Metabolisme
- Metabolisme toksikan (biotranformasi) : senyawa asing yang masuk dalam tubuh
- Yang awalnya sulit dikeluarkan dari tubuh menjadi mudah dikeluarkan dari tubuh
(melalui urin, feses, keringat) dengan cara ditambahakan gugus fungsi tertentu sehingga
lebih polar kemudian dapat tereleminasi (fase 1) atau dapat terkonjugasi menjadi polar
(fase 2) kemudian dapat tereleminasi .
Reaksi Fase
Xenobiotic ditambah gugus fungsi , reaktivitas tambah tinggi sehingga bisa dikeluarkan. Tetapi
apabila dia tetap tidak bisa dikeluarkan maka dia diabawa ke fase 2.
Fase 1 :
- Penambahan gugus fungsi tertentu : hidroksil (menambah lebih polar)
- Hasilnya dapat meningkatkan hidrofilisitas
- Reaktivitas tambah tinggi sehingga bisa dikeluarkan. Tetapi apabila dia tetap tidak bisa
dikeluarkan maka dia diabawa ke fase 2.
Fase 2 :
- Enzim bereaksi berkonjugasi
- Kemudian, dapat dikeluarkan dari dalam tubuh
Metabolisme Toksikan
Toksikan dalam tubuh akan disimpan/diakumulasi di dalam lemak, kemudian masuk ke fase 1
dapat mengalami bioaktivasi atau inaktivasi. Apabila terjadi bioaktivasi maka lanjut ke fase 2,
jika inaktivasi langsung dapat dieleminasi dari dalam tubuh. Pada fase 2 terjadi inaktivasi dan
langsung tereleminasi dari dalam tubuh.
Contoh : jika mengkonsumsi paracetamol
Deaktivasi vs Bioaktivasi
Fase 1 dan fase 2 di atur untuk melakukan deaksivasi terhadap substrat toksikan akan tetapi, ada
beberapa reaksi yang melakukan bioaktivasi .
Efek toksik yang muncul apakah efek dari bioaktivasi dalam tubuh, nah apabila tubuh
mengalami keracunan itu langsung masuk fase 2?
Terdapat senyawa yang inactive Ketika masuk ke fase 1, 2 bisa jadi bioaktivasi yang selanjutnya
aka nada step selanjutnya. Apabila gagal aka nada efek rasa muncul pada tubuh (keracunan).
Contoh : parathion
Faktor yang mempengaruhi metabolism
- Jenis/ spesies : contoh hexobarbital yang diberikan kepada tikus, kelinci, anjing akan
berbeda waktu dalam bereaksinya.
- Usia : bayi lebih rentan daripada seseorang yangsudah dewasa karena terdapat pola
perkembangan bayi yang dapat memungkinkan terkene paparan dan organ-organnya
belum berkembang dengan baik atau belum sempurna sehingga lebih rentan.
- Pola makan : ketike diet berbeda pola toksikannya juga akan berbeda (ex : phenacetin)
- Paparan bahan kimia : Ketika tubuh sudah terkene racun akan mempengaruhi racun lain
yang akan masuk.
- Media di sekitar
1. Suhu air : semakin tinggi suhu umumnya semakin meningkatkan toksisitas, suhu
semakin panas solubilitas juga semakin meningkat sehingga distribusi makin
cepat.Tetapi bergantun gpada senyawa.
2. Kelarutan Oksigen : organisme perairan semakin mudah terpapar
3. PH
4. Salinitas : semakin tinggi salinitas dapat semakin rendah efek toksinya
5. Kesdahan air : apabila toksikannya berupa logam berat akan berpengaruh
6. Keberadaan tanah berpengaruh
- Organisme
1. Spesies : ex. Salmonids 15x lebih rentan toksis dibanting sunfish
2. Jenis kelamin : perempuan lebih rentan pada beberapa toksisitas
3. Usia
4. Life stage
5. Ukuran
6. Kesehatan dan nutrisi
7. Aklimasi : semakin sering terpapar makin lemah