Anda di halaman 1dari 14

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Universitas Tidar

Jurnal RAK volume 3 nomor 2


(Riset Akuntansi Keuangan) http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/RAK
PENGARUH PELAYANAN PEGAWAI PAJAK DAN KESADARAN
WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI (OP) PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
KARAWANG UTARA

Oleh: Ina Ratnasari 1), Syamsul Huda2)


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang
1 inaratnasarisone@gmail.com

2
hudaunsika@gmail.com

Info artikel Abstrak


Riwayat artikel
Penyerahan Juni 2018 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Utara memiliki
Diterima September 2018 beberapa masalah terkait penerimaan perpajakan.. Penelitian ini
Diterbitkan Oktober 2018 menggunakan dua variabel independen yaitu pelayanan pegawai
pajak dan kesadaran wajib pajak orang pribadi, dan satu variabel
dependen yaitu kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Data dalam
Keywords: pajak, kualitas penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner pada
pelayanan pajak, kesadaran 399 sampel wajib pajak orang pribadi. Teknik pengujian hipotesis
wajib pajak, kepatuhan yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Alat ukur pada
pajak. penelitian ini diuji menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan
uji normalitas.Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh
parsial pada variabel kesadaran wajib pajak orang pribadi yang
mempunyai pengaruh positif dan signifikan sebesar 0,520 dan
variabel pelayanan pegawai pajak yang mempunyai pengaruh
positif dan signifikan sebesar 0,264 terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi. Nilai koefisien determinasi kedua variable
adalah 0,518, dengan kata lain kepatuhan wajib pajak
dipengaruhi oleh pelayanan pegawai pajak dan kesadaran wajib
pajak orang pribadi secara simultan sebesar 51,8%.

Abstract
Karawang Utara Primary Tax Office has several problems
related to tax revenue. The research used two independent
variables, namely tax officials’ services and the awareness of the
individual taxpayers, and one dependent variable that is the
compliance of invidual taxpayers. The data used in the research
were collected through questionnaires distributed to 399 samples
of the individual taxpayers. Hypothesis testing technique used
was quantitative analysis. The instrument used used in this
research was tested using validity test, reliability test, and
normality test. The results of data analysis shows partial
influence of the awareness of the individual taxpayer variable
that have a positive and significant impact of 0,520 and tax
officials’ services that have a positive and significant impact of
0,264 on the compliance of the individual taxpayers. The
coefficient of determination of both variables is 0,518. In other
words, the compliance of individual taxpayers is simultantly
affected by tax officials’ services and the awareness of the
individual taxpayers by 51.8%.
inaratnasarisone@gmail.com P-ISSN: 2541-1209
hudaunsika@gmail.com E-ISSN: 2580-0213
2 Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 3 Nomor 2

PENDAHULUAN pertama. Pemerintah akan melakukan beberapa


Pajak merupakan sumber dana utama untuk upaya untuk menggenjot penerimaan negara dan
pembangunan di Indonesia. Pajak Daerah reformasi perpajakan.
merupakan kontribusi wajib kepada daerah yang Target pendapatan daerah Jawa Barat pada
terutang oleh orang pribadi atau badan yang tahun 2016 lalu adalah sebesar 26,49 triliun
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang rupiah dan terealisasi sebesar 27,69 triliun rupiah
dengan tidak mendapatkan imbalan secara atau melebihi target yang telah ditetapkan sebesar
langsung dan digunakan untuk keperluan daerah 1,2 triliun rupiah. Bila kita rinci pendapatan
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. daerah tahun 2016 lalu, sebagai berikut
Dikutip dari www.pajak.go.id bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan
Realisasi penerimaan pajak secara nasional sebesar 16,26 triliun rupiah, terealisasi sebesar
sampai dengan 31 Oktober 2016 mencapai 17,04 triliun rupiah. Pencapaian pendapatan
Rp.870,954 triliun atau 64,27% dari target daerah yang melebihi target ini tidak lepas dari
penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai APBN- peran serta dan partisipasi aktif masyarakat Jawa
P 2016 sebesar Rp1.355,203 triliun. Angka ini Barat dalam pelaksanaan berbagai program dan
lebih tinggi 13,30% dibandingkan periode yang kegiatan pembangunan di Jawa Barat. Selain itu,
sama di tahun 2015 yang mana total realisasi atas keberhasilan masyarakat memelihara suasana
penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 768,691 kondusif di Jawa Barat sehingga mendukung
triliun. Hal ini menunjukan bahwa uang pajak keberhasilan pembangunan daerah yang
sangat diperhitungkan atau terealisasi, sehingga berkualitas. (http://bapenda.jabarprov.go.id).
penerimaan pajak meningkat dari tahun Karawang merupakan kota industri terbesar
sebelumnya. di Indonesia dengan populasi penduduk yang
Dengan adanya penghapusan pajak (Tax semakin bertambah setiap tahunnya. Sehingga,
amnesty), target penerimaan pajak meningkat dari Karawang merupakan daya tarik kuat bagi para
target yang ditentukan. Target penerimaan penduduk di daerah lain untuk berbondong-
perpajakan pada tahun 2017 tumbuh sekitar 13- bondong datang kesini dengan alasan mencari
15%, dari perkiraan realisasi penerimaan pajak pekerjaan. Tingkat kesejahteraan atau tingkat
tahun 2016. Pemerintah akan terus melakukan ekonomi pun meningkat. Seiring dengan
reformasi perpajakan dan meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia yang
kepatuhan wajib Pajak. Target tersebut disusun semakin pesat, banyak investor-investor asing
berdasarkan proyeksi penerimaan perpajakan menanamkan modal untuk usaha bisnisnya seperti
tahun 2016, yang telah disesuaikan berdasarkan pabrik-pabrik elektronik maupun otomotif.
kondisi ekonomi yang realistik dan setelah Kawasan Industri Karawang disebut terluas
pelaksanaan UU Pengampunan Pajak tahap di Asia Tenggara yang mencapai 14.000 ha atau
Pengaruh Pelayanan Pegawai... (Ratnasari,Huda) 3

7,9 persen dari luas Kabupaten Karawang. Data kurang percayanya terhadap pelayanan pegawai
dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pajak karena dalam pemikirannya uang pajak
menyebutkan ada sekitar 13.000 industri yang tidak untuk pembangunan melainkan takut
tersebar di Kabupaten Karawang yang diselewengkan.
menjangkau hingga Cikampek. Belum lagi Sementara itu, untuk meningkatkan
jumlah yang sama di Purwakarta yang letaknya penerimaan pajak di Kabupaten Karawang maka
tidak jauh dari Karawang. Sementara jumlah pemerintah melakukan upaya pengontrolan
pekerja ada sekitar 900.000 karyawan. kepatuhan wajib pajak dalam melakukan
Di sisi lain, penduduk Karawang pun terus pembayaran pajak tepat waktu. Pemerintah
bertambah. Data Karawang Dalam Angka 2015 Karawang mealui Pihak KPP Pratama Karawang
yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS), Utara melakukan monitoring dalam penelusuran
saat ini jumlah penduduk Karawang mencapai terkait kepatuhan wajib pajak.
2.250.120 jiwa dengan tingkat kepadatan Hampir kebanyakan penduduk atau
penduduk 1.283 per km2. masyarakat yang tinggal di Karawang, kurang
Perusahaan-perusahaan yang bertambah lebih tidak memahami apa pentingnya pajak,
banyak maka tenaga kerja yang dibutuhkan pun kegunaan pajak, ataupun mengenai kepatuhan
meningkat. Penduduk yang tinggal di karawang wajib pajak. Pada KPP Pratama Karawang Utara
bukan hanya pribumi namun kebanyakan terlihat data aktual wajib pajak atau yang terdaftar
penduduk dari daerah lain atau pendatang. wajib pajak dari tahun ke tahun mengalami
Penduduk pribumi karawang kebanyakan seorang penurunan, adapula peningkatannya. Tahun 2013
petani, tetapi memiliki usaha yang cukup yaitu sebanyak 17.324 mengalami peningkatan 2014
dengan sawahnya. Adapun dengan membuka yaitu 19.742, tahun 2015 mengalami penurunan
usahanya untuk mendapatkan penghasilan. 19.153 sedangkan penurunan yang sangat drastis
Dengan tingkat perkembangan ekonomi tahun 2016. Pada akhir tahun 2016 terlihat jelas
yang meningkat seharusnya kewajiban membayar dari data aktual yang didapat jumlah wajib pajak
pajak atau pungutan pajak memenuhi target yang menurun yaitu 18.626 wajib pajak. Dari jumlah
sesuai aturan tetapi masih terdapat kurangnya wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama
dana untuk hal tersebut. Ini disebabkan oleh Karawang Utara yakni 213.110 wajib pajak,
kurangnya kesadaran dalam Kepatuhan Wajib akumulasi dari desa-desa di Karawang Utara.
Pajak. Total tersebut yaitu OP 197.233. Dari jumlah
Karawang merupakan kota yang penuh tersebut ada selisih sekitar 6.124 wajib pajak
perkembangan pada segi pembangunan tapi yang tidak ada laporan pajaknya.
penduduk yang berada di daerah Karawang tidak Masyarakat masih banyak yang enggan
melakukan pembayaran pajak dikarenakan untuk melapor meskipun sudah ada sistem
4 Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 3 Nomor 2

laporan secara online. Kesadaran wajib pajak terutrama bagi wajib pajak orang pribadi.
untuk melakukan pelaporan pajak masih kurang. Kurangnya kesadaran masyarakat akan
Kepatuhan wajib pajak dari segi kesadaran wajib pentingnya pajak bagi pembangunan dan
pajak pada laporan pajak tahunan yang biasanya palayanan pegawai pajak yang kurang sigap
hanya mencantumkan data yang sudah ada di dalam menanggapi keluhan dan masalah
Kantor Pajak Pusat/DJP (Direktoral Jenderal perpajakan disinyalir menjadi faktor yang
Pajak) seperti SPT Tahunan, namun semua mengakibatkan seorang wajib pajak kurang patuh
karyawan hanya melaporkan saja itu sangat sulit, dalam melakukan pelaporan pajak. Oleh karena
mungkin karena belum paham cara pengisian itu perlu diteliti pengaruh pelayanan pegawai
online atau via internet, tetapi dari pihak Kantor pajak dan kesadaran wajib pajak terhadap
Pajak telah memudahkan wajib pajak kepatuhan wajib pajak orang pribadi (OP) pada
menggunakan sistem bantu yakni adanya aturan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang
petunjuk sehingga kita lebih memudah Utara.
memahaminya. Namun kurang sigapnya
pelayanan di Kantor Pajak menjadikan wajib KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
pajak juga enggan melakukan kewajibannya yaitu
Pajak didefinisikan sebagai iuran tidak
melaporkan pajaknya.
mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang
Berbagai keluhan yang diutarakan terkait
langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk
pelayanan pegawai pajak pada KPP Pratama
membayar pengeluaran-pengeluaran umum.
Karawang Utara diantaranya petugas kurang
(Supramono danTheresia Woro Damayanti SE,
sigap dalam melakukan pelayanan dan
2010:2).
memberikan solusi dalam permasalahan
Menurut UU No. 16 Tahun 2009 Tentang
perhitungan pajak, sehingga mengakibatkan
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
berkurangnya kesadaran melaporkan pajak.
Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara
Kesulitan wajib pajak dalam melalukan pelaporan
yang terhutang oleh orang pribadi atau badan
kadang dianggap mudah oleh pegawai pajak. Ini
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
merupakan hal yang sangat penting untuk dicari
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
solusinya agar dapat merubah pola pikir seorang
secara langsung dan digunakan untuk keperluan
WP untuk tetap melapor dengan kesadarannya
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
sendiri.
rakyat.
Dari penjelasan diatas, dapat diperoleh
Juli Ratnawati dan Retno Indah Hernawati
kesimpulan bahwa terdapat beberapa faktor yang
(2015:2) menyatakan terdapat dua fungsi utama
mengakibatkan seseorang tidak melakukan
pajak, yaitu fungsi budgetair dan fungsi mengatur
pelaporan pajak secara rutin setiap tahun
(regulered). Fungsi budgetair yaitu pungutan
Pengaruh Pelayanan Pegawai... (Ratnasari,Huda) 5

pajak memberikan sumbangan terbesar pada kas Dalam melakukan pembayaran pajak, wajib
negara, yaitu kurang lebih 60% - 70% pungutan pajak melakukan pelaporan kepada KPP Pratama.
pajak memenuhi postur APBN. Maka dari itu, Pegawai pajak melakukan pelayanan kepada
pajak merupakan salah satu sumber penerimaan masyarakat yang ingin melaporkan pajaknya.
pemerintah untuk membiayai pengeluaran umum Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan
rutin maupun pengeluaran pembangunan. Contoh melalui aktivitas orang lain secara langsung.
: penerimaan pajak sebagai salah satu sumber Sedangkan, pengertian pelayanan dalam Kamus
penerimaan APBN. Sedangkan fungsi mengatur Umum Bahasa Indonesia, pelayanan adalah
(regulered) yaitu pungutan pajak berfungsi menolong menyediakan segala apa yang
sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli.
untuk melaksanakan kebijakan pemerintah Menurut Pandji Santosa (2008:55) dalam
dibidang sosial dan ekonomi. Contohnya Pertiwi (2016) menyebutkan pelayanan publik
pemberian insentif pajak (tax holiday) untuk adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah,
mendorong peningkatan investasi dalam negeri. pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak
Pungutan pajak yang tinggi dikenakan terhadap swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa
minuman keras untuk mengurangi konsumsi pembayaran guna memenuhi kebutuhan dana atau
minuman keras di dalam negeri. Terdapat kepentingan masyarakat.
pengenaan tarif pajak nol persen terhadap ekspor Pelayanan pada sektor perpajakan dapat
untuk mendorong peningkatan ekspor produk diartikan sebagai pelayanan yang diberikan oleh
dalam negeri. Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib Pajak
Adapun jenis-jenis pajak yang dikelola untuk membantu Wajib Pajak memenuhi
Direktorat Jenderal Pajak adalah : Pajak kewajiban perpajakannya (Fuadi, 2013).
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai Konsep pelayanan publik yang diterangkan
(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah oleh Valerie A. Zeithaml (1990) pada buku
(PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Pandji Santosa (2008:59) dalam penelitian oleh
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Pertiwi Kundalini (2016) mengkonsepkan mutu
(BPHTB) dan Bea Materai. layanan publik pada dua pengertian yaitu
Objek pajak adalah segala sesuatu (barang, expected service dan perceived service.
jasa, kegiatan atau keadaan) yang dikenakan Keduanya terbentuk oleh dimensi-dimensi mutu
pajak. Objek pajak penghasilan adalah layanan yaitu tangibles (terjamah), reliability
penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan (andal), credibility (bias dipercaya),
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib responsiveness (tanggap), competence
Pajak. Resmi, (2011:78) dalam Dessy (2016). (kompeten), courtesy (ramah), security (aman),
access (akses), communication (komunikasi),
6 Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 3 Nomor 2

understanding the customer (memahami menunjang pembangunan negara. Dengan


pelanggan). menyadari hal ini, Wajib Pajak mau membayar
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pajak karena merasa tidak dirugikan dari
Pelayanan Pegawai Pajak adalah jasa yang pemungutan pajak yang dilakukan. Kedua,
diberikan oleh pegawai Kantor Pelayanan Pajak kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak
kepada masyarakat dalam hal perpajakan. dan pengurangan beban pajak sangat merugikan
Pegawai pajak yang memberikan pelayanan negara. Wajib Pajak mau membayar pajak karena
kepada Wajib Pajak harus bersikap dengan baik, memahami bahwa penundaan pembayaran pajak
bersikap komunikatif, memahami keluhan Wajib dan pengurangan beban pajak berdampak pada
Pajak serta memberikan pelayanan yang ramah kurangnya sumber daya finansial yang dapat
dan memberikan rasa aman agar Wajib Pajak mengakibatkan terhambatnya pembangunan
merasa nyaman untuk melakukan pembayaran negara. Ketiga, kesadaran bahwa pajak ditetapkan
pajaknya. dengan Undang-Undang dan dapat dipaksakan.
Pegawai pajak juga harus dapat dipercaya, Wajib Pajak akan membayar karena pembayaran
terbuka jujur, memberikan informasi dengan jelas pajak disadari memiliki landasan hukum yang
dengan adil dan tepat waktu, dengan pelayanan kuat dan merupakan kewajiban mutlak setiap
yang diberikan tersebut maka Wajib Pajak tidak warga negara (Jatmiko, 2006 dalam Sri
akan merasa enggan atau lebih senang untuk Rahmawati, 2015).
membayar pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Sumarso (1998) menyatakan bahwa
yang ada. kesadaran perpajakan masyarakat yang rendah
Pegawai pajak harus memiliki sikap seringkali menjadi salah satu sebab banyaknya
komitmen, berpengetahuan dengan baik untuk potensi pajak yang tidak dapat dijaring. Larche
membantu Wajib Pajak dan kliennya, serta (1980) dalam Jatmiko (2006) juga
memiliki banyak pengalaman yang berkaitan mengemukakan bahwa kesadaran perpajakan
dengan pajak. seringkali menjadi kendala dalam masalah
Faktor lain yang menentukan kepatuhan pengumpulan pajak dari masyarakat. Secara
seseorang membayar pajak adalah kesadaran empiris juga telah dibuktikan bahwa makin tinggi
wajib pajak. Kesadaran merupakan unsur dalam kesadaran perpajakan Wajib Pajak maka akan
diri manusia untuk memahami realitas dan makin tinggi tingkat kepatuhan Wajib Pajak
bagaimana mereka bertindak atau bersikap (Suyatmin, 2004 dan Jatmiko, 2006 dalam Sri
terhadap realitas. Beberapa bentuk kesadaran Rahmawati, 2015).
membayar pajak yang mendorong Wajib Pajak Dalam memenuhi kewajiban membayar
untuk membayar pajak. Pertama, kesadaran pajak terkadang terdaat hambatan. beberapa
bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi dalam hambatan pembayaran pajak adalah penegakkan
Pengaruh Pelayanan Pegawai... (Ratnasari,Huda) 7

hukum yang kurang, peraturan yang terlalu sigap maka akan memberikan kesadaran Wajib
berbelit-belit sehingga banyak Wajib Pajak yang Pajak untuk pelaporan pajak. Adanya keterkaitan
enggan untuk membayar pajaknya serta persepsi Pelayanan Pegawai Pajak dan Kesadaran Wajib
masyarakat atau Wajib Pajak yang beranggapan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
bahwa pemerintah menggunakan pajaknya untuk Pribadi. Selanjutnya kerangka pemikiran yang
hal yang kurang mensejahterakan rakyatnya atau digunakan dalam penelitian ini digambarkan
pemborosan pemakaian pajak untuk hal yang sebagai berikut :
kurang penting (Pertiwi, 2016:36).
Kepatuhan Wajib Pajak adalah keadaan Pelayanan
dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban Pegawai
perpajakan dan melaksanakan hak perpajakan.
Pajak

Sikap Wajib pajak yang memiliki rasa tanggung r1


Kepatuhan
jawab sebagai warga negara bukan hanya sekedar Wajib Pajak
R
takut akan sanksi dari hukum pajak yang berlaku,
r2
serta Wajib Pajak yang menyampaikan Surat Kesadara
Pemberitahuan dengan tepat waktu (Pertiwi n Wajib
Pajak
Kundalini, 2016:12).
Gunadi (2005) dalam Siti Masruroh
(2013:16) menjelaskan bahwa kepatuhan pajak
(tax compliance) adalah Wajib Pajak yang Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :
mempunyai kesediaan untuk memenuhi 1. Terdapat korelasi antara pelayanan pegawai
kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang pajak dengan kesadaran wajib pajak orang
berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan, pribadi (OP) pada KPP Pratama Karawang
investigasi seksama, peringatan ataupun ancaman Utara.
dalam penerapan sanksi baik hukum maupun
2. Terdapat pengaruh parsial pelayanan
administrasi.
pegawai pajak dan kesadaran wajib pajak
Pelayanan yang dilakukan oleh Aparat
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
Perpajakan atau fiskus itu harus baik sehingga
(OP) pada KPP Pratama Karawang Utara.
membantu Wajib Pajak untuk taat dan tahu
pentingnya Kepatuhan Wajib Pajak. Wajib Pajak 3. Terdapat pengaruh simultan pelayanan

dikatakan taat aturan atau patuh untuk pelaporan pegawai pajak dan kesadaran wajib pajak
pajak yakni adanya Kesadaran dalam melakukan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
laporan pajak. Jika Pelayanan Pegawai Pajak (OP) pada KPP Pratama Karawang Utara.
sangat baik, jujur, ramah berkomunikatif dan
8 Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 3 Nomor 2

METODOLOGI PENELITIAN Untuk analisis deskriptif menggunakan


analisis rentang skala. Sementara untuk
Jenis penelitian ini bersifat kausal
menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap
komparatif (causal comparative research) yang
variabel terikat menggunakan analisis jalur (path
merupakan tipe penelitian dengan karakteristik
analysis). Analisis jalur (path analysis)
masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua
merupakan suatu metode penelitian yang
varibel atau lebih. Penelitian kausal komparatif
utamanya digunakan untuk menguji kekuatan dari
ini juga termasuk penelitian yang
hubungan langsung dan tidak langsung
mengidentifikasikan fakta yang terjadi sebagai
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap
variabel yang dipengaruhi dan melakukan
variabel terikat (endogen). (Sandjojo, 2011:11
penyelidikan terhadap variabel-variabel yang
dalam Arid, 2016:64). Yang menjadi variabel
mempengaruhi. Pendekatan penelitian
bebas (eksogen) pada penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kuantitatif (Pertiwi
kualitas pegawai pajak (X1) dan kesadaran wajib
Kundalini, 2016).
pajak (X2). kemudian yang menjadi variabel
Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan
terikat (endogen) adalah kepatuhan wajib pajak
Pajak Pratama Karawang Utara beralamat Jalan
(Y).
Ahmad Yani No.17 Karawang. Populasi dalam
Untuk pengujian hipotesis parsial
penelitian ini adalah jumlah wajib pajak orang
menggunakan uji t. Uji t adalah uji yang
pribadi (OP) yang terdaftar di KPP Pratama
digunakan untuk mengetahui keeratan pengaruh
Karawang Utara sampai akhir tahun 2016
antara variabel bebas (X1, X2) dengan
sebanyak 197.233 orang. Untuk menghitung
variabel terikat (Y) secara parsial atau pengaruh
jumlah sample maka digunakan rumus Slovin.
antara variabel bebas yang lebih kecil atau sama
Dengan taraf kesalahan 5%, maka jumlah sampel
terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2001 : 184).
diketahui sebanyak 399 orang. Kemudian untuk
Besarnya α yang digunakan dalam penelitian ini
menentukan sampel yang digunakan maka
adalah sebesar 5%.
dilakukan dengan teknik simple random
Untuk menguji pengaruh secara simultan
sampling. Simple Random Sampling adalah
(bersama-sama) antara variabel bebas dengan
pengambilan anggota sampel dari populasi
variabel terikat menggunakan Uji F. Uji F adalah
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
uji yang digunakan untuk mengetahui keeratan
yang ada dalam populasi tersebut (sugiyono, 2014
pengaruh antara variabel bebas (X) dengan
dalam Dessy, 2016).
variabel terikat (Y) secara bersama-sama terhadap
Pengujian alat ukur menggunakan tiga
variabel terikat (Sugiyono, 2004 : 190).
macam tes atau pengujian yaitu uji kesahihan
(test of validity), test kehandalan (test of
reliability) dan test normalitas (normality test).
Pengaruh Pelayanan Pegawai... (Ratnasari,Huda) 9

HASIL DAN PEMBAHASAN atau waktu yang sangat terbatas dan pegawai
pajak hanya memberikan acuan berupa tulisan
Hasil uji validitas 10 butir pernyataan
yang membuat wajib pajak tidak memahami atau
variabel pelayanan pegawai pajak (X1)
kurang begitu jelas dalam informasi pajak serta
dinyatakan valid karena semua pernyataan nilai r
indikator yang terendah yang selanjutnya yaitu
hitung lebih besar dari 0.3 (r≥0.3). Hasil uji
dengan rata-rata skor 1.496 yakni Sikap pegawai
validitas dari 14 butir pernyataan variabel
pajak, hal ini membuktikan bahwa kurangnya
kesadaran wajib pajak (X2) dinyatakan valid
pemantauan dari atasan sehingga pelayanan
karena semua item pernyataan nilai r hitung lebih
pegawai pajak dari sikap selalu mementingkan
besar dari 0.3 (r≥0.3). Kemudian hasil uji
orang yang lebih dikenal terlebih dahulu untuk
validitas 8 butir pernyataan variabel kepatuhan
konsultasi terkait keluhan pajaknya.
wajib pajak orang pribadi (Y) dinyatakan valid
Analisis deskriptif variabel kesadaran wajib
karena semua item pernyataan nilai r hitung lebih
pajak (X2) menunjukkan dari 399 Wajib pajak
besar dari 0.3 (r≥0.3).
bahwa semua paham atau dikatakan sadar
Sementara itu hasil uji reliabilitas variabel
terhadap pajaknya. Adapun indikator terendah
kualitas pelayanan pegawai pajak (X1), kesadaran
dari kesadaran wajib pajak adalah karakteristik
wajib pajak (X2) dan kepatuhan wajib pajak (Y),
wajib pajak. Disini dimaksudkan bahwa wajib
semua variabel dinyatakan reliable karena r
pajak memiliki karakteristik yang berbeda-beda
hitung > r kritis (0,7). Kemudian hasil uji
sehingga pemahaman atau kesadaran terkait
normalitas menunjukkan bahwa semua variabel
pajaknya pun sangat lah berbeda, ini disebabkan
mengikuti sebaran distribusi normal dikarenakan
kurangnya sosialisasi terkait perpajakan baik
nilai signifikan α hitung semua variabel penelitian
sanksi pajak jika tidak sadar menjadi wajib pajak.
ini lebih dari 0.05.
Oleh karena itu, jika wajib pajak atau responden
Hasil analisis deskrif varaibel kualitas
di KPP Pratama Karawang Utara paham akan
pelayanan pegawai pajak (X1) menunjukkan dari
pentingnya pajak maka tingkat kesadaran serta
total responden sebanyak 399 menyatakan bahwa
kepatuhan dalam membayar pajak akan
kualitas pelayanan pegawai pajak dinilai baik
meningkat. Para pegawai pajak meningkatkan
dalam melayani keluhan semua wajib pajak,
pengawasan wajib pajak dan sanksi perpajakan
namun dari semua indikator terkait pelayanan
sehingga tingkat kesadaran wajib pajak dipahami
pegawai pajak, indikator paling rendah yaitu
benar dan baik oleh wajib pajak.
dengan nilai rata-rata skor 1,469 yaitu
Analisis deskriptif variabel kepatuhan wajib
Memberikan penjelasan dengan jelas dalam
pajak (Y) menunjukkan dari 399 responden
informasi tentang pajak. Ini disebabkan pegawai
adalah mereka menyetujui untuk patuh, taat
pajak yang melayani pajak kurang memberikan
terhadap aturan yang telah dibuat oleh Dirjen
informasi dikarenakan waktu yang begitu singkat
10Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 3 Nomor 2

pajak. Namun indikator terendah pada Kepatuhan Koefisien jalur pelayanan pegawai pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi yakni membayar terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
tunggakan, dimaksudkan disini adalah Wajib nilainya sebesar 0,264. kemudian b.Koefisien
Pajak yang enggan untuk membayar tunggakan jalur kesadaran Wajib Pajak terhadap kepatuhan
pajak. Padahal untuk Pajak sendiri dikenai sanksi Wajib Pajak Orang Pribadi nilanya sebesar 0,520.
jika tidak melaporkan pada pada kurun waktu Karena 0,520 lebih besar dari 0,264 maka
yang ditentukan. Dari pemerintah diadakan dapat dinyatakan bahwa variabel kesadaran Wajib
amnesti pajak, yakni penghapusan pajak yang Pajak lebih banyak memberikan kontribusi
terutang. Namun karena kurun waktu yang terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
memang sudah ditentukan kurang maksimal Hal ini disebabkan karena kesadaran Wajib Pajak
menurut Wajib Pajak sehingga timbullah dirasa sangat mempengaruhi Kepatuhan Wajib
indikator yang rendah membayar tunggakkan. Pajak Orang Pribadi. Jika setiap Wajib Pajak
Namun sosialisasi dan jangka waktu mengenai sadar sehingga menimbulkan dampak untuk taat
amnesti pajak yang mungkin menyebabkan serta patuh terhadap pajaknya maka kepatuhan
pernyataan atas indikator tersebut kurang. Wajib Pajak Orang Pribadi akan tercipta dengan
Korelasi atau Hubungan pelayanan pegawai baik dan terus meningkat. Begitupun sebaliknya,
pajak dan kesadaran Wajib Pajak memiliki nilai apabila setiap Kesadaran Wajib Pajak berkurang
koefisien korelasi sebesar 0,648 dan mempunyai atau menurun maka Kepatuhan Wajib Pajak
tingkat hubungan searah karena nilainya positif Orang Pribadi akan sangat menurun.
dan interval koefisiennya antara 0,60 - 0,799 Pengaruh parsial pelayanan pegawai pajak
berada pada kategori Kuat. Ini menunjukkan (X1) terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang
suatu hubungan yang kuat dan searah karena Pribadi (Y) berpengaruh positif dan signifikan
nilainya positif, dengan demikian pelayanan nilainya sebesar 0,159 atau 15,9%. Sementara
pegawai pajak yang terdiri dari sikap pegawai pengaruh parsial kesadaran Wajib Pajak terhadap
pajak, cara melayani Wajib Pajak, penjelasan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
dalam memberikan informasi merupakan sebuah berpengaruh positif dan signifikan nilainya
cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan sebesar 0,359 atau 35,9%. Hal ini sesuai dengan
pegawai pajak sehingga meningkatkan kesadaran penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti
Wajib Pajak yang akhirnya membuat persepsi Masruroh (2013), Ika Yuliyanti (2016) dan Sri
atau pemahaman serta karakteristik Wajib Pajak Rahmawati yang menyatakan beberapa faktor
menjadi meningkat. Hal ini membuktikan bahwa yaitu pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan
pelayanan pegawai pajak dan kesadaran Wajib atau pelayanan pegawai pajak, dan kesadaran
Pajak saling berhubungan. wajib pajak yang berpengaruh parsial terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Pengaruh Pelayanan Pegawai... (Ratnasari,Huda) 11

Pengaruh simultan pelayanan pegawai pajak Y = 0,264X1 + 0,520X2 + ε


(X1) dan Kesadaran Wajib Pajak (X2) terhadap Uji hipotesis parsial variabel kualitas
kepatuhan Wajib Pajak (Y). Total pengaruh pelayanan pegawai pajak (X1) terhadap kepatuhan
pelayanan pegawai pajak dan kesadaran Wajib wajib pajak (Y) menunjukkan bahwa nilai Sig.
Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak sebesar (0,000) < α (0.05) atau thitung (5,762) > ttabel
0,518. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan (1,966). Maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat
pegawai pajak dan kesadaran Wajib Pajak disimpulkan bahwa pelayanan pegawai pajak
berkontribusi terhadap kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh parsial terhadap kepatuhan Wajib
Orang Pribadi sebesar 51,8% sedangkan sisanya Pajak Orang Pribadi. Uji hipotesis parsial variabel
100 – 51,8% = 48,2% merupakan kontribusi dari kesadaran wajib pajak (X2) terhadap kepatuhan
variabel lain (ε) yang tidak diteliti dalam wajib pajak (Y) menunjukkan bahwa Sig. (0,000)
penelitian ini. Dengan demikian membuktikan < α (0.05) atau thitung (11,341) > ttabel (1,966).
bahwa pelayanan pegawai pajak dan kesadaran Maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat
Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak disimpulkan bahwa kesadaran Wajib Pajak
Orang Pribadi bersama-sama berkontribusi secara berpengaruh parsial terhadap kepatuhan Wajib
simultan. Hal ini sesuai dengan penelitian Pajak Orang Pribadi.
terdahulu yang dilakukan oleh Megahsari (2016) Uji hipotesis simultan variabel kualitas
dan Pertiwi Kundalini (2016) yang menyatakan pelayanan pegawai pajak (X1) dan variabel
adanya pengaruh simultan terhadap kepatuhan kesadaran wajib pajak (X2) terhadap kepatuhan
wajib pajak, yakni sikap, pelayanan pegawai wajib pajak (Y) menunjukkan nilai Sig. (0,000) <
pajak, kesadaran dan pengetahuan berpengaruh α (0.05) atau fhitung (212,747) > ftabel (3,018). Maka
positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
pajak. bahwa Terdapat pengaruh simultan antara
Secara keseluruhan dapat digambarkan Pelayanan pegawai pajak dan kesadaran Wajib
sebagai berikut : Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan


maka simpulan yang dapat diambil mengenai
pengaruh pelayanan pegawai pajak dan kesadaran
wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
Sementara itu persamaan jalurnya adalah
orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
sebagai berikut :
Pratama Karawang Utara, sebagai berikut :
12Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 3 Nomor 2

1. Pelayanan pegawai pajak rata-rata secara DAFTAR PUSTAKA


keseluruhan oleh responden dinilai baik Agung Jaya Naibaho, D. W. (2012, November 1).
oleh responden. Pengertian Manajemen Perpajakan.
2. Kesadaran wajib pajak rata-rata Diambil kembali dari Makalah Hukum
dinyatakan oleh responden pada kriteria Pajak:
paham. http://sinarlestarimarbun.blogspot.co.id/2
3. Kepatuhan wajib pajak orang pribadi 012/11/manajemen-perpajakan.html
dinyatakan pada kriteria paham, sehingga
Bestari, L. (2015). "Pengaruh Kebutuhan
wajib pajak taat peraturan dan prosedur.
Memiliki NPWP, Kemudahan dalam
4. Terdapat pengaruh yang positif dan
Perpajakan dan Pemahaman Wajib Pajak
signifikan tingkat pelayanan wajib pajak
terhadap Kepemilikan Nomor Pokok
dan kesadaran wajib pajak.
Wajib Pajak (NPWP)". Jom. Fekon Vol.2
5. Adanya pengaruh parsial pelayanan
No.1 Februari 2015.
pegawai pajak dan kesadaran wajib pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak orang Dessy. (2016). Skripsi. "Analisis Faktor-faktor

pribadi, yang menunjukkan bahwa yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib


berpengaruh positif dan signifikan. pajak Orang Pribadi".
6. Adanya pengaruh simultan pelayanan Direktorat Jenderal Pajak. (t.thn.). Kementrian
pegawai pajak dan kesadaran wajib pajak Keuangan. Diambil kembali dari Tax
yang berpengaruh positif dan signifikan Amnesty: http://www.pajak.go.id
terhadap kepatuhan wajib pajak orang
Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan.
pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak
(2016, Oktober 31). Target Penerimaan
Pratama Karawang Utara. Kepatuhan
Pajak. Diambil kembali dari DJP:
dapat dicapai apabila ada kerjasama
http://www.pajak.go.id
antara wajib pajak dan pegawai pajak.
Nilai koefisien (Adjusted R Square) Harmana, A. (2016). Skripsi. "Pengaruh Kualitas
sebesar 0,518. Ini berarti 51,8% Produk dan Harga terhadap Minat Beli
perubahan yang terjadi pada kepatuhan Konsumen di Rumah Makan Sindang
wajib pajak orang pribadi disebabkan Reret Karawang", 59.
oleh variabel pelayanan pegawai pajak
Hasibuan, D. H. (2011). "Dasar, Pengertian dan
dan kesadaran wajib pajak, sedangkan
Masalah Manajemen". Jakarta: PT Bumi
48.2% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Aksara.
Pengaruh Pelayanan Pegawai... (Ratnasari,Huda) 13

Hernawati, J. R. (2015). Fungsi Pajak. Dalam Nurmantu, D. S. (2005). Pengantar Perpajakan.


Dasar-Dasar Perpajakan (hal. 2).
Pandiangan, L. (2008). Jenis-jenis Pajak. Dalam
Huda, A. (2015). "Pengaruh Persepsi atas Modernisasi & Reformasi Pelayanan
Efektifitas Sistem Perpajakan, Perpajakan: Berdasarkan UU terbaru
Kepercayaan, Tarif Pajak dan (hal. 73).
Kemanfaatan NPWP terhadap Kepatuhan
Pemerintah Kabupaten Karawang. (2016, April
Membayar Pajak". Jom FEKON Vol. 2
1). jumlah penduduk karawang. Diambil
No. 2 Oktober 2015.
kembali dari property and the city:
Kundalini, P. (2016). Skripsi. "Pengaruh http://www.propertyandthecity.com/inde
Kesadaran Wajib Pajak dan Pelayanan x.php/main-report/628-karawang-siap-
Pegawai Pajak terhadap Kepatuhan bergoyang
Wajib Pajak di Temanggung".
Pemerintah Republik Indonesia. (2016, Agustus
Masruroh, S. (2013). Skripsi. "Pengaruh 4). Target Pendapatan Daerah Provinsi
Kemanfaatan NPWP, Pemahaman Wajib Jawa Barat 2016 Terlampaui. Diambil
Pajak, Kualitas Pelayanan dan Sanksi kembali dari Bapenda jabar:
Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib http://bapenda.jabarprov.go.id
Pajak (Studi Empiris Pada WP OP Di
Pemerintah Republik Indonesia. (2016, Desember
Kabupaten Tegal)".
1). Target Penerimaan Pajak 2017.
Michelle Jane dan Elisa Tjondro. (2014). Diambil kembali dari Keuangan
"Analisis Tujuan Pemungutan serta Indonesia: https://finance.detik.com
Pengertian Penghasilan Menurut
R. Santoso Brotodihardjo, S. d. (t.thn.). Definisi
Perpajakan dan Persepuluhan bagi Wajib
Pajak. Dalam S. S.R, Perpajakan,
Pajak Orang Pribadi". Jurnal Tax &
Pendekatan Komprehensif.
Accounting Review, Vol. 4, No.1, 2014.
Rahmawati, S. (2015). "Pengaruh Kemanfaatan
Mintje, M. S. (2016). "Pengaruh Sikap,
NPWP, Kuallitas Pelayanan dan
Kesadaran dan Pengetahuan terhadap
Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi".
Pemilik (UMKM) dalam Memiliki
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015.
NPWP (Studi pada Wajib Pajak Orang
Pribadi Pemilik UMKM yang Terdaftar Ramadhan, D. (2015). Skripsi. "Pengaruh

di KPP Pratama Manado)". Jurnal EMBA promosi dan harga terhadap keputusan
Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 1031-1043.
14Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 3 Nomor 2

pembelian di Giant Supermarket


Karawang Centeral Plaza", 54.

Supramono, P. S. (2010). Perpajakan Indonesia-


Mekanisme dan Perhitungan.

Ummami, K. (2015). "Pengaruh Manfaat yang


dirasakan Wajib Pajak, Kepercayaan
terhadap Aparat Pajak, Sosialisasi Pajak
dan Penghasilan Wajib Pajak terhadap
Kepemilikan NPWP". Jom FEKON Vol.
2 No. 2 Oktober 2015.

Yudhi Wicaksono. (2005). "Aplikasi Excel dalam


Menganalisis Data". Jakarta: Percetakan
PT.Gramedia, Jakarta.

Yuliyanti, I. (2016). Publikasi Ilmiah. "Pengaruh


Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas
Pelayanan Perpajakan, Sanksi
Perpajakan dan Kondisi Lingkungan
terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi".

Zain, P. D. (2008). Pengertian Pajak. Dalam


Manajemen Perpajakan Edisi 3 (hal. 11).

Zulfikar, S. M. (July, 2014). "Manajemen Riset


dengan Pendekatan Komputasi
Statistika". Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai