Anda di halaman 1dari 6

TUGAS IV

MATA KULIAH MANAJEMEN KELEMBAGAAN

MAKALAH MANAJEMEN KURIKULUM

oleh :
ARIFNALDI
(2021081056)

MANAJEMEN PENDIDIKAN DIREKTORAT PASCA SARJANA


PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA

2022/2023
PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM

Menurut Zainal Arifin


Manajemen Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Menurut Wigggins & McTighe
kurikulum merupakan rancangan yang memuat seperangkat mata pelajaran dan/atau
materinya yang akan dipelajari, atau yang akan diajarkan guru kepada siswa. Dengan
kata lain, kurikulum mengacu pada cetak biru pembelajaran (specific blue print for
learning) untuk memetik suatu hasil yang diinginkan
Menurut Parkay
kurikulum merupakan semua pengalaman pendidikan yang diperoleh siswa melalui
program yang didesain untuk mencapai suatu tujuan umum dan tujuan khusus, dan
program tersebut dikembangkan berdasarkan teory, praktik, professional dahulu dan
kini, serta kenutuhan masyarakat yang berubah.
Menurut Pribadi
Manajemen kurikulum merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mengadakan dan mengatur sebuah konsep pembelajaran yang sekiranya relevan
dengan kebutuhan belajar dari peserta didik demi terwujudnya kegiatan pembelajran
yang bermanfaat kepada peserta didik.

KURIKULUM DALAM REGULASI


Pada dasarnya, hal hal terkait kurikulum sudah dijabarkan secara menyeluruh dalam
UU no 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 36-38.

Pasal 36
1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal 37
1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
d. matematika;
e. ilmu pengetahuan alam;
f. ilmu pengetahuan sosial;
g. seni dan budaya;
h. pendidikan jasmani dan olahraga;
i. keterampilan/kejuruan; dan
j. muatan lokal.
2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan; dan
c. bahasa.
3) Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal 38
1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan
oleh Pemerintah.
2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program
studi.
4) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk setiap program studi.

PENERAPAN MANAJEMEN KURIKULUM OLEH KEPALA


SEKOLAH
Menurut Pribadi
Perencanaan
Pada tahap ini seorang manajerial yg menyediakan kurikulum terlebih dahulu
meninjau kembali kurikulum sebelelumnya apakah masih relevan dengan kebutuhan
pembelajaran siswa atau tidak,jika masih kurikulum yang sebelumnya didaur ulang
dan akan diselipkan di rancangan kurikulum yang baru
Pengornasasian
Dalam taham ini seorang manajer akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan
perangkat yang akan meneruskan kurikulum kepada peserta didik,perangkat yang
dimaksud adalah guru dan yang disosialisasikan adalah kurikulum tadi dengan
memeberikan bekal pemahan mengenai kurikulum kepada guru agar guru mudah
menerapkannya kepada peserta didik.
Penerapan
Pada tahap ini manajer bersama guru memiliki perannya masing masing peran guru
adalah menerapkpkan kurikulum tadi pada kegiatan belajar mengajar sedangkan peran
kepala sekolah disini ialah mengawasi jalannya pengimplementasian kurikulum dan
sesekali memmberikan pembinaan kepada guru.
Evaluasi
pada tahap ini kepala sekolah beserta pengawas akan membahas hasil dari kurikulum
tadi.
Menurut Ahli
Perencanaan kurikulum
adalah suatu proses dalam menentukan tujuan yang diinginkan dan menentukan bahan
dan sumber daya yang dibutuhkan agar efisien dan efektif (Hambali, 2019).
Keberhasilan perencanaan tersebut sangatlah berpengaruh pada keberhasilan kegiatan
manajemen kurikulum secara keseluruhan (Sarinah et al., 2018). Perencanaan
kurikulum tersebut dilaksanakan jauh sebelum pembelajaran berlangsung dan orang
tua dari peserta didik juga berpartisipasi dalam perencanaan kurikulum. Hal tersebut
juga didukung dengan pernyataan bahwa pendapat orang tua menjadi pertimbangan
dan digunakan dalam menentukan tujuan kurikulum dan menjawab kebutuhan
masyarakat sesuai dengan kurikulum yang sedang berjalan.
Sejalan dengan hal tersebut, orang tua merupakan pemangku kepentingan yang utama
Pengorganisasian kurikulum
dilakukan oleh kepala sekolah dengan membagi tugas- tugas yang disesuaikan dengan
sumber daya manusia dan sumber bahan pembelajaran yang ada. Pengorganisasian
dalam manajemen kurikulum yaitu kepala sekolah mengatur dalam pembagian tugas
mengajar, penyusunan jadwal mengajar, dan jadwal kegiatan ekstrakulikuler
(Septiani, 2018). Sarinah et al. (2018) menjelaskan bahwa pengorganisasian
kurikulum berkiatan dengan bahan pelajaran yang disesuaikan dengan sumber bahan
pelajaran yang meliputi nilai sosial, nilai budaya, aspek siswa dan masyarakat, serta
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ciri-ciri kurikulum yang baik adalah sesuai
dengan perkembangan anak, menyeluruh dan mencakup semua aspek perkembangan
anak.
Pengawasan pada manajemen kurikulum
bertujuan agar pelaksaan kurikulum sesuai dengan perencanaan dan pengorganisasian
yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan sesuai yang diharapkan. Pengawasan
tersebut mengenai kesesuaian materi dengan kurikulum, keamanan dan kenyamanan
peserta didik ketika pembelajaran, dan pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik. Pengawasan merupakan mengendalikan suatu pekerjaan
apakah pekerjaan berjalan dengan lancar dan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana
serta harapan ataulah terdapat halangan dan rintangan dalam pelaksanaan pekerjaan
yang harus diperbaiki. Pengawasan kurikulum dapat memotivasi guru dan dapat
mengarahkan pada implementasi kurikulum yang efektif. Pengawasan yang dilakukan
oleh kepala sekolah secara rutin terhadap guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran sangat berpengaruh pada perkembangan anak karena guru akan
termotivasi untuk melaksanakan kegiatan secara benar. Seperti halnya yang dijelaskan
oleh dengan pengawasan yang dilakukan secara rutin sangatlah membantu pencapaian
anak karena guru akan melaksanakan kegiatan yang benar dan menerapkan kuirkulum
dengan cara yang benar sesuai dengan rencana.Pengawasan praktik
Evaluasi pada manajemen kurikulum
meliputi analisis kebutuhan dan kelayakan, perencanaan dan pengembangan, proses
pembelajaran yang telah dilaksanakanapakah sudah sesuai dengan yang direncanakan
untuk dapat menjadi bahan perbaikan pada penyusunan kurikulum selanjutnya.
Evaluasi kurikulum merupakan mempertimbangkan kegiatan yang sudah terlaksana
apakah sudah sesuai dengan kriteria yang telah disepakati dan dapat
dipertanggungjawabkan (Sarinah et al., 2018; Sugiyanto et al., 2015; Suryawan &
Romadi, 2018). Kegiatan evaluasi terdapat hubungan erat antar tiga komponen yaitu
tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Evaluasi kurikulum
dilakukan melalui tahapan evaluasi konteks, input, proses, dan produk.

Anda mungkin juga menyukai