Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


011/SPO-PMKP/RS- 000 1 dari 1
SAMS/DIR/XII/2018

Tanggal Terbit

SPO 25 Desember 2018

Budaya keselamatan adalah persepsi yang dibagikan antara anggota


PENGERTIAN organisasi yang ditunjukan untuk melindungi pasiendari kesalahan
atau tata laksana maupun cidera akibat intervensi.
TUJUAN Sebagai acuan dalam pengukuran budaya keselamatan pasien di Rumah
Sakit Siaga Al Munawwarah Samarinda.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah Samarinda No.
KEBIJAKAN 017/SK/RS-SAMS/XII/2018
1. Seluruh personel/staf memiliki kesadaran yang konstan dan aktif
PROSEDUR tentang hal yang potensial menimbulkan masalah
2. Baik staf maupun organisasi mampu membicarakan kesalahan,
belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara
terbuka dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden terjadi
4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden
keselamatan pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederhana ke
staf yang terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan system
tempat orang itu bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien
penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang yang
bekerja di rumah sakit serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa
yang bisa mereka bantu untuk meningkatkan keselamatan Pasien
6. Penjelasan atau pemahaman tentang aktivitas organisasi yang
bersifat resiko tinggi dan rentan kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat
melapor kesalahan tanpa penghukuman
1. Bidang Pelayanan Medis
UNIT TERKAIT 2. Bidang Keperawatan
3. Bidang Penunjang Medis
PELAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPAKAN (KTD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


012/SPO-PMKP/RS- 000 1 dari 2
SAMS/DIR/XII/2018

Tanggal terbit
SPO
25 desember 2018

Kejadian tidak diharapkan( KTD ) adalah setiap kejadian yang tidak


PENGERTIAN disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Kesalahan yang
mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahanatauketerlambatan diagnosis
2. Treatment : kesalahanpadaoperasi, proseduratautes,
pelaksanaan
3. Terapi.
4. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif,
monitoring atau follow
5. up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
6. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau
sistem lain
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan
TUJUAN masyarakat;
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan KTD.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah


KEBIJAKAN Samarinda No. 017/SK/RS-SAMS/XII/2018
1. Siapapun yang mengetahui / meliha tterjadinya IKP terutama
PROSEDUR dapat melaporkan kepadaSekretariat Tim KeselamatanPasien.
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir
yang tersedia atau dapat membuat laporan di Sekretariat Tim
Keselamatan Pasien paling lambat 2 x 24 jam .
3. Laporan meliputi : kejadian tidak diharapkan ( KTD ), kejadian
nyaris cedera ( KNC / Near Miss ), kejadian sentinel dan lain
lain
PELAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPAKAN (KTD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


012/SPO-PMKP/RS- 000 2dari 2
SAMS/DIR/XII/2018
1. Bidang Pelayanan Medis
UNIT TERKAIT 2. Bidang Keperawatan
3. Bidang Penunjang Medis
PELAPORAN KEJADIAN NYARIS CIDERA (KNC)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


013/SPO-PMKP/RS- 000 1 dari 1
SAMS/DIR/XII/2018

Tanggal terbit
SPO
25 desember 2018

Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan


(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
PENGERTIAN diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera
serius tidak terjadi, karena “keberuntungan” (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan) atau “peringatan”
(suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara
dini lalu diberikan antidotenya).

TUJUAN 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS


2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya KNC di RS
4. Terlaksanakan program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan KNC

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah


Samarinda No. 017/SK/RS-SAMS/XII/2018
PROSEDUR 1. Siapapun yang mengetahui / melihat terjadinya KNC terutama
dapat melaporkan kepada Sekretariat Tim Keselamatan Pasien.
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir
yang tersedia atau dapat membuat laporan di Sekretariat Tim
Keselamatan Pasien paling lambat 2 x 24 jam

UNIT TERKAIT 1. Bidang Pelayanan Medis


2. Bidang Keperawatan
3. Bidang Penunjang Medis
PELAPORAN KEJADIAN SENTINEL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

014/SPO-PMKP/RS- 000 1 dari 1


SAMS/DIR/XII/2018

Tanggal terbit

25 desember 2018
SPO

Suatu kejadian yang tidak diantisipasi yang mengakibatkan


kematian atau kehilangan fungsi permanen,dimana kejadian
PENGERTIAN tersebut tidak berhubungan dengan riwayat penyakit yang
berhubungan dengan riwayat penyakit yang mendasari atau
penyakit penyerta.
1. Dapat dilakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi
TUJUAN 2. Menjadi bahan pelajaran dan perbaikan agar kejadian serupa
tidak terulang dikemudian hari.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah
KEBIJAKAN
Samarinda No. 017/SK/RS-SAMS/XII/2018
1. Siapapun yang mengetahui / melihat terjadinya KNC terutama
dapat melaporkan kepada Sekretariat Tim Keselamatan Pasien.
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir
PROSEDUR yang tersedia atau dapat membuat laporan di Sekretariat Tim
Keselamatan Pasien paling lambat <24 jam.
3. Setelah kejadian sentinel segera dilakukan investigasi

1. BidangPelayananMedis
2. BidangKeperawatan
UNIT TERKAIT
3. BidangPenunjangMedis
INVESTIGASI KOMPREHENSIF / ANALISIS AKAR MASALAH
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
015/SPO-PMKP/RS-
SAMS/DIR/XII/2018 000 1dari1

Tanggal Terbit

SPO 25 Desember 2018

Tata laksana investigasi komprehensif/analisis akar masalah di


PENGERTIAN Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah Samarinda.

Sebagai acuan investigasi komprehensif/analisis akar masalah di


TUJUAN Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah Samarinda.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah
KEBIJAKAN
Samarinda No. 017/SK/RS-SAMS/XII/2018
1. Indentifikasi insiden keselamatan pasien yang akan di
investigasi
2. Tentukan tim investigator
3. Kumpulkan data dan informasi :
a. Obsevasi
b. Dokumentasi
c. Interview
4. Petakan kronologis kejadian :
a. Narrative cronology
PROSEDUR
b. Timeline
c. Taburan timeline
d. Time person grid
5. Indntivikasi CMP ( Care Management Problem )
6. Brainstroming, braiwriting analisis informasi
a. 5Why’s
b. Analisis perubahan
c. Analisis tulang ikan/fhisbone
Rekomendasi dan rencana kerja untuk improvement
1. Bidang Pelayanan Medis
UNIT TERKAIT 2. Bidang Keperawatan
3. Bidang Penunjang Medis
INVESTIGASI KOMPREHENSIF / ANALISIS AKAR MASALAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

015/SPO-PMKP/RS- 000 1dari2


SAMS/DIR/XII/2018

Tanggalterbit

25 Desember 2018
SPO

Melengkapi Laporan Kejadian

Grading LaporanKejadian

High Extrem
e

InvestigasiK
omprehen(
1,5Bulan)

ALUR INVESTIGASI MenyerahkanLaporan

Menganalisa Grade/ regrade

KoordinasiTindakanPerbaikan

MembuatLaporanpenangananKejad
ian

VERIFIKASI TINDAKAN
PERBAIKAN
KOMUNIKASI DAN INFORMASI / TRANSFER INFORMASI
ANTAR TENAGA KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


016/SPO-PMKP/RS- 00 1dari2
SAMS/DIR/XII/2018

Tanggalterbit

25 Desember 2018
SPO

Transfer informasi adalah menyampaikan informasi dari unit


pelayanan ke unit pelayanan yang lain di dalam Rumah Sakit ( intra
PENGERTIAN
rumah sakit) atau menyampaikan informasi dari satu rumah sakit
kerumah sakit lain ( inter rumahsakit).
1. Memberikan informasi antar tenaga kesehatan
TUJUAN 2. Agar pelayan tranfer informasi dapat dilaksanakan secara
profesional.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah
KEBIJAKAN
Samarinda No. 017/SK/RS-SAMS/XII/2018
A. Transfer informasi di NS
1. Berikan informasi tentang pasien dengan menyebut nama
pasien, umur, diagnosa medik, nama DPJP, rawat hari,
permasalahan perawatan, serta tindakan yang telah dan
belum dilakukan.
2. Berikan Informasi tentang dokumentasi dengan cara
PROSEDUR membuka dan membaca catatn medik, catatan harian
perawat dan lembar asuhan catatan harian perawat dan
lembar askep.
B. Transfer informasi di kamar perawatan
1. Tenaga kesehatan yang memberikan informasi membawa
status pasien berikut lembar asuhan keperawatan
2. Tenaga kesehatan memberikan informasi ke tenaga.
KOMUNIKASI DAN INFORMASI / TRANSFER INFORMASI
ANTAR TENAGA KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

016/SPO-PMKP/RS- 00 2 dari2
SAMS/DIR/XII/2018
3. kesehatan yang lain tentang konsidi pasien.

4. Tranfer informasi harus jelas dan akurat.


PROSEDUR
5. Setiap memberikan informasi tenaga kesehatan harus

membubuhi tanda tangan dan nama jelas.

1. Bidang Pelayanan Medis

UNIT TERKAIT 2. Bidang Keperawatan

3. Bidang Penunjang Medis

Anda mungkin juga menyukai