Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AKHLAK

MACAM-MACAM ALIRAN DALAM

ILMU AKHLAK

Disusun Oleh kelompok 6:

1. Latifah Zahroh
2. Lina Hernawati
3. Sifa Sopiah

SEKOLAH AGAMA ISLAM SILIWANGI BANDUNG


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Landasan Pendidikan. Shalawat serta salam tercurahkan kepada paduka Habibana
Wanabiyana Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta umatnya dan senantiasa setia
hingga akhir zaman.

Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti pembelajaran mata kuliah
Pendidikan Akhlak jurusan Pendidikan Agama Islam STAI SILIWANGI BANDUNG
2020/2021.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada semua pihak yang sudah berusaha keras memberikan bimbingan dan
bantuan baik moril maupun materil serta doa dalam penyusunan karya tulis ini.

Penulis menyadari karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun
bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Karawang, 4 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................1


B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pengertian Ilmu Akhlak.................................................................................................2


B. Macam-macam Aliran Dalam Ilmu Akhlak...................................................................5
1. Aliran Naturalisme...................................................................................................5
2. Aliran Hedonisme....................................................................................................6
3. Aliran Utilitarianisme..............................................................................................7
4. Aliran Idealisme......................................................................................................8
5. Aliran Vitalisme.......................................................................................................8
6. Aliran Teologi..........................................................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

A. PENUTUP....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting,
sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu
masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka
sejahteralah lahir batinnya, apabila akhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya.
Ilmu akhlak merupakan bagian dari ilmu agama yang perlu dipelajari dan
dikuasai. Dalam ilmu akhlak juga terdapat macam-macam aliran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan akhlak?
2. Kenapa dalam islam Akhlak harus ada?
3. Sebutkan Apa saja macam aliran yang ada dalam ilmu akhlak?

C. Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang macam-macam aliran yang
ada dalam ilmu akhlak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Akhlak


Pendidikan menurut (Zuhairini, 2004 : 1) dapat diartikan sebagai bimbingan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Oleh karena itu, pendidikan dipandang sebagai salah
satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi muda agar memiliki
kepribadian yang utama.
Kemudian di dalam Bahasa Arab, terdapat tiga istilah yang dipergunakan untuk
menyebut kata pendidikan, antara lain; tarbiyat, tahzib, ta’lim, siyasat, mawa’izh, ‘adat /
ta’awwud, dan tadrib (Suwito, 2004 : 35). Kata tarbiyat berasal, atau bahkan masdar dari
akar kata Rabbun.  Huruf  “ra” dan “ba” menunjukkan kepada tiga makna
dasar : Pertama, memperbaiki sesuatu dan berdiri diatasnya. Kedua, menekuni sesuatu dan
menempati. Ketiga, menggabungkan sesuatu dengan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Makna ketiga (dari Ibnu Faris, meninggal tahun 393 H) mencakup semua pengertian tarbiyah
baik secara umum atau khusus. Tarbiyah ialah membimbing seseorang dengan
memperhatikan  segala apa yang menjadi urusannya dan menggabungkan semua aspek-aspek
tarbiyah sampai ia matang dan mencapai batas kelayakan untuk dididik jiwanya, akhlaknya,
akalnya, fisiknya, agamanya, rasa sosial politiknya, ekonominya, keindahannya, dan
semangat jihadnya (Halim Mahmud, 2003 : 25-26). Sedangkan menurut (Takariawan, Ida
Nur Laila, 2005 : 13). Jika ditinjau dari tiga akar katanya, tarbiyah bisa dipahami dari tiga
rangkaian berikut. Pertama, raba-yarbu yang maknanya bertambah dan berkembang.
Kedua, raboya-yarba sebagaimana wazan khafiya-yakhfa, yang bermakna tumbuh dan
berkembang. Ketiga, Raba-Yarubu sesuai wazan mada-yamudu, yang berarti memperbaiki,
mengurusi, mengatur, menjaga dan memperhatikan. Selanjutnya kata  ta’lim diartikan
pengajaran dan siyasat bisa diartikan siasat, pemerintahan, politik, atau pengaturan. ‘Adat /
ta’awwud diartikan pembiasaan, dan tadrib  bisa diartikan pelatihan.
Menurut Hasan Langgulang yang dimaksud dengan pendidikan adalah suatu proses
yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku
tertentu pada anak-anak atau orang yang sedang dididik. Sedangkan menurut John Dewey
pendidikan adalah sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental,
baik mengangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju kearah
tabiat manusia dan manusia biasa. Dan didalam Undang-undang Republik Indonesia no. 2

2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional diperoleh pengertian bahwa, yang dimaksud
dengan pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan lagi peranannya di masa yang akan datang (Bab 1,
pasal 1 ayat 1). Dari beberapa uraian diatas dapat dipahami bahwa, setidaknya yang
dimaksud pendidikan adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk
perilaku lahir dan batin manusia menuju arah tertentu yang dikehendaki. Kata menuju arah
tertentu yang dikehendaki ini akhirnya menimbulkan berbagai jenis pendidikan, seperti
pendidikan kewartawanan, pendidikan guru, Pendidikan Islam, Pendidikan Kristen, dan
sebagainya (suwito, 2004 : 38).
Selanjutnya pengertian akhlak secara etimologi adalah berasal dari bahasa arab jamak
dari “ khuluk” yang artinya perangai. Dalam pengertian sehari-hari akhlak umumnya
disamakan artinya dengan budi pekerti, kesusilaan dan sopan santun.
Adapun pengertian akhlak menurut istilah, penulis kutipkan dari berbagai pendapat,
yaitu:
1. Menurut Al-Ghazali akhlak didefinisikan sebagai berikut :
ٍ ‫س َرا ِس َخ ٍة َع ْنهَا تَصْ ُدرُوْ ا الَِ ْف َعا َل بِ ُسهُوْ لَ ٍة َويُس‬
.‫ْر ِم ْن َغي ِْر َحا َج ٍة اِلَى فِ ْك ٍر َو ِر َوايَ ٍة‬ ُ ‫ْال ُخ ْل‬
ِ ‫ق ِعبَا َرةٌ ع َْن هَيَْئ ٍة فِي النَّ ْف‬
Artinya : “Akhlak adalah ungkapan tentang sikap jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan atau
pemikiran terlebih dahulu. (Djazuli, 1992 : 2).
2. Menurut A. Amin yang dinamakan akhlak adalah : “kehendak yang dibiasakan artinya
bahwa kehendak itu bisa membiasakan sesuatu, maka kebebasan itu dinamakan
akhlak (Amin, 1975 : 62).
3. Menurut Ibnu Miskawah adalah :
‫س دَا ِعيَّةُ لَهَا اَ ْف َعالَهَا ِم ْن َغي ِْر فِ ْك ٍر َو ِر َوايَ ٍة‬
ِ ‫َحا ُل النَّ ْف‬
Artinya : “Akhlak adalah sikap jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan (terlebih dahulu)
(Zainuddin, 2004 : 4).
4. Menurut Barmawaie Umari Akhlak adalah : “Penentuan batas antara baik dan buruk,
teruji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
5. Menurut Muhammad bin Ali Asy-Syariif Al-Jurjani.
”Akhlak adalah istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat dalam diri, yang darinya
terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa perlu berfikir dan
merenung. Jika dari sifat tersebut terlahir perbuatan-perbuatan yang indah menurut
akal dan syari’at, dengan mudah, maka sifat tersebut dinamakan dengan akhal yang

3
baik. Sedangkan jika darinya terlahir perbuatan-perbuatan buruk, maka sifat tersebut
dinamakan akhlak yang buruk.”
6. Menurut Ahmad bin Mushthafa (Thasy Kubra Zaadah) akhlak adalah :
Ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan dan keutamaan itu adalah
terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan, yaitu : kekuatan itu adalah kekuatan
marah, kekuatan syahwat.
7. Menurut Muhammad bin Ali Al-faruqi At-Tahanawi akhlak adalah keseluruhannya
kebiasaan, sifat alami, agama dan harga diri.
Kemudian beliau berkata bahwa akhlak terbagi atas hal berikut ini :
 Keutamaan, yang merupakan dasar bagi apa yang sempurna.
 Kehinaan, yang merupakan dasar bagi apa yang kurang.
 Dan selain keduanya yang menjadi dasar bagi selain kedua hal  itu (Mahmud, 2004 :
32, 33, 34).
8. Versi Ja’ad Maulana (Zahruddin, dkk, 24 : 6)
Beliau menjelaskan bahwa ilmu akhlak itu dapat diberikan pengertian sebagai berikut:
a. Ilmu yang menyelidiki perjalanan hidup manusia di muka bumi ini dan
mempergunakan sebagai norma atau ukuran untuk mempertimbangkan perbuatan,
perkataan dan hal ikhwal manusia dalam hidup mereka dan menjelaskan bagi
mereka, bagaimana kewajiban mereka dalam hidup, bukan bagaimana mereka
hidup.
b. Ilmu yang menyelidiki gerak jiwa manusia, apa yang dibiasakan mereka dari
perbuatan dan perkataan dan menyingkap hakikat baik dan buruk.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa
Pendidikan Akhlak adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk membimbing dan
mengarahkan kehendak seseorang untuk mencapai tingkah laku yang mulia dan
menjadikannya sebagai kebiasaan.1

1
: https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2018/08/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-akhlak.html

4
B. Macam-Macam Aliran Dalam Ilmu Akhlak

1. Aliran Naturalisme
Naturalisme adalah aliran filsafat yang menerima “natura” sebagai keseluruhan
realitas. Istilah “natura” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, dari
dunia fisika yang dapat dilihat manusia sampai sistem total dari fenomena ruang dan
waktu. Natura adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains dan alam. Istilah
“Naturalisme” merupakan kebalikan dari istilah “Supranaturalisme” yang mengandung
pandangan dualistik terhadap alam dengan adanya kekuatan atau ada dua (wujud) di atas
di luar alam.
Menurut aliran Naturalisme, ukuran baik atau buruk adalah apakah sesuatu itu sesuai
dengan fitrah (naluri) manusia atau tidak, baik fitrah lahir maupun batin. Apabila sesuai
dengan fitrah dikatakan baik, sedangkan apabila tidak sesuai dipandang buruk. Aliran ini
menganggap bahwa kebahagiaan yang menjadi tujuan setiap manusia didapat dengan
jalan memenuhi panggilan natur atau kejadian menusia itu sendiri. Itulah sebabnya aliran
itu disebut Naturalisme.
Berikut ini beberapa pemikiran aliran Naturalisme:
a. Segala sesuatu dalam dunia ini menuju pada tujuan tertentu. Memenuhi panggilan
natur setiap sesuatu dapat mengantarkan pada kesempurnaan. Benda-benda dan
tumbuh-tumbuhan juga termasuk di dalamnya, menuju pada satu tujuan, tetapi
dapat dicapai secara otomatis tanpa pertimbangan dan perasaan.
b. Hewan mencapai tujuannya melalui naluri, sedangkan manusia melalui akalnya
karena akal itulah yang menjadi perantara baginya untuk mencapai
kesempurnaan. Atas dasar itu, menusia harus berpedoman pada akal.
J.J. Rosseau (1712-1778) menyatakan, bahwa prinsip pandangan yang lebih
menitikberatkan atas kemampuan menilai sesuatu yang baik dan buruk, dapat
dipengaruhi oleh pembawaaan sejak manusia itu lahir. Jadi sejak anak lahir, ia sudah
dapat menilai suatu yang baik dan buruk, hanya saja ia belum bisa menganalisis,
mengapa sesuatu itu dikatakan baik atau buruk. Ini menurut pandangan aliran
naturalisme yang dipelopori oleh J.J Rosseau. 
Jadi proses kematangan manusia dalam menilai hal yang baik dan buruk,
ditentukan oleh pengalaman hidupnya. Semakin banyak pengalaman hidupnya,

5
semakin matang pula pemahaman terhadap hal-hal yang baik atau buruk, sehingga
cara menilainya juga semakin sempurna.
Nilai baik dan buruk menurut aliran ini, ditentukan oleh kebutuhan dan kondisi
alam yang ditempati manusia hidup, maka konsekwensi logisnya, bisa terjadi pada
sesuatu yang dipandang baik pada tempat dan kondisi tertentu tetapi sebaliknya dapat
dipandang tidak baik pada tempat dan kondisi yang lain. Hal ini ditegaskan bahwa
kebaikan dan keburukan, ada yang bersifat universal, dan juga ada yang bersifat lokal.
Tentu saja hal tersebut, hanya berlaku di suatu tempat dan kondisi tertentu pula.
Ringkasnya, tolak ukur yang dipergunakan aliran Naturalisme mengenai kebaikan
dan keburukan adalah apakah sesuatu itu sesuai sesuai dengan fitrahnya atau tidak.
Jika sesuai dengan fitrah, sesuatu itu baik, begitu pula sebaliknya.
Aliran Naturalisme adalah ukuran baik atau buruk adalah kesesuaian dengan
keadaan alam, apabila alami maka dipandang baik, apabila tidak maka dipandang
buruk. Salah seorang penganut aliran ini adalah John Rousseau yang mengemukakan
bahwa kemajuan, pengetahuan, dan kebudayaan menjadi perusak alam yang utama.
Aliran ini berpendirian bahwa sesuatu dalam dunia ini menuju kepada suatu tujuan
dengan memenuhi panggilan nature/alam setiap sesuatu akan dapat sampai kepada
kesempurnaan. Yang menjadi ukuran baik dan buruknya perbuatan manusia adalah
perbuatan yang sesuai dengan fitrajh / naluri manusia itu sendiri.
Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai dengan keadaan
alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami
dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan
dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta.2

2. Aliran Hedonisme
Aliran hedonisme berpendapat bahwa aliran baik dan buruk adalah kebahagiaan
karenanya suatu perbuatan dapat mendatangkan kebahagiaan maka perbuatan itu baik
dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila mendatangkan penderitaan.
Menurut aliran ini, setiap manusia selalu menginginkan kebahagiaan yang merupakan
dorongan daripada tabiatnya dan ternyata kebahagiaan merupakan tujuan akhir dari
hidup manusia, oleh karenanya jalan yang mengantarkan ke arahnya dipandang sebagai
keutamaan (perbuatan mulia / baik). Maksud dari kebahagiaan dari aliran ini adalah
hedone, yakni kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan rasa serta terhindar dari penderitaan.
2
: http://kentokcyber.blogspot.com/2018/09/aliran-idealisme-naturalisme-hedonisme.html
6
Ada juga yang mengartikan kelezatan adalah ketentraman jiwa yang berarti keimbangan
badan.
Oleh karena itu,menurut aliran ini kelezatan merupakan ukuran dari perbuatan, jadi
perbuatan dipandang baik menurut kadar kelezatan yang terdapat pada perbuatan yang
dilakukan seseorang dan sebaliknya perbuatan itu buruk menurut kadar penderitaan yang
ada pada diri seseorang tersebut.
Aliran hedonisme, bahkan tidak hanya mengajarkan agar manusia mencari kelezatan,
karena pada dasarnya tiap-tiap perbuatan ini tidak sunyi dari kelezatan tetapi aliran ini
justru menyatakan hendaklah manusia itu mencari sebesar-besar kelezatan, dan
seandainya dia disuruh memilih diantara beberapa perbuatan wajib ia memilih yang
paling besar kelezatannya.
Maksud paham ini adalah manusia hendaknya mencari kelezatan sebesar-besarnya.
Dan setiap perbuatannya diarahkan pada kelezatan. Jika terjadi keraguan dalam memilih
suatu perbuatan harus diperhitungkan banyak sedikitnya kelezatan dan kepedihannya.
Sesuatu yang baik apabila diri seorang yang melakukan perbuatan mengarah kepada
tujuan.
Aliran hedonisme terbagi menjadi dua, yaitu:
a. EgoisticHedonisme
Dalam aliran ini dinyatakan bahaw ukuran kebaikan adalah kelezatan diri pribadi
orang yang berbuat. Karena itu, dalam aliran ini mengharuskan kepada para
pengikutnya agar mengerahkan segala perbuatannya untuk mengahasilkan kelezatan
tersebut yang sebesar-besarnya.
b. Universalistic Hedonisme
Aliran ini mendasarkan ukuran baik dan buruk pada “kebahagiaan umum”. Aliran
ini mengharusakan agar manusia dalam hidupnya mencari kebahagiaan yang
sebesar-besarnya untuk sesama manusia dan bahkan pada sekalian mahkluk yang
berperasaan. Jadi baik buruknya sesuatu didasarkan atas ada kesenangan atau
tidaknya sesuatu itu bagi umat manusia. Kalau memang sesuatu itu lebih banyak
kelezatannya dan membawa kemanfaatan maka hal itu baik tapi sebaliknya kalau
membawa akibat penderitaan maka hal itu berarti buruk.3

3. Aliran Utilitarianisme

3
: http://syidik-corp.blogspot.com/2012/08/aliran-etika-dan-akhlak.html?m=1
7
Paham ini berpendapat bahwa yang baik adalah yang bermanfaat hasilnya dan yang
buruk hasilnya tidak bermanfaat. Manfaat disini adalah kebahagiaan untuk sebanyak-
banyak manusia dari segi jumlah atau nilai.
Maksud dari paham ini adalah agar manusia dapat mencari kebahagiaan sebesar-
besarnya untuk sesama manusia atau semua mahkluk yang memiliki perasaan.
Kelezatan menurut paham ini bukan kelezatan yang melakukan perbuatan itu saja
tetapi kelezatan semua orang yang ada hubungannya dengan perbuatan itu. Wajib bagi
si pembuat dikala menghitung buah perbuatannya, jangan sampai berat sebelah
darinya tetapi harus menjadikan sama antara kebaikan dirinya dan kebaikan orang
lain.4

4. Aliran Idealisme
Istilah tersebut berasal dari bahasa Gerika (Yunani), yaitu dari kata “idea” yang
secara etimologis berarti: akal, pikiran, atau sesuatu yang hadir dalam pikiran, atau
dapat
juga disebut sesuatu bentuk yang masih ada dalam alam pikiran manusia. Aliran ini
berpendapat bahwa segala yang ada hanyalah tiada, sebab yang ada itu hanya
gambaran dari alam pikiran (bersifat tiruan), sebaik apapun suatu tiruan tentunya tidak
akan seindah aslinya (ide). Dengan demikian, yang baik itu hanya apa yang ada
di dalam ide itu sendiri.
Idealisme dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1840) yang berkebangsaan jerman.
Pokok-pokok etika idealism dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Wujud yang paling dalam arti kenyatan (hakikat) ialah kerohanian.
b. Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia adalah kemauan yang
melahirkan tindakan konkret dan menjadi pokok disini adalah “kemauan baik”.
c. Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan sesuatu hal yang
menyempurnakannya yaitu “ rasa kewajiban”.5

5. Aliran Vitalisme
4
http://syidik-corp.blogspot.com/2012/08/aliran-etika-dan-akhlak.html?m=1

5
https://iimazizah.wordpress.com/2012/12/01/aliran-aliran-dalam-akhlaq/

8
Aliran Vitalisme (bantahan Naturalisme), sebab menurut penganut paham ini
ukuran baik atau buruk itu bukanlah alam tetapi “vitae” yakni yang sangat diperlukan
untuk hidup. Tokoh terpenting dari aliran ini yaitu F. Niettsche, dia banyak sekali
memberi pengaruh terhadap tokoh revolusioner seperti Hitler. Pada akhir hayatnya ia
menjadi seorang ateis dan mati dalam keadaan gila, dia memproklamirkan gagasan
“God is dead”, Tuhan telah mati, Tuhan itu tidak ada lagi, maka jauhkanlah diri
(putuskan hubungan dengan Tuhan).
Aliran ini dikelompokkan menjadi:

1. Vitalisme Pessimistis (Negatif Vitalistis); Disebut pesimis karena manusia yang


dilahirkan adalah celaka, maksudnya karena ia telah di lahirkan dan
hidup,sedangkan lahir dan hidupnya manusia itu tiada guna. Terdapat ungkapan
yakni “homo homini lupus”= manusia yang satu adalah seigala bagi manusia yang
lainnya.
2. Vitalisme Optimisme; hidup atau kehidupan berarti pengorbanan diri karena itu
hidup yang sejati adalah kesediaan dan kerelaan untuk melibatkan diri dalam setiap
kesusahan. Yang paling baik adalah segala sesuatu yang menempa kemauan
manusia untuk berkuasa. Oleh karena itu, perang adalah halal, sebab orang yang
berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan.

Aliran ini merupakan bantahan tehadap aliran naturalisme, sebab menurut faham
vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam, tetapi “vitae” atau
hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). 6

6. Aliran Teologi
Aliran ini menyatakan bahwa baik dan buruknya perbuatan sekarang tergantung
dari ketaatan terhadap ajaran tuhan lewat kitab sucinya. Hanya saja aliran ini tidak
menyebutkan dengan jelas tuhan dan kitab sucinya.
Yang jadi ukuran baik-buruknya perbuatan manusia adalah didasarkan kepada
ajaran Tuhan. Segala perbuatan yang diperintah Tuhan itu perbuatan yang baik dan
segala larangannya itu perbuatan yang buruk.7
BAB III

6
https://iimazizah.wordpress.com/2012/12/01/aliran-aliran-dalam-akhlaq/

7
: http://syidik-corp.blogspot.com/2012/08/aliran-etika-dan-akhlak.html?m=1
9
PENUTUP

A. Kesimpulan

Aliran dalam akhlak ternyata sangat beragam diantaranya yaitu Aliran Naturalisme,
Aliran Hedonisme, Aliran Utilitarianisme, Aliran Idealisme, Aliran Vitalisme, Aliran
teologi, dan masih banyak lagi aliran-aliran yang lainnya.
Yang menjadi pembeda antara akhlak dengan etika adalah akhlak merupakan sebuah
wahyu dari Allah dan bersifat mutlaq tidak dapat di rubah-rubah. Sedangkan etika
merupakan sebuah dasar pikiran manusia yang bersifat relatif sehingga bisa berubah-ubah,
tapi jika jika etika tersebut merupakan hasil dari izma-izma para ulama bisa bersifat
mutlaq.
Oleh karena itu kita harus bisa menjadi seseorang yang bisa mengikuti Al-Quran dan Al-
Hadist dan mentauladani nabi Muhamad SAW. Supaya kita tidak menjadi orang-orang
yang salah lagkah.

DAFTAR PUSTAKA

10
Gandaatamaja, Muhtar, Ahmad Saefurrizal. 2000: Kuliah Al-Isla Akidah, Syari’ah, dan
Akhlak. Lembaga Pendidikan dan Dakwah Al-Hikmah. Bandung.
www.google.com  
https://iimazizah.wordpress.com/2012/12/01/aliran-aliran-dalam-akhlaq/
https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2018/08/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-
akhlak.html
http://kentokcyber.blogspot.com/2018/09/aliran-idealisme-naturalisme-hedonisme.html

11

Anda mungkin juga menyukai