Anda di halaman 1dari 20

TINDAKAN PEMASANGAN INFUS PADA NY.

A DIKLINIK PRATAMA JAMBU


MAWAR KOTA PEKANBARU

Laporan Kasus Individu Stase 1 Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan

Disusun Oleh :

SISKA RIANA
220703010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


STIKES AL INSYIRAH PEKANBARU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

TINDAKAN PEMASANGAN INFUS PADA NY. A DIKLINIK PRATAMA JAMBU


MAWAR KOTA PEKANBARU

Laporan Kasus Individu Stase 1 Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal 9 Desember 2022

Disusun Oleh:

SISKA RIANA
220703010

Disetujui Oleh

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Bd. Karmina Dewi,SST.M.Kes Bdn. Fajar Sari Tanberika,SST.M.Kes

i
LEMBAR PERSETUJUAN

TINDAKAN PEMASANGAN INFUS PADA NY. A DIKLINIK PRATAMA


JAMBU MAWAR KOTA PEKANBARU

Laporan Kasus Individu Stase 1 Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan


Telah Disetujui dan Disahkan

Disusun Oleh:

SISKA RIANA
220703010

Disetujui Oleh

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Bd. Karmina Dewi,SST.M.Kes Bdn. Fajar Sari Tanberika,SST.M.Kes

Ketua Prodi Profesi Bidan

Bdn. Fajar Sari Tanberika,SST.M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan individu stase 1
keterampilan dasar praktik kebidanan ini yang berjudul “Tindakan Pemasangan Infus pada
Ny. A Di Klinik Pratama Jambu Mawar Kota Pekanbaru”, tepat pada waktunya. Dalam
membuat laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terkait,
baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Ns.Hj. Rifa Yanti, S.Kep M. Biomed, selaku Ketua STIKes Al Insyirah
Pekanbaru.
2. Ibu Riski Novera Yenita, MKL selaku Wakil Ketua I STIKes Al Insyirah Pekanbaru.
3. Bapak Albirruni Siregar, Lc selaku Wakil Ketua II STIKes Al Insyirah Pekanbaru.
4. Ibu Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Profesi Bidan STIKes Al Insyirah Pekanbaru
5. Ibu Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah berkenan membimbing mulai dari tahap awal sampai dengan penyelesaian laporan
ini.
6. Ibu Bd. Karmina Dewi, SST. M.Kes, selaku CI Lapangan Diklinik Pratama Jambu
Mawar Kota Pekanbaru yang telah berkenan memberikan ilmunya dari tahap awal
sampai dengan penyelesaian laporan ini.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan laporan ini namun
masih terdapat banyak kekurangan dan penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, kritik da saran yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca
guna untuk meningkatkan dan memperbaiki penulisan Laporan Kasus mendatang. Semoga
Laporan Kasus ini bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 19 November 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Tujuan ......................................................................................................................1
C. Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................3
A. Definisi Pemasangan Infus........................................................................................3
B. Hal-hal yang perlu diketahui sebelun pemasangan infus..........................................3
C. Jenis-jenis Cairan Infus.............................................................................................5
D. Langkah-langkah Persiapan Pemasangan Inmfus.....................................................6
BAB III LAPORAN KASUS.................................................................................................9
(SOAP)............................................................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................12
BAB V PENUTUP................................................................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
LAMPIRAN..............................................................................................................................
DOKUMENTASI.....................................................................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cairan infus adalah air yang dimurnikan lewat proses penyulingan. Pemberian
cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan
pemberian makanan. Cairan infus juga digunakan sebagai larutan awal bila status
elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus dehidrasi karena asupan oral tidak
memadai, demam, dan lain-lain.
Pemasangan infus merupakan proser invasi dan tindakan yang sering dilakukan di
klinik, puskesmas maupun dirumah sakit. Yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit. Tindakan pemasangan infus akan berkualitas apabila dalam
pelaksanaan selalu mangacu pada standar yang telah ditetapkan, sehingga kejadian
infeksi atau berbagai permasalah akibat pemasangan infus dapat dikurangi bahkan
tidak terjadi (Pri Harju,2019).
Pemasangan infus digunakan untuk mengobati berbagai kondisi penderita disemua
lingkungan di klinik, puskesmas maupun rumah sakit.dan merupakan salah satu terapi
utama. sebanyak 60% pasien yang dilakukan rawat inap mendapatkan terapi cairan infus.
Sistem terapi ini memungkinkan terapi yang berefek langsung., lebih cepat, lebih efektif,
dapat dilakukan secara kontinue dan penderitapun merasa lebih nyaman jika
dibandingkan dengan cara lainnya ( hilyani,2019) .
Dari permasalahan diatas dapat diambil proses tindakan pemasangan infus yang
dilakukan pada Ny.A di Klinik Pratama Jambu Mawar Kota Pekanbaru.yang dapat
dijadikan sebagai bahan pengumpulan hasil kegiatan atau Laporan Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan di Klinik
Pratama Jambu Mawar Kota Pekanbaru diharapkan mahasiswa mampu melakukan
pemasangan infus.
b. Tujuan Khusus

1
2

Setelah dilaksanakan praktik Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan di Klinik


Pratama Jambu Mawar Kota Pekanbaru mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menerapkan pemasangan infus sesuai dengan prosedur.
2. Berkomunikasi dan menjelaskan kepada pasien tujuan tindakan pemasangan
infus.

C. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadikan acuan praktik mahasiswa berikutnya, dan dapat dijadikan sebagai
motivasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan pendidikan menjadi lebih maksimal
atau menjadi lebih baik.
2. Bagi Pembimbing
Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dilahan praktik dan dapat mengetahui
kegiatan mahasiswa selama praktik.
3. Bagi Klinik Pratama Jambu Mawar Kota Pekanbaru
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi secara optimal.
4. Bagi Mahasiswa
a. Dapat dijadikan sebagai lahan pembelajaran dalam melakukan praktik
selanjutnya.
b. Dapat menambah keterampilan dan pengetahuan mahasiswa untuk menerapkan
teori-teori yang diperoleh dikampus.
c. Dapat dijadikan sebagai motivasi bagi mahasiswa supaya pada saat melakukan
praktik ditempat yang lain dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan
bagi pasien.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Pemasangan Infus


Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah
jarum kedalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan atau zat-
zat makanan dari tubuh. Keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus
(Hidayat,2019).
a. Pendarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan dalam tubuh dan komponen
darah).
b. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
c. Faktur tulang, khusus nya dipelvis (panggul) dan paha.
d. Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi
e. Diare dan demam
f. Luka bakar luas
g. Semua Trauma kepala, dada, fan tulang punggung ( Hidayat,2019)

Menurut Ambarawati (2020) Tujuan Pemasangan Infus adalah :


a. Sebagai Pengobatan
b. Mencukupi kebutuhan akan cairan, elektrolit, vitamin, vitamin, protein lemak, dan
kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral.
c. Sebagai makanan bagi pasien yang tidak dapat/tidak boleh makan melalui mulut

Menurut Hidayat (2019) tujuan pemasangan infus adalah:


a. Memperbaiki keseimbangan asam basa
b. Memperbaiki volume komponen-komponen darah
c. Memperbaiki jalan masuk untuk pemberian obat-obatan dalam tubuh
d. memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan diistirahatkan

B. Hal-hal yang perlu diketahui sebelum pemasangan infus :


1. Tujuan Pembelajaran :
a. Memahami anatomi vena yang terkait dengan pemasangan infus
b. Memahami pemberian cairan yang baik dan benar

3
4

c. Memahami alat-alat pemasangan infus


d. Memahami tehnik pemasangan infus
2. Tujuan Terapi Intra Vena:
a. Mengganti dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
b. Sebagai akses pemberian obat, kemoterapi dan tranfusi darah serta produk darah
c. Memberikan parenteral nutriens
d. Pra dan pasca bedah sesuai program
3. Resiko Pemasangan infus:
a. Perdarahan
b. Infiltrasi (dimana cairan infus masuk kedalam jaringan disekitar pembulu darah
c. Infeksi
d. Everdose (karena respon obat i.v lebih cepat
e. Inkompabilitas antara obat dengan cairan infus ketika dicampur
4. Pedoman Pemilihan Vena:
a. Gunakan vena distal terlebih dahulu
b. Gunakan lengan pasien yang tidak dominan jika mungkin Pilih
c. vena diatas area fleksi
d. Pilih vena yang cukup besar untuk memungkinkan aliran darah yang adekuat
kedalam kateter
e. Palpasi vena untuk menentukan kondisinya. selalu pilih vena yang lunak, penuh.
f. Pastikan lokasi yang dipilih tidak mengganggu aktifitas pasien
g. Pilih lokasi yang tidak mempengaruhi pembedahan atau prosedur yang
direncanakan.
5. Perbedaan vena & Arteri
5

6. Hindari Tipe-Tipe Vena:


a. Vena yang telah digunakan sebelumnya
b. Vena yang telah mengalami infiltrasi atau flebitis
c. Vena yang keras dan sklerotik
d. Vena kaki, karena sirkilasi lambat dan komplikasi sering terjadi
e. Ekstremitas yang dilumpuh setelah serangan stroke
f. Vena yang dekat area terinfeksi
g. Vena yang digunakan untuk pengambilan sampel darah laboratorium

7. Anatomi Tempat Pemasangan Infus :

Gambar 2.1 Anatomi Tempat Pemasangan Infus (Rudy, 2019)

C. Jenis-jenis Cairann Infus


a. Cairan Hipotonik
Esmolaritasnya lebih rendah di bandingkan serum, ( konsentrasi ion Na+ lebih
rendah dibndingkan serum) sehingga larutan dalan serum, dapat menurunkan
osmalarita serum.Maka cairan ditarik dari pembuluh darah keluar ke jaringan
sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah keosmolaritas tinggi)
sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju (Pery, 2019).
Digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi. Misalnya pada pasien cuci
darah (dialisis) dalam terapai diuretik, juga pada pasien hiperglikimia (kadar gula
6

darah tinggi ). dengan ketoasidosis dia betik.


Komplikasi yang membahayan adalah perpindahan cairan yang secara tiba- tiba
melalui pembuluh darah ke sel, menyebabkankolapskardio (askulerdan
meningkatkan tekanan intrakamial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya
adalah Nacl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
b. Cairan Isotonik
Esmolaritas (tingkat kepekaan) cairan mendekati serum (bagian cair dari
komponen darah) sehingga terus berada dalam pembulu darah. Bermanfaan pada
pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh) sehingga tekana darah
terus menurun).Memiliki resiko kejadian overload ( kelebihan cairan), khususnya pada
penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer
Lekta (RL), dan normal sliene/ larutan garam fisiologis (Nacl,0,9%) (Perry.2019).
c. Cairan Hipertonik
Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik cairan dan
elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan
tekanan darah, meningkatkan produktivitas urin, dan mengurangi edema (Bengkak).
Penggunaannya kontadiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya dextose 5%, Nacl
45% + Ringer-Lactate, Dextore 5% + Nacl 0,9% produk darah (Darah).dan albumin
(Perry,2019).

D. Langkah-Langkah Persiapan Pemasangan Infus


1. Persiapan Petugas Kesehtan
a. Cuci tangan untuk mencegah infeksi nosokomolial
b. Memakai APD (Alat Pelindung Diri)
c. Sarung tangan
d. Masker
2. Masalah pada pasien:
a. Takut, Cemas
b. Tegang
Langkah-langkah yang dapat mendorong pasien kerja sama:
a. Tunjukan sikap percaya diri
b. Beri salam kepada pasien dengan menyebut namanya
7

c. Perkenalan diri
d. Valaidasi identifikasi pasien
e. Jelaskan Prosedur yang mudah dimengerti oleh pasien atau keluarga
f. Libatkan orang tua ( Terutama pada anak dan bayi) (Ruddy,2019).
3. Alat-Alat untuk Pemasangan Infus :
a. Baki yang telah dialasi
b. Bengkok
c. Tiang infus
d. Sarung tangan
e. Tornikquet
f. Kapas alkohol
g. Cairan infus
h. Infus set
i. Abocat
j. Plester/hepafik
k. Gunting plester
l. Jam Tangan
m. Buku Catatan
4. Prosedur Pasangan Infus :
Menurut Ambarawati (2012), Prosedur Pemasangan infus :
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan Alat
3. Pasang Sampiran
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Pasang perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan dipasang infus
6. Cuci tangan
7. Pakai hanscoon
8. Buka kemasan steril infus
9. Gantungkan cairan infus pada tiang infus
10. Atur klem rol sekitar 2-4 cm dibawah balik drip dan tutup klem pada saluran
infus
11. Tusukkan pipa saluran infus kedalam botol cairan dan tabung tetesan diisi
setengah dengan cara memencet tabung tetesan infus.
8

12. Buka klem dan alirkan cairan keluar sehingga tidak ada udara pada selang infus
lalu tutup kembali klem
13. Cari dan pilh vena yang akan pasang infus
14. Letakkan Torniqeut 10-12 cm diatas tempat yang akan ditusuk (Bila
pemasangan infus dilakukan pada daerah ekstremitas)
15. Disenfeksi daerah pemasangan secara sirkuler
16. Tusuk jarum abocat ke vena dengan lubang jarum menghadap keatas (Apabila
berhasil darah akan keluar dan dapat dilihat pada abocat)
17. Dorong pelan-pelan abocat masuk kedalam vena sambil menarik pelan-pelan
jarum abocat masuk semua kedalam vena
18. Sambungkan keras abocat dengan selang infus
19. Lepaskan torniquet dan longgarkan klem untuk melihat kelancaran tetesan
20. Bila tetesan sudah lancar, pangkal jarum diretakkan pada kulit dengan plester
21. Atur tetesan sesuai kebutuhan
22. Tutupkan tempat jarum atau tempat tusukan dengan kassa steril
23. Bereskan alat-alat dan dirapikan pasien
24. Lepaskan sarung tangan
25. Cuci tangan
26. Dokumentasi/evaluasi meliputi (Ruby,2019)
a. Tanggal dan waktu penggantian cairan infus
b. Pengaturan kecepatan aliran infus
c. Penyuntikan Obat melalui selang infus
BAB III

LAPORAN KASUS

Hari/Tanggal : 19 November 2022 Waktu : 08.00 Wib


Tempat : Klinik Pratama Jambu Mawar Kota Pekanbaru

PENGKAJIAN
Identitas
Nama : Ny.A
Umur : 27 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Jambu Mawar

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan pusing, nyeri uluh hati mual dan muntah >7 kali

DIAGNOSA
Ny.A dengan Dispepsia

RENCANA DAN TINDAKAN


Rencana Asuhan Menyeluruh
1. Persiapan alat
2. Menjelaskan tindakan yang akan diberikan kepada pasien
3. Persiapan pasien
- Pelaksanaan Asuhan Tanggal :
Waktu :
1. Persiapan Alat
a. Infus set

9
10

b. Cairan infus
c. Abocat
d. Gunting Plester
e. Plester
f. Kapas alkohol
g. Tiang infus

Prosedur pemasangan infus


a. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
b. Mendekatkan alat samping lengan pasien yang dipasangkan infus
c. Gunting plester dan letakkan pada tiang infus
d. Atur posisi pasien
e. Buka kemasan steril infus
f. gantung cairan infus pada tiang infus
g. Tusuk pipa saluran infus kedalam botol cairan dan tabung tetesan diisi
h. Tusuk pipa saluran infus kedalam botol cairan dan tabung tetesan diisi dengan
setengah dengan cara memencet tabungan yang berisi cairan infus
i. Buka Klem dan alirkan cairan keluar sehingga tidak ada udara pada selang infus
lalu tutup kembali klem.
j. Cari dan pilih vena yang akan dipasang infus
k. Desinfeksi daerah pemasangan secara sirkuler dengan menggunakan kapas
alkohol
l. Minta bantuan teman untuk memegang tangan psien 10-12 cm diatas tangan
yang ingin ditusuk agar vena bisa terlihat dengan jelas.
m. Tusuk jarum abocat ke vena dengan lubang jarum menghadap ke atas(apabil a
berhasil darah akan keluar dan akan terlihat pada abocat)
n. Dorong pelan-pelan abocat masuk kedalam vena sambil menarik pelan- pelan
jarum abocat sehingga semua plastik abocat masuk semua ke vena.
o. sambungkan segera abocat dengan selang infus
p. Melepaskan tornugiet dan kepalan tangan untuk melihat kelancaran tetesen.
q. Bila tetesan sudah lancar, pangkal jarum direkatakan pada kulit dengan
menggunakan plester
r. Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan
11

s. .Beresakan alat-alat dan rapikan pasien


t. Lepaskan sarung tangan
u. Cuci tangan
v. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan Hasil Kegiatan
Dari hasil kegiatan diatas Ny.A telah dipasang infuse dengan:
1. Infus RL(Ringer Laktal)
2. Jumlah tetesan 20 tetes permenit
3. Obat bolus, injeksi ondensentron 1 amp, injeksi ranitidine 1 amp.
BAB IV

PEMBAHASAN

Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah
jarum kedalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan atau zat-zat
makanan dari tubuh. Keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus
(Hidayat,2019).
Dalam kasus Ny. A umur 27 tahun didapatakan hasil bahwa pasien mengalami nyeri
ulu hati (maagh) berdasarkan hasil subjektif dan objektif maka dilakukan tindakan
pemasangan infus untuk mengatasi keluhan nyeri ulu hati dan mual muntah lebih dari 7 kali.
Selama pemasangan infus bidan memberikan injeksi ondasentron dan ranitidine dalam
bentuk bolus setelah berkolaborasi dengan dokter jaga. Bolus Ondansentron bekerja untuk
mengurangi muntah serta bolus injeksi ranitidine untuk mengurangi rasa sakit pada ulu hati.
Cairan Infus yang diberikan kepada Ny. A bertujuan untuk mengganti dan
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh yang keluar melalui muntah >7
kali. Selain tujuan tersebut, pemasangan infus ini memiliki banyak tujuan diantaranya
sebagai akses pemberian obat, kemoterapi dan tranfusi darah serta produk darah,
memberikan parenteral nutriens, dan pra dan pasca bedah sesuai program (Hidayat, 2019).

12
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kasus ini didapatkan bahwa Ny. A (27 tahun) telah diberikan tindakan
pemasangan infus dengan alasan pasien mengalami pusing, nyeri ulu hati dan mual muntah
>7 kali. Dari kasus ini disimpulkan bahwa Ny. A mengalami nyeri ulu hati (maagh).

B. Saran
1. Bagi pendidikan
Kami mengharapkan kepada pembimbing pendidikan untuk mempertahankan dan
meningkatkan bimbingan kepada para mahasiwa yang melaksanakan praktik untuk dapat
menerapkan teori yang telah diperoleh dari kampus, sehingga dapat mengasah
keterampilannya.
2. Bagi Pembimbing Lahan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi lahan mengenai tindakan
pemasangan infus.
3. Bagi Mahasiswa
Kami harap kepada mahasiwa yang sedang praktik untuk dapat menerapkan teori yang
telah didapatkan dikampus maupun dilahan praktik dengan sebaik-baiknya dan selalu
menjaga kesterilan dari alat dan bahan serta berlaku jujur, sopan, ramah,dan taat pada
peraturan praktik sehingga apa yang dikerjakan dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ambarawati,Eny Retna.dkk.,2019.KDPK Kebidanan. Nusa Medika:Yogyakarta Pri


Harjo, Hinlay, Hidayat.2019. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Perry.2019. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai