DOSEN PEMBIMBING:
MUHAMAD ARI, S.T., M.T.
MOCHAMMAD KARIM AL AMIN, S.ST., M.T.
i
C
HALAMAN SAMPUL
DOSEN PEMBIMBING:
MUHAMAD ARI, S.T., M.T.
MOCHAMMAD KARIM AL AMIN, S.ST., M.T.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Disetujui oleh Tim penguji Tugas Akhir Tanggal Ujian : 26 Agustus 2020
Periode Wisuda : Oktober 2020
Menyetujui,
Menyetujui Mengetahui
Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi,
iii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
iv
No. : F.WD I. 021
Date : 3 Nopember 2015
Rev. : 01
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Page : 1 dari 1
Adalah benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab.
v
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
vi
Pengaruh Weld Time Pulse Seam Welding sebagai Pengganti
Continuous Seam Welding terhadap Shear Test dan
Metallography pada Material DIN 14003
ABSTRAK
PT. INKA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan
kereta api. Dalam proses pengelasan yang digunakan di PT. INKA pengelasan
RSEW merupakan jenis pengelasan yang banyak digunakan karena terkenal
kerapatan sambungannya karena itu pengelasan ini banyak digunakan saat
proses pembuatan alas lantai kereta api dan pembuatan atau pengabungan roof.
Terdapat dua metode dalam RSEW di PT. INKA yaitu continuous dan pulse.
Yang mana metode ini dapat mempengaruhi kualitas las dan kekuatan
sambungan. Pada penelitian ini membandingkan kualitas las dan kekuatan
sambungan dengan metode pulse dan continuous menggunakan material DIN
14003 dengan memvariasikan ampere dan weld time pada RSEW mode pulse.
Masing-masing 15.5 kA, 9 kA dan 90 ms (upslope 10), 85 ms (upslope 10), 80
ms (upslope 10). Dimana dari pengujian shear pada mode continues didapatkan
hasil rata- rata untuk parameter continues 15.5 kA diperoleh sebesar 172,406
MPa dengan diameter nugget 7,21 mm dan untuk parameter ampere 9kA
diperoleh shear test 192,679 MPa dengan diameter nugget 6 mm. Sehingga
berdasarkan nilai shear test dan uji metallography parameter RSEW mode
continues dengan ampere sebesar 9 kA tidak dapat digantikan dengan mode
pulse. Sedangkan untuk parameter continues ampere 15,5 kA dapat digantikan
dengan pulse dengan Kode parameter P1, P4, P5 dan P6.
vii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
viii
Effect Of Weld Time Pulse Seam Welding as a Substitute for
Continuous Seam Welding on Shear Test and Metallography
on DIN 14003 Materials
ABSTRACT
PT. INKA is a company which is train manufacturing as its main field. It
uses RSEW for its welding proess. The resistane ream welding is known for its joint
density, that’s why it’s commonly used for railway floor mats processing and roofs
joining. There are two methods of RSEW which are used in PT. INKA. Those are
continuous methode and pulse method. These methods will affect the quality of the
weld and the strength of the joint. In this research, we will compare the weld quality
and strength of the joints between the pulse method and the continuous method
using DIN 14003 material by varying the amperage and weld time in RSEW pulse
mode, those are 15.5 kA, 9 kA and 90 ms (upslope 10), 85 ms (upslope 10), 80 ms
(upslope 10) respectively. From the shear results in continuous mode we get that
the average result : for the continues parameter is 15.5 kA is 172,406 MPa with a
nugget diameter of 7.21 mm; and for the ampere parameter 9 kA, the shear test
value is 192,679 MPa with a nugget diameter of 6 mm. Frrom these results, we can
conclude that based on the value of shear test and metallography test, RSEW
parameters using continuous mode with amperage of 9 kA can’t be replaced with
pulse mode. Whereas for the continuous parameter mode with an amperage of 15.5
kA, it can be replaced in the pulse with parameter codes P1, P4, P5 and P6
ix
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
ridho, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik
dan lancar. Penulis juga mengucapkan shalawat serta salam kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang telah memberikan syafaat bagi seluruh umat manusia.
Tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Weld Time Pulse Seam Welding
Sebagai Penganti Continues Seam Welding Terhadap Shear Test dan
Metallography Pada Material DIN 14003” ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan kuliah di Program Studi D4 Teknik Pengelasan di
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa telah
melibatkan banyak pihak yang sangat membantu dalam banyak hal, sehingga
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., FRINA. sebagai Direktur Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya.
2. Bapak Ruddianto, S.T., M.T., MRINA. sebagai Ketua Jurusan Teknik
Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
3. Bapak Muhamad Ari, S.T., M.T. sebagai Ketua Program Studi Teknik
Pengelasan, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
4. Bapak Mukhlis Adam, S.T., M.T. selaku Koordinator Tugas Akhir Program
Studi Teknik Pengelasan, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
5. Bapak Muhamad Ari, S.T., M.T.sebagai dosen pembimbing I yang telah
memberikan banyak ilmu dan pengarahan selama pengerjaan tugas akhir.
6. Bapak Mochammad Karim Al Amin, S.ST., M.T. sebagai dosen pembimbing
II yang telah memberikan banyak ilmu dan pengarahan selama pengerjaan
tugas akhir.
7. Kedua orang tua penulis (Bapak Gunawan dan Ibu Yulkulistyowati) dan
saudara penulis Mohammad Yunus Dendy Syahputra yang selalu mendoakan,
memberikan kasih sayang, dukungan dan semangat bagi penulis.
xi
8. Pembimbing OJT Bapak Suparman, Bapak Djahari, Bapak Dennis Priyangga,
Bapak Arif, Bapak Pungky, Bapak Mahendra, bapak mahmud yang telah
membantu dan mendukung penulis melakukan penelitian ini.
9. Para teknisi, Bapak Mayor Laut Iwan Churniawan, S.T.,M.T. dan Bapak Letda
Laut Dicky Aditya, P.S.T., di Laboraturium Induk Kimia dan Material TNI AL
yang telah banyak membantu dalam pelaksanakan penelitian ini.
10. Hilmannuri Ferdian, Irvin Novianto, Dicky Rachmat, Felicia Zafirah dan aryo
Aji P. yang telah banyak membantu dalam pengerjaan penelitian tugas akhir
ini.
11. Teman-teman seperjuangan Teknik Pengelasan angkatan 2016 yang telah
memberikan motivasi, saling membantu dan berbagi ilmu.
12. Semua pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca untuk
dijadikan koreksi dan perbaikan pada waktu yang akan datang.
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ....................................................................v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................3
1.5 Batasan Masalah ........................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................5
2.1 Pengelasan Resistance ...............................................................................5
2.2 Resistance Seam Welding ..........................................................................6
2.3 Material ......................................................................................................6
2.4 Welding Cycle Resistance Seam Welding Mode Pulse (overlap) ..............8
2.5 Welding Cycle Resistance Seam Welding Mode Continuous ...................9
2.6 Masukan Panas.........................................................................................10
2.7 Mode Pengelasan Seam............................................................................11
2.8 Parameter pada Seam Welding .................................................................12
2.8.1 Current .........................................................................................12
2.8.2 Weld Time Pulse dan Continue ....................................................13
2.8.3 Cooling Time (Off Time) pada Pulse dan Continuous ................14
xiii
2.8.4 Resistance .................................................................................... 14
2.8.5 Force............................................................................................ 15
2.9 Alat dan Bahan ........................................................................................ 15
2.10 Keuntungan dan Keterbatasan ................................................................. 16
2.11 Jenis Pengujian Seam Welding ................................................................ 16
2.11.1 Shear Test .................................................................................... 16
2.11.2 Metallography Test ...................................................................... 17
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 19
3.1 Diagram Alur Penelitian .......................................................................... 19
3.2 Studi Literatur.......................................................................................... 20
3.3 Studi Lapangan ........................................................................................ 20
3.3.1 Data Primer..................................................................................... 20
3.4 Persiapan Alat dan Material .................................................................... 21
3.4.1 Material ........................................................................................ 21
3.4.2 Dimensi Coupon Test .................................................................. 22
3.4.3 Mesin Las .................................................................................... 23
3.5 Proses Pengelasan.................................................................................... 23
3.6 Acceptance Criteria ................................................................................. 24
3.7 Pengujian ................................................................................................. 25
3.7.1 Metallography test ....................................................................... 25
3.7.2 Shear test ..................................................................................... 25
3.8 Analisa dan Pembahasan ......................................................................... 27
3.9 Kesimpulan.............................................................................................. 27
3.10 Jadwal Pelaksanaan ................................................................................. 27
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN ......................................................... 29
4.1 Proses Pengerjaan .................................................................................... 29
4.2 Hasil Pengujian........................................................................................ 33
4.2.1 Analisa Hasil Pengujian Visual ................................................... 33
xiv
4.2.2 Analisa Hasil Shear Test ..............................................................35
4.2.3 Analisa Hasil Macro test ..............................................................43
4.2.4 Hubungan Nugget dan Shear Strength .........................................52
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................55
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................55
5.2 Saran..............................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................57
LAMPIRAN ..........................................................................................................59
xv
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Komposisi kimia .................................................................................... 7
Tabel 2. 2 Mechanical Properties ........................................................................... 7
Tabel 3. 1 Data parameter arus pengelasan. .......................................................... 20
Tabel 3. 2 Data parameter waktu dan kecepatan pengelasan. ............................... 21
Tabel 3. 3 Komposisi kimia .................................................................................. 22
Tabel 3. 4 Variasi pengelasan seam dengan mode overlaping.............................. 23
Tabel 3. 5 Variasi pengelasan seam dengan mode continuous ............................. 24
Tabel 3. 6 Acceptance Criteria ............................................................................. 24
Tabel 3. 7 Dimensi spesimen seam welding ......................................................... 26
Tabel 3. 8 Jadwal pelaksanaan .............................................................................. 27
tabel 4. 1 Hasil Pengujian Shear Test.................................................................... 40
Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Macro 9 kA/ 90 ms (P1) ............................................ 43
Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Macro 9 kA/ 85 ms (P2) ............................................ 44
Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Macro 9 kA/ 80 ms (P3) ............................................ 45
Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA/ 90 ms (P4) ....................................... 46
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA/ 85 ms (P5) ....................................... 47
Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA/ 85 ms (P6) ....................................... 48
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA (C1) .................................................. 49
Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Macro 9 kA (C2) ....................................................... 49
Tabel 4. 10 Hasil Pengukuran Weld Nugget Overlaping ...................................... 50
Tabel 4. 11 Hasil Pengukuran Weld Nugget Continues ........................................ 51
xvii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xviii
DAFTAR GAMBAR
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui variasi weld time pada arus pulse current pada sambungan
lap terhadap shear test material DIN 14003
2. Mengetahui variasi weld time pada arus pulse current pada sambungan
lap terhadap metallography test material DIN 14003
3
1.5 Batasan Masalah
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
(a) Spot welding (b) Seam welding (c) Projection welding (Ruukki, 2007)
5
2.2 Resistance Seam Welding
2.3 Material
Stainless Steel (SS) adalah paduan besi dengan minimal 10,5 %
kromium. Komposisi ini membentuk protective layer (lapisan pelindung
anti korosi).
6
Material yang digunakan pada penelitian ini adalah material baja
tahan karat DIN 14003 ferritic stainless steel sesuai dengan material yang
digunakan dalam proses pembuatan alas keystone atau lantai dasar pada
kereta api MG BANGLADESH. DIN 14003 juga memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
1. Ketebalan material 2mm vs 2mm
2. Komposisi kimia
Tabel 2. 1 Komposisi Kimia
Element Prosentase (%)
3 Elongation 18 min %
Sumber: EN10088-2. 2005 (E)
7
Manfaat menggunakan jenis 14003 stainless steel:
Ketahanan korosi 250 kali lebih besar dari yang baja ringan
Korosi / ketahanan abrasi
Ekonomis - biaya awal rendah, pemeliharaan rendah
Kekuatan Tinggi
Ketahanan dampak yang sangat baik
Bisa dilas dengan metode konvensional
8
Tahap 2 yaitu Up slope : dimana pada waktu ini ampere dinaikan
scara perlahan lahan sesuai dengan waktu upslope yang ditentukan
hingga sampai pada ampere yang telah disetting.
Tahap 3 yaitu weld time : yang mana proses weld time ini
berlangsung secara kostan dengan lama waktu yang telah di setting.
Proses weld time dimulai saat upslope sudah mencapai ampere yang
telah di setting.
Tahap 5 hold yaitu Waktu setelah aliran arus ditiadakan tetapi gaya
penekanan dari sepasang elektroda masih tetap diberikan. Selama
penahanan berlangsung, daerah logam yang kondisinya cair,
akhirnya membeku dan menyatu, akhirnya membentuk nugget
(Brien, 2007).
Tahap 6 cool time (off time) yaitu . Waktu dimana gaya penekanan
dari sepasang elektroda ditiadakan, setelah pengelasan selesai
(Brien, 2007)
9
Pada mode ini proses pengelasan dimulai dari :
Tahap 1 yaitu squeeze : Waktu dimana pengelasan dimulai dengan
memberikan gaya/penekanan terhadap lembaran logam yang akan
disambung, namun arus listrik belum dialirkan (Brien, 2007).
Tahap 2 yaitu weld time : yang mana proses weld time ini pemberian arus
dilakukan secara langsung tanpa dinaikan perlahan lahan. Pada tahap ini
yang membedakan antara seam welding mode pulse dan seam welding mode
continue.
Tahap 3 yaitu hold Waktu setelah aliran arus ditiadakan tetapi gaya
penekanan dari sepasang elektroda masih tetap diberikan. Selama
penahanan berlangsung, daerah logam yang kondisinya cair, akhirnya
membeku dan menyatu, akhirnya membentuk nugget (Brien, 2007).
Tahap 4 yaitu (off time) cool time : Waktu dimana gaya penekanan dari
sepasang elektroda ditiadakan, setelah pengelasan selesai (Brien, 2007)
Q = I2 × R× t (2.1)
Dimana
Q = Panas yang dihasilkan (Joule)
I = Arus (Ampere)
R = Resistensi listrik pada benda kerja (ohm)
t = Waktu pengelasan (s)
10
2.7 Mode Pengelasan Seam
Mode pada seam welding ini tergantung pada pemberian arus yang
dialirkan ke benda kerja yang dijepit oleh kedua elektroda. Menurut
Soegijarto (2014) dalam buku teknologi pengelasan, pada resistance seam
welding terdapat dua jenis metode pengelasan. Yaitu continuous dan
intermiten. Metode pengelasan dengan gerakan kontinu, metode ini
dilakukan dengan putaran roda elektroda yang kontinu dan berkecepatan
konstan. Selama roda elektroda bergerak, arus listrik dialirkan pada roda
tersebut. Variasi pemberian aliran arus listrik yang diberikan terbagi dalam
tiga jenis yaitu:
1- Pemberian arus listrik dengan frekuensi pemberhentian
normal, Frekuensi pemberhentian normal akan
menghasilkan overlapping weld spot
11
3- pemberian arus listrik secara kontinu serta konstan (tanpa
pemberhentian). frekuensi pemberian arus listrik secara
kontinu serta konstan menghasilkan sambungan yang
kontinu
2.8.1 Current
Peralatan yang dipakai dalam proses pengelasan seam harus
mampu menghasilkan arus yang besar agar panas yang dikeluarkan
cukup untuk mencairkan lembaran logam yang akan dilas. Namun
pengontrolan terhadap arus yang keluar tetap perlu diberikan, karena
arus besar menimbulkan spaterring. Sedangkan arus yang diberikan
terlalu kecil akan menimbulkan kekuatan sambungan yang rendah
akibat dari hasil lasan yang kecil (Brien, 2007). Berikut adalah
12
hubungan antara pengaruh arus las terhadap kekuatan geser
ditujukan pada Gambar 2.7 berikut ini
.
Gambar 2. 7 Hubungan Arus dan Kekuatan Geser
(Brien, 2007)
2.8.2 Weld Time Pulse dan Continue
Waktu pengelasan Adalah Variabel yang dapat diatur untuk
mendapatkan energi panas yang masuk (Heat Input) Waktu pengelasan
biasanya sangat singkat. Pada pengelasan seam welding dengan mode
continue weld time yang digunakan adalah kostan seperti gambar. 2.4.
sedangkan pada pulse weld time yang digunakan terdapat tambahan up
slope dan down slope seperti pada gambar. 2.3 . Waktu pengelasan
yang optimal juga akan menentuan kekuatan sambungan las seam
karena semakin lama waktu yang diberikan, maka akan semakin
besar nugget yang akan terbentuk. Waktu yang terlalu singkat
membuat kekuatan sambungan menjadi rendah, begitupun juga
waktu yang diberikan terlalu lama.
13
Dengan kata lain terdapat waktu pengelasan yang optimal
untuk mendapatkan kekuatan geser yang maksimal (Brien, 2007)
seperti yang ditujukan pada Gambar 2.8 berikut ini.
2.8.4 Resistance
resistance adalah area kontak antara roda elektroda
resistance seam welding dan benda kerja yang akan dilas. Area
kontak yang besar menghasilkan kepadatan arus yang rendah dan
resistansi kontak yang rendah. Oleh karena itu, arus berbanding
terbalik dengan bidang kontak antara elektroda dan benda kerja.
14
2.8.5 Force
Gaya penekanan elektroda ini diberikan pada saat sebelum,
saat berlangsung dan sesudah arus listrik dialirkan. Pemberian
tekanan yang tidak maksimal akan menimbulkan spattering, yaitu
loncatan logam cair yang terpercik karena adanya nyala busur listrik
yang terjadi akibat penekanan yang kurang. Fungsi elektroda
sebagai pendistribusi arus harus dimaksimalkan dengan penekanan
yang sesuai sehingga tidak menimbulkan percikan nyala busur
listrik. Gambar 2.9 menjelaskan pengaruh tekanan elektroda
terhadap resistansi listrik.
15
2.10 Keuntungan dan Keterbatasan
Keuntungan seam welding
Pengelasan yang dilakukan cepat
Hemat pekerja perlu sedikit yang mengoprasikanya
Menghasilkan las rapat
Keterbatasan seam welding
Biaya peralatan dan perawatan lebih mahal dibanding las busur
Suatu lap joint menambahkan berat dan biaya bahan pada produk
dibanding dengan butt joint
Sulit di bawa kemana – mana
Bagian yang
di seam
16
2.11.2 Metallography Test
Ilmu logam terbagi menjadi dua bagian khusus, yaitu
metalurgi dan metallography. Metalurgi adalah menguraikan
tentang cara pemisahan logam dari ikatan unsur lain atau cara
pengolahan logam secara teknis, sehingga diperoleh jenis logam
atau logam paduan yang memenuhi kebutuhan tertentu. Sedangkan
Metallography adalah mempelajari tentang pemeriksaan logam
untuk mengetahui sifat, struktur, temperature dan persentase
campuran dari logam tersebut.
1. Pemeriksaan Makro (Macroscopic Examination)
Yang dimaksud dengan pemeriksaan makro adalah
pemeriksaan bahan dengan mata kita langsung atau memakai kaca
pembesar dengan pembesaran rendah (a low magnification).
Kegunaannya untuk memeriksa permukaan yang terdapat celah-
celah, lubang-lubang pada struktur logam yang sifatnya rapuh,
bentuk-bentuk patahan benda uji bekas pengujian mekanis yang
selanjutnya dibandingkan dengan beberapa logam menurut bentuk
dan strukturnya antara satu dengan yang lain menurut
kebutuhannya. Angka pembesaran pemeriksaan makro antara 0,5
kali sampai 50 kali. Pemeriksaan secara makro biasanya untuk
bahan-bahan yang memiliki struktur kristal yang tergolong besar
dan kasar, seperti misal logam hasil coran atau tuangan, serta bahan-
bahan yang termasuk non metal.
2. Pemeriksaan Mikro (Microscopic Examination)
Yang dimaksud dengan pemeriksaan mikro ialah
pemeriksaan bahan logam di mana bentuk kristal logam tergolong
halus sehingga diperlukan angka pembesaran lensa mikroskop
antara 50 kali sampai 3000 kali atau lebih dengan menggunakan
mikroskop industri.
17
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
18
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Proses Pengelasan
Proses Pengujian
1. Shear Test
2. Metallography test
Analisa
Kesimpulan
Selesai
19
3.2 Studi Literatur
Studi literatur meliputi referensi- referensi dan data – data yang
dijadikan acuan dalam menyelesaikan suatu maupun masalah yang ada
literatur yang digunakan yaitu ASME section IX 2017 untuk mengetahui
minimum diameter nugget dan jenis cairan etsa yang digunakan dalam
proses metallography
Overlap
2 2 Diameter
(pulse) Lap 9
mm mm 330
Continuous
20
Parameter yang digunakan pada saat pengelasan sesuai
pada Tabel 3.2
Tabel 3. 2 Data Parameter Waktu dan Kecepatan Pengelasan.
Squeeze Elektrod Hold Weld Cool
Weld time
Mode seam Joint time a force time speed time
(ms)
(ms) (Kgf) (ms) (mm/min) (ms)
80
(upslope 1571
10)
85
90
(upslope 1100
10)
3.4.1 Material
Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah ferritic
stainless steel tipe DIN 1.4003 dengan chemical composition seperti pada
tabel 3.3
21
Tabel 3. 3 Komposisi kimia
Element Prosentase (%)
22
3.4.3 Mesin Las
Mesin resistance seam welding yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mesin dengan merk SIS seperti pada gambar 3.3
9 kA 80 (upslope 10)
9 kA 85 (upslope 10)
9 kA 90 (upslope 10)
15.5 kA 80 (upslope 10)
15.5 kA 85 (upslope 10)
15.5 kA 90 (upslope 10)
(Sumber : Dokumen Pribadi)
23
Tabel 3. 5 Variasi Pengelasan Seam dengan Mode Continuous
9 kA 7000
15.5 kA 7000
(Sumber : Dokumen Pribadi)
24
3.7 Pengujian
25
Dan untuk dimensi spesimen shear test dapat dilihat pada gambar 3.5
26
3.8 Analisa dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan analisis data dan pembahasan dari hasil
permodelan dan pengolahan data yang telah didapatkan. Yakni data tentang
hasil weld time pada pengelasan seam welding mode pulsed (overlapping)
pada sambungan lap terhadap shear strength, dan metallography. Dari
semua data yang telah diolah maka dianalisa untuk mengetahui
pengaruhnya variasi arus pulsed current dan continuous current pada
sambungan lap. Tahap analisis merupakan tahap akhir dari kegiatan
penelitian ini, sehingga dari analisa ini dapat diambil kesimpulan dari
seluruh penelitian.
3.9 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis terhadap data yang dihasilkan,maka
selanjutnya adalah menarik kesimpulan terhadap penelitian yang telah
dilakukan yakni pengaruhnya variasi weld time pada seam welding mode
pulse pada sambungan lap joint terhadap shear strength, dan metallograpy.
Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya. Saran diberikan oleh
peneliti atau penulis apabila dalam penelitian terdapat kekurangan dan
keterbatasan.
27
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
28
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
30
Gambar 4. 2 Setting Parameter
(Dokumen Pribadi)
3. Pembuatan spesimen
Pembuatan spesimen dilakukan dengan cara memarking material yang
sudah dilas dengan dimensi lebar 35 mm dan dipotong menggunakan mesin
cutting
31
Gambar 4. 4 Proses Pemotongan
(Dokumen Pribadi)
32
5. Pengujian metallografi
Pada Pengujian Metallografi dilakukan proses Etsa untuk melihat hasil
diameter nugget yang dihasilkan disetiap parameter yang digunakan. Proses
etsa menggunakan cairan Aqua Regia (HNO3 + HCL).
33
Overlaping 9 kA/ 90 ms (P1) Overlaping 9 kA/ 85 ms (P2)
34
Berdasarkan hasil pengujian visual test, pada semua gambar di atas
didapatkan hasil bahwa tidak ada yang mengalami pengerutan pada bagian luar
permukaan dan tidak mengalami keretakan pada permukaan dalam dan luar
dari material.
35 mm
2 mm
140 mm
35 mm
35
Gambar 4. 9 Hasil Patahan 9 kA, dengan Welding Time 90 ms
Hasil dokumentasi dari pengujian dengan arus las 9 kA, dan
welding time 85 ms dengan kode P2 dapat dilihat Gambar 4.10
36
Gambar 4. 11 Hasil Patahan 9 kA, dengan Welding Time 80 ms
37
Hasil dokumentasi dari pengujian dengan arus las 15.5 kA, dan
welding time 85 ms dengan kode P5 dapat dilihat Gambar 4.13
Hasil dokumentasi dari pengujian dengan arus las 15.5 kA, dan
welding time 85 ms dengan kode P6 dapat dilihat Gambar 4.14
`
Gambar 4. 14 Hasil Patahan15.5 kA, dengan Welding Time 80 ms
38
Hasil dokumentasi dari pengujian dengan arus las 15.5 kA, mode continues
dengan kode C1 dapat dilihat Gambar 4.15
Hasil dokumentasi dari pengujian dengan arus las 15.5 kA, mode continues
dengan kode C2 dapat dilihat Gambar 4.16
39
Pada peneitian ini menggunakan material DIN 14003 dengan sambungan
lap joint dan didapatkan hasil nilai shear test seperti ditunjukan pada Tabel 4.1
sedangkan untuk perhitungan luas area seperti pada gambar 4.17 dibawah yaitu
panjang las (L) dikalikan dengan Diameter Nugget (Dn)
40
Dari hasil pengujian shear test pada material DIN 14003 diperoleh hasil
bahwa semakin lama waktu pengelasan/ welding time dalam proses resistance seam
welding dengan mode overlaping akan meningkatkan nilai shear strength pada
sambungan tersebut. Seperti yang ditunjukan pada gambar grafik hasil shear test
4.17 dibawah. Begitu juga dengan peningkatan ampere akan meningkatkan nilai
kuat shear strength.
190
184,083
185
180,835 180,135
178,991
180
Shear Strength (MPa)
175 172,191
170
9 kA
165 162,778
15.5 kA
160
155
150
80 85 90
Weld Time (ms)
41
Sementara dari hasil pengujian shear test pada material DIN 14003
dengan mode continues kenaikan ampere yang digunakan akan
menyebabkan turunya nilai shear strength pada sambungan tersebut.
Seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.18. Dari hasil grafik shear strength
tersebut didapatkan hasil shear strength maksimum sebesar 627,232 MPa
dengan paremeter pengelasan, ampere sebesar 15.5 kA dan nilai shear
strength minimum yaitu sebesar 594,452 MPa dengan parameter
pengelasan, ampere 9 kA.
195 192,679
190
Shear Strength (MPa)
185
180
175 9 kA
172,406
15.5 kA
170
165
160
7000
Weld Time (ms)
42
strength. Dengan demikian berdasarkan hasil nilai shear strength
proses pengelasan continues dengan current 9 kA dapat tidak dapat
digantikan dengan mode pulse (overlapping). Namun pada
continues dengan ampere 15.5 kA dapat digantikan dengan mode
pulse (overlapping) dengan kode parameter P1, P4, P5, P6
Aqua Regia
Reagent (HNO3 +
HCL)
43
Hasil pengujian makro pada mode overlaping dengan arus las 9 kA
dengan welding time 85 ms ditujukan pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Macro 9 kA/ 85 ms (P2)
Macro
Figure item note
memanjang searah lasan 9 kA/ 85 ms
specimen
(P2)
Aqua Regia
Reagent (HNO3 +
HCL)
Size of
5,67 mm
nugget
melintang arah lasan
Ket Acceptance
44
Hasil pengujian makro pada mode overlaping dengan arus las 9 kA
dengan welding time 80 ms ditujukan pada Tabel 4.4 berikut :
Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Macro 9 kA/ 80 ms (P3)
Macro
Figure Item note
Aqua
Regia
Reagent
(HNO3 +
HCL)
Size of
melintang arah lasan 5, 58 mm
nugget
Ket Acceptance
45
Hasil pengujian makro pada mode overlaping dengan arus las 15.5
kA dengan welding time 90 ms ditujukan pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA/ 90 ms (P4)
Macro
Figure Item note
Aqua Regia
Reagent (HNO3 +
HCL)
Size of
6,71 mm
nugget
Ket Acceptance
46
Hasil pengujian makro pada mode overlaping dengan arus las 15.5 kA
dengan welding time 85 ms ditujukan pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA/ 85 ms (P5)
Macro
Figure Item note
Aqua Regia
Reagent
(HNO3 + HCL)
Size of
6.52 mm
nugget
Ket Acceptance
47
Hasil pengujian makro pada mode overlaping dengan arus las 15.5 kA
dengan welding time 80 ms ditujukan pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA/ 85 ms (P6)
Macro
Figure Item note
Aqua Regia
Reagent (HNO3 +
HCL)
Size of
6,38 mm
melintang arah lasan nugget
Ket Acceptance
48
Hasil pengujian makro pada mode continues dengan arus las 15.5
kA ditujukan pada Tabel berikut.
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Macro 15.5 kA (C1)
Macro
Aqua Regia
Reagent (HNO3 +
HCL)
Size of
6.16 mm
nugget
Ket Acceptance
49
Tabel 4. 10 Hasil Pengukuran Weld Nugget Overlaping
Kode spesimen Weld nugget (mm)
P1 (9 kA/ 90 ms) 5,90
8
6,52 6,71
7 6,38
5,9
Diameter Nugget (mm)
6 5,58 5,67
5
4
3
2
1
0
80 ms 85 ms 90 ms
Weld Time
9 kA 15,5 kA
50
Tabel 4. 11 Hasil Pengukuran Weld Nugget Continues
Kode specimen Weld nugget (mm)
C1 (15.5 kA) 7,21
C2 (9 kA) 6.16
7,4
7,21
7,2
7
Diameter Nugget (mm)
6,8
6,6
6,4 9 kA
6,16 15,5 kA
6,2
6
5,8
5,6
7000
Weld Time (ms)
51
4.2.4 Hubungan Nugget dan Shear Strength
Berikut ini adalah hubungan antara diameter nugget dan shear
strength dengan menggunakan current 9 kA
185
180,135
180
Shear Strength (MPa)
175 172,191
170
165 162,778
160
155
150
5,58 5,67 5,9
Diameter Nugget (mm)
Gambar 4. 22 Hubungan Diameter Nugget Vs Shear Strength dengan 9 kA
185 184,083
184
shear Strength (MPa)
183
182
180,835
181
180 178,991
179
178
177
176
6,38 6,52 6,71
Diameter Nugget (mm)
53
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
54
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penyajian data dan analisa pengujian, dapat ditarik kesimpulan
mengenai penelitian ini :
1. Berdasarkan dari hasil pengujian shear test pada mode pulse menunjukan
bahwa penambahan waktu pengelasan (weld time) dapat meningkatan nilai
shear strength pada sambungan pengelasan resistance seam welding. Dan
dari pengujian shear strength didapatkan nilai rata- rata maksimum sebesar
184,083 MPa dengan variasi parameter current sebesar 15.5 kA dan weld
time sebesar 90 ms, sedangkan untuk nilai minimum shear strength
diperoleh nilai sebesar 178,991 MPa dengan variasi parameter yaitu ampere
sebesar 15.5 kA dan welding time sebesar 80 ms.
2. Berdasarkan Hasil uji metallography pada mode pulse (overlapping)
menunjukan bahwa penambahan atau kenaikan weld time akan
meningkatkan ukuran diameter nugget yang terbentuk. Dan untuk nilai
maksimum diameter nugget sebesar 6,71 mm dengan variasi parameter
yang digunakan yaitu ampere sebesar 15.5 kA dan weld time sebesar 90 ms,
sedangkan minimum diameter nugget diperoleh sebesar 5,58 mm dengan
variasi parameter yaitu ampere sebesar 9 kA dan welding time sebesar 80
ms.
3. Berdasarkan hasil shear test dan metallography pada mode continues
dengan ampere 9 kA tidak dapat digantikan dengan mode pulse
(overlapping). Namun pada mode continues ampere 15.5 kA dapat
digantikan dengan mode pulse (overlapping) dengan kode parameter P1, P4,
P5 dan P6.
55
5.2 Saran
Dalam pengerjaan tugas akhir masih terdapat kekurangan-kekurangan
sehingga nantinya dapat menjadi bahan evaluasi dan dapat di kembangkan lebih
baik lagi. Beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk dapat mencapai hasil yang
lebih baik antara lain
1. Perlu penambahan parameter pengelasan seperti electrode force,hold time,
cold time dll. Supaya menghasilkan parameter pengelasan yang baik.
2. Perlu adanya penambahan pengujian mikro untuk mengetahui hasil struktur
mikro yang didapat.
3. Adanya pengembangan dengan memvariasikan material yang berbeda
(dissimilar) agar dapat memperoleh keilmuan baru.
56
DAFTAR PUSTAKA
57
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
58
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Mill certificate
59
60
LAMPIRAN B
Hasil Shear Test
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
BIOGRAFI PENULIS
RIWAYAT PENDIDIKAN
2004-2010 : SDN Plosowahyu
2010-2013 : SMP Negeri 1 Turi
2013-2016 : SMA Negeri 1 Lamongan
87