemen perusahaan sehingga dapat dilakukan
manajemen untuk membuat kebijakan-kebijakan dalam operasional untuk meminimalisasi
risiko yang terjadi.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian digunakan untuk melakukan standardisasi kegiatan operasi perusahaan


untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan serta mencegah atau mendeteksi terjadinya
kesalahan atau ketidaksamaan. Aktivitas pengendalian meliputi hal-hal berikut:
a. personel yang kompeten, mutasi tugas, dan cuti wajib;
b. pelimpahan tanggung jawab;
c. pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait;
d. pemisahan fungsi akuntansi dan penyimpanan aset dan operasional.
4. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern digunakan untuk menemukan kekurangan


serta meningkatkan pengendalian. Setiap perusahaan mungkin mempunyai tata cara sendiri
untuk melakukan pemantauan terhadap sistem dan kegiatan operasinya. Namun, secara umum,
perusahaan dapat melakukan monitoring terhadap sistemnya dengan melakukan penilaian
khusus yang sejalan dengan manajemen perusahaan atau dengan cara memantau dan
mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan.Penilaian secara
khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi
manajemen senior, struktur korporasi, atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor
internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern.
Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian
dari auditor atas laporan keuangan.

Sumber : BMP EKSI4321/MODUL 1, 2, & 3

Anda mungkin juga menyukai