Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Wawi Dwijorini


NIM :857973589

1. Deskripsikan secara lengkap tentang apa, mengapa, dan untuk apa mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan diberikan di SD/MI!
Jawab :
Tentang apa PKn?
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melakssiswaan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mengapa diberikan di SD/MI?
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran dalam proses pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan,
pembangunan kemauan, dan pengembangan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran. Maka dari itu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaran sangat penting
untuk diberikan di SD/MI sebagai bekal dasar untuk membangun manusia yang berbudi
pekerti luhur.
Untuk apa PKn?
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
 Partisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Menurut Lickona, yang perlu dikembangkan dalam rangka pembentukan karakter yang
baik (Good Character) didalamnya mengandung 3 dimensi moral yaitu; Knowing moral
values, Moral feeling, dan Moral action.
Jelaskan keterkaitan Substansif dan fungsional dari ketiga domain moral tersebut!
Jawab :
Dalam pendidikan karakter, Lickona (1992) menekankan pentingnya tiga komponen
karakter yang baik yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling
atau perasaan tentang mental dan moral action atau perbuatan moral. Hal ini diperlukan
agar siswa mampu memahami, merasakan dan mengerjakan nilia-niali karakter.
Moral knowing adalah terdiri dari enam hal, yaitu: moral awareness (kesadaran moral),
knowing moral values (mengetahui nilai-nilai moral), perspective taking, moral reasoning,
decision making dan self knowledge.
Moral feeling adalah aspek yang lain yang harus ditanamkan kepada siswa yang
merupakan sumber energi dari diri manusia untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip
moral. Terdapat 6 hal yang merupakan aspek emosi yakni conscience (nurani), self esteem
percaya diri), empathy (merasakan penderitaan orang lain), loving the good (mencintai
kebenaran), self control (mampu mengontrol diri) dan humility (kerendahan hati).
Moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi
tindakan nyata. Perbuatan tindakan moral ini merupakan hasil dari dua komponen karakter
lainya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik maka
harus dilihat tiga aspek lain dari karakter, yaitu kompetensi, keinginan, dan kebiasaan.

Ketiga komponen tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Moral
knowing, moral feeling dan moral acting tidak akan berfungsi manakala satu bagian
dari ketiga komponen tersebut terpisah. Pendidikan karakter hendaknya menjadikan
anak terbiasa untuk berperilaku baik, sehingga ia menjadi terbiasa dan akan merasa
bersalah kalau tidak melakukannya. Dengan demikian, kebiasaan baik yang sudah menjadi
naluri, otomatis akan mebuat seorang anak merasa bersalah bila tidak melakukan kebiasaan
baik tersebut.

3. Tuliskan beberapa contoh nyata beserta penjelasannya kegiatan siswa dalam rangka
berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang demokratis dan anti-korupsi di sekolah saudara!
Jawab :
 Diskusi kelompok. Kegiatan belajar bersama kelompok melatih siswa
berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab di kehidupan bermasyarkat, dimana
kegiatan ini dapat dijadikan simulasi bagi siswa dalam bermasyarakat kelak. Dalam
berdiskusi secara kelompok siswa akan belajar menerima perbedaan pendapat,
saling menghargai, dan belajar untuk berbicara untuk mendapatkan keputusan
bersama yang terbaik bagi keseluruhan anggota kelompok. Hal ini sejalan pula
dengan prisip pendiri bangsa yaitu musyawarah mufakat.
 Pemilihan pengurus kelas. Pemilihan pengurus kelas merupakan salah satu bentuk
melatih siswa dalam kehidupan demokratis, dimana seluruh siswa memiliki hak
yang sama dalam memberikan suara. Kemudian pengurus yang telah terpilih
diharapkan agar dapat bertanggung jawab atas amanah yang telah diberikan.
 Pengisian uang kas kelas dan datang tepat waktu. Sudah seharusnya sejak dini
siswa diberikan pendidikan mengenai anti korupsi salah satu pembelajaran konkret
tersebut dapat terbentuk melalui pengelolaan uang kas kelas. Pengelola uang kas
harus bertanggung jawab untuk mengelola uang agar sesuai dengan jumlah yang
ada tanpa mengurangi uang tersebut serta harus bertanggung jawab jika terjadi
kekurangan jumlah nominal uang. Datang tepat waktu juga adalah salah satu bentuk
tindakan anti korupsi yaitu dalam hal waktu yang kadang kala disepelekan.
4. Jelaskan bentuk-bentuk keterkaitan antara pendidikan kewarganegaraan dengan mata
pelajaran mata pelajaran lainnya !
Jawab :
Mata pelajaran atau Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan
karakteristiknya memiliki keterkaitan dengan Bidang Studi lainnya, khususnya dengan IPS.
PKn menurut sejarah perkembangannya sampai dalam bentuk seperti sekarang ini secara
historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS sebab sebelum menjadi Bidang Studi
Pendidikan Kewarganegaraan pada mulanya Bidang Studi ini merupakan bagian dari IPS,
di mana semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Akan tetapi tidak hanya IPS, Pendidikan Kewarganegaraan dapat juga dikaitkan dengan
mata pelajaran lainnya dengan 3 model pembelajaran yaitu model connected, model
webbed, dan model integrated. Salah satu model yang paling sesuai diterapkan untuk
mengaitkan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
yaitu meodel webbed (jaring laba-laba). Contohnya guru mengangkat tema lingkungan,
guru dapat menghubungkan berbagai mata pelajaran di antaranya IPA yang membahas
Bentuk Energi dan Manfaatnya yang ada di sebuah lingkungan, Bahasa Indonesia yang
membahas tentang membuat ringkasan tentang lingkungan, PKn membahas tentang
tenggang rasa dalam sebuah lingkungan, dan Matematika yang membahas tentang benda-
benda di sekitar yang berbentuk bangun datar. Sehingga memudahkan siswa memahami
konsep dari berbagai mata pelajaran dalam sebuah pembelajaran.

5. Sebutkan beberapa contoh kasus yang pernah terjadi di lingkungan sekolah ataupun
lingkungan tempat tinggal saudara yang dapat merugikan nilai-nilai kebangsaan dan
jelaskan kiat-kiat anda untuk memotivasi kepada siswa agar dapat menunjukkan semangat
kebangsaan!
Jawab :
Beberapa contoh kasus yang dapat menguraikan nilai-nilai kebangsaan diantaranya adalah
:
 Pembullyan antar siswa
 Tindakan korupsi oleh anggota dewan
 Tawuran antar pelajar, suku, ras, atau golongan tertentu
 Tindakan acuh terhadap teman atau tetangga yang mengalami kesulitan dan
membutuhkan pertolongan.
 Tindakan paham ekstrimisme seperti terorisme, radikalime, anti Pancasila, dan
sebagainya.
Beberapa kiat-kiat yang dapat memotivasi siswa agar menunjukan semangat
kebangsaan diantaranya adalah :
 Melakssiswaan upacara bendera. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menghargai
perjuangan para pendiri bangsa serta tentunya menumbuhkan rasa
nasionalisme.
 Menyanyikan lagu kebangsaan sebelum atau sesudah atau saat pembelajaran
dikelas. Dengan menyanyikan lagu kebangsaan melatih siswa untuk menghafal
lagu-lagu kebangsaan disamping itu pula rasa nasionalisame dan patriotisme
serta cinta akan tanah air akan terbentuk melalui lirik-lirik yang membangun
semangat kebangsaan.
 Melakukan kegiatan atau lomba untuk memperingati hari kemerdekaan.
Lomba-lomba dalam memperingati hari kemerdekaan akan mengajarkan sikap-
sikap kebangsaan seperti gotong royong, semangat berjuang, saling
menghargai, dan sikap kebangsaan lainnya yang tentunya akan menumbukan
semangat kebangsaan.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai