PEMERIKSAAN 2. Bradikardi relative (peningkatan suhu 1°C tidak diikuti FISIK peningkatan denyut nadi 8x/menit) 3. Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor) 4. Hepatomegali 5. Splenomegaly 6. Meteorismus 7. Gangguan mental: somnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis.
1. Suhu badan meningkat. 2. Gejala gastrointestinal: anoreksia,
KRITERIA nyeri abdomen, mual, muntah, diare, konstipasi. 3. Bradikardi DIAGNOSIS relative 4. Lidah yang berselaput 5. Uji Widal Kriteria rawat inap: 1. Pasien dengan muntah persisten 2. Diare hebat hingga muncul tanda dehidrasi 3. Distensi abdomen
Anemia penyakit kronis
DIAGNOSIS KERJA
Anemia defisiensi besi
DIAGNOSIS BANDING
Pemeriksaan darah tepi lengkap dan sediaan apus
PEMERIKSAAN MCV, MCH, MCHC, Retikulosit PENUNJANG Pemeriksaan besi serum, TIBC, transferin, feritin. Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyakit dasar TERAPI Tata laksana anemia penyakit kronik yang paling baik adalah mengobati penyakit yang mendasarinya, hal ini sesuai dengan patogenesis APK. Penggunaan eritropoietin rekombinan telah dicoba untuk menstimulasi produksi eritrosit terutama pada pasien dalam pengobatan kemoterapi, pasien dengan gagal ginjal kronik dan pasien imunokompremais. Pemberian transfusi darah harus dipertimbangkan dengan PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF PENYAKIT DALAM DEMAM TIFOID
UPT RSUD MADANI
cermat mengingat transfusi memiliki efek samping yang
tidak menguntungkan. Transfusi diindikasikan untuk anemia yang berat dan telah membahayakan pasien juga bila terjadi komplikasi pada pasien seperti perdarahan. Pemberian suplemen besi secara oral tidak akan memberikan perbaikan pada APK
KOMPETENSI Dokter spesialis anak
Menjelaskan tentang penyebab anemia pada orang tua
pasien Pemantauan terhadap pengobatan primer, Hb akan meningkat bila penyakit primernya dapat diatasi EDUKASI Penyuluhan kepada orang tua tentang keberhasilan pengobatan Tidak perlu rawat inap, os dapat berobat jalan Pengobatan penyakit primer Ad vitam = dubia ad bonam tergantung penyakit dasar Ad sanationam = dubia ad bonam tergantung penyakit PROGNOSIS dasar Ad fungsionam =dubia ad bonam tergantung penyakit dasar Diagnosis : I / II/ III/ IV (referensi no 1, 2) TINGKAT EVIDENS Terapi : I / II/ III/ IV (referensi no 2, 3)
- Anak tidak pucat
- Hb normal INDIKATOR MEDIS - Keadaan umum membaik
1. Oski FA, Brugnara C, Nathan DG. A diagnostic approach to
the anemic patient. Dalam: Nathan DG, Ginsburg D, Orkin SH, Look AT, penyunting. Nathan and Oski’s hematology of infancy and childhood. Edisi ke-6. Philadelphia:Saunders;2003. h.409-18. 2. Ganz T. Moleculer pathogenesis of anemia of chronic disease. Pediatr Blood Cancer. 2006;46:554-7. KEPUSTAKAAN 3. Andrews NC. Disorders of iron metabolism and sideroblastic anemia. Dalam: Nathan DG, Ginsburg D, Orkin SH, Look AT, penyunting. Nathan and Oski’s hematology of infancy and childhood. Edisi ke-6 . Philadelphia: Saunders; 2003.h. 457-9. 4. Cazzola M, Ponchio L, Benedetti F, Ravelli A, Rosti V, Beguin Y et al. Defective iron supply for erythropoietin production in the anemia associated with systemic-onset juvenile chronic arthritis. Blood. 1996;87:4824-30.