ACE INHIBITOR & RAAS mempengaruhi ginjal akan memicu retensi

air dan garam yang mengakibatkan

Hipertensi (High Blood Pressure) terjaidnya peningkatan tekanan darah .
merupakan peningkatan tekanan darah
yangmana pada tekanan sistolik (ketika Enzim pengatur : renin dan ACE
jantung berkontraksi) >110 mmHg dan
tekanan diastolik (ketika jantung relaksasi)
>70 mmHg

Sistem renin angiotensin aldosterone

(RAAS)

 Renin : protease aspartil, penentu

laju reaksi pembentukan angiotensin
II
 Relatif spesifik
 Renin memecah ikatan leusin-valin
Ginjal menghasilkan protein yang disebut pada residu 10 dan 11
renin yang akan beraksi pada
angiotensinogen yang merupakan produk ACE : angiotensin converting enzyme
dari liver. Renin memecah angiotensinogen
menjadi angiotensin I. Angiotensin I
kemudian masuk ke sirkulasi dan menemui
enzimnya ACE (Angiotensin Converting
Enzime) yaitu enzim yang banyak
diekskresikan ke mana-mana contohnya di
paru-paru. Enzim ACE akan mengubah
Angiotensin I menjadi Angiotensin II. Nah,
Angiotensin II yang sudah terbentuk akan  ACE : suatu dipeptidil
beraksi pada beberapa organ target karboksipeptidase yang cukup
contohnya pada adrenal (kelenjar yang membutuhkan urutan tripeptida
berada di dekat ginjal). Di dalam adrenal sebagai substrat
Angiotensin II akan dipicu untuk  Namun, ACE tidak bisa
mengeluarkan aldosteron. Aldosteron akan memotong substrat jika asam
mempengaruhi banyak organ lainnya seperti
amino kedua belakang
ginjal, jantung, dan arteri. Arteri yang
(penultimate ) adalah prolin
terkena pengaruh aldosteron akan
mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan
darah meningkat. Apabila aldosteron
 Mekanisme aktivitas enzim

Suatu substrat yang mnempel pada enzim

spesifik akan terbentuk produk. Enzim
katalis

ACE Inhibitor
 ACE inhibitor yang mengandung
sulfhidril (analog kaptopril)
 Aksi ACE tidak spesifik karena  ACE inhibitor mengandung
dapat juga memecah bradikinin dikarboksilat (analog enalapril)
 Angiotensin II : vasokonstriktor  ACE inhibitor mengandung fosfonat
poten (analog fosinopril)
 ACE inhibitor : menghambat
pembentukan Angiotensin II . Analog Captopril
Contoh : captopril  Gugus mercapto (SH) dapat berinteraksi
 Renin inhibitor : menghambat dengan makanan. Makanan dengan
renin sehingga tidak terjadi kandungan protein tinggi lebih
fase/tahap selanjutnya. cenderung menurunkan penyerapan obat
Contoh : aliskiren ini. Berikan satu jam sebelum atau 2-3
 Angiotensin receptor blocker jam setelah makan
(ARB) : menghambat  Gugus mercapto mengikat ke pengecap
Angiotensin II berikatan ke dan memberikan captopril insiden
reseptornya. gangguan rasa tertinggi. Hal ini dapat
Contoh : losartan berkontribusi pada penurunan berat
 Diuretik : spironolakton badan tidak langsung terlihat pada pasien
merupakan diuretik yang dengan kaptopril karena penurnan
menghambat pelepasan asupan makanan
aldosteron  Dosis besar kaptopril dikaitkan dengan
insiden ruam kulit yang lebih tinggi
Efek ACE inhibitor (sekitar 10%)dibandingkan dengan
inhibitor ACE lainnya. Hal tersebut
diduga terkait dengan keberadaan gugus
mercapto
 Kaptopril mengalami metabolisme
ekstensif menjadi sistein disulfida yang
 tidak aktif. Hal ini menghasilkan
penurunan durasi aksi yang
membutuhkan dosis tiga kali sehari.
Hal ini dapat mempengaruhi kepatuhan
pasien
Analog Enalapril (dikarboksilat)
 Prodrug diubah menjadi enalaprilat →
efek samping sedikit dan memiliki
efikasi tinggi karena dapat dimodifikasi.
Contoh : lisinopril, moexipril,
perindopril, quinopril, ramipril,spirapril,
trandolapril
 Tidak memiliki gugus merkapto
mengakibatkan penurunan insiden
gangguan rasa dan reaksi alergi
 Lebih ampuh dari analog kaptopril
 Dalam bentuk prodrug, adanya ester
menghasilkan penyerapan oral yang
lebih baik dan peningkatan ketersediaan
hayati. Dapat diberikan secara oral dan
sekali sehari yang meningkatkan
kepatuhan pasien
 Lisinopril memiliki lisin pada asam
amino kedua. Gugus amino butil
meningkatkan absorpsi oral dan
memungkinkan pemberian oral
meskipun tidak ada ester
 Enalaprilat diberikan secara intravena
untuk mengobati krisis hipertensi atau
untuk jangka waktu yang singkat, jika
pasien tidak dapat minum obat oral.
Diserap secara buruk pada pemberian
oral karena penurunan lipofilisitas
 Lisinopril bukan prodrug
Studi Kasus
Tn Roni datang ke apotek Anda dengan
membawa resep untuk ACE inhibitor,
kaptopril, yang ditulis oleh dr Renata.
Ketika meninjau catatan profil pasien,
Anda menemukan bahwa Tn BD
sebelumnya dirawat karena
hipertiroidisme dua tahun lalu oleh dr
Renata menggunakan propiltiourasil atau
PTU. Pada saat ini, Tn Roni
mengeluhkan rasa tidak enak di
mulutnya (seperti rasa terbakar) dalam
waktu dua jam setelah minum PTU dan
dia juga mengalami ruam parah pada
lengan bawahnya. Kondisi tiroidnya
telah diperbaiki dengan operasi.
Di apotek Anda tersedia kaptopril,
enalapril maleat, lisinopril sebagai
inhibitor ACE. Haruskah Anda
menghubungi dr. Renata atau
memberikan obat seperti yang tertulis di
resep? Jelaskan. Jika Anda memutuskan
untuk menelpon dr. Renata, apa yang
akan Anda rekomendasikan?
Perlu menghubungi dr. Renata dan
merekomendasikan untuk diberikan obat
pengganti yaitu lisinopril karena
lisinopril memiliki absorpsi yang baik
sebab terdapat gugus asama amino lisin
akibatnya dalam hal kepatuhan dapat
diberikan sebanyak 1 kali sehari.